Monday 26 September 2011
TIKUS-TIKUS YAHUDI DI BALIK TRAGEDI WTC-911
Keterangan gambar: Pemimpin Ql Qaida Ayman Al Zawahri ketahuan belangnya sebagai antek zionis setelah lupa menyingkirkan kain bermotif simbol bintang Daud di latar belakangnya.
Kartu identitas para pelaku serangan WTC-911 ditemukan utuh di reruntuhan WTC sementara bagian-bagian pesawat terbang yang terbuat dari baja titanium (tahan panas hingga 1500 derajat celcius) hancur tak berbekas? Itulah salah satu dari ribuan "kebohongan" Tragedi WTC-911 versi pemerintah dan media massa.
Sejak awal Tragedi WTC terjadi terdapat sebuah perusahaan penyedia informasi yang tanpa henti melakukan propaganda teroris Islam, Al Qaida, dan Osama bin Laden sebagai pelaku serangan WTC. Perusahaan itu adalah IntelCenter.
IntelCenter dimiliki dan dijalankan oleh yahudi Ben Venzke. Perusahaan ini juga menjadi operator dari IDEFENSE, perusahaan konsultan keamanan yang dikomandoi oleh yahudi lainnya, Jim Melnick, yang bertanggungjawab langsung kepada yahudi lainnya lagi, menhan (kini mantan) Donald Rumsfeld.
IntelCenter ketahuan belangnya saat logonya tertayang di layar televisi Arab, As-Sahab, kala menayangkan video tentang Al Qaida pada bulan Agustus 2007. Perusahaan itu telah melakukan berbagai manipulasi grafis untuk menggambarkan berbagai sosok Osama bin Laden dalam berbagai aksi propagandanya. Padahal para ahli percaya, Osama telah meninggal dunia sejak tahun 2001 karena serangan penyakit ginjal akut.
RITA KATZ
Kelompok lain yang bertanggungjawab atas keluarnya rekaman-rekaman dan gambar-gambar video palsu tentang Osama bin Laden dan Al Qaida adalah SITE Intelligence, yang dijalankan dan dimiliki oleh zionis yahudi perempuan kelahiran Irak, Rita Katz, yang orang tuanya pernah terlibat dalam aksi mata-mata untuk Israel dalam perang Arab-Israel tahun 1967. Orang tua Rita selanjutnya dihukum mati oleh Saddam Hussein. Setelah kematian ayahnya, Rita dan ibunya melarikan diri ke Israel. Rita kemudian bergabung dengan angkatan perang Israel dan kemungkinan terlibat dalam berbagai aksi pembantaian terhadap rakyat Palestina.
"LSM" milik Rita menjadi sumber utama informasi (sebenarnya disinformasi) tentang al Qaida, Osama bin Laden dan terorisme Islam lainnya yang digunakan oleh media-media massa barat dan kroco-kroconya di seluruh dunia termasuk Indonesia, serta institusi-institusi keamanan Amerika seperti FBI dan CIA. Semua laporan-laporannya tidak pernah dipertanyakan dan diterima sepenuhnya oleh para pemakainya sebagai fakta.
Video terakhir Al Qaida produksi SITE adalah pidato pemimpin Al Qaida pengganti Osama bin Laden, Ayman Az-Zawahiri, yang mendukung revolusi Arab yang diistilahkan dengan istilah “Arab Spring”. Video berjudul "The Dawn of Imminent Victory" berdurasi satu jam itu disiarkan untuk memperingati 10 tahun serangan 11 September.
Kedok Ayman dan Al Qaidanya sebagai antek zionis sebenarnya pernah terkuak dalam videonya beberapa tahun lalu saat ia berpidato dengan latar belakang kain bermotif simbol negara Israel, bintang Daud. Namun orang-orang liberal idiot masih saja rakus melahap semua dis-informasi itu.
cATATAN BLOGGER: SEBAGAIMANA LAZIMNYA PARA ZIONIS PEREMPUAN SEJATI, RITA TIDAK BERSUAMI DAN CENDERUNG MENJADI LESBIAN. SAMA SEPERTI SYDNEY JONES YANG SERING MENGOBRAK-ABRIK INDONESIA DENGAN DISINFORMASI MENGENAI TERORISME ISLAM DI INDONESIA.
ADAM GADAHN
Anda percaya dengan Adam Gadahn sebagai juru bicara Al Qaida? Selamat, Anda termasuk kelompok orang-orang liberal idiot.
Dijuluki juga dengan sebutan "Azzam the American", jubir Al Qaida yang beberapa kali gambarnya muncul di media massa itu berhasil mencitrakan diri sebagai seorang ekstremis Islam. Videonya yang menyerukan serangan teroris atas Amerika bahkan membuatnya masuk dalam daftar buronan FBI nomor satu. Kenyataannya ia adalah yahudi Amerika bernama Adam Pearlman. Kakenya, Carl Pearlman, adalah seorang zionis sejati yang dibuktikan dengan kedudukannya sebagai anggota Dewan Direktur Anti-Defamation League, organisasi ekstremis yahudi paling berpengaruh di Amerika dan Eropa.
ZIAD JARRAH DAN MOHAMMED ATTA
Berbagai keanehan muncul dalam diri kedua pelaku utama serangan teroris WTC-911 ini. Koran New York Times pernah menulis artikel tentang penemuan fakta bahwa sepupu Ziad Jarrah, Ali Al Jarrah, ditangkap aparat keamanan Lebanon setelah ketahuan menjadi agen mata-mata Israel di Lebanon selama 25 tahun.
Bukti-bukti yang ditemukan wartawan investigasi Daniel Hopsicker menunjukkan bahwa Mohammed Atta pernah tinggal dan mengikuti les pilot di Florida memiliki gaya hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai ke-Islaman dan sama sekali bertentangan dengan gambaran sebagai seorang Islamis radikal. Menurut Hopsicker, Atta adalah seorang perokot berat, pecandu obat-obatan yang lancar berbahasa ibrani (bahasa yahudi).
Tampaknya Atta adalah agen yang dibentuk oleh Mossad untuk mendukung kampanye "perang melawan terorisme Islam". FBI mengakui bahwa sebagian atau semua tersangka pelaku serangan WTC-911 menggunakan identitas palsu. Terbukti bahwa beberapa waktu setelah serangan WTC-911 beberapa orang yang namanya disebut sebagai pelaku teroris ditemukan dalam keadaan sehat di berbagai negara Timur Tengah. Mereka memang mengaku telah kehilangan passport mereka. Dan siapa yang paling ahli dalam hal pembuatan passport palsu? Mossad, tentunya.
Sebelum terjadi serangan WTC-911 empat nama di antara tersangka serangan tersebut terlibat dalam tindakan yang sangat tidak Islami, termasuk berzinah dengan pelacur, mabuk-mabukan dan mengkonsumsi obat terlarang. Menurut FBI para tersangka tersebut menggunakan kartu kredit untuk membayar minuman keras dan berfoya-foya di klub penari telanjang, semalam sebelum serangan. Menurut keterangan para saksi sembari mabuk, mereka meneriakkan kata-kata anti-Amerika. "Tunggu sampai besok saat Amerika melihat pertumpahan darah!". Mereka kemudian meninggalkan satu kitab Qur'an di belakang bar. Enam hari sebelum serangan WTC, Atta dan teman-temannya berpesta di sebuah bar di Florida bernama "Shukums" dimana sang pemilik bar mengaku mendengar Atta berteriak, “Fuck God!”.
Siapapun mereka, mereka sangaja mencitrakan diri sebagai "muslim yang marah kepada Amerika", meski cara mereka sungguh tidak Islami. Mereka sama sekali bukan orang-orang muslim yang beriman. Mereka agen-agen Mossad berkedok muslim radikal dengan tugas menciptakan kondisi yang diperlukan bagi dilakukannya operasi "false flag" WTC-911, untuk disantap mentah-mentah oleh para jurnalis dan aparat inteligen Amerika.
ALVIN HELLERSTEIN
Ia adalah seorang hakim di wilayah Southern District of New York yang terlibat dalam sebagian besar kasus hukum terkait tragedi WTC-911, termasuk kasus tuntutan terhadap 3 maskapai penerbangan, perusahaan-perusahaan jasa keamanan bandara, pemilik kompleks World Trade Center, serta Boeing Co. selaku perusahaan pembuat pesawat yang menabrak WTC.
Tidak satupun perusahaan-perusahaan itu dinyatakan bersalah dalam tragedi itu dan tak satu pun tuntutan hukum oleh keluarga korban dimenangkan dalam kasus ini. Sekedar tambahan, perusahaan-perusahaan penyedia jasa keamanan bandara semuanya adalah perusahaan operasional Mossad yang menggunakan peralatan buatan Israel.
Kepada para keluarga korban WTC-911 dengan santainya Alvin berkata, "Kita harus membiarkan tragedi itu berlalu. Hidup itu indah dan singkat. Terimalah penghargaan ini."
Alvin Hellerstein dan istrinya memiliki sejarah hubungan yang penjang dengan Israel dan gerakan zionisme. Hellerstein juga terkait dengan mafia yahudi yang menyelundupkan senjata melalui Mexico ke kelompok-kelompok teroris yahudi di Palestina pada tahun 1950-an. Sementara istrinya adalah mantan pejabat senior di AMIT, "Americans for Israel and the Torah".
MICHAEL MUKASEY
Ia adalah jaksa agung yang mendapat kehormatan menyalakan perdana menorah (simbol bangsa Israel berbentuk tempat lilin berujung enam, juga menjadi simbol Mossad) raksasa di halaman Gedung Putih pada tahun 2007. Ia salah satu pejabat publik Amerika yang bertanggungjawab atas
"penguburan" kasus WTC-911.
Setelah peristiwa WTC-911 ia menangani kasus litigasi antara Larry Silverstein, yahudi pemilik WTC, dengan perusahaan-perusahaan asuransi. Alih-alih memenjarakan Larry karena kejahatan asuransi, Mukasey menghadiahinya dengan kemenangan senilai $4.6 miliar. Di antara bangunan yang diganti rugi adalah WTC-7 yang oleh komisi penyidik pemerintah Amerika tidak pernah disinggung sama sekali dalam laporannya. Gedung itu runtuh dengan sendirinya meski tidak terkena serangan. Orang-orang idiot mengatakan gedung itu runtuh karena goncangan akibat runtuhnya menara kembar WTC. Padahal gedung itu telah dirancang tahan gempa. Bahkan gedung-gedung yang lebih kuno di sekitar menara kembar sama sekali tidak ikut runtuh karena goncangan.
Mukasey juga bertanggungjawab atas lepasnya lima agen Mossad yang tertangkap saat berpesta sembari mengabadikan peristiwa runtuhnya WTC. Tiga dari kelima orang itu, yang kemudian terkenal dengan julukan "dancing Israelis”, selanjutnya muncul di televisi Israel dan dengan bangga mengaku sebagai agen Mossad.
Sebelumnya Mukasey bekerja untuk Walikota New York Rudy Guiliani sebagai Asisten Jaksa selama 4 tahun. Selanjutnya MUkasey menjadi penasihat Rudy dalam masa kampanye kepresidenan Rudy. Rudy adalah zionis yang sering bertingkah aneh, termasuk berdandan seperti wanita dalam pesta-pesta jetset New York.
Mukasey adalah anggota tetap jemaah sinagog Kehilath Jeshrun, Manhattan, bersama dengan Alvin Hellerstein. Sebagai pemilik ganda pasport Israel dan Amerika, ia diangkat sebagai jaksa agung oleh Presiden Bush pada bulan September 2007.
SHEILA BIRNBAUM
Pemilik firma hukum "Skaddan, Arps Law Firm". Ia ditunjuk pemerintah Amerika untuk menjadi mediator dengan sejumlah keluarga korban WTC-911 yang tidak bersedia disuap untuk bungkam. Hingga kini tidak satu pun dari tuntutan para korban itu berhasil disidangkan di pengadilan. Pemerintah patut berterima kasih kepada Sheila.
KENNETH FEINBERG
Secara personal ia mengelola dana kompensasi korban WTC-911 senilai $7 miliar. Ia "sukses" membujuk 97% keluarga korban untuk menerima kompensasi dan mengabaikan tuntutan hukum kepada para pihak-pihak yang bertanggungjawab atas tragedi itu. Oleh presiden Obama ia ditunjuk sebagai pimpinan program TARP Executive Compensation, program bagi-bagi dana talangan bagi para pelaku kejahatan keuangan di Wall Street yang bertanggungjawab atas terjadinya krisis keuangan global tahun 2008.
MICHAEL CHERTOFF
Asisten Jaksa Agung saat Tragedi WTC-911 yang mengepalai Divisi Kriminal Kejaksaan Agung. Ia bertanggungjawab atas lolosnya ratusan agen rahasia Israel dari jeratan kasus pelanggaran keimigrasian selama beberapa waktu sebelum terjadinya Tragedi WTC 2011. Ia juga menjadi jaksa dalam kasus serangan WTC tahun 1993 yang juga merupakan aksi inteligen Mossad.
Ia aktif terlibat dalam penyusunan UU paling fasis dalam sejarah Amerika, Patriot Act, yang membolehkan pemerintah memata-matai seluruh warga negara Amerika dengan berbagai cara. Dan meski memiliki kewarganegaraan ganda, Israel dan Amerika, ia diangkat sebagai pemimpin pertama lembaga inskonstitusional setingkat kementrian yang bertugas memata-matai warga Amerika, Department of Homeland Security. (Kini lembaga ini dipimpin oleh zionis lesbian, Elena Kagan).
Menurut catatan U.S. News and World Report, Michael Chertoff lahir di Elizabeth, New Jersey dengan ayah Rabbi Gershon Baruch Chertoff, mantan pemimpin Congregation B’nai Israel in Elizabeth and Talmud Scholar. Adapun ibunya adalah Livia Chertoff, mantan pramugari maskapai penerbangan Israel, El Al, yang otomatis juga menjadi agen Mossad. Kakek Michael Chertoff, Rabbi Paul Chertoff yang menjadi imigran dari Rusia, adalah ahli kitab Talmud.
Keluarga Chertoff adalah salah satu pendiri negara Israel. Ibu Michael adalah agen rahasia wanita pertama Mossad yang terlibat dalam operasi "Magic Carpet”, yaitu operasi inteligen menyelundupkan 49.000 warga yahudi Yaman ke Israel. Sedangkan istri Michael, Meryl Chertoff, adalah pengurus LSM zionis garis keras, Anti-Defamation League.
DOV ZAKHEIM
Menggelapkan triliunan dolar belanja departemen pertahanan, ia justru menjadi eksekutif perusahaan industri militer. Zakheim adalah CEO di perusahaan System Planning Corporation (SPC) antara tahun 1987-2001. SPC menyediakan sistem terminal penerbangan serta sistem transmiter komando di bandara-bandara yang memungkinkan 8 pesawat terbang sekaligus bisa dikemudikan dengan remot kontrol dari pusat pengendalian penerbangan.
Antara tahun 2001-2004 Zakheim diangkat menjadi asisten menteri pertahanan sekaligus ketua tim pengawas internal departemen itu. Ia lah yang bertanggungjawab atas hilangnya dana opeasional departemen pertahanan senilai $2,6 triliun dari pembukuan. Skandal ini pertama kali muncul ke publik setelah diumumkan oleh menhan Donald Rumsfeld, tepat sehari sebelum serangan WTC, yaitu tgl 10 September 2001. Sehari kemudian, bukti-bukti yang bisa menjadi bahan penyidikan skandal itu terkubur oleh serangan teroris yang menghancurkan gedung departemen pertahanan. Ajaibnya, bagian yang hancur dalam serangan adalah bagian tempat file-file tersebut disimpan, juga para staf, akuntan dan ahli-ahli analis budget yang bekerja.
Pada bulan Mei 2001, sebuah anak perusahaan SPC dipercaya turut mengawasi penyidikan terhadap serangan pertama terhadap WTC tahun 1993. Menurut data website SPC, salah satu pelanggan utama SPC kala itu adalah pangkalan udara Eglin Air Force di Florida. Eglin adalah tempat dimana perusahaan MacDill AFB berada, yaitu perusahaan kemana Zakheim mengirimkan 32 pesawat kargo Boeing 767, sebagai bagian dari program kerjasama Boeing-Pentagon Lease Agreement.
Dengan mempertimbangkan aksesnya atas pengiriman pesawat Boeing 767 (jenis pesawat yang menabrak WTC), sistem pengendalian pesawat terbang, serta pandangan politik zionisnya yang tercantum dalam dokumen PNAC, cukup untuk menjadikannya tersangka penting dalam tragedi WTC-911.
(bersambung)
Sumber:
"The Dirty Rotten Zionist Jews Did 9/11 (Part 2)"; Philip Marlowe, incogman.net; 9 September 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment