Tuesday 26 July 2016

Turki-Amerika Makin Panas, Pangkalan Amerika Terbakar

Indonesian Free Press -- Hubungan Amerika dengan Turki semakin panas saja paska pecahnya kudeta gagal yang oleh Turki disebut didukung Amerika. Sebuah pangkalan militer Amerika di Turki terbakar tidak lama setelah media pendukung Presiden Erdogan menunjuk hidung seorang jendral Amerika terlibat dalam kudeta.

Veterans Today melaporkan, Senin (25 Juli), media pendukung Presiden Erdogan, Yeni Safak, pada hari Minggu (24 Juli) menyebutkan nama disertai foto Jendral John F. Campbell sebagai perancang kudeta bersama pelarian politik Turki di Amerika, Fethullah Gullen. Jendral Campbell adalah Asisten Keamanan Panglima NATO.

Beberapa jam setelah munculnya laporan itu, pangkalan militer Amerika-NATO di Izmir terbakar hebat selama berjam-jam, meski sejumlah besar pemadam kebakaran, termasuk helikopter, dikerahkan. Veterans Today menyebut kebakaran itu sebagai 'kemungkinan sabotase' oleh kelompok-kelompok angi-Amerika di Turki.


Sebelumnya pada minggu lalu, Rabu (20 Juli), tiga personil militer Amerika dikeroyok sekelompok orang, demikian media-media lokal menyebutkan. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan kedua negara tengah dalam situasi yang sangat serius.

Polisi tengah menyidiki rangkaian peristiwa ini, sementara media-media setempat juga menyebutkan adanya kaitan peristiwa ini dengan sentimen anti-Amerika paska kudeta gagal.

Pangkalan militer Amerika yang terbakar diketahui tidak menyimpan sebagian dari 90 senjata nuklir taktis Amerika di Turki. Semua senjata nuklir itu diketahui disimpan di pangkalan udara Incirlik di selatan Turki. Aparat keamanan Turki sempat mengepung dan menggeledah pangkalan terakhir ini setelah diketahui komandan pangkalan ini terlibat dalam kudeta dan sejumlah pesawat tempur dan helikopter yang terlibat dalam kudeta tinggal landas dari pangkalan ini.(ca)

1 comment:

Unknown said...

Erdogan di persimpangan jalan tak ada tempat berlindung kecuali ke Iran dan Rusia ke Israil tak mungkin ke Amerika sama saja hanya Iran dan Rusia kalau tidak akan jadi korban seperti Sadam dan Khadafi biasanya habis manis sepah di buang pandangan Iran Erdogan masih lebih baik di banding yg lain tergantung Erdogan kini turky akan dibawa kemana apa masih ngemis ngemis mau jadi agt nato atau rakyat yg bentukan keluar dari NATO toh biar gimanapun tak ada agt NATO yg ikhlas Nerima turky ini kesempatan untuk Erdogan bersikap kalau tidak tak ada jalan pulang militer pro Amerika pecat habis semua antek Amerika buang segera ambil langkah kalau tidak akan jadi korban Amerika serikat tak ada sahabat sejati kecuali Iran