Friday 3 November 2017

Pelajaran dari Rusia: Amerika Curi data DNA Melalui NGO

Indonesian Free Press -- Tulisan ini sangat relevan dengan isyu panas di tanah air tentang penjualan data-data pribadi warga oleh Kemendagri kepada asing.

Seperti dilaporkan oleh mantan wartawan dan pejabat senior Amerika Paul Craig Roberts, 2 November, di blognya yang terkenal paulcraigroberts.org, dengan judul 'Washington’s Barbarity Reaches New Heights?', pemerintah Amerika diketahui secara diam-diam telah mengumpulkan data-data DNA warga Rusia dengan menggunakan tangan-tangan LSM-LSM asing.

Paul Craig Roberts, mantan redaktur di media-media terkemuka Amerika sekaligus pejabat tinggi pemerintahan Ronald Reagan itu belum mengetahui pasti alasan pengumpulan DNA itu. Namun, ia menduga ada hubungannya dengan senjata biologi rahasia yang dikembangkan Amerika untuk menyerang Rusia.


"Tentu saja harusnya ada penjelasan. Namun mengapa LSM-LSM yang didanai asing mengumpulkan sampel DNA warga Rusia? Mengapa tidak ada penjelasan kepada Rusia jika proyek itu baik, dan kemudian bekerjasama untuk melanjutkannya?" tulis Roberts.

Presiden Vladimir Putin sendiri dikabarkan telah mengetahui hal itu dan mengingatkan para pejabatnya untuk mengantisipasinya. Di tengah-tengah hubungan diplomatik AS-Rusia yang memanas akhir-akhir ini terkait sanksi-sanksi Amerika kepada Rusia, isyu terakhir ini diperkirakan akan memperparah hubungan kedua super-power.

Dan berikut adalah sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah ini seperti diberikan oleh Paul Craig Roberts:

http://www.pravdareport.com/russia/kremlin/31-10-2017/139067-biomaterial-0/

https://www.rt.com/news/408350-russia-intelligence-biological-samples/

https://www.trunews.com/article/why-is-russian-dna-being-collected

https://www.youtube.com/watch?v=NF6bVTpTLF0&app=desktop

https://www.fbo.gov/index?s=opportunity&mode=form&id=5891545db8f955e347e3493a9575e7df&tab=core&tabmode=list&

Dan berikut adalah pernyataan seorang ahli biologi Inggris terkait masalah ini seperti dikutip Roberts:

“Memahami DNA berarti mengetahui dasar kehidupan dan mengetahui detil-detilnya memungkinkan dikembangkannya segala jenis pengobatan… dan senjata biologi. Bahkan di tahun 80-an ketika saya belajar biologi molekuler, dimungkinkan digunakannya 'endonuclease restriction enzymes' untuk mengkombinasikan DNA dalam berbagai cara, termasuk antar binatang, tumbuh-tumbuhan bahkan spesies serangga. Di Cambridge di awal dekade 90-an, saya secara rutin menggunakan bakteri-bakteri kolera asli yang diperoleh dari wilayah-wilayah terkena wabah di abad 19 untuk studi paska-sarjana saya, untuk memotong racun kolera dengan cara dimana bagian dari bakteri yang menimbulkan penyakit dipisahkan dari bagian yang imun. Ini bukan hal baru bahkan di dekade 80-an dan 90-an.

Saya menolak bekerja sama dengan beberapa pemenang Nobel lainnya di Cambridge, karena saya hanya ingin membentuk vaksin atas beberapa penyakit pembunuh manusia seperti vaksin 'respiratory' dan terutama 'gastroontestinal' yang memicu diare. Saya terlalu naif untuk memahami mengapa militer Inggris mengundang saya untuk bergabung saat itu…”(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Rusia di yakini tlh menyiapkan Antisipasinya..
Nuklir, senjata biologis, dan pemusnah massal lain hanya akan membuat dunia menderita,semoga mereka masih berpikir waras