Sunday 1 August 2010

Oliver Stone: Hitler Kambing Hitam yang Mudah Disingkirkan


Sutradara Hollywood terkenal, Oliver Stone, baru-baru ini membuat pernyataan menghebohkan yang menyulut kemarahan orang-orang yahudi di seluruh dunia sekaligus semakin memperkuat anggapan publik bahwa Amerika di bawah kontrol yahudi. Menurutnya kebijakan luar negeri Amerika ada di bawah kontrol lobi yahudi, sementara perhatian publik Amerika yang berlebihan atas "holocoust" merupakan bentuk dominasi yahudi di media massa Amerika.

"There's a major lobby in the United States, they are hard workers. They stay on top of every comment, the most powerful lobby in Washington," kata Stone pada koran Inggris, Sunday Times, 25 Juli lalu.

Namun yang lebih mengejutkan adalah pernyataannya bahwa Adolf Hitler adalah boneka yang dibuat oleh para industrialis di Jerman, Amerika dan Inggris, untuk dipekerjakan demi kepentingan mereka.
Adolf Hitler hanyalah kambing hitam dalam perang dunia II, boneka yang dengan mudah bisa disingkirkan oleh pembuatnya.

"Kami akan memberikan pendidikan kepada masyarakat, memperluas cakrawala pemikiran mereka di atas opini publik yang berkembang. Mulailah dengan penyandang dana bagi Hitler. Berapa banyak perusahaan yang terlibat di dalamnya, dari General Motors sampai IBM (salah satunya adalah perusahaan milik Prescot Bush, ayah dari presiden George Bush Sr dan kakek dari presiden Geogre Bush Jr: blogger). Hitler hanyalah seorang manusia yang bisa dengan mudah disingkirkan."

Menurut Stone dalam Perang dunia II apa yang dilakukan Hitler terhadap rakyat Rusia jauh lebih mengerikan dibanding terhadap masyarakat yahudi. "25 juta rakyat Rusia tewas karena serangan Jerman," katanya. (Dalam hal ini Stone keliru. 25 juta yang dimaksud adalah jumlah korban kekejaman regim komunis Uni Sovyet yang tidak lain adalah regim yahudi: blogger). Menurut Stone dirinya tengah membuat film yang menempatkan Hitler "dalam konteks yang sebenarnya".

Menyambung tentang pengaruh lobi yahudi di Amerika, Stone menambahkan bahwa Israel telah merusak kebijakan luar negeri Amerika selama bertahun-tahun. Ia juga mengomentari tentang kebijakan Amerika atas Iran sebagai "menakutkan".

Komentar Stone tersebut merupakan tindak lanjut dari beberapa komentarnya sebelumnya yang mengecam dominasi yahudi di Amerika dan dunia. Namun komenter terakhir inilah yang telah memicu protes keras kalangan yahudi internasional. Mungkin mereka menganggap apa yang dilakukan Stone telah melampaui batas.

Salah satu reaksi keras ditunjukkan oleh menteri penerangan Israel, Yuli Edelstein. "They are nauseating, anti-Semitic and racist, Not only is he showing ignorance, he is demonizing Jews for no reason and returning to the 'Protocols of the Elders of Zion," kata Yuli.

Dan Stone pun tahu diri, dirinya hanyalah seorang "tukang" dalam industri film Hollywood yang dikuasai oleh lobi yahudi. Maka ia pun menyatakan penyesalannya.

"Dalam upaya saya memperluas sudut pandang sejarah atas kejahatan yang telah dilakukan Jerman terhadap kemanusiaan, saya telah membuat penilaian yang keliru tentang holocoust. Untuk itu saya minta ma'af dan menyatakan penyesalan yang mendalam,” kata Stone dalam pernyataan persnya.

No comments: