Thursday, 23 November 2017

Ketika Noam Chomsky 'Digampar' Alex Jones

Indonesian Free Press -- Apa jadinya ketika Alex Jones dan Noam Chomsky bertemu?

Alex adalah 'pembongkar konspirasi elit penguasa belakang layar' yang digaji oleh 'elit penguasa belakang layar' dan terkenal dengan medianya, Info Wars. Sedang Noam Chomsky adalah agen 'elit penguasa belakang layar' yang menyamar sebagai pakar linguistik Massachussete Institute of Technology.

Tentang definisi Chomsky ini, Jones akan membongkarnya dalam pertemuan mereka yang nanti akan ditulis di sini. Sementara Jones, adalah orang yang dibayar 'elit penguasa belakang layar' untuk membocorkan sedikit rahasia mereka demi menjaga keamanan mereka. Melalui Jones publik disibukkan oleh isyu-isyu 'murahan' seperti 'Bilderberger Group' dan 'FEMA Camps', namun buta dengan kejahatan-kejahatan 'elit penguasa belakang layar' yang jauh lebih massif dan terstruktur. Ia membuta dengan konspirasi zionisme, serangan WTC dan dominasi yahudi. Ia juga sengaja sibuk berkonflik dengan sesama 'pembongkar kejahatan konspirasi' sehingga legitimasi mereka hancur di mata publik.


Pertemuan antara Chomsky dan Jones terjadi pada bulan April 2013 dalam acara 'radio show' yang dikelola Jones dan beredar di YouTube! Awalnya diskusi berjalan monoton dengan Chomsky memaparkan tentang 'social engineering' dan Jones menimpali dengan isyu-isyu seperti 'mind control' dan Bilderberger Group.

Diskusi mulai ramai ketika Jones menyinggung isyu 'pengendalian senjata api' yang sedang dikampanyekan media-media massa mainstream berkaitan dengan banyaknya insiden penembakan massal di Amerika. Chomsky, pendukung 'pengendalian senjata api' berpendapat bahwa hal itu bisa mengurangi angka kejahatan. Sementara Jones berpendapat lain. Menurutnya, pengendalian senjata justru meningkatkan angka kriminalitas. Tidak lupa Jones memaparkan angka kejahatan di kota London yang meningkat tajam setelah adanya kebijakan 'pengendalian senjata api'. Chomasky berusaha membantah dengan menyebut bahwa di Inggris kepemilikan senjata api adalah ilegal sejak dahulu kala. Jones berhasil membuktikan pendapat Chomsky itu salah.

Hal menarik terjadi di akhir diskusi, ketika Jones menyindir Chomsky untuk menyapa David Rockefeller, figur yang dianggap sebagai salah satu biang dari segala bentuk konspirasi di Amerika, termasuk di balik gerakan anarkisme yang diikuti Chomsky:

“Katakan hello pada David Rockefeller untuk saya!”

Tidak sampai di situ, Jones kembali mempermalukan Chomsky dengan mengatakan, "Inilah Noam Chomsky, para pirsawan terhormat. Ia adalah agen (shill) New World Order.”

'Shill' maknanya adalah seseorang yang membujuk orang-orang untuk terlibat dalam suatu permainan dengan tujuan menipu. Dan itu, menurut Jones, adalah Chomsky.

Ketika Chomsky telah pergi, JOnes kembali mengolok-olok Chomsky dengan berkata: "Saya harus memojokkannya di akhir tanya jawab dan saya tentu menyukainya."

Chomsky adalah figur yang sangat dihormati di mata internasional. Perlakuan Jones itu tentu disebabkan karena sebagai 'orang dalam elit penguasa belakang layar' ia tahu betul siapa Noam Chomsky. Dan, terkait dengan isyu TNI di Papua Barat yang dilancarkan Chomsky baru-baru ini, saya ingin mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan JOnes dalam wawancara keduanya, ketika mereka membicarakan isyu 'pengendalian senjata'.

"Saya memiliki otak yang lebih baik daripada Anda, bahkan dengan kedua tangan saya terikat di belakang badan!"(ca)

No comments: