Wednesday 4 December 2019

Assad: Epstein dan Pendiri White Helmets Dibunuh karena Tahu Terlalu Banyak

Indonesian Free Press -- Presiden Suriah Bashar al Assad menyamakan kematian pendiri White Helmets dengan predator sex AS Jeffrey Epstein. Mereka dibunuh karena terlalu banyak mengetahui sepak terjang elit AS, Inggris dan negara-negara lain dan karenanya dianggap membahayakan.

Hal itu dikatakan Assad dalam wawancara dengan media Rusia 'Rossiya-24', Kamis (14 November). 

"Kematian Jeffrey Epstein menunjukkan bahwa orang-orang seperti dia, juga mantan pendiri White Helmets, tahu terlalu banyak tentang orang-orang kaya dan berkuasa..... Epstein dibunuh karena mengetahui rahasia-rahasia vital berhubungan dengan orang2 penting di Inggris dan AS dan kemungkinan juga di negara-negara lain," kata Assad dalam wawancara itu.

Mereka dianggap sebagai beban setelah menunaikan tugasnya. Ibarat pepatah, habis manis sepah dibuang.


James Le Mesurier, pendiri White Helmets, kelompok yang oleh otoritas Rusia dan Suriah dituduh berkaitan dengan kelompok-kelompok teroris di Suriah, tewas setelah melompat dari jendela rumahnya di Turki bulan lalu. Polisi kemudian mengumumkan penyebab kematian karena bunuh diri.

Adapun Epstein tewas 'bunuh diri' dalam tahanan saat tengah menjalani penyidikan kasus kejahatan seksual. Epstein yang dikenal luas sebagai predator seks oleh media-media dan pengamat independen disebut-sebut sebagai agen rahasia Mossad yang bekerja menjerat para pemimpin dan tokoh dunia dengan umpan prostitusi. Di antara kliennya adalah Presiden AS Donald Trump, mantan Presiden Bill Clinton dan Pangeran Andrew dari Inggris.

Sebelumnya Epstein telah dijatuhi hukuman kontroversial, yaitu hukuman percobaan 13 bulan oleh pengadilan Florida, meski tuduhannya sangat serius. Jaksa yang menuntutnya, Alex Acosta, mengaku mendapat tekanan untuk melepaskan Epstein karena yang bersangkutan adalah 'agen inteligen penting'. Sementara mantan kepala inteligen militer Israel Ari Ben-Menashe mengatakan kepada media bahwa Epstein bekerja untuk inteligen Israel. Dalam operasinya ia bekerjasama dengan Ghislaine Maxwell, putri dari raja media AS Robert Maxwell. Robert sendiri, yang juga diketahui sebagai agen Mossad, tewas secara misterius dengan tenggelam saat berlibur dengan kapal pesiarnya.

Bashar al Assad juga menyamakan Mesurier dan Epstein dengan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden dan pemimpin ISIS leader Abu Bakr al-Baghdadi. Mereka adalah agen-agen inteligen AS dan Israel yang tidak lagi dibutuhkan setelah menjalankan tugasnya dan justru dianggap sebagai beban.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

MANUSIA adalah makhluk fana, semua ada masa nya. jika telah berakhir, pengadilan Illahi akan menjadi hukuman abadi nya