Wednesday 28 September 2011
HADAPI TURKI, ISRAEL BENTUK PAKTA PERTAHANAN DENGAN YUNANI
Mengantisipasi ancaman militer Turki, Israel membangun pakta pertahanan bersama Yunani, musuh tradisional Turki. Pakta tersebut diam-diam telah ditandatangani kedua negara pertengahan September lalu, pada saat Turki mengerahkan angkatan udara dan lautnya di kawasan timur Laut Tengah.
Sumber-sumber inteligen terpercaya menyebutkan pakta tersebut disetujui setelah pembicaraan telpon intensif antara PM Israel Benjamin Netanyahu dengan PM Yunani George Papandreou, Rabu malam 14 September lalu. Sebelumnya Netahnyahu telah meminta persetujuan kabinetnya melalui sidang khusus kabinet yang diperluas dengan 8 pejabat penting lainnya.
Dalam pembicaraan itu PM Yunani menyampaikan kekhawatirannya atas pergerakan militer Turki di wilayah yang berdekatan dengan wilayah Yunani. Di antaranya adalah pergerakan armada laut Turki di perairan Laut Aegean dan Laut Tengah bagian timur. Ia terutama terkejut dengan peningkatan aktifitas pesawat-pesawat pengintai Turki di sekitar pulau Kastelorizo, timur Laut Tenah yang hanya berjarak 2 km dari pantai Turki. Pesawat-pesawat mata-mata itu dikawal pesawat temur.
Yunani khawatir dengan serangan Turki atas pulau berpenghuni kurang dari 1.000 jiwa itu. Israel sendiri mensinyalir serangan Turki atas pulau-pulau Yunani merupakan strategi militer Turki untuk menyerang ladang minyak dan gas Israel yang terletak antara Israel dan Siprus. Papandreou mengatakan Turki mampu melakukan serangan dadakan atas Yunani, terutama atas pulau-pulau Yunani yang berdekatan dengan wilayah Turki.
Turki akan beralasan bahwa Israel dan Siprus tidak berhak menduduki dan mengeksploitasi sumber-sumber minyak dan gas di perairan timur Laut Tengah (sebuah kawasan kaya minyak yang dikenal dengan sebutan Block 12) tanpa persetujuan Siprus Turki (Republik Turki Siprus Utara). Turki juga mendukung klaim Lebanon atas ladang-ladang minyak itu. Perundingan antara Lebanon dan Cyprus atas masalah ini mengalami kebuntuan setelah Lebanon menolak keterlibatan Israel yang dianggap telah merampok wilayahnya.
Menurut sumber inteligen dalam tahap awal Israel akan menempatkan angkatan laut dan udaranya di dua pangkalan militer di Yunani. Dinas inteligen kedua negara juga telah saling berbagi informasi.
Sebelum adanya pakta ini, Israel hanya bisa menyerang Turki dari negerinya sendiri. Namun dengan adanya pakta ini Israel bisa menyerang Turki dari belakang.
Pada 12 September lalu Turki mendiktekan 2 kondisi yang harus dipatuhi Israel untuk menghindari perang:
1. Kapal-kapal Isrel dilarang melakukan aksi militer terhadap kapal-kapal Turki yang berlayar ke Gaza.
2. Kapal-kapal perang Isrrael yang melintasi 12 mil laut dari perairan Israel akan dihadang oleh oleh kapal perang Turki yang telah mendapat perintah untuk melumpuhkan persenjataan kapal Israel.
Ancaman itu tidak hanya mencakup kapal-kapal yang berlayar ke Gaza, namun juga wilayah ladang minyak yang diklaim Israel yang terletak 60 mil dari lepas pantai Israel.
Pemerintah Israel sejauh ini tidak menanggapi "ancaman" Turki. Menanggapi pergerakan militer Turki tgl 14 September lalu pemerintah Israel menyatakan akan berupaya "menahan diri".
Amerika dan NATO menanggapi serius perkembangan politik dan militer antara Turki, Israel, Yunani dan Siprus. Namun Israel dan Yunani memutuskan melakukan langkah tanpa meminta persetujuan Amerika, karena mereka menyadari bahwa ancaman Turki sangat serius.
SUMBER:
"Israeli-Greek defense pact invoked versus Turkish naval and air movements"; DEBKAfile; 15 September 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment