Wednesday 27 December 2017

Profesor Palestina Dianiaya Saat Nikki Haley Mengelu-Elukan Israel

Indonesian Free Press -- Seorang profesor Palestina dianiaya sekelompok aktivis yahudi garis keras di dekat lokasi konperensi AIPAC, 31 Maret lalu. Pada saat yang hampir bersamaan, Dubes Amerika untuk PBB dielu-elukan warga yahudi karena dukungan kepada Israel.

Seperti dilaporkan IMEMC News & Agencies, warga keturunan Palestina Kamal Nayfeh (55 tahun), seorang 'college professor' di negara bagian North Carolina, diserang secara brutal oleh sekelompok aktifis Jewish Defense League (JDL) saat berjalan kaki di dekat lokasi konperensi AIPAC di Washington DC, 2 April 2017 lalu.

AIPAC (American Israel Public Affairs Committee) adalah organisasi pro-Israel terbesar dan paling berpengaruh di Amerika yang setiap tahun mengadakan konperensi dengan selalu dihadiri oleh para pejabat tertinggi Amerika.

Dalam laporan itu disebutkan, Kamal Nayfeh dipukuli dan ditendangi dan wajahnya dihantam dengan gagang bendera hingga wajahnya berdarah dan lebam-lebam.

"Ia dipukuli dan ditendang dan dihantam dengan gagang bendera,"  tulis laporan itu disertai gambar yang memperlihatkan Nayfeh terluka di bagian wajahnya yang berdarah disertai lebam-lebam di sekujur tubuhnya.


Video insiden ini bisa dilihat di sini, jika Facebook belum sempat menghapusnya:

https://www.facebook.com/theIMEU/videos/1749416355075272/

Sementara itu, berselang tidak lama setelah insiden itu, Dubes Amerika untuk PBB, Nikki Haley, dielu-elukan peserta konperensi AIPAC setelah dengan bangganya ia mengungkapkan jasa-jasanya kepada Israel.

Lebih jauh, wanita keturunan India itu bernama asli Nimrata Randhawa itu membanggakan langkahnya menjegal mantan PM Palestina Salam Fayyad menjadi pejabat tinggi PBB, hanya karena ia adalah orang Palestina. Ia juga membanggakan langkahnya yang telah mendesak Sekretariat Jendral PBB merilis laporan yang menyebutkan Israel sebagai negara rasis (apartheid).

"Ketika mereka mencoba menempatkan seorang Palestina ke tempat yang tinggi di PBB, kami mengatakan 'tidak' dan kami akhirnya membuatnya tercampak. Ini bukan berarti dia (Salam Fayyad) bukan orang baik bagi Amerika. Artinya adalah  sampai Otoritas Palestina datang ke meja perundingan dan PBB bertindak seperti seharusnya (mengikuti skendario Amerika-Israel), tidak ada kartu bebas untuk Palestinalagi,” kata Haley.

Namun, sorak-sorai baru memuncak setelah ia mengatakan dengan lantang bahwa 'hari-hari dimana Israel selalu dikecam di PBB kini telah berakhir.”

“Saya memakai sepatu hak tinggi. Ini bukan untuk sekedar gaya. Ini karena jika saya melihat sesuatu yang salah (di PBB), saya akan menendang mereka setiap saat. Siapapun yang mengatakan bahwa kita tidak bisa berbuat apapun (untuk Israel) di PBB, mereka harus mengetahui bahwa kini ada 'sherif baru di kota',” kata Haley, menggambarkan tekadnya untuk 'memukul' siapapun yang berani mengecam Israel di forum PBB.

Berkaitan dengan itu, media terkemuka Israel, Ha’aretz, menuliskan pujiannya kepada Haley: “Haley membela Israel seperti pedang yang akan menebas organisasi itu (PBB)”.(ca)

No comments: