Indonesian Free Press -- Tanpa diketahui publik, karena pemerintah Amerika dan Inggris terlalu malu sehingga mencegah berita ini muncul ke publik, pasukan Irak berhasil menembak jatuh helikopter dan pesawat yang menerjunkan senjata dan suplai untuk para teroris di Irak.
Ini seperti fakta bahwa pasukan Inggris, pada tahun 2008, membebaskan dua personil pasukan khusus SAS yang ditahan keamanan Irak di Bashrah, dengan menjebol dinding penjara dengan tank-tank. Kedua personil SAS itu ditahan setelah ketahuan menyamar sebagai anggota militan yang melakukan aksi-aksi terorisme.
Seperti dilaporkan Veterans Today, 2 November lalu dengan mengutip sumber-sumber resmi keamanan Irak, pada bulan Maret 2015 sekelompok pejuang Al-Hashad Al-Shabi Irak menembak jatuh helikopter Amerika yang tengah membawa senjata bagi kelompok ISIS di Al-Baghdadi, Provinsi Al-Anbar. Sebulan sebelumnya dua pesawat pengangkut INggris juga ditembak jatuh saat hendak membagikan senjata kepada kelompok ISIS di Al-Anbar province.
"Komisi Keamanan Nasional Parlemen Irak memiliki foto kedua pesawat Inggris itu, yang ditembak jatuh dengan membawa senjata-senjata untuk ISIS,” kata al-Zameli, pejabat keamanan Irak kepada media Irak seperti dikutip Veterans Today.
Ia menambahkan bahwa selain menerjunkan bantuan senjata, helikopter dan pesawat-pesawat itu juga membawa pergi para komandan dan anggota teroris yang terluka untuk dirawat di tempat-tempat tertentu yang terdapat fasilitas medis untuk para pemberontak di Suriah, Irak, Israel dan Turki.
Ia menyebutkan aksi tersebut membuat operasi pembebasan Al Anbar dari para teroris berjalan lambat.
"Ketika pasukan dan milisi Irak merebut al Anbar, helikopter-helikopter Amerika membawa para pemimpin ISIS ke tempat-tempat lain untuk mencegah aparat keamanan Irak mendapatkan dokumen-dokumen yang membuka kedok Amerika di Irak.
Sementara itu Veterans Today juga melaporkan bahwa pasukan Irak berhasil menemukan gudang senjata kelompok ISIS yang berisi rudal-rudal buatan Amerika di selatan kota Mosul, Senin akhir Oktober lalu.
"Sejumlah rudal buatan Amerika ditemukan di wilayah al-Shoura di selatan Mosul,” tulis laporan itu mengutip sumber lokal.
Para pejabat militer Irak juga menyebutkan bahwa kelompok ISIS telah mengirim sejumlah besar senjata buatan Amerika ke wilayah Tal Afar dalam beberapa hari terakhir, untuk menghadapi offensif pasukan dan milisi Irak.
“Para teroris ISIS telah mengirimkan rudal-rudal anti-tank TOW ke Tal Afar dan ini membuktikan bahwa mereka telah bersiap untuk melakukan perang panjang,” kata seorang pejabat militer Irak.
Warga Bebaskan Penjara Mosul
Sementara itu kantor berita Iran Press TV, hari Jumat (4 November) melaporkan bahwa warga kota MOsul berhasil membebaskan penjara di kota itu dari para teroris ISIS dan membebaskan para kerabat yang menjadi tahanan.
"Warga Mosul menyerbu penjara utama di kota itu dan membebaskan puluhan penghuninya di tengah operasi militer pasukan Irak mengetatkan kepungan terhadap kelompok teroris yang berada di utara kota," tulis laporan itu.
Televisi Irak al-Sumaria, mengutip keterangan pejabat keamanan Irak, menyebutkan bahwa warga Mosul mendobrak penjara itu pada hari Jumat (4 November) yang terletak di bagian timur Mosul. Mereka membebaskan setidaknya 45 tahanan setelah membunuh seluruh anggota ISIS yang menjaga penjara itu.
Hal itu terjadi saat pasukan Iran yang didukung kelompok milisi Hashd al-Shaabi serta milisi Kurdi Peshmerga, memperketat kepungan terhadap ISIS di utara Mosul setelah operasi pembebasan kota yang dimulai pada 17 Oktober.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa ISIS telah membunuh ratusan warga Mosul selama offensif tersebut dan menggunakan sebagian warga sebagai 'tameng hidup'. Para pejabat PBB menyebut kelompok ini telah menawan 400 wanita Kurdi, Izadi dan Shiah di Tal Afar, Mosul.(ca)
No comments:
Post a Comment