Thursday 9 January 2014

TENTARA BAYARAN ASING KAWAL PENGUASA UNI EMIRAT ARAB

Kita sudah mengetahui, sebagaimana telah ditulis di blog ini, bahwa penguasa Saudi Arabia telah membayar tentara bayaran asing dari perusahaan "G4S" yang berbasis di Inggris untuk mengamankan pelaksanaan ibadah haji sejak tahun 2010. "G4S" yang juga terlibat dalam penindasan terhadap rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan itu ternyata juga menjadi pasukan pengawal sarana-sarana vital di banyak negara Arab lainnya. Kini muncul kabar para penguasa Uni Emirat Arab telah membayar tentara bayaran Amerika untuk menjadi pengawal pribadi mereka.

Media Iran Fars News baru-baru ini melaporkan para penguasa Uni Emirat Arab telah menyewa perusahaan jasa keamanan Amerika, "Academi" (dahulu Blackwater), untuk menjadi pengawal pribadi dan istana-istana mereka.

“Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan sejumlah pangeran serta ulama Uni Emirat Arab telah menyewa Blackwater untuk melindungi istana-istana mereka,” tulis Fars News mengutip keterangan seorang sumber yang dipercaya.

Blackwater diketahui banyak merekrut bekas personil aparat keamanan dan pasukan komando Amerika untuk menjalankan operasinya di berbagai negara, terutama di Timur Tengah. Keberadaan mereka sempat menjadi isu panas di Irak, ketika Amerika menuntut pemerintahan Nuri Al Maliki untuk memberi kekebalan hukum terhadap anggota-anggota Blackwater yang telah banyak terlibat dalam aksi-aksi kejahatan kemanusiaan. Namun al Maliki menolaknya.


Sebelumnya media-media lokal Uni Emirat Arab telah melaporkan bahwa pemerintah setempat telah menandatangani kontrak senilai $579 juta dengan sebuah perusahaan keamanan barat untuk melindungi sarana-sarana penting dari kemungkinan pemberontakan dan kerusuhan. Media-media lokal juga melaporkan, kontrak tersebut terjadi setelah pendiri Blackwater, Erik Prince, menetap di negeri tersebut setelah terlibat masalah hukum di Amerika.

Media terkemuka Amerika New York Times (NYT) juga melaporkan setelah penandatanganan kotrak tersebut, pada bulan Mei 2011 Blackwater segera membentuk satu batalion pasukan bayaran di negara Arab tersebut. Pasukan tersebut diyakini ditujukan untuk melakukan operasi-operasi khusus di dalam maupun di luar negeri, melindungi jaringan pipa minyak dan instalasi-instalasi penting dari serangan teroris sebagaimana juga untuk menangani kerusuhan massa sebagaimana terjadi di negara-negara Arab lainnya setelah munculnya gerakan "Arab Springs". Menurut NYT pasukan itu juga digunakan untuk mengkonter pengaruh Iran di Uni Emirat Arab.

Menurut laporan NYT, kamp latihan pasukan tersebut berada di kompleks militer yang disebut Zayed Military City, yang dikelilingi tembok beton berduri. Di dalamnya terdapat berbagai peralatan militer dan kendaraan militer seperti Humvees. Anggota pasukan asing itu berasal dari Kolombia, Afrika Selatan, dll. Mereka dilatih oleh pensiunan pasukan khusus dari Amerika, Inggris, Perancis maupun Jerman.








Pada tahun 2010, "sekelompok investor" (demikian wikipedia menyebutnya untuk menyembunyikan para pemnilik sebenarnya organisasi ini yang di antaranya adalah Monsanto Inc, perusahaan pencemar lingkungan terbesar di dunia), mengambil alih kepemilikan Blackwater dan mengganti namanya menjadi Academi yang terkesan lebih "elegan". Pemilik baru tersebut selanjutnya membentuk manajemen baru yang duduk di dewan direksi maupun dewan pengawas. Di antara anggota dewan direkturnya terdapat nama-nama besar seperti mantan jaksa agung Amerika John Ashcroft, mantan penasihat presiden Bill Clinton Jack Quinn, mantan Direktur NSA Bobby Ray Inman. Sejak tahun 2012 perusahaan ini dipimpin oleh Brigjen (pur) Craig Nixon sebagai CEO.

Keberadaan tentara bayaran asing telah menjadi sejarah tersendiri yang sangat menarik. Penguasa Romawi diketahui sebagai salah satu pengguna pertama tentara bayaran asing. Para Sultan Ottoman Turki menggunakan jasa tentara asing yang diberi julukan Janissaries. Para Paus di Roma sampai sekarang pun masih mengandalkan tentara bayaran dari Swiss (Swiss Guard) sebagai pengawal pribadi mereka. Sedangkan penguasa kolonialis Perancis mengandalkan "Legiun Asing" (Legio Patria Nostra) yang sosoknya bisa dilihat dalam film Hollywood terkenal yang dibintangi aktor laga Jean Claude Van Dame, Legion.

Berbeda dengan pasukan lokal yang dikhawatirkan "terkontaminasi" oleh ambisi lawan-lawan politik, pasukan asing yang bekerja secara profesional dianggap lebih bisa dipercaya.


REF:
"Foreign Mercenaries Guard United Arab Emirate’s Elite"; News Brief; 7 January 2014
"Academi"; wikipedia.

No comments: