Sunday 29 August 2010

Bill Clinton, Caligula Amerika


Caligula, seorang kaisar paling keji dalam sejarah Romawi, mungkin tidak terlalu jauh berbeda dengan Bill Clinton, mantan presiden Amerika yang baru menikahkan putri samata wayangnya dengan pesta supermewah seharga $5 juta. Bedanya, jika Caligula melakukan kekejian dengan cara-cara vulgar (saya pernah menonton film Caligula yang dibintangi Peter O’Toole, tidak sampai separo bagian dan saya nyaris muntah karenanya; blogger) Bill Clinton lebih “santun”.

Saya ingin sedikit menyinggung tentang peran Bill Clinton atas Tragedi Waco April 1993, saat Clinton menjadi presiden. Tanpa perintah Clinton, salah satu tragedi kemanusiaan terbesar di Amerika bahkan dunia itu tidak akan terjadi. Dalam peristiwa ini terjadi korban tewas sejumlah 74 orang, 21 di antaranya anak-anak, akibat penyerbuan besar-besaran pasukan dari kepolisian federal (FBI), dinas inteligen internasional (CIA), badan pengendalian tembakau dan senjata api (BATF), milisi nasioal (national guard), dan tentara khusus delta force (US Army) terhadap komunitas penganut kristen sekte Branch Davidian pimpinan David Koresh.

Menjadi pertanyaan besar yang tidak bisa terjawab hingga saat ini, mengapa Bill Clinton memerintahkan penyerbuan seperti itu dilakukan terhadap sekelompok warga sipil dan anak-anak sementara alasan yang digunakan seperti kepemilikan senjata api serta keyakinan agama justru dilindungi oleh konstitusi Amerika. Saya pribadi punya alasan khusus, yaitu Bill Clinton mempraktikkan upacara pengorbanan berdarah untuk memuaskan sesembahannya.

Sudah menjadi pengetahuan banyak orang bahwa Bill Clinton adalah pengguna obat terlarang. Keterangan ini justru diberikan oleh saudara kandung Bill Clinton sendiri, Roger Clinton yang terlibat dalam jaringan pengedar obat bius. Dari sebuah rekaman kepolisian Arkansas yang didapatkan dari jurnalis independen Scott Wheeler, Roger Clinton terdengar berkata, “Itu untuk saudara saya yang mempunyai hidung seperti vacuum cleaner.”

Pada tahun 1990 Sharlene Wilson, seorang informan polisi bersumpah di hadapan tim gugus tugas pemberantasan obat terlarang bahwa dirinya pernah memberikan sejumlah cocaine untuk Bill Clinton saat menjadi gubernur Arkansas. Tidak lama kemudian tim gugus tugas itu dibubarkan Bill dan Sharlene ditangkap dengan tuduhan penyalahgunaan obat terlarang. Ia dipenjara 31 tahun karena menjual ½ ons marijuana seharga $100.
Ketika Clinton menjadi presiden, ia langsung mengangkat Patsy Thomasson, tangan kanan tersangka pengedar obat terlarang Dan Lasater, sebagai kepala keamanan Gedung Putih. Clinton juga mengangkat teman dekatnya, Webster Hubbel sebagai asisten Jaksa Agung hingga kemudian ia dipenjara karena kasus korupsi. Sebelum menjadi pejabat kejaksaan agung, Hubbel adalah partner dari Hillary Clinton sang istri Bill Clinton, di firma hukum Rose di Little Rock Arkansas.

Selanjutnya kita mendapatkan kasus “bunuh diri” yang menimpa Vincent Foster, jurnalis media independen Spotlight yang dibredel Bill Clinton. Forster yang “terganggu” rasa kemanusiaannya atas tragedi Waco, melakukan penyidikan intensif atas kasus itu. Maka Clinton memiliki alasan kuat untuk menyingkirkannya.

Memang bagi yang tidak memahami kondisi sosial politik Amerika yang sebenarnya dan terhalusinasi oleh mantra “demokrasi Amerika”, hal-hal seperti itu tidak masuk akal. Bagaimana media-media massa Amerika yang “bebas” itu mengabaikan hal-hal yang begitu besar? Ambrose Pritchard-Evans, seorang wartawan senior yang pernah bertugas di gedung putih mencatat: Wartawan-wartawan Amerika lebih memilih menyiarkan keterangan pers dari para pejabat pemerntah daripada keterangan seorang saksi warga biasa. Apalagi dengan fakta bahwa semua media massa utama Amerika dimiliki oleh satu kelompok kepentingan yang sama, yaitu orang-orang yahudi, yang memiliki agenda yang sama terhadap Amerika.

Bill Clinton terlepas dari pemberitaan media massa, meski kejahatan-kejahatannya terlalu banyak untuk disebutkan. Selain kasus obat bius, Clinton terlibat dalam banyak kasus penyerangan dan pemerkosaan, pembunuhan massal (tragedi Waco), dan kejahatan perang. Bahkan di hari terakhirnya sebagai presiden, Bill Clinton masih membuat satu kejahatan besar lainnya, yaitu membebaskan tersangka kejahatan penggelapan pajak terbesar dalam sejarah Amerika. Sementara di hari pertamanya ia memberi kewarganegaraan kepada seorang yahudi Inggris dan kemudian mengangkatnya menjadi seorang duta besar.

Bayangkan peristiwa terakhir itu terjadi di negeri lain. Bill Clinton pasti akan dituduh melakukan tindakan pengkhianatan dan akan didemo besar-besaran oleh rakyatnya karena tindakannya mengangkat orang asing menjadi pejabat tinggi.
Berikut adalah kasus-kasus yang diduga kuat terkait dengan Bill Clinton.
1. Susan Coleman: ia mengatakan kepada teman-temannya telah menjalin hubungan gelap dengan Bill Clinton sebelum menjadi presiden dan tengah mengandung anak dari hubungan gelap itu. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dengan kondisi tengah mengandung tujuh bulan. Laporan polisi menyebutkan ia meninggal karena “bunuh diri”.
2. Larry Guerrin: Tewas saat tengah terlibat dalam investigasi jurnalistik kasus INSLAW. Ini adalah kasus pencurian program komputer milik perusahaan INSLAW yang melibatkan departemen kehakiman Amerika dan dinas inteligen Israel Mossad. Program komputer yang bisa melacak keberadaan target-target inteligen itu diperdagangkan di pasar gelap internasional oleh oknum-oknum pejabat departemen kehakiman Amerika dan Mossad.
3. Kevin Ives dan Don Henry, dua remaja usia 16 tahun. Ditemukan tewas dalam keadaan tertabrak kerata api di dekat landasan terbang Mena, Arkansas tahun 1987. Banyak laporan yang menyebutkan keduanya kepergok saat mengintip operasi sindikat pengedar obat bius yang melibatkan Clinton bersaudara. Penyidikan forensik yang dilakukan orang tua kedua korban menemukan luka pukulan di kepala dan luka tikaman di punggung kedua korban yang menunjukkan keduanya telah tewas sebelum diletakkan di atas rel kereta api.
4. Keith McKaskle, teman bermain Kevin dan Henry, diduga mengetahui peristiwa sebenarnya kematian kedua temannya. Ditemukan tewas dengan luka tikaman tahun 1988.
5. Keith Coney, teman bermain Kevin dan Henry, diduga mengetahui peristiwa sebenarnya kematian kedua temannya, meninggal dalam kecelakaan mobil tahun 1989.
6. Gregory Collins, juga teman bermain Kevin dan Henry, diduga mengetahui peristiwa sebenarnya kematian kedua temannya. Ditemukan tewas dengan luka tembakan di wajah.
7. Jeff Rhodes, juga teman bermain Kevin dan Henry, diduga mengetahui peristiwa sebenarnya kematian kedua temannya. Ditemukan tewas dengan luka tembakan di kepala.
8. James Milam, teman Kevin dan Henry, meninggal dengan luka-luka mengerikan. Dokter forensik lagi-lagi menyebutkan kematiannya karena kecelakaan.
9. Richard Winters, seorang saksi kematian Kevin dan Henry, telah menawarkan kesaksian kepada polisi dan meminta perlindungan. Namun ia meninggal dalam insiden perampokan.
10. Kasus kematin beruntun terkait dengan kasus Kevin dan Henry membuat polisi federal penasaran dan mencoba menangani kasus ini. Tapi hal itu tidak menghentikan kematian-kematian misterius lainnya. Jordan Kettleson, saksi lain kasus ini meninggal tertembak di dalam mobilnya tahun 1990.
11. Danny Casalaro, wartawan independen yang melakukan investigasi kasus INSLAW dan pengiriman obat terlarang di landasan terbang Mena. Ia telah memberitahukan keluarganya untuk tidak mempercayai keterangan polisi jika suatu saat ia ditemukan meninggal karena “bunuh diri”. Tidak lama kemudian ia ditemukan tewas di dalam bak mandi di hotel Sheraton, Martinsburg, West Virginia. Sama seperti prediksinya, Danny dinyatakan meninggal karena bunuh diri. Nyawanya menghilang bersama laporan-laporan jurnalisme yang tengah dibuatnya.
12. Victor Raiser dan R Montgomery Raiser, dua pimpinan tim kampanye “Clinton for President”, meninggal dalam kecelakaan pesawat Juli 1992.
13. Ian Spiro, wartawan independen penyidik kasus INSLAW yang menjadi saksi kasus ini. Istri dan ketiga anaknya ditemukan tewas dengan luka tembakan di kepala di rumah mereka pada bulan November 1992. Mayat Spiro ditemukan kemudian di dalam mobil di gurun Borrego. Polisi mengatakan Spiro membunuh keluarganya sendiri sebelum akhirnya “bunuh diri”.
14. Paula Grober, penerjemah pidato Clinton bagi para penderita tuli, tewas dalam kecelakaan mobil tunggal tanpa saksi. Paula, gadis cantik yang terlihat sangat intensif berhubungan dengan Bill Clinton sebelum kematiannya bulan Desember 1992. Sebulan kemudian, Januari 1993, Clinton dilantik sebagai presiden. Namun setelah itu kematin demi kematian orang-orang sekitar Bill Clinton justru semakin banyak.
15. Pada bulan April 1993 empat orang mantan bodyguard Bill Clinton yang bekerja untuk badan pengendalian tembakau dan senjata api (BATF), Steve Willis, Robert Williams, Todd McKeahan dan Conway LeBleu tewas dalam tragedi Waco. Hanya merekalah korban di pihak pemerintah Amerika dalam tragesi itu. Keempatnya ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala, gaya eksekusi terhadap para tawanan. Kemungkinan sengaja dikorbankan untuk memberi alasan penyerbuan ke perkampungan komunitas David Koresh.
16. Empat mantan pengawal Bill Clinton, Brian Haney, Tim Sabel, William Barkley dan Scott Reynolds, ditemukan tewas dalam kecelakaan helikopter yang misterius dimana tempat kejadian dikawal ketat oleh marinir bersenjata lengkap dan para wartawan dilarang mendekati arena. Bahkan video yang dibuat oleh petugas pemadam kebakaran untuk dokumentasi, direbut oleh para marinir.
17. Paul Wilcher, jaksa yang bertugas menyidik tragedi Waco, ditemukan tewas setelah menyerahkan laporan yang mengejutkan tentang tragedi tersebut kepada Jaksa Agung Janet Reno. Dalam laporannya yang kemudian menghilang dari arsip resmi tapi muncul di media massa independen karena Paul sebelumnya telah menyimpan kopiannya sendiri, menyebutkan aparat keamanan bertanggungjawab sepenuhnya atas tragedi Waco. Dalam laporannya itu Paul secara naif menyebutkan bahwa aparat keamanan bertindak di luar kendali Jaksa Agung dan Presiden. Padahal tanpa otoritas Jaksa Agung atau Presiden, aparat dari semua lembaga federal tidak mungkin bisa melakukan aksi terkoordinasi.
18. Vincent Foster, seorang pejabat gedung putih (deputy counsel) terguncang oleh tragedi Waco sering mengeluh kepada rekan-rekannya untuk melakukan penyidikan sendiri atas tragedi tersebut. Tiga bulan setelah tragedi Waco, Juli 1993, ia ditemukan tewas. Polisi menyebutkan kematiannya karena “bunuh diri”. Lihatlah betapa banyaknya orang-orang yang “bunuh diri” karena tragedi Waco atau skandal INSLAW yang terjadi pada masa pemerintahan Bill Clinton.
19. Stanley Heard and Steven Dickson, dua anggota komite penasihat presiden untuk masalah kesehatan, tewas dalam kecelakaan pesawat September 1993.
20. Jerry Luther Parks, kepala keamanan tim kampanye kepresidenan Bill Clinton di Arkansas ditembak mati dalam mobilnya oleh pembunuh profesional yang tidak pernah diketahui identitasnya. Sebelumnya rumah Parks dibobol oleh kawanan pencuri yang mengambil bahan-bahan laporan kegiatan Bill Clinton.
21. Ed Willey, penggalang dana kampanye Bill Clinton, ditemukan tewas November 1993. Lagi-lagi polisi mengatakan penyebabnya adalah “bunuh diri”. Istri Ed, Kathleen yang juga bekerja sebagai relawan di istana presiden, mengklaim bahwa Clinton telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya saat ia mengadu perihal kematian suaminya.
Seperti telah disebutkan di atas, Clinton terlibat dalam banyak skandal seks. Catatan-catatan menyebutkan Clinton telah melakukan pemerkosaan sejak tahun 1969 saat masih kuliah di Oxford University sebagai mahasiswa penerima beasiswa prestisius Rhodes Scholar. Seorang pensiunan pegawai departemen luar negeri mengaku mendapat pengaduan dari seorang mahasiswi Inggris yang diperkosa Clinton. Tapi demi mempertahankan reputasi Rhodes Scholar dan Oxford University, kasus ini dipeti es-kan.

Pada tahun 1999 Juanita Broaddrick, seorang wanita Arkansas mengaku pada NBC bahwa Clinton telah memperkosanya saat ia bekerja pada Bill Clinton saat ia menjadi Jaksa Agung tahun 1978. Tapi tekanan dari presiden membuat NBC membatalkan laporannya.
Dan kasus yang paling terkenal terjadi pada Elizabeth Ward, ratu kecantikan negara bagian Arkansas yang mengaku diperkosa Clinton tidak lama setelah memenangkan gelar ratu kecantikan. Dalam sebuah wawancara tahun 1999 ia mengaku melakukan hubungan seks dengan Clinton karena suka sama suka. Tapi tidak lama kemudian ia mengaku bahwa ia mendapat ancaman dari para pengawal Clinton untuk membuat pengakuan tersebut.
Dan pembunuhan demi pembunuhan terus terjadi…….

22. Dr Roland Rogers, seorang dokter gigi dari Arkansas, tempat sebelumnya Bill Clinton pernah menjadi gubernur, tewas dalam perjalanan ke kantor koran terkenal Inggris, Sunday Telegraph, Maret 1994. Sebelumnya Rogers berjanji akan memberikan informasi penting tentang Clinton.
23. Kathy Furguson, 38 tahun, pekerja rumah sakit, mantan istri dari seorang pembela dalam kasus pelecehan seksual Paula Jones yang dilakukan Clinton, ditemukan tewas dengan tembakan di kepala pada Mei 1994. Lagi-lagi polisi menyebutnya sebagai kasus “bunuh diri”. Yang mencurigakan, Kathy meninggal di tengah-tengah koper dan tas yang siap diangkat yang menandakan ia sedang bersiap untuk pergi jauh.
24. Bill Shelton, pacar Kathy Furguson yang juga seorang polisi di Arkansas, ditemukan tewas dengan tembakan di kepala di atas pemakaman Kathy. Lagi-lagi polisi menyebutkan kasusnya sebagai “bunuh diri”.
25. Alan G Whither, pengawas di kesatuan pengawal kepresidenan Bill Clinton. Tiba-tiba ia dipindah tugaskan ke Oklahoma City sebagai perwira di badan pengawas tembakau dan senjata api BAFT. Saat terjadi pemboman gedung federal Oklahoma City bulan April 1995, ia satu-satunya pegawai BAFT yang tidak mendapat peringatan tentang rencana pengeboman (pegawai lainnya tidak masuk kerja) dan menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Menariknya adalah para keluarga korban pemboman kini mengajukan tuntutan kepada pemerintah dengan tuduhan membiarkan terjadinya pemboman meski sebelumnya telah mengetahui rencana tersebut.
26. Kematian-kematian ternyata tidak hanya menimpa orang-orang eselon II atau lebih rendah di sekeliling Clinton, bahkan pejabat sepenting menteri perdagangan pun tewas memilukan. Menteri Perdagangan Ron Brown tewas bersama 35 korban lainnya dalam kecelakaan pesawat kepresidenan Airforce 2, 3 April 1996. Pada saat itu Brown tengah terlibat masalah hukum dan tengah menjalani penyidikan yang dilakukan kejaksaan agung. Secara terbuka ia mengatakan telah mengadakan kesepakatan dengan penyidik untuk membuka kasus yang menimpanya itu dan mengatakan dirinya tidak ingin “jatuh sendirian”. Seorang pathologist yang terlibat dalam penyidikan kecelakaan menyebutkan adanya luka tembakan di kepala Brown.
27. Shelly Kelly, seorang pramugari Airforce 2 yang duduk di bangku belakang saat kecelakaan, hanya mengalami luka ringan. Ia bahkan masih mampu berlari ke arah helikopter penolong yang datang ke tempat kejadian. Namun tidak lama kemudian ia dinyatakan tewas di rumah sakit. Menurut jurnalis Joe L. Jordan, terdapat luka sayatan di pembuluh arteri Kelly. Anehnya Bill Clinton memerintahkan semua jenasah korban kecelakaan, termasuk Kelly yang meninggal di rumah sakit, untuk dikremasi (dibakar).
28. Barbara Wise, seorang pegawai wanita bawahan Ron Brown, ditemukan tewas dalam keadaan telanjang di kantornya. Polisi menyebut kematiannya karena sebab alamiah.
29. Christine M Mirzayan, seorang pegawai istana presiden, tewas terbunuh pada tgl 1 Agustus 1998. Dalam publikasinya tentang kasus pelecehan Paula Jones oleh Clinton, majalan Newsweek menyebutkan bahwa seorang pegawai istana kepresidenan berinisial M akan membuat pengakuan tentang kasus-kasus seksual di istana kepresidenan.
30. Mary Mahoon, juga mantan pegawai gedung putih, memberitahukan wartawan akan menbuat pengakuan tentang kasus seksual di istana kepresidenan. Tidak lama kemudian seorang pembunuh profesional menembaknya di tempat kerjanya di kedai kopi Starbuck, Washington. Dua orang asisten Mary yang menyaksikan penembakan juga tidak luput dari pembunuhan berdarah dingin tersebut. Polisi menyebut kasus tersebut sebagai perampokan meski anehnya sang perampok tidak menyentuh laci kasir yang berisi uang tunai senilai $4.000.
31. Lt Col Anthony A. Boyles, Sgt Eric Ellingson, Master Sgt Gaetano Cutino, dan Sgt Jamey Dimase, empat anggota delta force yang terlibat dalam penyerbuan Waco, berturut-turut tewas dalam kecelakaan saat mengikuti latihan perang. Mereka adalah para pembunuh profesional berdarah dingin, namun rasa kemanusiaan yang tersisa membuat mereka mengalami gangguan kejiwaan setelah membantai para pengikut sekte Branch Davidian termasuk wanita dan anak-anak. Diduga kuat merekalah yang menjadi sumber informasi dalam laporan jaksa Paul Wilcher yang menyebutkan aparat bertindak brutal dan di luar kendali. Lebih jauh beberapa sumber menyebutkan mereka bermaksud mengadakan testimoni tentang tragedi Waco, hal mana bisa menghancurkan karier Bill Clinton yang saat kejadian menjadi pemegang komandi tertinggi.

Laporan Paul Wilcher terpendam di balik dinding pemerintahan Amerika yang korup. Namun kopiannya muncul di dunia maya internet sejak tahun 1999. Seperti kata pepatah, bangkai tidak mungkin disembunyikan selamanya.

Pelajaran menarik bisa dipetik dari sosok Gennifer Flowers. Ia memiliki pengalaman affair selama 12 tahun dengan Bill “vacuum cleaner” Clinton. Pada akhirnya ia pun menerima berbagai terror, ancaman pembunuhan hingga apartemennya yang dibobol orang. Ia menyadari hidupnya dalam bahaya. Maka dengan kecerdasannya ia melakukan “perlawanan”: mengajukan tuntutan hukum dan melakukan kampanye media massa. Jika saja saat itu ia dinyatakan meninggal “bunuh diri”, opini publik sudah terlanjur mencurigai Bill Clinton. Maka Clinton pun membuarkan Flowers melenggang meski seperti kasus-kasus hukum yang lain, Clinton bisa mengalahkannya.

No comments: