Friday 17 January 2014

TURKI DAN IRAK TANGKAPI PIMPINAN AL QAIDA

Aparat keamanan Turki berhasil menangkap beberapa pucuk pimpinan Al Qaida, termasuk panglima tertinggi kedua di kawasan Timur Tengah, Ebrahim Shan. Demikian laporan media-media massa Turki, Rabu (15/1).

Ebrahim Shan ditangkap aparat keamanan Turki hari Selasa (14/1) dalam satu rangkaian operasi anti-terorisme yang dilancarkan Turki di 6 kota di Turki, demikian tulis media Turki "Ceyhan". Dalam operasi tersebut aparat keamanan melakukan berbagai penggerebegan di kota-kota Istanbul, Van, Gaziantep, Vikilees, Kayseri dan Ezine.

Setidaknya sebanyak 3 orang ditangkap dalam operasi yang dilakukan di Istanbul, sementara seorang lainnya ditahan di kota Kayseri.

Sementara itu dalam satu rangkaian operasi sejenis yang dilakukan aparat keamanan Irak minggu ini, aparat keamanan setempat berhasil menangkap sejumlah pimpinan Al Qaida di provinsi al Anbar yang berbatasan dengan Syria.

Di antara tokoh Al Qaida yang ditangkap di Irak adalah warga Yordania Maher Al-Jarshi, penasihat militer kelompok teroris Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL). Ia ditangkap saat berusaha menyusup ke wilayah konflik di Al-Anbar dari Syria, pada hari Selasa (14/1).

Sejumlah sumber militer Irak menyebutkan bahwa pemerintah Saudi Arabia telah membayar kelompok ISIL untuk melakukan perang "proxy" terhadap pemerintahan Shiah Irak yang dipimpin PM Nuri Al Maliki.

“Ahmed al-Alwani (anggota parlemen Iraq yang terlibat terorisme) dan Ali al-Sulaiman (kepala suku Dulaim di al-Anbar) yang tengah menjalani tuntutan hukum, telah menciptakan kondisi politik yang rawan terorisme dan ISIL telah memasuki perang "proxy" (melawan Irak) demi Saudi," kata kepala komisi keamanan parlemen Provinsi Baghdad, Sa’d al-Matlabi kepada media Palestina "al-Manar" baru-baru ini.

Dalam pernyataan terkait hari Selasa (14/1), Aliyah Nassif, anggota Komisi De-Ba'athisasi parlemen Irak mengatakan bahwa al-Alwani dan mantan menkeu Rafi al-Issawi telah mengadakan beberapa kontak dengan dinas inteligen Saudi.

Nassif menambahkan bahwa sejumlah politisi Iraq memiliki hubungan baik dengan beberapa negara asing di kawasan, termasuk Qatar dan Saudi Arabia, yang telah menggelotorkan banyak dana kepada mereka.(CA/fars news)




Keterangan: tulisan aslinya di situs liputanislam.com tgl 17 Januari 2014

1 comment:

abu bakar said...

soalan penting

nuri maliki di tuduh memerangi puak sunnah iraq dalam banyak media massa

soalannya
atas alasan apa puak sunnah Iraq memerangi kerajaan Nuri al Maliki