Thursday, 17 November 2016

Kampanye Pembebasan Aleppo oleh Rusia Dimulai

Indonesian Free Press -- Rusia akhirnya memulai kampanye pembebasan kota Aleppo yang ditunggu-tunggu, Rabu (16 November). Untuk pertama kalinya armada kapal tempur Rusia di Laut Mediterania yang dipimpin kapal induk Admiral Kuznetsov unjuk gigi.

Seperti dilaporkan SouthFront, kapal frigat Admiral Grigorovich meluncurkan rudal-rudal jelajah Kalibr dan pesawat-pesawat Sukhoi Su-33 yang tinggal landas dari kapal induk Admiral Kuznetsov melancarkan serangan ke Aleppo timur dan Idlib. Selain itu sistem rudal Bastion yang dibangun Rusia di pantai Suriah meluncurkan rudal-rudal jelajah Onyks ke berbagai sasaran militer milik kelompok Jabhat Fatah al-Sham dan ISIS di Provinsi Homs dan Idlib.

Angkatan udara Suriah dan Rusia melancarkan serangan besar-besaran terkoordinasi ke wilayah Aleppo-Idlib dengan sasaran utamanya jalur Saraqib-Khan Tuman yang menjadi jalur suplai bagi para pemberontak di wilayah Provinsi Aleppo dan Idlib. Pada saat yang sama sekitar ribuan pasukan Suriah, sebagian adalah kadet-kadet yang baru menjalani pendidikan militer yang dibantu Rusia, telah tiba di Aleppo untuk turut dalam serangan besar-besaran merebut Aleppo timur dan kantong-kantong pemberontak yang tersisa. Sebelumnya pasukan khusus Tiger Forces, milisi Brigade Elang Gurun, milisi Hezbollah, dan kelompok-kelompok milisi pro-Suriah lainnya telah berada di posisinya. Pemboman dilakukan pasukan pemerintah ke wilayah kantong pemberontak di wilayah Aqrab di barat Aleppo.

Dalam offensif ini dikabarkan Suriah telah mengerahkan sejumlah tank modern T-90 yang baru didatangkan dari Rusia. Tank ini dirancang untuk bisa menahan gempuran senjata-senjata anti-tank yang banyak dimiliki pemberontak.

Media-media Rusia melaporkan bahwa untuk mendukung offensif Rusia dan mengamankan Suriah dari serangan Amerika dan koalisinya, Rusia telah menempatkan tidak kurang dari tujuh sistem pertahanan udara canggih S-300 di Suriah. Hal ini disampaikan oleh Menhan Rusia Sergei Shoigu, Selasa lalu (15 November). Shoigu juga menyebutkan bahwa sejumlah sistem pertahanan pantai Bastion juga sudah dibangun di Suriah. Sistem ini dilengkapi dengan rudal jelajah Onyks yang memiliki daya jangkau 350 kilometer untuk sasaran laut dan 450 untuk sasaran darat, sehingga secara efektif melindungi seluruh wilayah pantai Suriah.

Shoigu juga menyebutkan bahwa sejumlah sistem pertahanan udara jarak pendek Pantsir juga telah ditempatkan di sejumlah fasilitas vital di Suriah.(ca)

5 comments:

kasamago said...

kampanye militer yg diharapkan mmpu mencegah militer NATO Dan AS terjun lngsung sperti kAsus Libya.

sekali LG Russia menunjukan komitmen nya membntu sang sekutu tinting by pad Dania..

well done red bear

Unknown said...

Good Job....

Unknown said...

Good Job....

Anonymous said...

semoga perang segera berakhir. Damailah syiria, negeri yang diberkahi

Anonymous said...

serangan penuh taktikal. bukan alllepo tetapi idlib dan hom untuk memutus jalur supply ke Allepo terroris terkejut besar dan tak menyangka demikian