Wednesday, 4 March 2009
Memahami Keterkaitan Zionisme, Tragedi WTC dan Krisis Keuangan Global
Tiga bulan setelah tragedi gedung WTC tgl 11 September 2001, reruntuhan gedung 110 tingkat itu masih mengepulkan asap meski telah diguyur hujan dan ribuan galon air petugas pemadam kebakaran. Ini merupakan satu dari ribuan keanehan lainnya terkait dengan tragedi WTC. Sebut saja misalnya runtuhnya gedung WTC 7 berlantai 40 yang sebenarnya tidak terkena hantaman pesawat jet yang menghantam menara kembar WTC. Atau lumpuhnya sistem pertahanan udara Amerika selama drama pembajakan pesawat-pesawat yang terlibat dalam tragedi tersebut.
Orang dengan kecerdasan minimal, asal mau berfikir sejenak, pasti akan mengatakan bahwa tragedi tersebut adalah sebuah rekayasa yang disengaja.
Sama dengan tragedi WTC, krisis keuangan yang melanda dunia akhir-akhir ini bukan sesuatu yang jatuh dari langit. Melainkan sebuah rekayasa yang telah direncanakan bertahun-tahun. Bantahan Bill Clinton sebagai penyebab krisis keuangan global tidak dapat menghapuskan fakta keterkaitan keduanya. Adalah Rahm Emmanuel, penasihat khusus Bill Clinton yang kini menjadi kepala staff Gedung Putih yang dahulu mendorong dibentuknya NAFTA (pasar bersama Amerika-Kanada-Mexico).
Seorang presiden dari partai Demokrat yang platformnya melindungi kepentingan buruh, merancang undang-undang yang dapat menghancurkan lapangan kerja buruh domestik, adalah satu hal yang tidak pernah dibahas oleh media-media utama Amerika.
Krisis keuangan global yang di"panen" media massa tahun 2007 hingga saat ini adalah konsekwensi logis dari NAFTA yang oleh kandidat presiden independen Ross Perot ditentang mati-matian dalam kampanye kepresidenan tahun 1992. Perrot mengingatkan bahwa pembentukan kawasan-kawasan free trade semacam NAFTA akan menghancurkan industri manufaktur Amerika. Tanpa manufaktur dan hanya mengandalkan sektor jasa, sebuah entitas ekonomi akan mudah runtuh dengan mudah pada kondisi krisis. Saat itu media massa mentertawakan Ross Perot. Tapi tidak lagi saat ini.
Akibat krisis keuangan, saat ini angka pengangguran Amerika mencapai rekor. Hal ini tidak akan terjadi jika saja jutaan lapangan kerja Amerika tidak berpindah ke Mexico, China dan negara-negara berkembang lainnya karena "free trade". Hampir tidak dapat lagi ditemukan produk-produk manufaktur buatan Amerika. Termasuk bahkan untuk produk-produk "genuine" Amerika seperti celana jeans Levi's atau sepatu Converse.
Kini bahkan Amerika tidak dapat lagi melakukan kebijakan ekonomi yang diperuntukkan khusus bagi ekonomi Amerika sendiri. Saat Barack Obama akan melakukan kebijakan stimulus yang mensyaratkan penggunaan produk-produk lokal, para pemimpin Eropa dan Jepang berteriak-teriak menentang.
Defisit perdagangan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun sejak era Bill Clinton (saat ini mendekati angka $1 triliun setahun) adalah bukti nyata kehancuran ekonomi Amerika karena "free trade". Namun tetap saja "free trade" dianggap sebagai sebuah kesakralan dan terus menerus diajarkan di kampus-kampus.
Di balik kejahatan besar penuh kebohongan tragedi WTC, krisis keuangan global hingga "kebijakan" bailout/talangan oleh pemerintah negara-negara Amerika dan Eropa terdapat sebuah konspirasi tingkat tinggi yang direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis bertahun-tahun. Secara umum kejahatan itu adalah: pencurian kekayaan masyarakat, pembentukan opini publik yang keliru, dan perubahan paradigma politik pemerintah dan rakyat untuk lebih pro-Israel dan anti-Arab/Islam.
TIRANI KEBOHONGAN
Adalah Maurice Greenberg, pimpinan AIG penerima dana talangan senilai $150 miliar dari uang rakyat. Namanya tidak dapat dihilangkan dari daftar dugaan pelaku tragedi WTC. Pesawat pribadinya terlibat dalam aksi-aksi penculikan oleh agen-agen CIA di berbagai belahan dunia, termasuk penculikan terhadap awak kapal Estonia yang keberadaannya masih misterius sampai saat ini. --- Kapal ini tenggelam akibat operasi inteligen untuk menghilangkan bukti-bukti perdagangan senjata ilegal yang mencuri teknologi militer Rusia---. Pesawat pertama yang menabrak gedung WTC mengarah langsung ke ruang kontrol komputer perusahaan Greenberg yang berada di gedung WTC, Marsh.
Siapa saja operator krisis keuangan global selain Greenberg? Media massa sengaja menyembunyikannya. Bahkan kasus Madoff yang telah mencuri dana nasabah hingga $50 miliar tidak pernah terungkap jika saja putra Madoff sendiri tidak melaporkannya ke polisi karena turut menjadi korban penipuan (konspirasi di balik konspirasi?). Sama seperti kasus Ryan, homo pembunuh berantai di Indonesia, media massa mengabaikan proses hukum terhadapnya hingga tidak lagi diketahui apakah masih menjalani tahanan yang nyaman atau sudah menghirup udara bebas.
Di sisi lain, media massa menelan bulat-bulat, mempublikasikan berulang-ulang klaim pemerintah yang tidak pernah dibuktikan, bahwa kaum muslim ekstremis telah menghancurkan WTC melalui operasi inteligen yang sangat canggih dipadu dengan aksi-aksi amatir seperti menggunakan pisau cutter untuk mengancam puluhan penumpang dan awak pesawat. Menurut Bush, orang-orang ektremis Islam telah berupaya memicu perang antara dunia Islam melawan dunia barat yang demokratis di bawah pimpinan Amerika.
"War on Terror" sebenarnya sebuah agenda zionis yang direncanakan lama untuk membenturkan Islam dengan menggunakan tangan Amerika. Kebijakan tersebut telah melibatkan Amerika dalam petualangan-petualangan perang di dunia Islam: Afghanistan, Irak, Somalia dan Pakistan.
Presiden Obama baru saja memerintahkan pengiriman pasukan tambahan sejumlah 17 ribu personil di Afghanistan untuk membantu 30 ribu pasukan Amerika dan ribuan pasukan sekutu lainnya yang telah berada di Afghanistan sejak 2001, yang secara pelan namun pasti terdesak oleh milisi Taliban. Namun Obama keliru, tidak ada bangsa yang bisa menundukkan Afghanistan. Sejak Darius Agung dari Persia, Alexander Agung dari Machedonia, imperium Inggris Raya hingga superpower Uni Sovyet tidak mampu menundukkan rakyat Afghanistan.
Uni Sovyet yang berbatasan langsung dengan Afghanistan dan memiliki 240 ribu pasukan serta telah membunuh lebih dari 1 juta warga Afghanistan, terusir dari Afghanistan dengan hina.
Amerika manyusul? Saya katakan: Insya Allah, pasti!
Keterangan gambar: Gedung pencakar langit di Madrid, terbakar hebat selama sehari penuh, dan masih tegak berdiri. Sementara WTC runtuh dalam hitungan menit.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment