Friday 20 December 2019

Mengapa Epstein Dibunuh?

Indonesian Free Press -- Inilah yang saya sukai tentang Amerika di luar birokrasi dan politiknya yang korup. Siapapun Anda, presiden sekalipun, jika terbukti bersalah akan berakhir di penjara atau kariernya jatuh. Di sisi lain masih banyak aparat penegak hukum yang 'idealis' sehingga secara umum penegak hukum memiliki kewibawaan yang tinggi di mata publik.

Ini seperti yang digambarkan dalam film 'Cop Land', film yang dibintangi Silveter Stallone dan Robert de Niro dan dirilis tahun 1997. Dalam film ini digambarkan seorang sherif kota kecil di pinggiran kota New York harus menghentikan kejahatan segerombolan polisi New York yang diseganinya. Atau kisah nyata Pat Garret, seorang sherif kota kecil yang harus memburu pembunuh terkenal Billy the Kid.


Beberapa tahun yang lalu seorang Dubes Israel untuk Amerika ditemukan polisi tergeletak setengah telanjang dan mabuk di pinggir jalan. Meski sang dubes dilindungi kekebalan diplomatik dan Israel adalah negara sekutu paling dekat Amerika polisi tidak segan menyeretnya ke sel tahanan hingga perwakilan diplomatik Israel menjemputnya dan tidak lama kemudian sang Dubes pun ditarik ke negeri asalnya.

Demikian juga halnya dengan kasus Jeffrey Epstein sang 'Raja Germo Internasional' yang diketahui luas memiliki jaringan kekuasaan hebat. Ia adalah agen rahasia Israel dan sekaligus Amerika. Ia berteman dekat dengan para pesohor dan pemimpin2 terkuat dunia. Presiden Bill Clinton, Presiden Donald Trump, PM Israel Ehud Barak, Pangeran Andrew dari Inggris, Putra Mahkota Saudi bin Salman, PM Inggris Tony Blair, Raja Pop Michael Jackson, Keluarga Rothschild, Keluarga Rockefeller hingga Presiden Cuba Fidel Castro.

Pesawat pribadi Epstein menerbangkan orang-orang penting ke segala penjuru dunia. Bill Clinton terbang bersama pesawat Epstein sebanyak 27 kali. Donald Trump lebih dari sekali. Pada bulan September 2002 Epstein menerbangkan Bill Clinton, Kevin Spacey,  dan Chris Tucker ke Africa. Pada tahun 2003, Epstein menerbangkan Presiden Colombia AndrĂ©s Pastrana Arango ke Cuba untuk bertemu Fidel Castro. Epstein adalah anggota dewan kehormatan Rockefeller University, anggota Trilateral Commission, Council on Foreign Relations dan donatur Harvard University.

Meski demikian hal itu tidak membuat Epstein kebal hukum. Berkali-kali ia harus menjalani proses hukum, mengalami penangkapan dan merasakan dinding sel tahanan meski akhirnya bebas setelah menggelontorkan banyak uang.(ca)


Bersambung

1 comment:

Kasamago said...

Penegakan Hukum di Amerika masih cukup waras, dari pada di sebuah negara dimana Presiden nya seharusnya sudah dari dulu di makzulkan..