Saturday 7 September 2013

SERANG SYRIA, AMERIKA AKAN GUNAKAN PEMBOM STRATEGIS

(RUSIA KIRIM LEBIH BANYAK KAPAL PERANG)

 Amerika dikabarkan bakal menggunakan kekuatan penuh untuk menghancurkan kekuatan militer Syria, di antaranya dengan pesawat-pesawat pembom strategis B-52 dan B-2 yang diterbangkan langsung dari Amerika. Pembom-pembom itu akan dilengkapi dengan rudal-rudal "udara ke darat" yang mempu menghancurkan target-target tetap maupun yang bergerak.

Demikian informasi yang disampaikan beberapa pejabat militer Amerika kepada media Amerika ABC News dan CNN baru-baru ini.

"Tim keamanan nasional yang dibentuk Presiden Barack Obama tengah mempersiapkan sebuah operasi militer yang "serangan militer yang lebih besar dari yang pernah diantisipasi," lapor ABC News mengutip pejabat tersebut.

Menurut pejabat tersebut, dampak serangan yang bakal dilakukan selama 2 hari diperkirakan akan jauh lebih hebat daripada yang telah dilakukan pemberontak selama 2 tahun lebih.

“Serangan udara yang diperkirakan akan berlangsung setidaknya selama 2 hari akan menggunakan rudal-rudal dan bom-bom jarak jauh yang ditembakkan dari pembom-pembom B-2 dan B-52 yang terbang dari Amerika," tambah laporan tersebut.

Serangan tersebut bakal dikombinasikan dengan serangan rudal-rudal jelajah Tomahawk yang diluncurkan dari kapal-kapal perang Amerika di kawasan Timur Laut Mediterania. Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan hampir 200 rudal Tomahawk.

Sementara itu dalam wawancara dengan televisi CNN, seorang pejabat militer Amerika lainnya memperkuat pernyataan sebelumnya dengan menyebutnya sebagai salah satu pilihan.

"Kita dapat menembakkan senjata-senjata dari pesawat semudah kapal perang atau kapal selam. Asset-asset udara bisa digunakan untuk menyerang dari jarak jauh," kata pejabat tersebut.

Laporan-laporan lain mengindikasikan bahwa Amerika tengah mempersiapkan kekuatannya untuk menyerang sasaran-sasaran bergerak.

“Pilihan-pilihan baru yang tengah dibahas adalah termasuk penggunaan bomber-bomber sebagai tambahan bagi kapal-kapal perang di Mediterania,” tulis The Wall Street Journal baru-baru ini.

Selama era Perang Dingin, pesawat-pesawat pembom B-2 dan B-52 dilengkapi senjata utama berupa rudal-rudal berhulu ledak nuklir. Namun untuk misi di Syria diperkirakan akan menggunakan rudal-rudal "udara ke darat" yang didisain untuk menghancurkan sasaran tetap dan bergerak. Keunggulan bomber-bomber tersebut adalah dapat melakukan serangan jarak jauh yang relatif bebas dari senjata pertahanan udara lawan, meski mungkin tidak bagi sistem pertahanan udara Syria dan Rusia.



RUSIA KIRIM LEBIH BANYAK KAPAL PERANG

Sementara itu kantor berita Rusia Interfax baru-baru ini mengambarkan bahwa Rusia kembali mengirimkan lebih banyak kapal perangnya ke sekitar perairan Syria di Laut Mediterania. Mengutip keterangan pejabat tertinggi AL Rusia.

Kepala staff AL Rusia Sergei Ivanov kepada media Rusia mengatakan hari Kamis lalu bahwa Rusia tengah memperkuat kekuatan AL-nya di Laut Mediterania. Namun ia tidak menjelaskan secara rinci berapa kapal perang Rusia yang akan berada di kawasan tersebut.

Kehadiran kapal-kapal perang Rusia itu memicu kekhawatiran bahwa konflik Syria bakal berubah menjadi perang regional atau bahkan perang yang lebih besar lagi yang melibatkan Amerika dan Rusia. Amerika sendiri yang tengah merencanakan serangan "terbatas" terhadap Syria telah mengirimkan sejumlah kapal perangnya di sekitar Syria.

Interfax melaporkan bahwa setidaknya 2 kapal perang Rusia telah melintasi Selat Dardanella Turki menuju Laut Mediterania. Keduanya adalah kapal amphibi dan kapal pengamat yang berasal dari Armada Laut Hitam Rusia. Sementara tiga kapal perang Rusia lainnya pada hari Kamis terlihat telah melintasi Selat Bospurus yang membelah kota Istambul

Selain itu Interfax juga melaporkan sebuah kapal pengangkut dengan "muatan khusus" yang  diduga kuat sebagai senjata-senjata canggih, telah meninggalkan pelabuhan Sevastopol di Laut Hitam menuju Laut Mediterania. Media Rusia RIA Novosti menyebutkan bahwa kapal bernama Nikolai Filchenkov itu menuju Syria setelah mengangkut kargo di Novorossiysk.


REF:
"US will bomb Syria with long-range bombers, official says"; Press TV; 9 September 2013
"4 Russian ships head for Syria"; news24.com; 9 September 2013

2 comments:

Pencinta Ahlul Bait said...

selama amerika perang di timur tengah belum pernah mengalami perlawanan yang seimbang perang lawan afganistan 2001 serangan udara tanpa perlawanan karena afganistan tak punya pertahanan udara canggih. di irak diimbargo selama lebih 10 tahun tentu peralatan militer sudah tak efektif lagi Israil merasa tewrancam oleh hisbullah mau tak mau syria sebagai titik yang sangat strategis bagi muwaqamah dan rusia harus di putus karena logistik hisbullah di kirim iran tentu lewat syria memutus syria sama dengan memutus urat nadi hisbullah .dan menutup jalan bagi rusia .karena kalau musim dingin rusia terkepung salju sehingga jalan yang terbuka hanya lewat syria kelaut meditrania .tentu ini juga yang membuat rusia merasa di ancam belum lagi rusia di kepung rudal patriot baik dari polandia maupun turki dan di ceko dan gorgia yang baru di pasang .selama dua hampir tiga tahun ini sudah diantisipasi oleh iran dan rusia maupun hisbullah tentu pertahanan hisbullah di libanon sudah cukup kuat biasanya amerika sudah nyerang tak berhasil triak triak gencatan senjata mungkin kali ini tak ada kompromi untuk itu sekali sudah membuka kotak pendora tak ada jalan untuk kembali .karena itu pulalah presidennya dari golongan minoritas kulit hitam mudah untuk di korbankan .keterpurukan amerika tentu di tumpahkan ke presidennya apalagi bertindak tanpa legitimasi pbb dan kongres tentu tambah menarik .permainan ini sungguh menarik.tinggal menunggu siapa yang akan ditumbalkan bila bersekutu dg syaiton.mesir sudah .qatar sudah .tinggal turky dan yordania sebelum melangkah pikir pikir dulu.sekali melangkah pantang surut kebelakang .medan perang sudah terbuka .mundur rasanya malu, maju takut.karena yang di hadapi tentara yang berpengalaman .mengulur ulur perang tentu tentara amerika di yordan semakin stress .kita lihat mereka mengadakan kerusakan di muka bumi dua kali sudah tentu yang kitga kali itu mereka yang akan mengalami kerusakan yang parah.


Unknown said...

Gak mungkin setan menyerang setan. Amerika dan assad itu sekutu dengan israel bersatu untuk menghabisi ummat islam. Termasuk syiah agama pecahan yahudi.