Monday 3 February 2020

Rahasia Paling Kotor Amerika yang Terbongkar

* Bisnis Prostitusi Anak-Anak Senilai $9.5 Miliar Se-tahun
* Diperkirakan Terdapat 100 Ribu Sampai 150 Ribu Pekerja Paksa Seks Anak-Anak


Indonesian Free Press -- “Anak-Anak diincar dan diperjual-belikan sebagai pekerja seks setiap hari di Amerika.”—John Ryan, National Center for Missing & Exploited Children.

"Pecundang Terbesar Turnamen Super Bowl: Bocah-bocah laki-laki dan perempuan dijual untuk seks 20 kali sehari," tulis John W. Whitehead untuk The Rutherford Institute, 29 Januari.

Menurut Whitehead selama pertandingan Super Bowl LIV antara San Francisco 49ers dan Kansas City Chiefs baru-baru ini ratusan anak-anak laki-laki perempuan, sebagian baru berusia 9 tahun, harus melayani para lelaki hidung belang (normal dan homoseksual) selama pertandingan berlangsung.


"Ini adalah hal yang gila, yang sayangnya telah menjadi kegiatan bisnis paling pesat perkembangannya yang dilakukan para penjahat terorganisir dan bisnis ilegal paling menguntungkan setelah obat-obatan terlarang dan senjata api," tambahnya.

Menurut Whitehead sebagian besar dari bocah-bocah prostitut itu tidak melakukan pekerjaannya dengan sukarela. Umumnya mereka adalah korban penculikan. Dengan kata lain, hubungan seks yang dilakukan mereka adalah bentuk perkosaan.

"Orang dewasa Amerika melakukan hubungan prostitusi dengan anak-anak setidaknya 2,5 juta kali per-tahun di Amerika," tambah Whitehead lagi.

Mengutip laporan media terbesar Amerika USA Today, Whitehead menyebutkan, “anak-anak laki-laki meliputi 36% dari seluruh industi prostitusi anak-anak di Amerika. Lainnya, sekitar 60% perempuan dan kurang dari 5% transgender.”

"Simak: setiap dua menit seorang anak dieksploitasi dalam industri prostitusi di Amerika."

Di negara bagian Georgia sendiri, diperkirakan terdapat sekitar 7.200 laki-laki dewasa melakukan hubungan seks prostitusi anak-anak setiap bulan, rata-rata sekitar 300 kali per-hari. Atau secara rata-rata seorang anak diperkosa oleh 6.000 laki-laki dalam rentang waktu 5 tahun.

Diperkirakan sebanyak paling sedikit 100.000 anak-anak (laki-laki dan perempuan) diperdagangkan sebagai pekerja seks paksa di Amerika setiap tahun dan sekitar 300,000 mengalami resiko untuk menjadi pekerja seks setiap tahun. Sebagian dari mereka menjadi korban penculikan, sebagian lainnya melarikan diri dari keluarga, sebagian kecil lainnya lagi sengaja dijual oleh orang-orang terdekatnya.

Menurut laporan itu setiap transaksi seks mereka hanya menerima $25 dollar, para sementara mucikari mereka mendapatkan $150.000 sampai $200.000 per-anak pertahun.

Yang lebih menyedihkan masalah ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, namun smapai di kota-kota kecil.

Ernie Allen dari National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC) mengatakan, “Satu-satunya cara untuk tidak mengetahui hal ini adalah dengan tidak mencarinya.”

Dalam aksinya itu anak-anak itu dipekerjakan secara berpindah-pindah dari kota ke kota dan negara bagian ke negara bagian untuk menghindari penyidikan kepolisian. Dan dalam hal terjadi penyelidikan para mucikari masih memiliki dukungan di kalangan orotiras penyidikan. 

Umur rata-rata anak-anak korban prostitusi itu adalah 13 tahun. Dengan kata lain sebagian anak-anak itu berusia antara 8-10 tahun.

Tentang para 'pemakai' prostitusi anak-anak, Tim Swarens yang pernah bertahun-tahun menyelidiki fenomena ini mengatakan, "Mereka bisa saja rekan kerja Anda, dokter, pastor dll.” 

Para pendeta, Katholik maupun Protestan termasuk di antara 'pemakai' aktif, demikian tulis laporan itu. 20 tahun setelah terbongkarnya kasus pertama perkosaan oleh pendeta Amerika dan menjadi perhatian publik, para pendeta masih leluasa melakukan pekerjaannya dan dalam banyak kasus perkosaan terhadap anak-anak terus terjadi.

Houston Chronicle dalam satu laporannya baru-baru ini mencatat 700 kasus kejahatan seksual anak-anak di Geraja Protestan Amerika. "Sejumlah korban, di antaranya masih berumur 3 tahun dilecehkan dan diperkosa di dalam kelas pastoral dan kelas Minggu.”

Dan kemudian ada even Super Bowl, dimana para mucikari memperjual-belikan anak-anak, sebagian masih berumur 9 tahun.(ca)


Bersambung dengan kisah Jeffrey Epstein

1 comment:

Kasamago said...

Ya Allah, ga kuat baca nya.. biadab.
semoga mereka ,para anak anak mendapat perlindungan dari ALLAH SWT..

Aamiin