Tuesday, 25 August 2015

Suriah Tembak Jatuh F-16 dan 2 Helikopter Israel

Indonesian Free Press -- Setidaknya media Iran, Rusia dan sejumlah media independen melaporkan penembakan jatuh pesawat pembom-tempur F-16 Israel oleh Suriah di wilayah dekat perbatasan Israel-Suriah, Jumat (21/8).

Mengutip laporan media Iran Fars News Agency, media 'resmi' Rusia Sputnik (sebelumnya bernama RIA Novosti) melaporkan pada hari Sabtu (22/8):

"Sistem pertahanan udara Suriah menembak jatuh pesawat tempur Israel yang melanggar wilayah negara Arab itu (Suriah), sebuah kantor berita Iran (Fars News Agency) melaporkan."

Menurut laporan itu pesawat tempur Israel itu ditembak di udara kota Al-Quneitra pada hari Jumat (21/8).

Sementara itu laporan Global Review hari Minggu (23/8) menyebutkan, selain penembakan itu, Israel juga kehilangan 2 helikopter tempurnya di dekat perbatasan setelah ditembak sistem pertahanan udara Suriah.

"Pada hari Jumat angkatan udara Israel melanjutkan serangan-serangannya di wilayah barat Suriah dengan menargetkan sasarannya pada markas Brigade ke-68 di Khan Al-Sheih di Provinsi Damaskus dan Brigade ke-90 di Provinsi al-Quneitra, setelah berhenti selama 6 jam menyusul serangan-serangan udara mereka di wilayah Dataran Golan," tulis Global Review.

Mengutip keterangan Ziad Fadel dari Syrian Perspective, laporan itu menyebutkan bahwa serangan Israel itu menewaskan seorang tentara Suriah di markas Brigade ke-68 dan beberapa warga sipil kota al-Quneitra.

Serangan bermula pada pagi hari, ketika sebuah pesawat F-16 Israel terbang ke wilayah Suriah dan menyerang markas Brigade ke-68 dan kemudian berbelok menuju markas Brigade ke-90 di al-Quneitra sebelum menuju wilayah aman bagi penyelamatan ke wilayah pendudukan Palestina.

Suriah menembakkan sebuah rudal SA-9 yang ditembakkan dari pangkalan pertahanan udara Iftiraas. Sebuah rudal SA-2 juga ditembakkan dari stasiun pertahanan udara di dekat Khalkhaala AB. Namun, sistem pertahanan elektronik dalam pesawat F-16 Israel itu berhasil memperdayai rudal-rudal itu. Namun pesawat itu tidak berdaya setelah sebuah rudal S-300 (SA-10 “Grumble) ditembakkan oleh satuan khusus Pengawal Republik di dekat Mazza AB di barat kaki pegunungan Qaasiyoon di barat Damaskus.

Rudal super S-300 itu menghancurkan pesawat Israel bersama pilot di dalamnya. Para saksi mata menyebutkan terlihatnya bola api besar di angkasa dan serpihan pesawat itu jatuh di wilayah Lembah Huleh di Palestina.

"Juga, Israel kehilangan 2 helikopter saat terbang di atas Dataran Golan dalam upaya mereka meningkatkan moral tikus-tikus Takfiri Nusra/Alqaeda dan Al-Ittihaad Al-Islaami li-Ajnaad Al-Shaam. Kedua helikopter itu jatuh di dekat kota Al Qunaytra dan dilaporkan tertembak oleh rudal jinjing pencari panas yang digunakan oleh tentara Suriah," tambah laporan itu.

Lebih jauh Laporan itu juga menyebutkan bahwa insiden jatuhnya pesawat dan helikopter Israel itu mengindikasikan bahwa Rusia dan Iran telah menunjukkan keseriusannya untuk membantu pemerintah Suriah dalam memerangi kelompok-kelompok teroris. Secara khusus laporan itu menyebutkan kemarahan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menlu Sergei Lavrov kepada Turki dan Saudi yang tidak menghentikan dukungannya kepada kelompok-kelompok teroris.

"Ini memang harus terjadi, cepat atau lambat. Sikap ragu-ragu di kalangan militer Suriah telah berubah menjadi kegarangan sebagai artikulasi hak-hak untuk membela diri. Dengan Rusia yang kini mendukung sepenuhnya pemerintah Suriah karena alasan-alasan yang telah dipaparkan di situs ini, dan Iran, yang kini muncul sebagai kekuatan baru di kawasan (setelah keberhasilan perundingan nuklir), lampu hijau itu kini telah menyala , akhirnya, dengan Rusia yang mencabut semua pembatasan penjualan senjata-senjata canggihnya ke Suriah. Jika Anda ingin mengetahui apa yang dimaksudkan oleh Kepala Staff Gabungan Amerika Jendral Martin Dempsey tentang 'sistem pertahanan udara yang kuat' dari Suriah, zionis (Israel) telah menemukannya sendiri," tulis Global Review.(ca)

6 comments:

Unknown said...

Alhamdullillah ya Allah...semoga saja zionis LaknatuLlah hancur secepatnya.Ditunggu terus artikelnya yg menarik bang Adi tentang Timur Tengah....Maju teeus bang Adi...Bravo Iran.

Unknown said...

Alhamdullillah ya Allah...semoga saja zionis LaknatuLlah hancur secepatnya.Ditunggu terus artikelnya yg menarik bang Adi tentang Timur Tengah....Maju terus bang Adi...Bravo Iran.

neneng said...

Amin kehancuran zionis segera terlihat

Unknown said...

Pantaslah Amerika buru buru mengirimkan F 22 raptor ke eropa, karena melawan S 300, F 16 akan menjadi sasaran empuk...apalagi sekarang sudah muncul S 400 dan sebentar lagi muncul S 500.

Unknown said...

Sebuah negara akan kuat jika peran Intelejennya kuat. Sebaliknya, sebuah negara akan mudah dihancurkan jika Intelejennya lemah.

Republik Islam Iran memiliki Intelejen yang kuat. Intelejen Iran kuat ini sudah terbukti, jika teroris didikan Amerika, Inggris dan Zionis Israel tak mampu memasuki wilayah Iran.

Intelejen Iran juga berhasil menangkap warga negaranya yang menjadi mata mata Zionis Israel.

gogo said...

S-300 sekali lg membuktikan kehandalannya di medan tempur.
Battle Proven.

TNI wajib memasang baterai2 S-300/400 di perbatasan singapur, australi dan papua.


-kasamago