Friday, 24 January 2014

Amerika Harus Bekerjasama dengan Suriah Perangi Wahabisme

Kantor berita ISNA melaporkan penasihat presiden Suriah Assad Batsina Shaaban, dalam wawancaranya dengan CNN, mengatakan bahwa Amerika harus bekerjasama dengan Suriah untuk menumpas wahabisme, karena wahabisme merupakan ancaman bagi dunia.

”Kami berharap semua negara berupaya mewujudkan kepentingan rakyat Suriah dan tidak mendukung terorisme. Wahabisme bukan hanya bahaya bagi Suriah, tapi juga bagi semua penduduk dunia. Kami tidak ingin Bin Laden baru muncul,” kata Shaaban.

Menanggapi tuntutan menlu Amerika John Kerry agar Assad mundur, Shaaban berkata, ”Kami balik bertanya. Apakah Kerry berhak menuduh Assad tak bisa menyelamatkan Suriah? Mungkinkah kami menuntut presiden Anda mundur karena tak bisa menyelamatkan negaranya? Berhak-kah Kerry menuntut semacam ini? Atau rakyat Suriah-lah yang mesti memilih presiden mereka sendiri?”

Saat ditanya apakah Suriah sekarang adalah negara demokratis, Shaaban menukas, ”Anda pikir sekarang ada demokrasi sejati di Amerika? Suriah menderita karena terorisme, namun kami tak pernah campur tangan dalam masalah negara-negara lain seperti Saudi, Turki, dan Amerika.”

Shaaban menolak tuduhan bahwa Suriah melakukan kejahatan perang. Dia menjawab bahwa para teroris-lah yang melakukannya. “Kalian ingat soal penggunaan senjata kimia? Investigasi terakhir menunjukkan bahwa tuduhan atas Suriah ini tidak benar. Ini adalah konspirasi besar selama tiga tahun terakhir terhadap Suriah. Tujuannya adalah kehancuran rakyat Suriah dan terwujudnya kepentingan Israel,” jelas Shaaban.

“Damaskus tak pernah menggunakan senjata kimia. Kelompok-kelompok teroris-lah penggunanya. Ini adalah kejahatan nyata terhadap rakyat Suriah, yang terjadi karena intervensi pihak asing seperti Saudi, Turki, dan Amerika.”

Terkait pihak oposisi, Shaaban menegaskan bahwa mereka bukan wakil negara dan rakyat Suriah. “Mereka hanya gerombolan penjahat. Jika mereka ikut pemilu, hanya sedikit suara yang akan mereka raih.”

Soal perpecahan di tubuh oposisi, Shaaban berkata, ”PBB mengumumkan, kini ada 240 kelompok bertempur di Suriah. Siapa sebenarnya orang-orang yang bertempur di negara kami ini? Kami ingin mengatasi masalah ini di dalam negeri kami sendiri. Kami hadir di Jenewa dengan niat baik untuk mengakhiri krisis Suriah. Tapi sebenarnya, solusi hanya bisa diwujudkan di dalam Suriah, bukan di Jenewa.”(ISNA)


Keterangan: tulisan asli terdapat di situs liputanislam.com tgl 24 Januari 2014

1 comment:

abu bakar said...

Terkait pihak oposisi, Shaaban menegaskan bahwa mereka bukan wakil negara dan rakyat Suriah. “Mereka hanya gerombolan penjahat. Jika mereka ikut pemilu, hanya sedikit suara yang akan mereka raih.

kenyataan Fsa dan beberapa kelompok penentang tidak hadir ke Geneva tidak dapat dingkari...yang hadir adalah puppet us dan negara takfiri--antara komunis Michael kilo..
dan mereka gagal...apakah iran predaksinya...tak perlu sudi dijemput

hari ini 2/2 ban ki moon meminta agar iran berperanan dalam rundingan damai
nah apa sudah jadi?