Tuesday 27 December 2016

Penyembahan Setan juga Marak di Korea

Indonesian Free Press -- Okultisme atau gerakan sekelompok orang yang didasari pada pemujaan seseorang sangatlah dilarang di dalam agama-agama samawi (Islam, Kristen dan Yahudi), karena pada dasarnya hal itu telah mengambil hak Tuhan sebagai satu-satunya dzat yang harus dikultuskan. Dalam Islam dan agama-agama samawi yang asli, hal itu disamakan dengan penyembahan berhala atau idol dan dianggap sebagai dosa yang paling besar.

Namun, justru karena sebagai dosa terbesar, setan dan iblis tidak pernah berhenti untuk membuat berhala-berhala dan idol-idol untuk menyesatkan manusia. Dan hal ini pun terjadi di Korea Selatan. Kasus pemakzulan Presiden Park Geun-hye baru-baru ini juga berkaitan dengan hal itu.

Pada 16 April 2014 lalu sebuah kapal ferry bernama Sewol tenggelam di dekat pulau wisata Jeju, Korea Selatan, menewaskan lebih dari 300 orang. Polisi pun memburu Yoo Byung-eun, miliuner pemilik perusahaan operator ferry tersebut yang dianggap bertanggungjawab atas bencana itu. Ia juga diketahui sebagai pemimpin sekte Gereja Evangelical Korea, sebuah sekte okultisme yang terlibat dalam Insiden Odaeyang, yaitu peristiwa bunuh diri massal yang menewaskan 32 orang anggota sekte tersebut tahun 1987.

Setelah berbulan-bulan dicari-cari oleh polisi Korea tanpa hasil, termasuk drama penggerebegan rumahnya yang dramatis oleh ratusan polisi, tiba-tiba pada tanggal 21 Juli polisi mengumumkan telah menemukan mayat orang ini.

Dalam kasus pemakzulan Presiden Park, bau okultisme juga sangat terasa. Sedemikian kuat baunya sehingga media-media utama dunia pun tidak bisa menyembunyikannya. Dan inilah yang ditulis oleh New York Times pada 27 Oktober lalu:

"Namun bagi sebagian besar rakyat Korea, drama sebenarnya adalah bahwa Miss Choi adalah putri dari pemimpin agama yang hubungannya dengan Presiden Park telah menjadi isyu yang menyeramkan. Tokoh tersebut, Choi Tae-min, bahkan sering disamakan dengan Rasputin, dan para kritikus menyebutkan bahwa putrinya telah memainkan peran yang sama.

Choi Tae-min adalah pendiri dari sebuah sekte yang disebut Gereja Kehidupan Abadi (Church of Eternal Life). Ia mulai berkenalan dengan (Presiden) Park saat ia berumur 40 tahun, tidak lama setelah ibunya tewas dibunuh tahun 1974. Awalnya Choi mendekati Park dengan mengatakan kepadanya bahwa ia telah didatangi arwah ibunya yang meminta tolong kepadanya."


Seperti dilaporkan media-media massa di seluruh dunia, Presiden Park dimakzulkan karena menjalin hubungan yang tidak patut dengan putri kandung Choi Tae-min, yaitu Choi Soon-sil. Choi, warga sipil biasa yang tidak memiliki otoritas resmi apapun diketahui telah mengendalikan hampir segala aspek kepemimpinan Park. Tidak hanya membuat naskah pidatonya Park dan turut menentukan pejabat-pejabat yang diangkat dan diturunkan, Choi juga menentukan baju apa yang harus dikenakan Presiden Park pada hari-hari tertentu. Demikian seperti ditulis New York Times.

Namun ternyata hubungan tidak pantas itu telah dimulai sejak masa kepemimpinan Park Chung-hee, diktator Korea Selatan yang tewas dibunuh oleh Kim Jae-gyu, direktur badan inteligen negara KCIA. Dalam persidangan kasus pembunuhan itu, Kim Jae-gyu mengatakan kepada hakim bahwa ia terpaksa membunuh Park Chung-hee karena yang Park tidak mau menghentikan hubungan putrinya dengan Choi Tae-min yang disebutnya korup.

Park Chung-hee adalah ayah kandung dari presiden termakzul, Park Geun-hye. Desas-desus yang beredar luas di Korea Selatan bahkan menyebutkan bahwa Park Geun-hye yang tidak pernah menikah, memiliki anak gelap dengan Choi Tae-min, meski hal ini telah dibantah oleh Park. Choi meninggal tahun 1994 dalam usia 84 tahun.

"Dalam sebuah kawat diplomatik tahun 2007 yang dibocorkan WikiLeaks, Kedubes Amerika di Seoul melaporkan tentang desas-desus bahwa Choi “memiliki kontrol penuh atas jiwa dan raga Park selama masa pertumbuhannya dan bahwa anak-anak Choi telah menumpuk kekayaan yang sangat besar karena kedekatan itu. Salah satu cerita yang beredar adalah bahwa Park Geun-hye, yang tidak pernah menikah, memiliki anak dari Choi," tulis New York Times.

Sementara itu laporan lebih 'mengerikan' disebutkan oleh situs Victurus Libertas pada 24 Desember lalu. Menurut laporan itu presiden Park dimakzulkan oleh rakyatnya karena ia terlibat dalam kelompok pemuja setan bersama penasihat spiritualnya, Choi Soon-sil, selain tindakan korupsi keduanya.

"Choi Soon-sil tampaknya berasal dari keluarga miliuner pemuja setan yang memiliki hubungan dengan keluarga Clintons, sebagaimana para keluarga miliuner penyembah setan lainnya. Karena hubungan itu, Choi Soon-sil bisa mendapatkan rahasia-rahasia penting negara dan keputusan-keputusan bisnis miliaran dollar ditentukan olehnya dengan semua beban ditanggung oleh rakyat Kores. Choi juga menjalankan kabinet bayangan dan akibatnya sangat mengejutkan. Tampak bahwa ia terlibat dalam setiap keputusan penting pemerintahan Park Geun-hye. Ia bahkan mengikuti rapat-rapat keamanan nasional dan menyusun pidato Park di Dresden tentang isyu penyatuan dua Korea," tulis Libertas.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

People Power adlh wjud dr kebenaran itu..