Sekali lagi saya kabarkan bahwa Iran telah memainkan politik luar negeri yang brilian dalam konteks hubungan dengan negara-negara yang berada di bawah aspirasi gerakan Ikhwanul Muslimin (Turki, Qatar, Tunisia, Palestina dan regim Presiden Mohammad Moersi di Mesir). Meski negara-negara "Ikhwan" itu telah memusuhi Iran dalam konteks konflik Syria, dalam konteks hubungan sosial Sunni-Shiah, atau dalam konteks perebutan pengaruh politik di kawasan, Iran tetap menunjukkan simpatinya kepada mereka bahkan pada saat mereka tengah berada pada posisi "terjepit". Karena itulah oleh negara-negara "Ikhwan" Iran dianggap sebagai negara yang "bisa dipercaya" dibandingkan "saudara-saudara" mereka lainnya seperti negara-negara Arab Teluk yang dipimpin Saudi.
Dalam satu langkah yang bisa ditafsirkan sebagai "perpecahan" yang semakin melebar antara blok negara Ikhwanul Muslimin (Qatar) dengan negara salafi-wahabi (Saudi), Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani beberapa waktu lalu mengelu-elukan Iran dan menyatakan keinginannya melihat Iran semakin kuat pengaruhnya di kawasan. Padahal semua mengetahui bahwa Iran adalah "musuh" Saudi Arabia. Jadi, dengan mengelu-elukan Iran, pada dasarkanya Qatar tengah mengejek Saudi.
Pernyataan Emir Qatar disampaikan dalam pertemuannya dengan menlu Iran Mohammad Javad Zarif di Doha Qatar, hari Senin (2/12), atau awal Desember lalu. Sang Emir menyebut kesuksesan perundingan nuklir Iran dengan negara-negara DK-PBB plus Jerman belum lama berselang sebagai "keberhasilan besar" dan menyatakan keinginan negaranya melihat peran Iran yang semakin besar di kawasan Timur Tengah.
Menurut Emir Qatar, hubungan yang semakin kuat antara Iran dan Qatar akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi Qatar.
"Iran dan Qatar memiliki banyak kesamaan, dan tidak ada satu perbedaan pun yang boleh menghambat peningkatan hubungan kedua negara," kata Emir Qatar dalam pertemuan tersebut.
Sementara Menlu Iran menyebutkan bahwa meningkatkan hubungan dengan negara-negara tetangga merupakan salah satu prioritas utama pemerintah Iran, dan kunjungannya ke Qatar merupakan pesan dari Iran kepada negara-negara tetangga tentang prioritas itu.
"Keamanan, kesejahteraan dan pembangunan di kawasan adalah hal-hal yang tidak bisa dipisahkan dan telah mengaitkan masa depan bersama negara-negara di kawasan," kata Zarif dalam pernyataannya.
Zarif menambahkan bahwa Iran dan Qatar harus menfokuskan diri pada kepentingan bersama dan saling memberikan dukungan. Ia juga menambahkan bahwa hubungan Tehran-Doha akan segera memasuki "era baru".
Sementara itu dalam pertemuan lanjutan antara Zarif dengan menlu Qatar Khalid bin Muhammad al-Atiyah yang diselenggarakan pada hari yang sama, keduanya sepakat untuk memulai "era baru" hubungan kedua negara berdasarkan kapasitas kedua negara yang sangat besar. Zarif dan Atiyah saling bertukar pandangan tentang berbagai isu seperti politik, ekonomi dan perdagangan dan menyatakan bahwa kedua negara akan
menjalin komunikasi intensif pada berbagai tingkatan untuk meningkatkan hubungan keduan negara. Keduanya setuju untuk melanjutkan hubungan kedua negara hingga tingkat konsultasi bilateral dan multilateral demi mencari pemecahan damai berbagai masalah di kawasan.
Kedatangan Zarif di Doha hari Senin merupakan salah satu dari rangkaian kunjungannya ke negara-negara Teluk. Sebelumnya pada hari Minggu (1/12) ia telah berkunjung ke Kuwait dan Oman.
Dalam beberapa bulan terakhir kita bisa menyaksikan bagaimana pengaruh Iran yang semakin menguat di kawasan, justru ketika negara itu tengah menghadapi upaya isolasi dan sanksi yang dilakukan Amerika dan
sekutu-sekutunya. Iran dan Uni Emirat Arab, misalnya, diam-diam telah terlibat dalam perjanjian keamanan bersama yang ditandatangani beberapa bulan lalu. Selain itu Oman juga diketahui telah menjalin komunikasi intensif dengan Iran, termasuk kunjungan Emir Oman ke Iran beberapa waktu lalu.
REF:
"Qatar wants powerful Iran in Middle East"; PRESS TV; 2 Desember 2013
3 comments:
semoga arab saudi akn di tinggal oleh sekutu2 nya,maju terus iran pantang mundur!
mereka datang dari sulbi yang sama
kebencian yang mereka pendamkan kerana kejayaan musuh mereka, jangan terpedaya dengan senyum manis musuh
Habis ini gayang saudi yahh syehh.. Arab persi harus punya harga diri syehh.. Jngn mau jilat pantat israel amerika..
Post a Comment