Monday, 11 April 2011

Britney Spears dan "Perbudakan Pikiran" Dunia Bintang (2)


Mickey Mouse Club adalah satu dari beberapa program Disneyland yang ditujukan untuk merekrut dan membina calon-calon bintang sejak masih anak-anak. Tujuan utamanya tentu saja menjadikan bintang-bintang itu sebagai mesin uang, namun sekaligus juga menjadi mesin propaganda agenda rahasia mereka: memanipulasi persepsi publik untuk kepentingan kekuasaan.

Dalam berbagai buku tentang okultisme dan esoterikisme, Walt Disney sebagai seorang pribadi maupun lembaga bisnis dianggap sebagai penganut dan aktifis okultisme sejak tahun 1030-an. Walt Disney sering bekerjasama dengan dinas inteligen Amerika dalam berbagai kesempatan, terutama dalam produksi film-film propaganda. Walt Disney bahkan pernah terlibat langsung dalam beberapa proyek rahasia CIA.

Menurut beberapa sumber Disney merupakan bagian dari proyek rahasia MK-ULTRA Program, yaitu proyek untuk memanipulasi pikiran orang untuk kepentingan inteligen.

“Walt Diensy mengetahui bagaimana FBI dan CIA bekerja sama melakukan program "kontrol pikiran" terhadap anak-anak. Karena Disney dan Disneyland memainkan peran penting dalam program ini, hubungan antara Disney dengan FBI dan CIA sengaja disembunyikan dari publik. Namun di bawah itu semua terdapat sebuah rahasia besar," tulis Fritz Springmeier dalam bukunya "Deeper Insights Into the Illuminati Formula."

“Disneyland California selama bertahun-tahun telah menjadi tempat ritual penyembahan setan yang dilakukan Illuminati. Disneyland telah dijadikan laboratorium pengembangan program "kontrol pikiran". Kebanyakan dari film-film produksi Disneyland digunakan sebagai alat program tersebut. Program "Peter Pan" bisa menggunakan kapal. Program "luar angkasa" menggunakan roket dan benda-benda angkasa. Program "setan" bisa menggunakan biara dan istana. Banyak dari program-program kaca diproduksi di Disneyland dan Disneyworld. Ada juga program "Gunung ajaib" dan program yang menggunakan "Boneka-boneka di seluruh dunia" serta tema-tema lagunya. Program-program "Wizard of Oz" dan "Cinderella" juga dilakukan di Disneyland dengan menggunakan kostums. Anak-anak yang belum pandai berbicara dibawa ke Disneyland untuk membuat mereka siap dengan skenario yang dibuat,” tambah Fritz Springmeier dalam bukunya "The Illuminati Formula to Create a Mind Control Slave".

Salah satu tokoh kartun yang menjadi ikon program "kontrol pikiran" adalah Mickey Mouse dengan telinga lebarnya yang terkenal. Dan pada tahun 1955 tokoh fiktif ini menjadi nyata dengan dibentuknya Mickey Mouse Club yang kegiatan-kegiatannya disiarkan di televisi di jam-jam anak sekolah berkumpul di rumah, 5 hari seminggu. Dalam setiap episodenya sebanyak 24 anak-anak yang disebut "Mouseketeers" diundang untuk bermain-main dengan Mickey sekaligus menerima "kontrol pikiran".

Artis populer adalah alat yang efektif bagi Illumninati untuk mempromosikan program-program rahasianya. "Saya percaya bahwa Britney Spears dan beberapa penyanyi lain telah diperalat mereka untuk menyanyikan lirik-lirik lagu yang mereka sukai. Pada kenyataannya kebanyakan para penyanyi pop top berasal dari keluarga “Mickey Mouse club” dan saya percaya mereka telah mendapat tawaran sebelumnya untuk menjadi bintang dengan imbalan terlibat dalam program "kontrol pikiran" mereka," kata seorang mantan programmer yang menjadi anggota Illuminati Programmer/Trainer.”

Pada tahun 1998 Spears menandatangani kontrak dengan Jive Records dan mengeluarkan solo album pertamanya "…Baby One More Time". Sebagaimana kasus pada bintang-bintang populer ABG lainnya, image Spears difokuskan pada sosok perpaduan antara "anak-anak tak berdosa" dengan "seksualitas". Dalam album solo tersebut pun Britney menyanyikan lirik yang "seksi". Dalam video klipnya Britney muncul sebagai pelajar sekolah katholik yang konservatif yang melantunkan lirik: baby hit me one more time.

Foto-foto promosi album tersebut memperkuat image yang dibangun, keluguan anak-anak dan seksualitas, plus simbol boneka manusia yang menunjukkan adanya perubahan kepribadian sang bintang karena program "kontrol pikiran".

Tentang foto album tersebut Britney Speras mengaku bahwa dalam pemotretan tersebut dirinya mendapatkan "perlakuan yang agak nakal" dari fotograper Dave Lachapelle yang juga menjadi fotografer banyak bintang populer lainnya.

He came in and did the photos and totally tricked me. They were really cool but I didn’t really know what the hell I was doing. And, to be totally honest with you, at the time I was 16, so I really didn’t," kata Britney Spears.

"Saya kembali ke tempat tidur dan saya mengenakan sweater saya dan ia nampak menyukainya dan mengatakan: "buka sedikit sweater itu". Segalanya kemudian menjadikan saya merasa seperti boneka dan dalam pikiran saya yang naif saya merasa ia mengatakan, "ini dia boneka saya"," tambah Spears.


TATOO

Tato adalah salah satu simbol penting dalam program "kontrol pikiran" Monarch. Seseorang yang ditato dengan simbol-simbol tertentu menunjukkan pribadi yang telah menjadi "budak".

"Satu catatan perlu dibuat bahwa agen-agen inteligen Amerika men-tatoo korban-korban yang dijeratnya dengan simbol-simbol kupu-kupu, burung biru, mawar dan sebagainya, sebagai penanda," tulis Fritz Springmeier.

Setelah menelurkan dua album, yang pertama dengan lirik terkenalnya " .. I'm not that innocent" menjadi ".. I'm a slave for you", Britney tumbuh menjadi artis yang telah matang dan ia harus menjalani tahap lebih lanjut: "ujian". Dan untuk itu mula-mula ia harus menjalani upacara inisiasi yang seperti biasanya dilakukan dalam event Video Music Award MTV, tahun 2003. Kala itu ia bersama sesama mantan Mousekeeter Christina Aguilera menjalani inisiasi yang dilakukan oleh Sang Dewi, Madonna.

Dalam acara itu ia melakukan adegan "ciuman lesbian" bersama Madonna, kemudian menyerahkan mahkota kepada Madonna yang kemudian menyerahkannya kepada Christina Aguilera, menandakan kekuatan, kekuasaan dan pamor Britney akan berpindah ke Christina. Dan benar, tidak lama kemudian karier Britney pun berantakan sebagaimana kehidupan pribadi dan rumah tangganya, sementara Christina Aguilera justru semakin menanjak kepopulerannya.


(Bersambung)

No comments: