Monday, 20 November 2017

Charles Manson, Simbol Kegilaan Amerika Tewas dalam Usia 83 Tahun

Indonesian Free Press -- Charles Manson, ikon dari kegilaan masyarakat dan negara Amerika, akhirnya tewas dalam usia 83 tahun di penjara California, kemarin (20 November). Ia adalah pembunuh keji dan penyebar faham anarkhisme, namun negara memperlakukannya dengan cara yang menyakiti nilai-nilai kemanusiaan.

Dikenal sebagai pemimpin kelompok okultis 'Manson Family' yang menggoncangkan Amerika dekade 60-an karena aksi-aksi keji mereka, termasuk membunuh aktris terkenal Sharon Tate yang tengah hamil tua dan mencoba membunuh Presiden Gerald Ford, Manson justru mendapat tempat 'terhormat' di dunia hiburan dan media massa Amerika.


Seperti dilaporkan Press TV, Senin petang (20 November), Charles Manson, meninggal secara wajar di Rumah Sakit Kern County, yang merupakan salah satu pusat rehabilitasi the California Department of Corrections and Rehabilitation. Kabar ini diperkuat oleh pengakuan Debra Tate, kepada situs TMZ, yang mengakui telah menerima kabar tersebut dari otoritas setempat.

Sharon Tate tengah hamil 8,5 bulan ketika para anggota 'Manson Family' menikamnya dengan keji hingga tewas pada tanggal 8 Agustus 1969. Padahal ia telah menangis menghiba untuk menyelamatkan bayinya yang berada dalam kandungan. Dalam aksi tersebut empat orang lainnya juga tewas dibunuh. Seorang mantan anggota 'Manson Family' dalam sebuah wawancara mengaku melihat dengan mata kepalanya sendiri Manson menikam seorang korbannya dengan pedang.

Tentang kematian Tate, majalah Time menjelaskannya agak rinci:
Tate ditemukan telanjang dengan salah satu payudaranya terpotong dan sayatan di perut dengan tanda “X”. Ia juga ditemukan dengan 16 luka tikaman. Di pintu rumahnya ditemukan tulisan 'PIG' (babi) dari ceceran darah Tate dan teman-temannya.

Namun, meski terbukti bertanggungjawab atas sejumlah aksi kriminal tingkat tinggi, Manson berhasil menghindar dari hukuman mati. Tidak hanya itu, ia bahkan mendapat tempat 'terhormat' di dunia hiburan dan media massa. Sejumlah wawancara dilakukannya di dalam penjara, termasuk sejumlah proyek musik yang melibatkannya bersama para anggota 'Manson Family'. Sejumlah musisi terkenal, termasuk Guns N'Roses, merekam lagu-lagu ciptaannya.

Namun ada hal lainnya yang menambah keanehan, yaitu hubungan antara pembunuhan keji itu dengan Roman Polansky, suami Sharon Tate yang juga sutradara terkenal. Polansky sendiri adalah 'biang penyakit' sosial seperti Manson, namun justru mendapat 'perlindungan' dari sistem sosial yang buruk.

Polanski melarikan diri dari hukum Amerika sejak 1978 setelah terbukti melakukan pelecehan seks terhadap anak di bawah umur, dan sejumlah tuduhan pelecehan seksual dan perkosaan lainnya yang menyusul kemudian. Sejak itu ia tinggal Eropa, dan meski Amerika memiliki hubungan baik dengan UNi Eropa, ia tidak pernah diekstradisi.

Para pengamat teori konspirasi ramai-ramai menunjuk hidung Polansky sebagai dalangnya. Selain sasaran kejahatan yang pas, yaitu rumah Polansky, pembunuhan itu seperti dalam film-film produksi Polansky.

Tentang semua hal ini, bisa juga dikaitkan dengan kasus West Memphis Three.......... di sini: http://cahyono-adi.blogspot.co.id/2013/01/para-liberal-idiot-bebaskan-penyembah.html.(ca)

No comments: