Sunday 18 September 2016

Lindungi Teroris ISIS, Amerika Bom Tentara dan Warga Sipil Suriah

Indonesian Free Press -- Amerika menunjukkan jatidirinya sebagai pelindung dari kelompok teroris ISIS dengan melakukan aksi kejinya membom tentara Suriah yang tengah berperang melawan ISIS hingga warga sipil Suriah sehingga menewaskan ratusan warga.

Seperti dilaporkan Veterans Today, Sabtu (17 September), sedikitnya 80 tentara Suriah tewas akibat pemboman oleh pesawat-pesawat militer Amerika di Der Ezzor. Akibatnya kelompok teroris ISIS berhasil merebut sebagian wilayah yang sebelumnya dipertahankan oleh militer Suriah yang tengah terkepung di kota itu.

Para pejabat Suriah termasuk Menteri Kehakiman Najem Hamad Al-Ahmad, mengatakan kepada Veterans Today bahwa pesawat-pesawat pembom F-16 dan serbu darat A10 warthog menyerang posisi pasukan Suriah di pangkalan udara Der Ezzor, menewaskan setidakdnya 80 tentara dan melukai 100 orang lainnya.

Pemerintah Rusia membenarkan hal itu dan menyebutkan bahwa serangan itu dilakukan melalui koordinasi dengan ISIS. Terbukti setelah serangan itu, kelompok ISIS merebut posisi-posisi dimana pasukan Suriah diserang. Rusia pun telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk bersidang membahas insiden ini.

Kantor berita Iran FARS, mengutip para pejabat Suriah melaporkan bahwa serangan Amerika itu juga menghatam pasukan Suriah di Pegunungan al-Tharda di wilayah Deir ez-Zor, hingga menimbulkan kerusakan hebat.

"80 prajurit Suriah tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka akibat serangan udara Amerika, Jubir Kemenhan Rusia Mayjend Igor Konashenkov, mengatakan, mengutip informasi yang diterima dari Komando Tertinggi Suriah," demikian tulis FARS.

Kemenhan Rusia menyebutkan bahwa pesawat-pesawat Amerika itu terbang dari wilayah Irak. Sebanyak empat serangan dilakukan oleh pesawat-pesawat F-16 dan A-10. Rusia menyebut hal itu menunjukkan dengan jelas bahwa Amerika tidak serius menjalin kerjasama melawan terorisme bersama Rusia di Suriah.

Kemenhan Rusia juga menyebut bahwa setelah serangan udara Amerika itu ISIL melancarkan offensif terhadap pasukan Suriah yang terkena serangan.

"Ini jelas-jelas memberi jalan bagi para teroris ISIL untuk menyerang posisi Suriah yang diserang dan merebutnya,” tulis FARS mengutip keterangan pejabat Kemenhan Rusia.

Komando Tertinggi Rusia menyebut pemboman Amerika ini sebagai 'agresi yang serius dan nyata terhadap Suriah' dan 'bukti nyata' bahwa Amerika dan sekutu-sekutunya menjadi pendukung ISIS. Sebelumnya Rusia juga telah menuduh Amerika enggan untuk membom posisi para teroris sebagaimana kesepakatan gencatan senjata dengan Rusia.

"Sejumlah seruan dari Rusia kepada Amerika tidak mendapatkan jawabn sehingga menimbulkan keraguan tentang kemampuan Amerika untuk mempengaruhi kelompok-kelompok militan yang berada di bawah kontrolnya serta kemauan mereka untuk memastikan implementasi perjanjian Geneva,” kata pejabat militer senior Rusia Viktor Poznikhir.

Lebih jauh Poznikhir juga menyebut bahwa gencatan senjata telah digunakan pemberontak untuk melakukan koordinasi kembali dan mempersiapkan serangan-serangan baru.



Pemboman Amerika Tewaskan Ratusan Warga Sipil

Sementara itu Veterans Today juga melaporkan, selain pemboman terhadap pasukan Suriah, Amerika juga membomi warga sipil di kota Manbij hingga menewaskan ratusan orang warga.

"Serangan udara itu terjadi Selasa petang (13 September), menghancurkan seluruh keluarga, termasuk anak-anak, yang tengah melarikan diri dari serangan ISIS namun dikira sebagai anggota kelompok itu. Tergantung siapa yang ditanya, mayat-mayat yang ditemukan di reruntuhan adalah 56, 85, 160 atau 212. Gambar-gambar dari mayat-mayat yang hancur adalah saksi mata dari kehancuran itu," tulis Veterans Today.(ca)

2 comments:

Kasamago said...

"Kami tidak tahu mereka Tentara Suriah" ,Amerika bner2 bego atau pura2 bego

"Jika kami salah, kami akan meminta maaf", 60an tentara Suriah tewas hanya diganti maaf?? Oh.. Mereka manusia atau..

Unknown said...

Rusia terlalu lembek percaya sama Amerika yg selalu ingkar janji prinsip iran dan Suriah jelas tak ada teroris moderat dan tidak kalo moderT ya tak ada yang angkat senjata kalo angkat senjata ya di habisi Senjata lawan senjata.yg itu urusan Rusia.rusia punya prinsip.iran dan Suriah Hizbullah dan Irak sudah pasti yg angkat senjata ya teroris harus di hadapi dg senjata
ISIS sudah terkepung ya tergantung Rusia memboom bardir hajar saja pasukan suriah dan Hizbullah cukup banyak dan Amerika pendatang haram dan melanggar kedaulatan negara Suriah Rusia sudah tau Amerika.dan sudah cukup sabar jangan lagi di pecundangi Amerika dan nsto