Thursday 29 December 2011

IRAN ANCAM TUTUP SELAT HORMUZ


"Jika sanksi diterapkan terhadap minyak Iran, tidak setetespun minyak akan bisa melewati Selat Hormuz," kata Wapres Iran Mohammad Reza Rahimi kepada pers, Selasa (27/12), menanggapi wacana yang berkembang untuk menerapkan sanksi terhadap ekspor minyak Iran oleh negara-negara barat.

Sekitar 40% produksi minyak dunia melalui Selat Hormuz setiap harinya. Penutupan selat ini oleh Iran dipastikan akan membuat harga minyak dunia meroket tajam. Namun untuk melakukannya, Iran tentu harus berhadapan dengan AL Amerika yang Armada VI-nya berpangkalan di Bahrain, tempat yang hanya dipisahkan oleh Selat Hormuz dengan Iran.

"Kami tidak ingin bermusuhan dengan negara manapun sebagaimana semboyan kami tentang persahabatan dan persaudaraan. Namun barat tidak pernah bermaksud menghentikan permusuhannya dengan kami," tambah Rahimi.

Peringatan Rahamini tersebut diberikan pada saat AL Iran mengadakan latihan perang di Selat Hormuz yang merupakan gerbang pintu masuk kawasan Teluk Parsia dengan Lautan Hindia. Dalam latihan tersebut diskenariokan AL Iran menutup Selat Hormuz. Latihan tersebut melibatkan kekuatan AL Iran secara penuh termasuk melibatkan beberapa kapal selam, kapal destroyer, pesawat mata-mata tanpa awak serta berbagai jenis rudal dan torpedo tercanggih Iran.

Pada hari Minggu (25/12) sebuah insiden terjadi saat sebuah helikopter yang tidak diketahui negara penggunanya, dipergoki Iran tengah memantau kegiatan latihan yang berlangsung selama 10 hari non-stop.

Menanggapi latihan tersebut surat kabar Rusia, "Nezavisimaya Gazeta" melaporkan bahwa Iran memiliki kemampuan untuk menutup Selat Hormuz meski harus berhadapan dengan Armada VI Amerika yang memiliki persenjataan canggih.


LIBATKAN DESTROYER TERBARU IRAN

Latihan militer yang tengah digelar AL Iran diketahui melibatkan kapal destroyer terbaru Iran, Jamaran 1. Hal mana juga dibenarkan komandan AL Iran, Rear Admiral Habibollah Sayyari kepada kantor berita Iran, IRNA, Selasa (27/12). Ia bahkan menambahkan "saudara kandung" Jamaran 1, yaitu Jamaran 2 akan segera bergabung dengan AL Iran. Kedua kapal memiliki kemampuan tempur menghadapi serangan udara, serangan laut dan serangan kapal selam. Selain rudal-rudal jelajah dan rudal-rudal taktis serta torpedo kecepatan tinggi, kedua kapal juga dilengkapi dengan helikopter-helikopter serbu dan intai.

Latihan tempur yang diberi sandi Velayat 90 berlangsung dalam area sepanjang 2.000 km persegi dari selatan Selat Hormuz di Teluk Parsi hingga Teluk Aden.

Namun meski melakukan latihan "Tutup Selat Hormuz", kementrian luar negeri Iran telah menyatakan bahwa menutup Selat Hormuz tidak menjadi agenda Iran karena Iran ingin menjaga kestabilan dan perdamaian di kawasan tersebut.



Sumber:
"Upping The Ante Over The Straits"; News Brief – December 27, 2011

"Iran building its second naval destroyer"; NDTV – December 26, 2011

No comments: