Tuesday, 31 May 2016

TEORI REZNIKOV (I).....PAK HARTO BUKAN DALANG G 30 S PKI (sumber MAJALAH GATRA OKT 2015)

Indonesian Free Press -- Apa yang terjadi pada 1965 dan setelahnya ditanggapi oleh Uni Soviet dengan kecemasan dan kepahitan yang mendalam. Berbagai bentuk kerja sama yang telah dilakukan oleh pihak-pihak Soviet dengan Indonesia sejak pertengahan 1950-an hingga sepuluh tahun berikutnya berakhir secara mendadak.

Banyak orang Indonesia yang selama ini memiliki kontak yang dekat dengan Moskwa tersingkir dari panggung politik Indonesia, bersamaan dengan tersingkirnya Presiden Soekarno.

Apa yang terjadi di Indonesia pada 1965 itu bukan hanya hantaman untuk PKI, melainkan juga untuk gerakan komunisme internasional. Dalam konteks Perang Dingin, kehancuran golongan komunis di Indonesia merupakan kemenangan tersendiri bagi blok Barat.

Bagi para ahli politik di Uni Soviet, apa yang terjadi di Indonesia pada paro kedua dekade 1960-an itu membutuhkan penjabaran dan analisis yang mendalam. Merekapun melakukan berbagai analisis dan menuangkan hasilnya dalam berbagai bentuk tulisan.

Google Hapus Peta Palestina

Indonesian Free Press -- Google telah menghapus peta Palestina dan menggantinya dengan sebuah kota kecil di Texas. Demikian laporan Kevin Barrett di situs Veterans Today, 28 Mei lalu.

"Satu-satunya Palestina yang dikenal Google saat ini adalah sebuah kota kecil di Texas. Google, seperti semua mesin Zionist lainnya, tengah membuat bangsa Palestina hilang dari muka bumi," tulis Barret.

Menurut laporan Barret, hal itu diketahuinya ketika ia hendak mengetahui kondisi cuaca terbaru di Palestina sebelum mengisi program siaran radio, setelah mewawancarai aktifis anti-zionis terkenal Miko Peled. Ketika meng-googling Palestina, ia menemukan Palestine Texas.

"WTF? Apa Google benar-benar menganggap sebuah kota kecil dengan penduduk kurang dari 20.000 di Texas lebih penting dari seluruh bangsa Palestina?" Tulis Barrett.

Sunday, 29 May 2016

Rusia Klaim Tewaskan 28.000 Teroris Pemberontak Suriah

Indonesian Free Press -- Rusia mengklaim telah berhasil menewaskan 28.000 teroris pemberontak di Suriah. Kekalahan para pemberontak di Suriah sepertinya lebih cepat dari dugaan.

"Kami perkirakan ketika mulai memulai operasi militer, Al-Nusra Front dan ISIS memiliki 80.000 pasukan. Dari jumlah itu sebanyak 28.000 (atau 35%) telah dimusnahkan. Ini adalah hasil kerjasama kami dengan pasukan Suriah," kata Evgeny Lukyanov, Wakil Kepala Keamanan Rusia kepada Russia Today, 24 Mei lalu.

"Dalam segala hal Rusia telah mengubah perimbangan kekuatan politik di Suriah, dan hanya mereka yang memiliki motif politik tertentu yang melihatnya dengan sudut yang berbeda," tambahnya, menyindir lawan-lawan politik Rusia di Suriah.

Seperti dilaporkan Indonesian Free Press (IFP), selain senjata-senjata paling canggihnya, Rusia juga telah mengerahkan ribuan pasukan di Suriah untuk menjamin kekalahan para pemberontak. Di sisi lain, Amerika dan sekutu-sekutunya juga semakin intensif menggelontorkan bantuan kepada pemberontak. Bahkan akhir-akhir ini media-media internasional melaporkan keberadaan personil militer Amerika di Suriah, meksi Suriah, sebagai negara berdaulat, tidak pernah mengundangnya.

STL, Konspirasi Lain Zionis Terhadap Hizbollah yang Gagal (5)

Indonesian Free Press -- Kematian komandan Hizbollah di Suriah, Mustafa Badreddine, oleh serangan bom teroris di Damaskus bulan ini kembali membuka ke publik akan keberadaan STL. Badreddine adalah satu dari empat anggota Hizbollah yang oleh STL dituduh sebagai pembunuh Rafiq Hariri.

Terbunuh oleh ledakan artileri yang ditembakkan oleh pemberontak di bandara internasional Damaskus, jenasah saudara ipar komandan Hizbollah yang mendahuluinya syahid, Imad Mudnieh ini kini terbaring di pekuburan Rawdat Shahiyadayn di selatan Beirut. STL menuduhnya sebagai perencana dan pengorganisir serangan yang membunuh Hariri tahun 2005, namun pemimpin Hizbollah Hasan Nasrallah bersumpah akan 'memotong' tangan siapapun yang berani menangkap Badreddine dan ketiga temannya, dan tidak ada yang berani menangkap mereka.

Selain tuduhan tersebut di atas, Badreddine juga dituduh terlibat dalam pemboman markas militer Amerika dan Perancis di Beirut tahun 1983, pada saat ia masih berumur 22 tahun. Benar ataupun tidak tuduhan itu, akibat serangan itu Amerika dan Perancis langsung menarik pasukannya dari Lebanon, yang ditugaskan untuk mengamankan 'perdamaian' Lebanon-Israel yang menguntungkan Israel dengan mengorbankan kepentingan Lebanon. Badreddine juga dituduh terlibat dalam serangan-serangan militan Shiah terhadap pasukan Amerika dan sekutu-sekutunya di Irak paska invasi Amerika tahun 2003.

PM Hongaria Kecam Clinton sebagai Boneka George Soros

Indonesian Free Press -- Di antara para pemimpin Eropa, hanya orang ini yang menyatakan secara terbuka penolakannya atas kebijakan Uni Eropa untuk menerima para pengungsi Muslim dari Timur Tengah dan Afrika. Ia adalah PM Hongaria Viktor Orban, yang menyebut arus pengungsi ke Eropa sebagai konspirasi untuk menghancurkan Eropa.

Terkait dengan hal ini, Orban baru-baru ini menuduh pasangan suami-istri Clinton sebagai 'boneka' George Soros setelah Bill Clinton minggu ini menyebut Hongaria dan Polandia telah 'menganggap demokrasi sebagai hal yang menyusahkan dan menginginkan model kepemimpinan seperti Vladimir Putin'.

Sebagaimana laporan situs Information Liberation tanggal 21 Mei lalu Viktor Orban menyebut suami-istri Bill dan Hillary Clinton sebagai 'boneka' karena mendukung rencana George Soros untuk membanjiri Eropa dengan jutaan pengungsi Muslim. Orban bahkan menyebut Clinton sebagai 'butuh perawatan kejiwaan'.

"Di luar kampanye Amerika (Hillary tengah maju sebagai kandidaat Presiden Amerika), pernyataan tentang Hungaria dan Polandia … memiliki dimensi politik yang kuat. Ini bukan insiden keseleo lidah karena insiden seperti ini sering terjadi sejak kita mengalami krisis pengungsi. Dan kita mengetahui bahwa di belakang para pemimpin Partai Demokrat (Amerika) terdapat George Soros,” kata Orban.

Saturday, 28 May 2016

Hizbullah Tangkap Agen CIA Komandan Al Qaida di Aleppo

Indonesian Free Press -- Kelompok pejuang Hizbollah berhasil menangkap seorang agen rahasia CIA yang menjadi komandan kelompok teroris ISIS di Aleppo. Demikian seperti dilaporkan Veterans Today, 20 Mei lalu.

Penangkapan tersebut terjadi pada 12 Mei lalu di dekat Gunung Simeon, di luar Aleppo. Agen CIA ini adalah salah satu komandan kelompok Jabat al Nusra, atau cabang al Qaeda di Suriah. Pemerintah Amerika dan CIA tentu saja membantah kabar ini.

"Namun Amerika telah mencoba membujuk, melalui pihak ketiga, untuk membebaskan orang itu," tulis Veterans Today.

Selain perwira Amerika itu, Hizbollah juga menangkap tiga perwira inteligen lainnya dari Perancis, Turki dan Saudi. Mereka semua bekerja sama dengan Al Nusra di pusat komando bersama di dekat Khan Toman, markas kekuatan Al Nusra.

Khan Toman adalah sebuah kota kecil di Gunung Samaan, sekitar 10 km barat-daya, yang menjadi pusat penghasil gandum Suriah.

Friday, 27 May 2016

Ahmadinejad Turun Gunung

Indonesian Free Press -- Ahmadinejad, mantan presiden Iran yang 'fenomenal' kembali muncul di muka umum hingga menimbulkan spekulasi kuat bahwa dirinya akan kembali ke panggung politik. Ia masih dianggap sebagai kandidat yang paling potensial bagi kubu konservatif untuk membendung pengaruh kubu reformis setelah mundur dari kursi kepresidenan.

Di atas podium yang didekor sebagai bunker bawah tanah pasukan Iran dalam Perang Iran-Irak, minggu lalu, Ahmadinejad dielu-elukan para pendukungnya setelah berpidato keras mengecam Amerika dan Israel. Di akhir acara yang digelar di kota Jiroft untuk memperingati salah satu perang terbesar setelah perang dunia itu, orang-orang pun berteriak, "Slogan untuk semua orang adalah Ahmadinejad telah kembali!" Demikian laporan Reuters pada 12 Mei lalu.

Setelah hampir tiga tahun menghilang dari hadapan publik setelah berakhirnya kekuasaannya selama dua periode, secara mengejutkan Ahmadinejad melakukan sejumlah pemunculan dalam beberapa minggu terakhir, mengisyaratkan kesiapannya untuk kembali bersaing dalam pencalonan presiden tahun depan. Sejauh ini tokoh berusia 59 tahun ini belum mengumumkan pencalonannya.

Tuesday, 24 May 2016

TEORI REZNIKOV (II) .......BUNG KARNO MENGKHIANATI PAK HARTO......PAK HARTO MARAH BESAR

Indonesian Free Press -- Kembali ke soal pembentukan tinju lapis baja , yang menurut Reznikov dibentuk oleh para pemimpin AD. Siapa sebenarnya yang akan menjadi sasaran dari pasukan tersebut? Menurut Reznikov, sasaran utamanya adalah PKI, tapi Bung Karno juga.

Alasan Reznikov, tindakan-tindakan yang diambil oleh para pemimpin AD itu akan secara drastis mengubah seluruh keseimbangan kekuatan politik demi keuntungan tentara.

Kesan seperti itu diperkuat oleh munculnya tanda-tanda saling pengertian antara Ahmad Yani dan Nasution, dua tokoh militer yang paling terkemuka tapi tak selalu bersahabat. Selama ini persaingan antara keduanya telah dibesar-besarkan oleh Kepala Negara dalam semangat devide et impera .

Pada 1962, Soekarno yang tak percaya sepenuhnya kepada Menteri Pertahanan-nya mengubah struktur pimpinan TNI dengan maksud mengurangi kemampuan operasional Nasution. Khusus bagi orang kuat di TNI ini diciptakan posisi Kasab (atau Kepala Staf Angkatan Bersenjata). Formalnya posisi itu tinggi, tapi dalam praktek kurang berbobot.

BEGINI CARA GOENAWAN MOHAMAD JUALAN MARXISME DAN MERUSAK AGAMA

Indonesian Free Press -- BAGI yang belum tahu latar belakang Goenawan Mohamad (GM), mungkin terheran-heran dengan minatnya terhadap bacaan-bacaan dan pemikiran-pemikiran yang membincangkan soal Tuhan namun dengan orientasi yang meniadakan, meragukan, dan sejenisnya.

Cobalah sesekali kunjungi situs taman kembang pete yang memuat wawancara majalah porno Playboyedisi 16 April 2007 dengan Goenawan Mohamad (GM) (PLAYBOY Interview: Goenawan Mohamad (Januari 2007). Dari wawancara itu, antara lain bisa diketahui bahwa bapaknya GM adalah seorang tokoh Marxis yang berpengaruh di Pekalongan.

GM sendiri mengakui bahwa bapaknya kiri. “Iya, Bapak saya seorang kiri. Saya terlalu kecil waktu itu untuk mengerti. Kakak saya, Kartono, cerita dalam perpustakaan bapak saya itu Karl Marx isinya. Dia aktivis politik, pelopor kemerdekaan. Dia dibuang ke Digul bersama ibu saya. Pulang, tahun 1945, Belanda datang dia ditangkap, ditembak mati. Saya umur lima tahun ketika itu.”
Bahkan, melalui wawancara majalah porno tersebut, GM memposisikan orang-orang yang berpaham komunis setara dengan yang non komunis. Menurut GM, “Saya lihat orang-orang komunis sama patriotiknya dengan yang bukan komunis, sama-sama ingin membikin Indonesia lebih baik…” Begitu kata GM.

Hitler Sebenarnya Seorang Zionis?

Indonesian Free Press -- Diktator Jerman Adolf Hitler telah menjadi ikon anti-yahudi yang melegenda, mengalahkan tokoh-tokoh lain yang dianggap anti-yahudi sepanjang sejarah.

Namun, jika kita kaji secara rasional sebenarnya Adolf adalah orang yang paling berjasa bagi gerakan zionisme. Karena berkat Perang Dunia II yang dimulainya, gerakan zionisme berhasil meraih cita-cita tertingginya, yaitu terbentuknya negara yahudi Israel di Palestina pada tahun 1948. Tidak hanya itu, trauma yang ditimbulkan oleh perang membuat seluruh bangsa-bangsa Eropa dan Amerika terlilit rasa 'berdosa' kepada orang-orang yahudi dan membiarkan orang-orang yahudi dengan leluasa merebut kekuasaan dari mereka karena takut dicap 'anti-semit'.

Selama perang, Hitler juga telah membuat banyak langkah-langkah militer yang dianggap blunder, yang berujung pada kalahnya Jerman, dan hasil peperangan yang menguntungkan orang-orang yahudi. Contoh kecilnya, ketika Hitler memerintahkan Tentara Panser ke-4, yang bersama-sama Tentara ke-3 sebelumnya bertugas merebut kota Stalingrad, untuk membatalkan rencana yang telah direncanakan matang itu dan bergabung dengan pasukan yang bergerak menuju Kaukasus.

Thursday, 19 May 2016

Kekuatan Rusia dan Iran di Suriah Jauh Lebih Besar dari Dugaan

Indonesian Free Press -- Lima tahun sudah kekuatan zionis internasional berusaha menggulingkan pemerintahan Bashar al Assad di Suriah dan menggantinya dengan regim baru yang lebih 'bersahabat', 'moderat', 'demokratis', atau istilah-istilah kesayangan media lainnya. Namun sangat nyata keinginan itu harus dibuang jauh-jauh melihat besarnya kekuatan pendukung Al Assad, yaitu Rusia dan Iran.

Sebagaimana dilaporkan Fredrick Pleitgen di CNN tanggal 10 Mei lalu, kekuatan militer Rusia di Suriah ternyata 'Lebih besar dari dugaan dan tidak akan pergi' (Russia’s military in Syria: Bigger than you think and not going anywhere; Fredrick Pleitgen; CNN; 10 Mei 2016).

Laporan itu berdasar pandangan mata Pleitgen mengikuti tour wartawan yang diorganisir militer Rusia di Suriah seminggu sebelumnya. Tur ini membawa sekitar 100 wartawan internasional menempuh perjalanan darat selama 6 jam antara pangkalan udara Rusia di Latakia hingga ke kota kuno Kristen Palmyra yang baru dibebaskan dari pemberontak.

"Ini adalah operasi logistik dan keamanan yang sangat besar," tulis Pleitgen.

Menurut laporannya, selama perjalanan yang dikawal ketat militer Rusia itu Pleitge mendapatkan sejumlah pangkalan militer Rusia yang sangat kuat di Suriah.

Wednesday, 18 May 2016

Konflik Suriah Makin Memanas, Rusia akan Kirim Kapal Induk

Indonesian Free Press -- Seiring dengan semakin memanasnya konflik Suriah, dimana para pemberontak terus mendapatkan suplai persenjataan modern dari Amerika Cs. dan mengancam kedudukan pemerintah dengan offensif gencarnya akhir-akhir ini di Aleppo, Rusia memutuskan untuk mengirimkan salah satu persenjataan strategisnya ke Suriah.

Seperti laporan Voltairenet.org, 16 Mei lalu, Rusia akan mengirim kapal induknya, Admiral Kuznetsov ke Suriah. Namun, karena masih dalam perbaikan, kapal induk ini baru bisa dikirim pada bulan Juli mendatang.

Sebagimana diketahui, Rusia telah menarik sebagian besar kekuatan udaranya di Suriah pada Februari lalu sebagai bagian dari gencatan senjata yang disepakati dengan Amerika. Namun rupa-rupanya Amerika hanya menjadikan gencatan senjata sebagai kamuflase untuk memperkuat kembali pemberontak yang tengah berada di ujung tanduk. Bersama NATO, Turki dan sejumlah negara Arab, Amerika menggelontorkan senjata-senjata canggih kepada para pemberontak.

Mengutip kicauan koresponden BBC Frank Gardner baru-baru ini, FARS News Agency menyebut pemberontak Free Syrian Army, misalnya, telah menerima 500 rudal anti-tank TOW. Para pemberontak juga menerima sejumlah besar rudal jinjing anti-pesawat sehingga dalam sebulan terakhir Suriah harus kehilangan 3 pesawat tempurnya. Pesawat-pesawat tempur Rusia sendiri yang lebih canggih, relatif aman dari ancaman rudal jinjing karena selain beroperasi di ketinggian yang tidak terjangkau juga karena dilengkapi pertahanan elektronik yang canggih.

Tuesday, 17 May 2016

Mossad Semakin Intensif di Turki, Pertumpahan Darah Mengancam

Indonesian Free Press -- Agen-agen inteligen Israel Mossad dikabarkan semakin intensif melakukan aktifitasnya di bandara-bandara Turki. Diperkirakan, hal ini akan diikuti dengan berbagai aksi kekerasan dan terorisme di Turki yang menjadi alasan bagi Presiden Erdogan untuk semakin memperkuat cengkreman kekuasaan.

Mengutip laporan Al Alam News Network, Veterans Today kemarin (Rabu 18 Mei) menyebutkan pernyataan Rumen Petkov yang diposting di Twitter itu berdasarkan informasi dari sumber di dinas inteligen Turki MIT, menyebutkan Direktur Mossad Yossi Kohen dan Deputi Menlu Turki Feridun Sinirlioglu telah bertemu diam-diam di Sweden. Hal ini diikuti dengan kunjungan Kohen ke Turki dan meningkatnya aktifitas agen-agen Mossad di Turki.

"Ia (Petkov) menambahkan bahwa pejabat-pejabat elit Israel tengah bekerja keras membangun keamanan Turki dan peningkatan anggaran MIT tahun 2016 sebagaimana pembangunan struktur dan kekuatan MIT yang dilakukan melalui konsultasi dengan Mossad," tulis Veterans Today.

Monday, 16 May 2016

Terkonfirmasi, Amerika Tempatkan Pion sebagai Presiden Brazil

Indonesian Free Press -- Terkonfirmasi sudah keterlibatan Amerika dalam upaya penggulingan presiden terpilih Brazil Dilma Rousseff, dengan terpilihnya Michel Temer sebagai pejabat presiden Brazil setelah pada hari Kamis lalu (12 Mei) parlemen memberhentikan sementara Rousseff dari jabatannya karena dugaan korupsi.

Majalah The Economist yang merupakan salah satu media milik keluarga kapitalis yahudi Rothschild, menyebut Temer sebagai 'Presiden yang tidak direncanakan'. Namun tidak seperti klaim tersebut, kemunculan Temer telah jauh hari direncanakan sebagaimana rencana Amerika menggulingkan Rousseff.

"Kemunculan Temer ke panggung kekuasaan, betapapun, bukan sebuah kebetulan belaka, melainkan sebuah skenario yang dijalankan Amerika dengan cara yang sama dengan yang terjadi di Ukraine," tulis Kurn Nimo dalam artikelnya di Prison's Planet, menanggapi peristiwa yang terjadi di Brazil.

Pada hari Jumat, atau sehari setelah pemakzulan Rousseff, WikiLeaks merilis bocoran dokumen komunikasi rahasia yang mengungkapkan bahwa Temer sebagai informan di kedubes Amerika di Brazil. Satu dokumen yang dikirim ke Pusat Komando Wilayah Selatan Amerika (US Southern Command) di Miami, mengungkapkan situasi politik di Brazil selama kepresidenan pendahulu Rousseff, Luiz Inácio Lula da Silva. Temer memperkirkan partai bentukan Silva, Democratic Movement Party, akan menang dalam pemilihan mendatang.

Iran Kembali Gelar Festival Anti-Holocoust

Indonesian Free Press -- Iran kembali menggelar festival kartun anti-holocoust hari Sabtu lalu (14 Mei). Namun, untuk tidak mengundang kontroversi lebih luas, Iran menyatakan festival ini tidak ditujukan untuk menolak adanya holocoust, melainkan untuk menentang 'standar ganda' barat atas fenomena sejarah tersebut.

Seperti laporan Associated Press hari Sabtu, festival yang mengundang kemarahan Israel dan negara-negara barat itu bisa menghambat upaya Presiden Rouhani yang dikenal moderat, untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan barat, menyusul keberhasilan perundingan program nuklir Iran dengan negara-negara maju.

"Kami tidak pernah berusaha untuk menolak 'Holocaust' atau mengolok-olok para korbannya,” kata ketua panitia festival Masuod Shojai Tabatabaei dalam pidato pembukaan acara.

"Orang-orang yahudi yang menjadi korban Holocaust merupakan korban penindasan Nazi,” tambahnya.

Sunday, 15 May 2016

Pemberontak Dikabarkan Berencana Rebut Kembali Palmyra, Rusia Siaga

Indonesian Free Press -- Keberhasilan merebut kembali kota Palmyra dari tangan pemberontak teroris bulan Maret lalu menjadi kemenangan yang sangat strategis nilainya di mata pemerintah Suriah dan juga Rusia. Terlebih bari Rusia, kemenangan di Palmyra, kota yang mayoritas warganya penganut Kristen Orthodok seperti Rusia, menjadi simbol kemenangan Rusia di Suriah. Tidak heran jika Rusia mau menggelar konser musik di kota itu.

Namun, kemenangan itu kini terancam dan menjadi tamparan keras bagi Suriah dan Rusia karena para pemberontak dikabarkan tengah melakukan persiapan serius untuk merebut kembali kota ini. Sialnya, secara geografis, kota ini sulit untuk dipertahankan kecuali dengan pengerahan kekuatan militer. Dan hal itu akan menjadi tugas berat bagi Rusia.

Seperti laporan The Veterans Today, 14 Mei lalu, sejumlah sumber 'terpercaya' memperkirakan adanya serangan mendadak besar-besaran oleh para pemberontak ke Palmyra.

"Pertempuran-pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan ISIS tengah berlangsung yang merupakan bagian dari serangan besar pemberontak untuk merebut Palmyra, sejak Suriah merebut kota ini dengan bantuan Rusia," tulis Veterans Today mengutip pernyataan Direktur Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman, baru-baru ini.

Friday, 13 May 2016

Komandan Tertinggi Hezbollah di Suriah Syahid oleh Ledakan Bom

Indonesian Free Press -- Kelompok perlawanan Hezbollah, hari Jumat (13 Mei), mengumumkan syahidnya komandan tertinggi kelompok ini di Suriah oleh serangan bom di dekat bandara Damaskus. Hizbollah mengatakan tengah menyelidiki pelaku ledakan, dan tidak biasanya, Hizbollah tidak langsung menuduh Israel.

Syahidnya Mustafa Badreddine, yang memimpin pasukan Hezbollah dalam perang di Suriah mendukung Presiden Bashar al-Assad, semakin merusak gencatan senjata yang digagas Amerika dan Rusia. Gencatan senjata enam hari di kota Aleppo berakhir pada hari Kamis (12 Mei) tanpa ada perpanjangan, dan penembak-penembak jitu pemberontak menembaki wilayah yang dikuasai pemerintah. Dua orang tewas oleh tembakan tersebut, seorang diantaranya seorang wanita sipil, demikian pernyataan sebuah lembaga pengawas seperti dilansir Associated Press.

Sementara itu serangan udara Suriah dan Rusia menghantam posisi kelompok Al-Nusra Front di Idlib, menewaskan 16 militan termasuk seorang komandan seniornya, tulis Associated Press.

ROBOHNYA PILAR-PILAR EKONOMI PEMERINTAHAN JOKO-KALLA

Oleh: Salamuddin Daeng*

Indonesian Free Press -- Pilar-pilar negara sudah lama roboh di era reformasi, dan pemerintahan Joko-Kalla menerima kondisi yang buruk, berantakan dan sial. Sementara itu kapasitas dari instrumen Pemerintahannya tidak mampu bekerja sama, terfragmentasi, dan bubar dari sudut pandang sistem bernegara.

Salah satu pilar ekonomi Joko-Kalla yang roboh adalah sumber pembiayaan negara dan pemerintahan. Penyebabnya adalah penerimaan negara dari pajak dan non pajak yang jatuh semakin dalam dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Padahal pemerintahan ini berambisi menyulap penerimaan berkali kali lipat, lebih besar dari yang sebelumnya.

Penerimaan pajak tahun ini sungguh sangat mengkuatirkan. Bayangkan penerimaan pajak pada bulan April 2016 hanya Rp. 98 triliun, menurun Rp.7 trilun dari periode yang sama tahun lalu. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut makin memburuk pada periode-periode mendatang. Target pajak sedikitnya akan merosot Rp 300 triliun. Penerimaan pajak yang ditargetkan Presiden Joko sendiri sebesar Rp.1.822 triliun.

Sementara penerimaan negara bukan pajak akan makin mengering sedikitnya Rp. 100 triliun dari target Rp. 273 triliun. Mengingat harga minyak dan harga komoditas yang masih tetap rendah.
Secara keseluruhan Pemerintah Joko-Kalla akan kehilangan penerimaan negara sebesar Rp. 400 triliun dari yang direncanakan. Jika Pemerintah tidak mendapatkan utang sebesar 2,5 persen PDB, maka dipastikan pemerintah akan kekurangan uang sedikitnya Rp. 650 triliun.

Wednesday, 11 May 2016

Dibantu Rusia, Pemberontak Ukraina Rebut Kota Debaltsevo

Indonesian Free Press -- Dengan bantuan pasukan Rusia, pemberontak Ukraina akhirnya berhasil merebut kota Debaltsevo sekaligus menambah luas wilayah yang dikuasai mereka secara signifikan. Dengan keberhasilan ini, saat ini lebih dari 1/3 wilayah Donbass, yaitu Provinsi Luhansk dan Provinsi Donetsk Ukraina utara yang berbatasan dengan Rusia telah berhasil dikuasai pemberontak.

Tanpa banyak disinggung media-media barat, bahkan termasuk media Rusia sendiri, pada 17 Februari 2016 lalu pasukan pemberontak Ukraina timur (Novorussiyan) berhasil merebut kota strategis Debaltsevo dengan bantuan pasukan Rusia. Keberhasilan itu menyusul menyerahnya ribuan pasukan Ukraina yang mempertahankan kota itu.

Media independen the Veterans Today, awal pekan ini (9 Mei) melaporkan, "Pada tanggal 17 Februari, pasukan Ukraina menyerah. Mereka kehabisan amunisi dan ransum. Setelah para komandan mereka gagal menyediakan suplai, mereka memilih untuk menyerah daripada terus berperang."

Menurut laporan itu sebagian besar pasukan Ukraina adalah rekrutan baru yang belum berpengalaman, sementara sebagian besar lainnya adalah adalah tentara bayaran asing yang diorganisir oleh kelompok 'ekstrem kanan' Right Sector dengan sumber dananya dari para oligarh Ukraina seperti Igor Kolomoisky.

Tuesday, 10 May 2016

Ratusan Pemberontak Suriah Tewas dalam Pertempuran Sengit Aleppo

Indonesian Free Press -- Setidaknya 400 pemberontak teroris tewas dalam pertempuran sengit di Aleppo dalam beberapa hari terakhir. Sekitar 20.000 pemberontak melakukan offensif besar-besaran untuk merebut posisi-posisi strategis di Aleppo, namun menghadapi perlawanan sengit dari pasukan pemerintah Suriah dan sekutu-sekutunya.

Sumber-sumber militer Suriah, sebagaimana dilaporkan kantor berita FARS News Agency, melaporkan hari Senin (9 Mei) bahwa pasukan Suriah dan sekutu-sekutunya berhasil membalikkan keadaan dari sebelumnya hanya bertahan menjadi offensif. Lebih dari 400 pemberontak tewas dan terluka dalam beberapa hari pertempuran terakhir.

“Yang paling penting adalah bahwa militer Suriah mampu membalikkan keadaan dari posisi bertahan menjadi offensif,” kata seorang perwira Suriah kepada FARS.

“Tentara Suriah berhasil mencegah pasukan Jeish al-Fatah, al-Nusra Front dan Ahrar al-Sham memasuki al-Zarbeh dan kawasan-kawasan pemukiman Rashedeen 4 dan Rashedeen 5 dari wilayah barat hingga Timur-Laut kota Khan Touman,” tambah sumber tersebut.

Monday, 9 May 2016

Habib Alaydrus Sang Pendiri Luar Batang: Dulu Selamatkan Orang China, Kini Muslim Luar Batang Akan Digusur Ahok

Indonesian Free Press -- Ini kisah tentang Habib pendiri wilayah Luar Batang, Jakarta Utara. Al Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus dilahirkan di Yaman Selatan, tepatnya di daerah Hadhramaut, tiga abad yang silam. Ia dilahirkan sebagai anak yatim, yang dibesarkan oleh seorang ibu dimana sehari-harinya hidup dari hasil memintal benang pada perusahaan tenun tradisional. Husein kecil sungguh hidup dalam kesederhanaan.

Setelah memasuki usia belia, sang ibu menitipkan Habib Husein pada seorang “Alim Shufi”. Disanalah ia menerima tempaan pembelajaran thariqah. Di tengah-tengah kehidupan di antara murid-murid yang lain, tampak Habib Husein memiliki perilaku dan sifat-sifat yang lebih dari teman-temannya.

Setiap ahli thariqah senantiasa memiliki panggilan untuk melakukan hijrah, dalam rangka mensiarkan islam ke belahan bumi Allah. Untuk melaksanakan keinginan tersebut Habib Husein tidak kekurangan akal, ia bergegas menghampiri para kafilah dan musafir yang sedang melakukan jual-beli di pasar pada setiap hari Jum’at.

Setelah dipastikan mendapatkan tumpangan dari salah seorang kafilah yang hendak bertolak ke India, maka Habib Husein segera menghampiri ibunya untuk meminta ijin.

Walau dengan berat hati, seorang ibu harus melepaskan dan merelakan kepergian puteranya. Habib Husein mencoba membesarkan hati ibunya sambil berkata : “janganlah takut dan berkecil hati, apapun akan ku hadapi, senantiasa bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya ia bersama kita.” Akhirnya berangkatlah Al Habib Husein menuju daratan India.

Politisi Israel: Raja Saudi Biayai Kampanye Netanyahu

Indonesian Free Press -- Seorang politisi senior Israel mengklaim bahwa Raja Saudi Arabia telah menggelontorkan uang hingga $80 juta atau mendekati Rp1 triliun untuk mendanai kampanye Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada tahun 2015 lalu.

Isaac Hertog, anggota parlemen Israel yang juga Ketua Partai Buruh Israel, mengatakan, "Pada bulan Maret 2015, Raja Salman telah mendepositokan $80 juta untuk mendukung kampanye Netanyahu melalui warga Suriah-Spanyol bernama Mohamed Eyad Kayali."

Informasi itu, kata Hertog, diperoleh dari bocoran dokumen-dokumen yang terkenal dengan sebutan 'Panama Papers'.

"Uang itu didepositokan atas nama sebuah perusahaan di British Virgin Islands yang dimiliki oleh Teddy Sagi, seorang pengusaha kaya Israel, yang telah mengalokasikan dana itu untuk mendanai Benjamin Netanyahu,” tambah Hertog seperti dilansir Press TV, kemarin (8 Mei).

Sunday, 8 May 2016

13 Pasukan Elit Iran dan Puluhan Pemberontak Suriah Tewas dalam Pertempuran Sengit

Indonesian Free Press -- 13 anggota pasukan elit Iran dan puluhan pemberontak tewas dalam pertempuran sengit di Suriah utara, minggu ini. Demikian kantor berita Associated Press melaporkan hari ini (8 Mei).

Mengklaim mengutip laporan kantor berita setengah resmi Iran, FARS, laporan itu menyebutkan kabar tentang kematian pasukan-pasukan elit Iran itu disebutkan oleh Hossein Ali Rezaei, pejabat Tentara Pengawal Revolusi (IRGC) di Mazandaran. Menurutnya, 13 personil IRGC tewas dan 21 lainnya terluka dalam pertempuran sengit di Suriah.

Kantor berita Iran lainnya, Tasnim, disebut Associated Press, melaporkan bahwa pertempuran yang menewaskan ke-13 personil IRGC dan puluhan militan itu terjadi di kota Khan Touman, yang pada hari Jumat (6 Mei) direbut para pemberontak dari tangan pasukan pemerintah Suriah yang didukung Iran dan Rusia. Para pemberontak yang terlibat dalam pertempuran itu berasal koalisi yang menamakan diri Jaish al-Fatah. Koalisi ini beranggotakan kelompok al Nusra Front, Jund al-Aqsa dan Ahrar al-Sham.

Kabar ini muncul pada saat mantan Menlu yang kini menjabat penasihat pemimpin tertinggi Iran, Ali Akbar Velayati, bertemu Presiden Suriah Bashar al Assad di Damaskus. Kepada wartawan usai pertemuan, Velayati mengatakan bahwa Iran akan berdiri di samping Suriah karena 'terorisme tidak hanya mengincar Suriah, namun juga seluruh negara di kawasan Timur Tengah'.

Friday, 6 May 2016

Ramalan 'Nostradamus Arab' tentang Pangeran Muda Arab dan Hancurnya Kabah

Indonesian Free Press -- Astrolog Mesir Ahmed Shaheen, atau yang dikenal dengan sebutan Nostradamus Arab karena kemampuannya meramal sebagaimana astrolog terkenal Nostradamus, baru-baru ini memberikan ramalan yang mengejutkan tentang kehancuran Kabah tidak lama lagi.

Sebagaimana ditulis situs Veterans Today pada 4 Mei 2016 lalu, dalam sebuah wawancara Ahmed Shaheen mengatakan bahwa penyerahan kedaulatan Pulau Tiran dan Sanafir di Laut Merah dari Mesir kepada Saudi Arabia telah disebut-sebut dalam kitab Perjanjian Lama Buku 'Exodus'. Usai penyerahan ini akan diikuti dengan munculnya penguasa baru yang masih muda usia di Saudi Arabia yang menerobos tradisi suksesi di Saudi.

Pada masa pemerintahan pangeran ini, yang menurut Shaheen adalah Pangeran Mohammad bin Salman dan dimulai pada tahun 2016 ini, akan terjadi bencana mengerikan berupa runtuhnya Menara Jam Mekkah yang turut menghancurkan Kabah di bawahnya.

Namun, sebelum peristiwa itu, akan terjadi fenomena kemaksiatan yang meluas di Saudi Arabia, seperti homoseksualisme dan prostitusi.

"Bendera pelangi (simbol homoseksulisme) akan berkibar di atap-atap gedung dan wanita Amerika ditawarkan seharga $10 juta kepada seorang pangeran Arab," kata Shaheen kepada Veterans Today dalam wawancara di Kairo.

Keturunan Teroris Baru Bernama ‘Helm-Helm Putih’

Indonesian Free Press -- “Helm-Helm Putih (White Helmets) adalah nama baru untuk ‘Syrian Civil Defence.’ Meski menyandang nama Suriah, kelompok ini tidak dibentuk oleh orang Suriah, atau bekerja untuk kepentingan warga Suriah. Sebaliknya, kelompok ini dibentuk oleh Inggris dan Amerika pada tahun 2013. Warga sipil yang dikuasai pemberontak dibayar untuk pergi ke Turki untuk menerima pelatihan-pelatihan penanganan bencana. Program ini dipimpin oleh James Le Mesurier, mantan tentara Inggris dan kontraktor swasta yang berbasis di Dubai.”

"Ini adalah keturunan baru dari para tentara bayaran dan propagandis yang disamarkan sebagai 'penyelamat kemanusiaan' di Suriah," demikian tulis artikel di situs Global Research, 2 September 2015 lalu, "MEET THE WHITE HELMETS: Propaganda image designed to reinforce Washington’s policy of ‘regime change’ in Syria."

Tulisan ini didasari pada penemuan penulis artikel tersebut atas fenomena perang di Timur Tengah. Dimulai dengan postingan foto-foto korban perang Suriah oleh seorang warga Gaza di media sosial, disertai 'caption' “Pembantaian regim al Assad di #Douma Suriah”. Kemudian diikuti oleh ratusan komentar yang muncul dengan cepat, yang isinya mengecam Presiden Bashar al Assad dan Tentara Nasional Suriah (SAA).

"Apa yang kami temukan adalah sebuah 'lingkaran' propaganda barat yang terorganisir rapi," tulis laporan tersebut.

Thursday, 5 May 2016

Media Israel Sebut Iran Ambil Alih Komando Perang di Aleppo

Indonesian Free Press -- Iran dikabarkan telah mengambil alih komando perang di Aleppo. Hal ini menunjukkan perang pembebasan Aleppo menjadi titik kritis bagi Iran, Rusia, dan Suriah dalam upayanya mempertahankan regim Bashar al Assad dan mengalahkan kelompok-kelompok teroris. Demikian media Israel DEBKAfile melaporkan, Senin (2 Mei) lalu.

Menurut media yang dikenal dekat dengan inteligen Israel itu, Kepala Staff Gabungan Iran Mayjend Hassan Firouzabadi telah tiba di Damascus pada 30 April lalu untuk memimpin langsung pasukan Iran, Suriah dan Hezbollah dalam Perang Suriah.

"Hal ini menunjukkan Iran telah meningkatkan keterlibatan militernya di Suriah," tulis laporan itu.

Mengklaim laporannya berdasarkan sumber-sumber yang dekat dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali, DebkaFile menulis, Mayjend Firouzabadi tiba di Damaskus “untuk mengawasi secara langsung pertempuran-pertempuran dan perbatasan yang telah ditentukan," namun tidak disebutkan secara jelas di pertempuran mana ia akan memimpin.

Menlu Rusia: Turki Takkan Berani Serang Suriah karena Ada Rusia

Indonesian Free Press -- Tidak ada yang berani melakukan serangan darat ke Suriah karena adanya angkatan udara dan sistem pertahanan udara Rusia di Suriah. Demikian pernyataan Menlu Rusia menanggapi ancaman Turki untuk menyerang Suriah.

"Saya tidak berfikir pihak tertentu akan memutuskan permainan berbahaya dan melakukan provokasi karena fakta keberadaan Angkatan Udara Rusia di Suriah," kata Menlu Rusia Sergei Lavrov, Rabu (4 Mei).

"Adalah perlu untuk memberi pelajaran siapapun yang mencoba mendorong intervensi militer, karena ini berarti adalah agresi langsung," tambahnya kepada media Rusia Sputnik News.

Sebelumnya pada hari yang sama Perdana Menteri Turki Ahmet Davotoglu mengatakan kepada Al Jazeera bahwa negaranya 'siap untuk mengirim pasukan ke Suriah jika diperlukan.... demi keamanan kami'.

Lavrov juga menuduh Turki telah mendorong Amerika untuk melindungi kelompok teroris Al Nusra karena kepentingan Turki dengan organisasi tersebut. Bahkan, meski kelompok ini telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh masyarakat internasional termasuk Amerika sendiri, dan PBB.

Tuesday, 3 May 2016

MSF dan Benang Merah Konflik Suriah

Indonesian Free Press -- Pada tanggal 3 Oktober 2015, pesawat-pesawat tempur Amerika membom rumah sakit milik MSF (Medecins sans Frontieres di Kunduz, Afghanistan, menewaskan puluhan orang termasuk pasien dan awak medis.

Pada tanggal 27 Oktober 2015, sebuah rumah sakit MSF di Sa'dah, Yaman, dibom oleh pesawat-pesawat tempur koalisi Saudi Arabia. Kemudian pada tanggal 10 Januari 2016, sebuah rumah sakit MSF di Sa'dah, Yaman, kembali dibom oleh koalisi pimpinan Saudi Arabia, menewaskan 6 orang.

Selanjutnya, pada tanggal 15 Februari 2016, dua rumah sakit yang dikelola MSF di Idlib dan Aleppo, Suriah, dibom hingga menewaskan 20 orang dan melukai puluhan orang lainnya. Amerika dan Rusia saling tuduh sebagai penanggungjawab serangan. Kemudian dan terakhir, tanggal 28 April 2016, sebuah rumah sakit MSF di Aleppo dibom hingga menewaskan 50 orang termasuk 6 staff dan pasien.

Serangan rumah sakit MSF di Aleppo menjadi pemberitaan massif media-media internasional, termasuk Indonesia, disertai tuduhan serangan itu dilakukan regim Suriah.

Monday, 2 May 2016

Kerusuhan Pekerja di Saudi, Pertanda Negara yang Nyaris Hancur

Indonesian Free Press -- Harapan rakyat Saudi Arabia untuk melihat ekonomi negaranya pulih kembali dengan pulihnya pendapatan minyak, gagal total setelah Amerika menentang keras rencana Saudi, yang bersama Rusia akan menurunkan produksi minyak mereka untuk mendongkrak harga minyak dunia. Pada saat yang sama, perang di Yaman yang menggerogoti keuangan negara masih jauh dari selesai. Maka, apa yang terjadi di Makkah hari Sabtu malam (30 April) lalu menjadi pertanda Saudi Arabia tengah berada di ambang kebangkrutan.

Pada hari itu, seperti dilaporkan Veterans Today, ribuan pekerja Binladin Group, perusahaan konstruksi terbesar milik keluarga kerajaan, membakar puluhan bus milik perusahaan itu sebagai protes atas pemutusan hubungan kerja 50.000 pekerja asing dan rencana pengusiran mereka dari Saudi.

Menurut laporan itu, Binladin Group, perusahaan milik keluarga Bin Laden pemimpin teroris Al Qaida, telah menunjukkan ketidakharmonisan dengan para pegawainya, seperti keterlambatan pembayaran gaji hinggga pemutusan hubungan kerja. Perusahaan ini tidak memberikan komentar tentang kerusuhan, termasuk menjawab pertanyaan para wartawan.

Sunday, 1 May 2016

CUPLIKAN ISI BUKU "JOKOWI UNDERCOVER" BAMBANG TRI

Indonesian Free Press --  Ini juga status cerdas dari teman saya yang lain di media sosial.

--------------------

Penipuan di Masa Kampanye.

Resmi sudah Jokowi-JK berpasangan maju berhadapan dengan Prabowo-Hatta. Kampanye yang paling tinggi profilnya tentu saja adalah acara debat capres ala KPU.

Pendukung Jokowi sudah siap bersorak mendukung jagonya, betapa pun tolol dan naifnya omongan Jokowi-JK.

Misalnya Jokowi berkata bahwa dia adalah ahli e-budgetting dengan sistem manajemen real time, di mana penyimpangan anggaran bisa diketahui seketika dan secepatnya. Pendukungnya bersorak-sorak mengagumi omongan Jokowi itu, sambil melupakan bahwa omongan Jokowi itu kontradiktif dengan kenyataan bahwa kasus impor bus karatan dari China menunjukkan kelemahan kontrol anggaran oleh Jokowi sebagai Gubernur Jakarta.

Kalau e-budgetting dan kontrol manajemen anggaran DKI berjalan sesuai omongan Jokowi dalam debat Capres, berarti dia sudah mengetahui penyimpangan sejak awal. Toh semua penyimpangan terus terjadi sampai ketahuan bus-nya karatan. Berarti Jokowi terlibat sejak awal?

Rusia Gelar Rudal 'Maut' Iskander-M di Suriah

Indonesian Free Press -- Mungkin ini adalah senjata non-nuklir paling berbahaya di Timur Tengah saat ini. Seperti dilaporkan sejumlah media internasional, Rusia telah menggelar rudal jarak menengah Iskander-M di Suriah.

Seperti dilaporkan Veterans Today, Sabtu (30 April), Rusia telah menggelar senjata Iskander-M di Suriah. Kehadiran senjata ini telah menjadi perhatian serius Amerika dan sekutu-sekutunya, termasuk ISIS. Senjata ini juga mengisyarakat bahwa Rusia telah siap untuk memasuki babak baru konflik Suriah. Jika selama ini Rusia hanya melakukan serangan-serangan terbatas dengan pesawat-pesawat tempur, helikopter dan rudal-rudal jelajah yang ditembakkan dari kapal, Iskander-M akan memberikan daya hancur yang hebat terhadap kekuatan pemberontak di basis wilayahnya sendiri.

"Iskander-M tidak kekurangan pengagum. Mereka termasuk ISIS dan kelompok-kelompok militan lainnya di Suriah, Polandia, Turki, NATO dan tentu saja Amerika. Tampaknya tidak ada senjata Rusia yang mencuri perhatian secepat ini ketika menampakkan keberadaannya di suatu tempat di muka bumi," tulis Veterans Today.