Friday, 24 January 2014

Turki Tingkatkan Perdagangan dengan Iran

Menurut Yildiz impor gas alam dan minyak mentah Turki dari Iran pada tahun 2013 lalu telah mencapai angka $7,6 miliar atau setara sekitar Rp 80 triliun. Saat ini Turki berencana untuk meningkatkan jumlah tersebut berdasarkan rencana yang logis dan legal.

Yildiz juga menyebutkan bahwa kesepakatan program nuklir Iran dengan negara-negara barat dan Cina serta Rusia akan memberikan dampak yang sangat positif, karena “Iran adalah tetangga yang bersahabat,” kata Yildiz tentang Iran.

Pada tgl 12 Januari negara-negara anggota tetap DK PBB (Amerika, Inggris, Perancis, Rusia, Cina) plus Jerman berhasil mencapai kesepakatan tentang implementasi dari kesepakatan dalam perundingan program nuklir Iran yang diadakan di Geneewa tgl 24 November lalu. Di antara implementasi tersebut adalah pencabutan sebagian sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran.


Dalam sebuah pertemuan antara Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dan PM Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul tgl 4 Januari lalu, keduanya menekankan pentingnya peningkatan hubungan perdagangan kedua negara hingga ke angka $30 miliar pada tahun 2015. Keduanya juga sepakat untuk menfalisitasi aktifitas bisnis dan perdagangan serta membuang berbagai kendala yang ada dalam hubungan kedua negara.

Pada tgl 26 November 2013, Menlu Turki Ahmet Davutoglu mengatakan bahwa negaranya telah menjadi “koridor enegri” bagi Iran.

“Kebutuhan energi Turki setiap tahunnya mencapai $60 miliar. Turki adalah negara koridor energi dan Iran adalah negara produser energi. Jika kita memberdayakan potensi keduanya, maka Turki bisa menjadi koridor energi Iran,” kata Davutoglu.

Iran merupakan eksportir energi terbesar kedua untuk Turki setelah Rusia. Turki menggunakan sebagian besar energi yang diimpor dari Iran untuk membangkitkan listrik.

Perusahaan-perusahaan Eropa Bersaing Raih Pasar Iran

Perusahaan-perusahaan Eropa kini saling bersaing untuk memasuki pasar Iran. Demikian keterangan yang disampaikan Wakil Ketua Badan Promosi Perdagangan Iran Mehdi Mir Abutalebi kepada media Iran Mehr News, Selasa (21/1). Hal ini terkait dengan dicabutnya sebagian sanksi ekonomi Uni Eropa atas Iran setelah dicapainya kesepakatan tentang program nuklir Iran dengan negara-negara barat, Cina dan Rusia.

“Saat ini banyak negara menunggu kesempatan untuk mengunjungi Iran dan saya berharap hal ini akan meningkatkan perdagangan Iran dengan dunia,” kata Abutalebi seraya menambahkan bahwa negara-negara barat kini tengah berada dalam kondisi ekonomi yang sulit, melihat peluang bagus untuk memulihkan ekonominya dengan menjalin hubungan ekonomi dengan Iran, menyusul dicabutnya sanksi-sanksi ekonomi atas Iran sebagai implementasi kesepakatan program nuklir Iran.
Abutalebi meyakinkan bahwa Iran harus memanfaatkan kesempatan ini dengan melakukan langkah-langkah sesuai kepentingan domestik dengan membuka hubungan ekonomi lebih luas dengan negara-negara Eropa.(CA/press tv)


Keterangan: tulisan asli terdapat pada situs liputanislam.com tgl 24 Januari 2014

No comments: