Indonesian Free Press -- Rusia dikabarkan telah menyetujui permintaan Irak untuk mengusir pasukan Turki yang berada secara ilegal di utara Irak.
Mengutip keterangan Deputri Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov, kantor berita Sputnik News melaporkan, Rabu (10 Februari), bahwa Deputi Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin telah menyatakan dukungan atas permintaan Irak tersebut dalam pertemuannya dengan Menlu Irak Minister Ibrahim Jaafari, di Baghdad baru-baru ini.
“Dalam konteks ini, masalah kehadiran pasukan Turki secara ilegal di wilayah Irak telah didiskusikan, dan dukungan telah diberikan Rusia atas posisi pemerintah Irak berdasar kewajiban menghormati wilayah teritorial dan integritas negara Irak,” kata Bogdanov kepada wartawan di Baghdad.
Pada awal Desember 2015 lalu Turki mengerahkan ratusan tentaranya ke wilayah utara Irak. Turki berdalih pasukan itu untuk memerangi kelompok teroris ISIS atas permintaan pemerintah Irak. Namun hal itu dibantah pemerintah Irak dan menuntut pasukan Turki untuk menarik diri. Turki menolak tuntutan tersebut, bahkan setelah Irak mengadukan hal itu kepada Amerika dan Dewan Keamanan PBB.
Di sisi lain, Rusia telah menjalin kerjasama keamanan dengan Irak dalam konteks memerangi kelompok-kelompok teroris di Suriah dan Irak. Rusia juga masih memendam kemarahan terhadap Turki yang telah menembak jatuh pesawat tempurnya di Suriah pada bulan November 2015. Dukungan Rusia kepada Irak dalam isyu pendudukan Turki atas wilayah Irak bisa juga diartikan bahwa Rusia bakal menyerang pasukan ilegal Turki tersebut.(ca)
No comments:
Post a Comment