Sunday 5 September 2010

Ahmadinejad Kembali Peringatkan Israel


Rakyat Iran dan Palestina Peringati Hari Al Quds Internasional


Puluhan ribu rakyat Iran berkumpul di ibukota Iran, Teheran, Jumat (3/9) menyambut peringatan Hari Al Quds Internasional yang diadakan untuk memberikan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina merebut tanah airnya dari pendudukan Israel. Pada saat yang sama puluhan ribu rakyat Palestina juga memperingati Hari Al Quds di Masjidil Agsa, Jerussalem.

Peringata Hari Al Quds di Teheran dipimpin oleh Presiden Iran Ahmadinejad dan dihadiri oleh seluruh pemimpin tertinggi Iran, termasuk dari kalangan moderat seperti mantan presiden Rafsanjani. Ahmadinejad dalam sambutannya kembali memberi peringatan keras terhadap Israel atas pendudukannya terhadap bumi Palestina. Menurut Ahmadinejad rakyat Timur Tengah mampu untuk menyingkirkan Israel dari muka bumi.

"Jika para pemimpin di wilayah ini tidak mempunyai keberanian, maka rakyat sanggup untuk menghapuskan Israel dari muka bumi ini," kata Ahmadinejad yang disambut dengan seruan "Mampuslah Amerika dan Israel!" oleh khalayak ramai.

Ahmadinejad menambahkan dalam pidatonya bahwa pembicaraan "damai" Palestina-Israel yang mulai diadakan di Washington, Kamis (2/9) setelah selama 20 bulan terhenti karena pelanggaran Israel membangun pemukiman yahudi di wilayah pendudukan, kambali akan mengalami kegagalan. "Apa yang mereka inginkan untuk dirundingkan? Atas nama siapa mereka berunding? Apa saja yang akan mereka rundingkan?" kata Ahmadinejad menyinggung legalitas Mahmoud Abbas yang telah setahun lebih menduduki jabatan Presiden Otoritas Palestina tanpa melalui proses demokratis. Dua kali Abbas memperpanjang sendiri masa jabatannya sementara ia terus menunda diadakannya pemilihan umum.

Selain masalah legalitas Mahmoud Abbas, perundingan itu sendiri mendapat tantangan keras dari rakyat Palestina dan timur tengah, termasuk perdana menteri Palestina yang sah, Ismael Haniyeh, karena Israel belum memenuhi komitmen awal untuk menghentikan pembangunan pemukiman yahudi di wilayah pendudukan.

"Siapa yang memberi mereka hak untuk menjual tanah Palestina? Rakyat Palestina dan Timur Tengah tidak akan mengijinkan mereka menjual sejengkal pun bumi Palestina kepada musuh," kata Ahmadinejad.

Sebelumnya dalam sebuah pidato di Tehran University yang diadakan Kamis (2/9) dan dipublikasikan oleh kantor berita lokal, IRNA, Ahmadinejad mengatakan bahwa "Israel membahayakan nilai-nilai budaya masyarakat internasional karena ambisi penjajahan dan kemenangan."

Menurut laporan media-media massa Iran, jutaan warga Iran berpartisipasi memperingati Hari Al Quds Internasional di seluruh penjuru Iran. Warga Iran, di samping Palestina, memang sangat antusias memperingati hari itu karena hari peringatan itu "diresmikan" oleh mantan pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Khomeini. Hari Al Quds diperingati setiap hari Jumat terakhir di bulan Ramadhan.


Di Palestina


Sementara itu pada saat yang hampir bersamaan, puluhan ribu warga Palestina juga memperingati Hari Al Quds yang diadakan di kawasan Masjidil Aqsa yang dijaga ketat oleh tentara Israel. Menurut keterangan orotoritas Israel jumlah yang mengikuti peringatan tersebut antara 160.000 - 170.000. Namun otoritas Masjid Al Aqsa mengatakan jumlahnya lebih dari 200.000.

Dalam pidato yang disampaikan setelah sholat Jumat, Imam masjid Al Aqsa Sheikh Yusef Abu Sneineh mengkritik pembicaraan damai di Washington sebagai sebuah "dagelan". Menurut Sheikh Yusuf Israel berusaha "menjinakkan" negara-negara Islam sembari terus melakukan aksi kolonialisasi atas wilayah pendudukan Palestina.

Peringatan serupa juga diadakan di Jalur Gaza, wilayah yang dikuasi oleh faksi pemenang pemilu demokratis, Hamas dengan pemimpinnya Perdana Menteri Ismael Haniyeh. Dalam peringatan yang dihadiri oleh para pejabat Hamas dan faksi-faksi perlawanan Palestina lainnya itu dikeluarkan seruan untuk lebih banyak dilakukan serangan terhadap Israel, menyusul serangan terhadap pemukim yahudi di Tepi Barat yang mengakibatkan kematian empat pemukim yahudi.

"Jerusalem tidak akan bisa dibebaskan dengan perundingan, melainkan dengan jihad dan perlawanan bersenjata," kata pejabat senior Hamas kepada khalayak ramai seraya menyebutkan perundingan dengan Israel yang dilakukan Mahmoud Abbas adalah sebuah kejahatan.

Sebagaimana hari-hari Jumat sebelumnya, pasukan Israel melakukan pembatasan terhadap jamaah muslim yang hendak sholat di Masjid Al Aqsa, yaitu hanya mengijinkan jemaah yang berumur di atas 50 tahun bagi kaum laki-laki dan di atas 40 tahun untuk jemaah wanita. Jumlah tentara Isreal yang melakukan penjagaan di areal Al Aqsa mencapai 2.000 orang.

No comments: