Tuesday 2 May 2017

Lilin, dan Babi Ngepet Penista Agama

Oleh: Irvan Rahfiansah
Indonesian Free Press --Terdapat sebuah makhluk dalam legenda masyarakat Indonesia yang bercerita tentang siluman babi, yang dalam mitologi china melalui serial film Sun Go Kong penjelmaan siluman ini ditokohkan dengan nama Chu Pat Kai. 
 
Ya.. Babi Ngepet. Beberapa mitos menceritakan tentang makhluk jijik ini yang sebenarnya merupakan tipologi manusia yang ingin cepat kaya dengan cara melakukan pesugihan babi.
Tapiiiiiii,, lain dulu lain pula sekarang.

Jika dulu si Ngepet menyasar dari kampung ke kampung. Kini Si Ngepet menyasar tiap instansi dan lembaga kenegaraan. Dulu cukup memakai sarung, sementara kini berpakaian safari khas seorang gubernur.
Dulu,, babi ngepet hanya pandai mencuri uang. Tapi kini dia ber-evolusi menjadi makhluk sok suci yg pandai mencaci,, kadang tampil pake peci walaupun disebelahnya digandeng oleh enci-enci yg wajahnya mirip gagang panci.


Dahulu, dalam melakukan ritual ini, sang pelaku harus mengenakan sebuah jubah hitam untuk menutupi tubuhnya. Setelah dibacakan mantra2, lalu secara gaib orang itu akan berubah menjadi siluman babi ngepet.
Namun kini, Si Ngepet sudah jauh lebih modis, dia bisa tampil sesuka hati memakai batik atau kaos oblong. Tapi khusus utk ritual,, si Ngepet pasti akan mengenakan seragam safari, lalu pura-pura tampil paling bersih dan suci agar leluasa tunjuk sana tunjuk sini kepada siapapun yg berwajah pribumi. Padahal,, maling sesungguhnya,, ya dia,, Si Babi.

Ketika sudah berubah menjadi babi, seseorang harus menjaga lilin yang sebelumnya sudah dinyalakan untuk melengkapi ritual ini. Lilin yang menyala itu harus di jaga apinya agar tidak mati. Apabila lilin yang menyala itu bergoyang sendiri, itu berarti Babi Ngepet dalam bahaya, dan orang yang menjaga lilin tersebut harus meniup lilin hingga mati agar siluman babi segera kembali menjadi manusia lagi.

Menurut mitos klasik, Babi Ngepet biasanya mengambil uang "recehan" dari rumah ke rumah dengan cara mengesek-gesekkan tubuhnya dipintu, ditembok atau dilemari rumah orang lain. Setelah itu secara gaib pula, uang, perhiasan, dan barang berharga lainnya akan langsung berpindah tangan pada si Babi Ngepet itu.
Sementara hari ini,, Si Ngepet sdh makin serakah saja. Harta rumahan sudah bukan levelnya lagi. Seleranya kini adalah Menggasak Aset Negara, APBN dan aneka sumber daya. Sementara sampingannya adalah menebar fitnah, menggusur rumah dan menista agama.

Adapun caranya menggasak harta, babi ngepet zaman dulu, biasanya akan mengesek-gesekkan tubuhnya pada tembok rumah yg akan dia gasak. Kini,, Si Ngepet akan mengesekkan-gesekkan mulut kotornya pada anus banteng merah dan sekawanan pemuda anchor, derivasi dari organisasi sayap pemuda Banserp yg nama ketua-nya mirip merk salah satu minuman prebiotik, Yakult. Pada hari2 tertentu,, sesekali si Ngepet ini pun bisa mendadak salto berguling-guling diantara lobang gorong-gorong sebelah timur patung Poh An Tui. Tujuannya satu,, memohon restu pada leluhur yg kelakuannya sama saja,, Rampok, Judi, dan Lacur.

Ritual Babi Ngepet merupakan ritual ilmu hitam yang dipergunakan oleh orang-orang yang sesat dalam mencari kekayaan. Masyarakat Indonesia sudah pernah beberapa kali dilaporkan mendapat seekor babi yang berwujud agak aneh dan diyakini merupakan siluman Babi Ngepet. Biasanya jika masyarakat menemukannya, babi tersebut akan dikurung dan tak jarang juga dibunuh.

Kemarin, banyak kaum pribumi dan ethnis tertentu berjejer membawa lilin di Balaikota DKI Jakarta. Persis menyerupai sekawanan kelompok pesugihan babi yg secara kolektif menjaga junjungannya yg sedang ritual ngepet.

Entah siapa yg mengawali menjuluki mereka sebagai kawanan pesugihan babi. Yg pasti, sapi diseberang pulau seribu pun tertawa melihat tingkah mereka sambil berkata,, Koh ngepet Koh...
Hizbullah Ivan.

Ditulis ditengah kawanan wartawan senior bumi padjajaran kontra komprador.

No comments: