Sunday 14 May 2017

Iran Ujicoba Torpedo Kecepatan Tinggi

Indonesian Free Press -- Iran melakukan ujicoba torpedo kecepatan tinggi di tengah-tengah ketegangan dunia yang dikhawatirkan bisa memicu perang dunia.

Seperti dilaporkan ABC News, 8 Mei, Iran melakukan ujicoba torpedo kecepatan tinggi pada hari Minggu (7 Mei) di perairan antara Teluk Parsi dengan Laut Arab. Kecepatan senjata itu dilaporkan mencapai 200 knots. Sementara Daily Mirror dalam laporan yang sama menyebut kecepatan senjata tersebut mencapai 250 mil per-jam.

"Dipercaya torpedo ini mampu mencapai kecepatan empat kali kecepatan tertinggi torpedo tradisional," tulis ABC News.

Menurut laporan itu, ujicoba kali ini hanya difokuskan pada aspek kecepatan dan bukan pada aspek ketepatan.


"Sebuah torpedo yang bergerak dengan kecepatan tinggi membutuhkan sistem pemandu yang sangat canggih untuk menjamin keakurasian serangan. Torpedo itu dipercaya memiliki daya jangkau efektif sejauh 6 mil (10 km)," tulis ABC News.

Sementara itu Daily Mirror menyebutkan dalam laporannya tanggal 9 Mei, rudal berjuluk 'Hoot' tersebut baru diujicoba setelah selama dua tahun tidak terdengar kabarnya.

"Peluncuran torpedo super cepat ini tidak melanggar hukum internasional, namun berlangsung pada saat masyarakat dunia berusaha membujuk Korea Utara untuk menahan diri," tulis Daily Mirror.

Ujicoba tersebut dibenarkan oleh tiga pejabat senior militer Amerika, namun mereka menolak mengomentara hasilnya, apakah sukses atau gagal. Demikian Daily Mirror. Pihak Iran sendiri tidak berkomentar tentang kabar ujicoba tersebut.

Seminggu sebelumnya Iran diketahui juga telah melakukan ujicoba peluncuran rudal jelajah dari kapal selam. Para pejabat Amerika mengklaim ujicoba itu mengalami kegagalan. Namun, lagi-lagi tidak ada konfirmasi dari pihak Iran.

Ujicoba-ujicoba itu berlangsung saat hubungan Iran dengan Saudi tengah mengalami ketegangan. Pangeran Mohammed bin Salman, tulis Daily Mirror, mengatakan bahwa 'tidak ada ruang dialog antara Saudi dan Iran karena Iran berambisi mengontrol dunia Islam”. Pernyataan itu dibalas oleh Menhan Iran Hossein Dehghan, yang mengancam:

“Jika Saudi melakukan hal bodoh, kami tidak akan membiarkan satu wilayahpun di Saudi yang tidak tersentuh (oleh rudal-rudal Iran), kecuali Mekkah dan Madinah.”

The Mirror menyebut bahwa ujicoba-ujicoba senjata yang dilakukan Iran telah memantik ketegangan di kawasan di tengah ketegangan yang juga terjadi di Semenanjung Korea. Kedua konflik tersebut, sebut The Mirror, dikhawatirkan bisa mendorong Perang Dunia III.(ca)

No comments: