Monday 3 August 2009

Skandal Kewarganegaraan Obama


Tidak peduli "orang-orang mapan/penguasa belakang layar" pro status quo berupaya mengubur kontroversi kasus kewarganegaraan Barack Obama, kasus ini terlalu menarik untuk diberangus dan terus saja menjadi kontroversi. Bahan di media massa milik orang-orang mapan itu, kasus ini menjadi perhatian kembali.

Koran New YorkTimes baru-baru ini menulis komentar pimpinan media MSNBC Phi Griffin tentang mancuatnya kembali kasus ini di tengah masyarakat. "Rasis. Ini kasus rasial," kata Griffin. Menurut Griffin mencuatnya kasus kewarganegaraan Obama akhir-akhir ini terkait dengan dua kasus lain yang terkait. Pertama adalah adanya upaya beberapa anggota Congress dan Senat untuk mensahkan UU yang mewajibkan seorang kandidat presiden untuk menunjukkan sertifikat asli kewarganegaraannya. RUU ini telah mendapat dukungan 9 orang anggota Congress dan 1 orang anggota Senat. Adapun kasus kedua adalah adanya video yang beredar tentang sebuah acara pertemuan warga di sebuah kota yang berubah menjadi dengar pendapat tentang kewarganegaraan Obama.

New York Times juga menyinggung kasus yang terjadi di CNN dimana dalam satu acara, seorang hostnya, Lou Dobbs, membuka kembali kasus ini ke publik disertai komentarnya yang kontroversial, "Saya mulai berfikir kita mempunyai masalah tentang dokumen (kelahiran). Anda mungkin mengira ia (Obama, blogger) adalah ..... saya tidak akan mengatakan "tidak mempunyai dokumen (kelahiran), itu tentu tidak benar."

Akibat tindakan itu Dobbs menerima protes keras dari para pendukung Obama. Sebuah LSM besar, Southern Poverty Law Center, bahkan menyurati pimpinan CNN untuk memecat Dobbs.

Dengan semua yang dikatakannya itu sebenarnya Lou Dobbs menginginkan Obama untuk menunjukkan sertifikat kelahiran aslinya sehingga kontroversi ini hilang. Namun sepertinya harapan itu, sebagaimana harapan sebagian masyarakat Amerika, akan sia-sia belaka. Obama tidak memiliki dokumen itu. Seandainya ia benar-benar memilikinya ia sudah menunjukkannya ke publik dari awal. Ia bahkan tidak perlu menyewa pengacara mahal untuk melindunginya dari kewajiban menunjukkan dokumen tersebut.

Satu-satunya dokumen kelahiran Obama yang beredar di masyarakat adalah foto sertifikat kelahiran yang muncul di sebuah situs tim sukses Obama dalam masa kampanye lalu. Namun foto itu hanya menimbulkan kecurigaan. Beberapa pakar telematika dan disain grafis menuduh foto itu adalah rekayasa.

Namun secara umum isu kewarganegaraan merupakan sebuah tabu di media-media massa mapan. New York Times menambahkan bahwa akibat tindakan Dobbs membuat pimpinan CNN, John Klein mengirim memo kepada Dobbs dan timnya dan memerintahkan mereka untuk menghentikan semua berita tentang hal itu.

Sepertinya kasus ini akan terus berkembang, meski mendapat tantangan dari "orang-orang mapan/penguasa belakang layar". Tidak menutup kemungkinan bahkan akan berujung pada impeachment.

Saya hanya ingin mengatakan bahwa pengangkatan Obama sebagai presiden setidaknya memiliki dua dimensi. Pertama adalah olok-olok "penguasa belakang layar" kepada bangsa Amerika sekaligus menunjukkan kepada dunia betapa besarnya kekuasaan mereka. Mengangkat orang asing berkulit hitam dengan latar belakang keluarga yang tidak jelas, adalah olok-olok yang sangat telak.

Yang kedua adalah bentuk sandera yang dilakukan "orang-orang mapan/penguasa belakang layar" terhadap presiden Amerika. "Jika macam-macam, kubongkar kasusmu," demikian kira-kira bentuk sandera tersebut. Perlu diketahui, meski "orang-orang mapan/penguasa belakang layar" telah menguasai Amerika secara fisik hingga aspek-aspek non fisik lainnya seperti ekonomi, sosial dan budaya, seringkali terjadi presiden yang mereka "pilih" bekerja di luar kontrol mereka. Misalnya saja Nixon, yang terpaksa diimpeach melalui skandal watergate setelah terbongkar kedoknya sebagai anti-yahudi yang ekstrim. Atau Kennedy, yang dibunuh setelah mengeluarkan perintah pencetakan uang kertas pemerintah yang mem-bypass bank sentral yang dikuasai kartel bankir internasional.

Alasan mengimpeach Obama boleh jadi disebabkan karena keengganannya melakukan kebijakan yang keras terhadap Iran sebagaimana dituntut oleh Israel.

Namun untuk mengamankan Obama juga tidaklah mustahil. Dengan alat cetak yang sama pada masa kelahiran Obama, ditambah penyinaran sinar ultraviolet yang membuat umur suatu materi tampak lebih tua, didapatkanlah dokumen aspal yang sama dengan dokumen-dokumen seusianya.

No comments: