Indonesian Free Press -- Jumat siang (16/3), Silang Monas di depan Istana Negara menjadi lokasi tobat nasuha sejumlah aktivis yang sebelumnya mendukung Joko Widodo. Mereka berkumpul dan menyampaikan penyesalan mereka karena pernah mendukung Jokowi sebagai Presiden RI.
Sejumlah polisi mengawal jalannya demonstrasi yang digelar kelompok Pro Demokrasi atau Prodem itu. Mereka membawa sejumlah spanduk yang berisi kecaman pada pemerintahan Jokowi. Antara lain berbunyi, "Bersihkan NKRI dari Antek-antek Neolib", "Lindungi Buruh Indonesia, Stop Buruh Asing", juga "Hapus UU ITE, UU MD3, UU Ormas". Spanduk lain bertuliskan "Tolak UU Produk Haram Demokrasi" dan "Trisakti dan Nawacita Omong Kosong".
Agus “Lenon” Edy Santoso yang menjadi salah satu orator mengucapkan terima kasih kepada polisi yang telah mengawal aksi mereka.
"Tinggal satu tahun lagi. 2019 kita akan menyongsong presiden baru," ujar Agus Lenon.
"Dari semua janji-janji Jokowi adalah janji-janji palsu," katanya lagi.
Agus Lenon lantas mengajak teman-temannya untuk mengawal kehadiran presiden baru Indonesia.
Lalu kepada aktivis Syafti “Ucok” Hidayat yang berdiri di sampingnya, Agus Lenon mengatakan, dukungan mereka kepada Jokowi di masa lalu terbukti salah.
"Kita memang salah dulu Cok. Hari ini Cok, kita tobat nasuha," demikian Agus Lenon.[dem]
Keterangan: dicopas dari Rakyat Merdeka ONline, Sabtu 17 Maret 2018
2 comments:
Tolol yg milih dia, menurut ku dia kurang berjiwa patriot. Buktinya kekuatan asing menyelimuti indonesia di semua bidang, politik terutama.
Kebenaran pasti menang..
2019, the new POTRI coming's..
Post a Comment