Monday, 28 November 2011
NO FLY ZONE UNTUK SYRIA
KETERANGAN GAMBAR: TENTARA DARI BERBAGAI NEGARA BERSEKUTU MEMBANTU JEPANG DALAM PERANG JEPANG-RUSSIA TAHUN 1905. SALAH SATU BENTUK IMPLEMENTASI "PROTOCOLS OF LEARNED ELDERS OF ZION"
"Protocols of Learned Elders of Zion" menyebutkan bahwa "Negara-negara yang memusuhi kita akan diserang oleh negara-negara tetangganya. Namun jika beberapa negara bersekutu memerangi kita, maka kita akan mengobarkan Perang Dunia".
Terlalu naif jika kita mengatakan protokol itu hanya suatu "hoax" atau ilusi. Protocol itu sudah bocor ke publik bahkan sebelum masyarakat dunia mengerti tentang Perang Dunia, atau mengapa negara kecil seperti Jepang berani menyerang superpower Rusia pada tahun 1905 saat Rusia tengah berperang melawan yahudi internasional yang berkedok gerakan komunisme.
Hal yang sama kini tengah dialami Syria, satu-satunya negara Arab tersisa yang masih bermusuhan dengan Israel. Kini Syria harus berhadapan dengan tetangga dan saudara-saudaranya sendiri sesama negara Arab dan muslim karena permusuhannya dengan Israel.
Bahwa skenario menghancurkan Syria, Libya, Iran dan Irak, sudah menjadi wacana yang dikenal luas di kalangan pengamat internasional. Wacana itu telah menjadi kenyataan di Irak dan Libya dan telah menjelma menjadi aksi nyata di Syria.
Setelah sanksi ekonomi dan politik berupa pencopotan keanggotaan Syria dari Liga Arab, media-media massa Arab mengabarkan bahwa Liga Arab dan Turki dengan dukungan Amerika bakal menerapkan "no fly zone" atas Syria dalam upaya menyingkirkan regim Presiden Bashar al Assad. Liga Arab kini menjadi ujung tombak konspirasi atas Syria tersebut setelah DK PBB gagal "melaksanakan tugasnya" menghukum Syria karena veto Rusia dan Cina.
Namun demikian skenario itu tidak akan mengubah konsekuensi terjadinya "gempa bumi di Timur Tengah" seperti dikatakan Bashar al Assad, mengomentari upaya-upaya menyingkirkan dirinya dari kekuasaan. Setelah memveto resolusi DK PBB, Rusia telah menunjukkan sikapnya menentang setiap intervensi atas Syria dengan mengirimkan kapal perangnya ke Syria. Iran, Cina, Hizbollah dan Hamas, para sekutu Iran dan Syria di Irak, serta sebagian besar kekuatan politik Lebanon juga dipastikan tidak akan tinggal diam jika Syria diobok-obok.
Namun sayangnya, tentu saja masih banyak orang termasuk di Syria sendiri, yang bermimpi bakal mendapat "berkah demokrasi" dengan mengundang kekuatan asing, khususnya para zionis dan antek-anteknya untuk mengatasi permasalahan internal.
Seorang pejabat senior Eropa mengatakan kepada koran Kuwait "al Rai" bahwa "no fly zone" yang diterapkan atas Syria akan mencakup pula pelarangan pergerakan peralatan militer darat seperti tank, artileri dan kendaraan pengangkut militer. Menurut pejabat tersebut hal itu akan membuat kekuatan militer Syria lumpuh hanya dalam waktu 24 jam.
"Al Rai" juga melaporkan bahwa kastaf AB Turki berjanji untuk tidak melakukan invasi ke wilayah Syria sebagaimana permintaan kelompok satuan militer oposisi Free Syrian Army.
Sementara itu media online Israel, YNet News, melaporkan bahwa selain larangan terbang serta pembatasan pergerakan satuan militer Syria, aksi yang akan dilakukan "koalisi" termasuk menghancurkan pusat-pusat komando militer dan inteligen hingga istana kepresidenan.
Di Amerike sendiri kini tengah terjadi perdebatan para politisi mengenai langkah yang harus dilakukan Amerika, antara mendukung interfensi militer atau hanya memberikan dukungan bagi aksi serupa oleh sekutunya. Namun yang pasti perkembangan sudah sangat serius. Amerika misalnya telah memerintahkan warganya untuk meninggalkan Syria, sementara dubes di Syria sudah terlebih dahulu meninggalkan Syria. Turki juga telah memerintahkan warganya yang melakukan ibadah haji untuk menghindari wilayah Syria sebelum kembali ke Turki. Sementara itu kapal induk super Amerika, USS GEORGE H.W. BUSH dikabarkan telah berada di dekat perairan Syria.
Apa yang membuat keadaannya semakin buruk adalah bahwa tidak hanya Rusia dan Cina saja yang akan berdiri di belakang Syria, meski kedua negara itu saja sudah cukup membuat perimbangan kekuatan sulit diprediksi, adalah Iran, sekutu terdekat Syria, yang pasti tidak akan tinggal diam. Sekutu Syria di Lebanon dan Irak juga pasti tidak akan tinggal diam.
Pada pertengahan Agustus lalu jubir kemenlu Iran, Ramin Mehmanparast, memperingatkan bahwa "tidak ada alasan bagi intervensi asing terhadap Syria" dan intervensi atas Syria hanya akan menimbulkan kebencian massal rakyat Timur Tengah terhadap Amerika. Ramin juga menambahkan bahwa negara-negara tetangga Syria harus menciptakan kestabilan di kawasan itu serta menyelesaikan masalah yang terjadi di Syria melalui "saluran-saluran yang tepat".
Lebih jauh seorang penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, menuduh negara-negara Arab tengah melakukan campur tangan di Syria demi mengganti regim dengan regim baru yang pro-Israel.
Sementara pejabat komisi HAM Iran, Mohammad Javad Larijani, mengatakan bahwa kecaman Liga Arab terhadap Syria sama sekali tidak berdasarkan motif penEgakan HAM mengingat sebagian besar negara anggota Liga Arab adalah pelanggar berat HAM. Larijani bahkan menyatakan dengan tegas bahwa "setiap setiap tangan yang melakukan upaya intervensi harus dipotong".
TUNDUKNYA SYRIA MENGUNTUNGKAN ISRAEL
Asisten menlu Amerika untuk wilayah Timur Tengah, Jeffrey Feltman, dalam sebuah kesaksiannya di depan majelis Congress Amerika belum lama ini mengatakan bahwa "Syria memiliki peran negatif yang sangat esensial yang membuat Iran bisa memainkan peran kuat di Timur Tengah". Syria juga menjadi wilayah transit bantuan Iran terhadap Hizbollah sehingga membuat Hizbollah mampu mengancam Israel dan membuat kestabilan kawasan terganggu.
Sudah menjadi pengetahuan para analis dan inteligen, Israel-lah di balik berbagai aksi penyerbuan Amerika dan sekutu-sekutunya terhadap negara-negara yang memusuhi Israel: Irak, Libya, dan kini Syria. Dalam upayanya mendorong Amerika melakukan aksi militer terhadap Syria, media massa dan para pejabat Amerika menuduh pemerintah Syria melakukan tindakan represi terhadap para demonstran tak bersenjata, meski kenyataannya sangat jauh berbeda: para demonstran adalah tentara bayaran dan para ekstremis "Islam" Al Qaida dan Salafi yang dilatih tentara Amerika dan Israel dan mendapat kucuran dana dari negara-negara Arab "moderat". Sebagai tambahan, Feltmen juga mengkaitkan Iran dengan regim Syria dengan menuduh Iran turut membantu regim Syria memberangus para demonstran.
KAUM KRISTEN DUKUNG ASSAD
Syria adalah negeri yang aman dan damai serta makmur. Sebagai contoh, seluruh warga negara mendapat jaminan kesehatan dan pendidikan penuh. Itu semua belum termasuk berbagai kemudahan dan fasilitas publik yang disediakan pemerintah kepada rakyatnya. Kebebasan beragama juga dijamin mutlak oleh pemerintahan Bashar al Assad, di negeri yang mayoritasnya berpenduduk Islam Sunni itu. Maka tidaklah berlebihan jika orang-orang Kristen di Syria merasa khawatir, perubahan regim akan membuat situasi memburuk, terutama jika kemudian Syria dipimpin oleh kalangan ekstremis "Islam". Dan karena itu mereka lebih memilih untuk mendukung pemerintahan Bashar al Assad. Syria adalah negeri tempat awal berkembangnya agama Kristen, termasuk pada jaman Isa "Yesus" Almasih.
"Kami semua takut dengan apa yang bakal terjadi nanti," kata Abu Elias, seorang warga Kristen Syria, pemuka gereja "Our Lady of Saydnaya" di lereng pegunungan di luar kota Damascus, dimana orang-orang Kristen telah beribadah di tempat itu selama lebih dari 1.400 tahun. Di gereja itu tinggal para pengungsi Kristen Irak yang melarikan diri dari kerusuhan di negerinya sejak terjadinya invasi Amerika dan sekutu tahun 2003.
Kaum Kristen Syria berjumlah sekitar 10% dari seluruh penduduk. Bagi mereka Bashar al Assad adalah pelindung mereka dari sentimen agama yang mengancam mereka, terutama dari kalangan ekstremis Sunni. Mereka khawatir, tumbangnya Bashar akan diikuti oleh pembalasan dendam kaum ekstremis Sunni karena kedekatan kaum Kristen dengan Bashar. Mereka juga khawatir, tumbangnya Bashar akan menggiring Syria ke kancah perang saudara sebagaimana terjadi di Lebanon, atau terjadi chaos seperti terjadi di Irak dan kini Libya.
"Saya terganggu dengan ajakan Anda untuk menumbangkan pemerintah demi meraih demokrasi. Apa arti kebebasan itu sesungguhnya? Apakah menurut Anda dengan menumbangkan pemerintah (semoga Tuhan mencegahnya) Anda akan mendapatkan kebebasan?" tulis seorang warga Kristen Syria kepada rekannya yang mengajaknya melakukan aksi demonstrasi melalui situs jejaring Facebook.
Bulan ini baru saja pemimpin Katholik Maronite Lebanon, Patriah Bishara, yang juga merupakan pemimpin spiritual kaum Kristen Katholik Syria, menyerukan untuk memberikan kesempatan kepada Bashar al Assad melakukan reformasi. Bishara menyebut Bashar sebagai seorang "manusia sederhana yang tidak mampu menciptakan keajaiban". Menurut Bishara, kejatuhan Bashar akan mengancam keberadaan kaum Kristen di seluruh Timur Tengah.
"Kami tidak berdiri di samping regim Bashar, namun kami khawatir dengan akibat dari perubahan regim. Kami harus mempertahankan komunitas Kristen. Kami juga harus bertahan," kata Bishara.
Ref:
* "As predicted, Arab League and Turkey reportedly plan no-fly zone over Syria with U.S. logistical support"; Madison Ruppert; EndtheLie; 23 November 2011
* "Fearing Change, Many Christians in Syria Back Assad"; NEW YORK TIMES; 27 September 2011
Friday, 25 November 2011
ANTEK-ANTEK ZIONIS KIRIM TENTARA BAYARAN DAN AL QAIDA KE SYRIA
Keterangan gambar: Bashar al Assad berphoto bersama para pemuka agama Kristen dan Islam Syria
Kantor berita Iran, FARS, baru-baru ini melansir berita mengenai keberadaan pangkalan-pangkalan militer yang digunakan melatih tentara bayaran di negara-negara Saudi Wahabiah, Qatar, dan Turki untuk dikirim ke Syria.
Menurut FARS, yang menyebut sumber berita mereka adalah bocoran inteligen Eropa, para tentara bayaran tersebut berasal dari beberapa negara "Islam" dan Arab. Mereka dilatih olah tentara profesional dari Amerika, Israel dan Turki.
"Beberapa pangkalan yang dioperasikan oleh "Black Water" (agen tentara bayaran dan penyedia jasa layanan keamanan internasional, berbasis di Amerika dan dioperasikan oleh agen-agen Mossad dan CIA), didirikan untuk menyelundupkan senjata ke Syria. Beberapa sumber menyebutkan perusahaan ini telah memindahkan markasnya ke Abu Dhabi dan para pemilik maupun manager-nya memiliki kekebalan hukum," tulis FARS.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa salah satu pangkalan berada di Beirut, yaitu di wilayah yang menjadi kekuasaan mantan PM Lebanon Saad Hariri dan sekutu kuatnya dari kelompok Kristen, Samir Gaegae.
"Senjata-senjata yang diselundupkan itu termasuk rudal jinjing, kebanyakan produksi Amerika dan Israel. Namun penyandang dana utamanya adalah Qatar dan Saudi," tambah FARS.
Menurut laporan tersebut, operasi inteligen Amerika di Syria telah sampai pada tahap Level 2, meliputi aktifitas seperti serangan teroris terhadap organisasi-organisasi massa di Syria.
Laporan tersebut juga membongkar pangkalan-pangkalan dan jaringan inteligen militer anti-Syria di Turki yang ditulangpunggungi oleh kelompok "Free Syria Army".
HIZBOLLAH DAN AMAL DUKUNG SYRIA
Sementara itu dua kelompok milisi Shiah Lebanon, Hizbollah dan AMAL, pada hari Senin (21/11) menyatakan dukungan dan kesetiaan kepada Syria dan Iran melawan "konspirasi jahat internasional" yang kini dialami kedua negara.
"Peristiwa-peristiwa yang kini melanda Syria adalah suatu konspirasi internasional nyata, yang ditujukan untuk menghancurkan dukungan Syria terhadap perjuangan Islam dan Arab (melawan zionisme)," demikian bunyi pernyataan bersama kedua kelompok tersebut.
Lebih jauh keduanya menyatakan bahwa "Lebanon tidak akan pernah bisa menjadi antek konspirasi yang ditujukan kepada saudara (Syria)".
Hezbollah dan AMAL juga menyatakan dukungannya kembali kepada Iran yang kini mendapat tekanan internasional terkait program nuklirnya.
"Kami dengan teguh mendukung Islamic Republic of Iran melawan semua bentuk ancaman Amerika dan Israeli."
Hezbollah pada awal bulan ini menuduh Amerika dan Israel melakukan tekanan terhadap Iran dan Syria sebagai bentuk pengalihan perhatian terhadap "kekalahan" di Irak. Sebagaimana diketahui, setelah 10 tahun lebih berperang di Irak, Amerika gagal menjadikan Irak sebagai sekutu dan "kuda tunggangan". Pemerintah Irak yang didominasi oleh kelompok Shiah, dengan teguh tetap menuntut Amerika hengkang dari Irak akhir tahun ini.
SYRIA YANG BERBEDA
Dukungan terhadap Syria juga datang dari pemimpin Shiah Irak, Sayyed Moqtada al-Sadr, yang kini tergabung dalam koalisi pemerintahan Irak. Menurut Sadr dalam pernyataannya yang dirilis kantor berita AFP, Kamis (17/11), kerusuhan Syria berbeda dengan aksi-aksi serupa di Mesir, Libya, Bahrain, dan Yaman.
Menurut Sadr, perbedaan besar antara Syria dengan gerakan-gerakan revolusi di negara-negara Arab akhir-akhir ini adalah penentangan Presiden Syria, Bashar al-Assad, atas dominasi Amerika dan Israel, dan sikapnya sangat nyata. Sementara regim-regim Arab lainnya yang tumbang maupun akan tumbang, bukan musuh Amerika dan Israel.
Sadr mengingatkan bahwa tumbangnya Assad akan mengubah Syria menjadi sarang terorisme dan perpecahan.
Selain kaum Shiah dan Alawite, Assad juga mendapat dukungan kaum Kristen yang khawatir kejatuhan Assad akan membuat Syria jatuh ke tangan kaum ekstremis seperti kaum Salafiyun, Taliban atau Al Qaida.
Sumber:
"Iraq’s Sadr: Big Difference Between Syrian Crisis and Arab Revolutions"; almanar.com.lb; 18 November 2011
"Hezbollah, AMAL Renew Support for Syria, Iran"; almanar.com.lb; 22 November 2011
"Qatar, Saudi Arabia, Turkey Train “Mercenaries”, Send Them to Syria: Report"; almanar.com.lb; 16 November 2011
Tuesday, 22 November 2011
KAPAL PERANG RUSIA PERTAHANKAN SYRIA
Rusia mengirimkan beberapa kapal perang ke perairan Syria sebagai sebuah langkah agresif untuk mengingatkan Amerika dan sekutunya untuk tidak menyerang Syria di tengah spekulasi kuat Amerika dan NATO berencana akan menyerang Syria untuk menumbangkan pemerintahan Bahar al Assad yang anti-Israel.
Berita tentang kapal-kapal perang tersebut dirilis oleh media massa Syria, minggu lalu.
"Kapal-kapal perang Rusia telah tiba di perairan Syria, sebuah media massa Syria melaporkan Kamis lalu (17/11), mengindikasikan langkah itu sebagai pesan nyata kepada Amerika dan sekutunya bahwa Rusia akan melawan setiap intervensi asing terhadap negeri yang dilanda kerusuhan itu," tulis koran Israel, Haaretz.
Dalam beberapa hari terakhir Rusia telah menunjukkan langkah serius untuk membela Syria terhadap tekanan barat, termasuk ancaman serangan militer sebagaimana dilakukan terhadap Libya. Misalnya saja menlu Rusia, Sergei Lavrov, lebih memilih kondisi kerusuhan Syria sebagai "perang saudara", berbeda dengan pemerintahan barat yang menuduh pemerintah Syria melakukan tindakan represi terhadap demonstran. Lavrov lebih jauh bahkan menuduh Amerika dan sekutunya telah melakukan tindakan provokasi terhadap Syria.
Sebagaimana dilakukan terhadap pemerintahan Libya dengan menuduh pemimpin Libya melakukan tindakan kekerasan terhadap rakyatnya untuk menjadi alasan penyerbuan terhadap Libya, Amerika dan sekutunya juga menuduh regim Bashar Al Assad melakukan hal yang sama. Pemerintahan dan media massa barat seolah tutup mata bahwa para perusuh Syria bukan lagi para pendemo sipil tanpa senjata, sebagaimana terjadi dalam kasus penyerbuan terhadap markas inteligen dan kantor partai berkuasa Syria baru-baru ini. Beberapa waktu lalu bahkan ditemukan puluhan mayat aparat keamanan Syria yang dibunuh secara keji dengan cara mutilasi. Hal yang tidak mungkin dilakukan oleh rakyat Syria sendiri kecuali oleh aparat inteligen atau tentara bayaran asing.
Jubir deplu Amerika, Mark Toner, menolak klaim Rusia bahwa kerusuhan di Syria sebagai "perang sipil". "Kami percaya dengan sangat bahwa regim Assad melakukan aksi-aksi kekerasan intimidasi dan represi terhadap para demonstran," katanya.
Tentu saja retorika itu sama dengan kasus Libya, bahkan meskipun banyak saksi yang menyaksikan gerlyawan Al Qaida-Wahabi Salafiyun dengan senjata Amerika, melakukan serangan militer terhadap tentara Libya. Orang-orang yang sama kini juga beraksi di Syria.
Tanpa dukungan Rusia, Syria akan tidak berdaya menghadapi kekuatan militer Amerika dan NATO.
"saya tidak melihat adanya kesulitan untuk melakukan operasi militer terhdap Syria. Syria tidak memiliki sistem pertahanan udara yang canggih. Namun Syria lebih berbahaya dibanding Libya. Akan dibutuhkan operasi militer besar-besaran di sana," kata mantan Kastaf AU Perancis, Jean Rannou.
SYRIA: KAMI SIAP PERANG
Menanggapi kondisi yang semakin serius yang dihadapi pemerintahan Syria, menlu Syria baru-baru ini menegaskan bahwa Syria siap berperang jika dipaksa.
"Kami tidak ingin perang. Namun jika harus menghadapinya, kami siap," kata menlu Syria, Muallem dalam acara konperensi pers di Damaskus, Minggu (20/11).
"Kami ingin perang tidak terjadi di Syria. Masalah di Syria hanya bisa diselesaikan oleh rakyat Syria sendiri. Namun jika perang dilakukan terhadap kami, kami akan berperang," kata Muallem menirukan pernyataan presiden Bashar al Assad yang menyatakan kesiapannya untuk mati demi membela Syria.
Muallem juga mengecam Liga Arab yang ingin segera menyerahkan persoalan Syria ke PBB. Selain itu Muallem mengabaikan tenggat waktu yang diberikan Liga Arab kepada Syria untuk menyelesaikan masalahnya, sebelum menyerahkan masalah ini ke PBB.
"Tidak ada ruang untuk tindakan yang dilakukan tergesa-gesa. ...Kami tidak menganggap tenggat waktu sebagai masalah krusial. Yang paling penting adalah esensi penyelesaian masalah."
Sumber:
"Muallem: We Don’t Want Battle, But “If It’s Imposed, We’ll Fight”; almanar.com.lb; 20 November 2011.
"Russian Warships Enter Syrian Waters To Prevent NATO Attack"; Paul Joseph Watson; propagandamatrix; 18 2011
Monday, 21 November 2011
Michael Aoun, Sang Nasionalis Sejati
Dalam dunia perpolitikan Lebanon yang sangat kompleks dan intens, saya mengenal sosok Michael Aoun sebagai seorang nasionalis sejati yang bersama kelompok perlawanan pimpinan Hizbollah sampai saat ini berhasil mencegah Lebanon jatuh sebagai negara jajahan Amerika-Israel.
Meski secara tradisi politik kaum Kristen adalah pendukung kelompok moderat yang pro-Amerika/Israel/Saudi Wahabiah, Michael Aoun, pemimpin partai Kristen "Free Patriotic Movement", adalah pendukung kelompok perlawanan yang anti-Amerika/Israel/Saudi Wahabiah. (Hal ini terlepas dari sentimen agama kaum Kristen Lebanon yang sangat anti-Israel).
Selain mendukung hak memiliki persenjataan Hizbollah dan kelompok perlawanan untuk melawan Israel, yaitu hal yang ditentang oleh kelompok moderat, Aoun juga konsisten menolak keberadaan
pengadilan internasional kasus pembunuhan mantan PM Rafiq Hariri (Special Tribunal for Lebanon atau STL).
Sebagaimana diketahui, setelah gagal menyingkirkan Hizbollah dengan cara militer melalui invasi Israel atas Lebanon tahun 2006, Amerika dan zionis internasional kini mengupayakan cara lain, yaitu menggunakan STL. STL memang telah sukses menyingkirkan penghalang Israel di Lebanon, yaitu kehadiran pasukan Syria serta pengaruh politiknya atas Lebanon. Namun kini STL menghadapi perlawanan tangguh saat digunakan untuk menyingkirkan Hizbollah dan persenjataan kelompok perlawanan. Perlawanan itu diberikan oleh Hizbollah dan Michael Aoun.
Memang, kuatnya pengaruh Amerika dan zionis internasional ditambah kucuran dana Saudi Wahabiah mampu membuat sosok seperti Walid Jumblatt (pemimpin kaum Druze) dan PM Najib Miqati (yang berhasil menjadi perdana menteri karena dukungan Hizbollah) hingga Presiden Suleiman setuju untuk mendanai STL. Namun tidak dengan Aoun, bahkan setelah mendapat bujukan langsung dari dubes Amerika Maura Connelly yang mengunjunginya, hari akhir bulan lalu.
"Kami menolak mendanai STL karena tidak adil dan melanggar konstitusi. Persetujuan parlemen adalah sebuah kewajiban berkaitan dengan pengadilan internasional. Inilah konstitusi yang harus kita hormati," kata Aoun mengenai isu pendanaan STL yang kini menjadi masalah hangat di Lebanon.
Aoun sadar betul, masalah dana bakal tidak akan menghalangi STL. Jika pun pemerintah Lebanon menolak mendanai, PBB atau Amerika atau Saudi Wahabiah-lah yang akan menjadi penyandang dananya. Namun Aoun adalah seorang nasionalis sejati yang tidak ingin konstitusi Lebanon diacak-acak.
“Saya bukan budak negara-negara barat. Kami tidak akan mendanai STL selama beberapa pertanyaan seputar pengadilan ini belum dijawab oleh sekjen PBB Ban Ki-moon dan para pemimpin barat lainnya," tandas Aoun.
KRISIS SYRIA BERAKHIR
Meski negara-negara barat, Arab, Turki dan Israel, tengah gencar-gencarnya menggoyang pemerintahan Presiden Syria, Bashar al Assad (hari ini saya melihat berita di running text Metro TV bahwa kantor partai berkuasa Syria, Baath, diserang para pemberontak dengan menggunakan roket), Aoun dengan yakin menyatakan bahwa krisis di Syria telah berakhir.
"Lain kali Anda mengatakan kepada saya, krisis di Syria terus berlangsung. Saya percaya krisis itu sudah berakhir," kata Aoun kepada para wartawan usai pertemuan mingguan partainya, minggu lalu.
Aoun dalam kesempatan itu juga "mengejek" Amerika dan Israel. "Amerika tidak sanggup menyelesaikan konflik di Afghanistan, Irak dan Korea Utara," komentarnya mengenai pernyataan menlu Amerika untuk bekerjasama dengan pemerintahan baru Tunisia.
"Setelah perang 2006 (perang dimana Israel dikalahkan Hizbollah), Israel akan selalu menjadi pecundang. Dan setiap kali Amerika melakukan peperangan, mereka kalah," tambahnya.
Mengenai isu perlucutan senjata Hizbollah, Aoun berkomentar singkat, "Tuntutannya harus dibalik. Jangan menuntut perlucutan senjata Hizbollah sebelum terbentuknya angkatan bersenjata Lebanon yang independen."
Saat ini tidak ada kekuatan yang bisa menjadi penghalang zionisme menguasai negara-negara Islam di Timur Tengah kecuali poros Hizbollah-Hamas-Syria-Iran. Bergabungnya Aoun ke dalam poros itu semakin menyusahkan zionisme dan antek-anteknya.
Thursday, 17 November 2011
TANGGAPAN AHMAD DEEDAT TTG SHIAH
PENGANTAR:
Almarhum Ahmad Deedat adalah seorang ulama kristolog terkemuka di dunia. Sebagai seorang Sunni, ia akhirnya menemukan kebenaran dalam ajaran-ajaran Shiah. Berikut adalah pandangan beliau mengenai Iran, Khomeini dan shiah yg saya copaskan dari situs gencar ahlulbait nusantara.
Syaikh Ahmad Deedat:
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan Nama Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. Al-Quran yang suci menyebutkan: Dan jika kamu berpaling (dari Islam dan ketaatan kepada Allah), Dia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (QS. Muhammad : 38).
Bapak Pemimpin dan saudara-saudara,
Ketika kita melihat dengan ragu keajaiban dari sebuah negara yang terlahir kembali. Keputusan Allah yang tidak dapat ditawar telah menemukan buktinya dalam kebangkitan dan keruntuhan sebuah bangsa yang disebutkan dalam ayat yang saya baca kepada Anda dari surah Muhammad. Bagian akhir dari ayat tersebut mengingatkan kita dan memperingatkan kita bahwa jika kalian berbalik dari kewajiban dan tanggung jawab, maka Dia akan menggantikan kalian dengan kaum/bangsa yang lain.
Pribahasa Urdu menggunakan kalimat indah ini ketika menggambarkan beberapa musibah yang terjadi di sebuah komunitas ketika berbicara tentang sebuah negara yang dapat menggantikan mereka. Sebenarnya ini adalah bahasa Quran. Dan ini benar-benar terjadi melalui sejarah yang berulang. Pertama Allah SWT memilih Yahudi Bani Israil sebagaimana yang Ia katakan dalam Quran Suci: Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (QS. Al-Baqarah : 47).
Dengan kemuliaan itu seharusnya mereka menjadi pembawa obor pengetahuan Tuhan untuk dunia. Ini merupakan kehormatan, ini merupakan hak istimewa dan ini merupakan yang pertama bagi kaum Yahudi. Tapi karena mereka tidak mematuhi kewajiban, seorang Yahudi di antara Yahudi pengikut Nabi Isa AS sebagaimana direkam di kitab Kristiani mengatakan kepada mereka: “Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” (Bibel, Mattius 21: 43). Dan bangsa itu, yang akan bangkit adalah umat Islam. Hal itu diambil dari bangsa Yahudi dan diberikan kepada umat Islam.
Umat Islam kemudian, di antara mereka yang pertamanya adalah bangsa Arab, yang diberikan oleh Allah hak istimewa sebagai pembawa obor cahaya dan pengetahuan untuk dunia, namun karena mereka bersantai dan gagal membawa hasil, Allah mengganti mereka dengan bangsa lain. Dalam sejarah, kita mengingat orang Turki dan Mongol menghancurkan kerajaan Islam dan ketika mereka menerima Islam, mereka menjadi pembawa obor cahaya dan pengetahuan bagi dunia.
Sebagaimana Iqbal menggambarkan situasi ini dengan indah, “Wahai kalian orang Muslim, kalian tidak akan binasa jika Iran atau Arab binasa, bahwa kekuatan anggur tidak bergantung kemurnian botolnya. Botolnya adalah bangsa kita. Batasan kita dan kekuatan Islam tidak bergantung pada batasan geografi atau bangsa.” Inilah yang Allah kehendaki lagi, Dia memilih Yahudi lalu memilih Arab dan ketika mereka menjadi lemah, Dia memilih Turki dan ketika mereka menjadi lemah bangsa lain… dan seterusnya merupakan proses berlanjut.
Jika kalian tidak mengerjakan kewajiban, Allah SWT akan memilih bangsa lain yang ingin. Di dunia saat ini ada ratusan juta lebih umat Muslim, milyaran kalau kita ingin bangga! 90 persen dari satu milyar merupakan Sunni. Kita telah berhenti memberikan kebaikan maka Allah memilih sebuah bangsa yang kita anggap remeh. Bangsa Iran! Orang Syiah! Sejarah buruk menimpa saudara seiman kita di Iran di mana Shah menjadi raja, dan nama dia kebetulan saja Muhammad. Bayangkan, orang ini kebetulan bernama Muhammad dan dia bukan orang beriman. Sulit bagi kita untuk membayangkannya saat ini, tapi sekali saja pergi ke negara itu, mencari hingga detail dan temukan apa yang tengah terjadi. Orang Iran ini yang terlihat seperti shah (raja) sebenarnya hanyalah orang asing. Jika Hitler menaklukan bangsa ini dan menyerang mereka, kita dapat memahami. Jika Russia menaklukan rakyat itu, kita dapat mengerti. Tapi di sana ada orang Iran, berbahasa Persia, yang namanya adalah Muhammad. Tapi lihatlah ke arah mana ia membungkuk. 16 tahun dia melarang shalat Jumat. 16 tahun! Kita telah menyamakan Iran dengan Shah dan Shah dengan Iran. Bagi kita mereka adalah istilah yang sama. Tapi jika Anda melihat lebih jauh, kita tahu bahwa Shah dan rakyat Iran terpisah. Mereka dalam realitasnya bagaikan orang asing satu sama lain.
Sekarang tentang kunjungan dan kesan saya terhadap Iran. Saya mulai dengan tempat di mana saya merasakan keharuman persaudaraan rakyat Iran pertama kali terhadap kami dan kebetulan ini terjadi di Roma. Pertama saya yang merasakan dan kemudian beberapa teman saya merasakannya pula di bandara udara Roma. Kami sedang menunggu pesawat, dan kami mendapat sejumlah masalah dengan visa dan salah seorang dari kami bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini. Kemudian dia menuju kantor Iran Air dan mengatakan masalahnya kepada wanita muda yang mengenakan pakaian Islam lengkap dan tertutup. Sangat indah dengan melihatnya, yang saya maksud adalah ketika Anda melihat orang-orang dengan pakaian seperti itu mereka adalah orang-orang yang cantik. Jadi di sana ada seorang wanita dan kalian harus melihat bagaimana dia menangani masalah tersebut. Seseorang datang kepada kami dan mengatakan, “Tuan, jika Anda ingin melihat muslimah Iran yang sesungguhnya maka datanglah.” Saya dan beberapa orang pun pergi dan kami melihatnya. Itu adalah aroma pertama yang kami rasakan dari masyarakat Iran di Roma.
Ketika kami mendarat di Iran, kami memilih hotel bintang lima yang dahulu sebelum Revolusi di kenal sebagai Hotel Hilton tapi sekarang bernama Hotel Istiqlal. Kemudian kami berkeliling tempat-tempat menarik dan saya akan menceritakan kepada Anda beberapa hal yang kami lihat dan saya akan menggambarkan perasaan kami. Jika saya mengingat dengan benar, tempat pertama yang kami datangi adalah pemakaman Behesht Zahra. Behesht berarti “surga” dalam bahasa Persia dan Zahra adalah gelar dari Fathimah Az-Zahra (AS) yang merupakan puteri Nabi Muhammad (SAW). Zahra berarti cahaya. Jadi tempat ini disebut Surga yang Bercahaya.
Sebelum tiba di Iran, saya pernah membaca tentang pemakaman Behesht Zahra. Saya ingat ketika Imam Khomeini tiba di Teheran beliau berkunjung ke pemakaman. Saya berpikir, kenapa dia pergi ke pemakaman? Untuk berdoa? Ya. Untuk orang yang meninggal? Ya. Ketika Anda memikirkan pemakaman di sini, Afrika Selatan, Anda berpikir tentang jalan Brook dan Riverside. Anda tidak bisa membayangkan bahwa pemakaman ini luasnya berkilo-kilo. Anda tidak bisa membayangkannya. Ini adalah tanah terbuka di mana satu atau dua juta orang bisa ditampung. Orang berkumpul di sini karena ini adalah tempat termudah untuk meluapkan emosi dan beban spiritual karena di sana Anda memiliki syuhada. Ada 70.000 lebih syuhada dalam peristiwa Revolusi dan 100.000 luka-luka. Masyarakat tidak bersenjata dengan slogan “Allahu Akbar” sebagai senjata mereka telah menghancurkan kekuatan militer terbesar di Timur Tengah. Jadi kami pergi ke pemakaman ini dan terdapat lebih dari satu juta orang di sana. Laki-laki, perempuan dan anak-anak termasuk kami benar-benar terinspirasi oleh antusiasme dan perasaan saudara-saudari kami di sana.
Saat itu pertengahan musim dingin, dan lelaki perempuan dan anak-anak duduk di tanah yang dingin selama berjam-jam. Pertengahan musim dingin di bawah tanpa karpet atau kursi! Sebuah bangsa yang dapat menahan disiplin itu berjam-jam, dan Anda hanya dapat membayangkan takdir Allah (SWT) apa yang direncakan bagi mereka. Satu atau dua hari kemudian dalam program (kunjungan) saya, saya membaca pemakaman Behesht Zahra, lagi. Pertama kali kami pergi untuk ceramah, kami melihat kuburan orang-orang membaca puisi kesedihan dan doa dan saya pikir kunjungan kedua ini akan berlebihan. Kenapa harus pergi dua kali? Saya telah melihat pemakaman ini. Tapi seluruh teman saya pergi dan saya pikir kalau semua orang pergi, ini tidak akan baik bagi saya untuk tetap di hotel bersantai ketika seluruh teman saya pergi dengan bus menuju pemakaman.
Kemudian saya pergi dan saya menjadi bahagia. Kedua kalinya saya pergi itu ketika Kamis sore dan Kamis di Iran seperti Sabtu bagi kami. Puluhan ribu orang berada di pemakaman. Ini hal biasa. Seperti hari raya Ied. Puluhan ribu orang di sana, tidak lain kecuali untuk mengisi baterai spiritual mereka. Ini merupakan hal yang tidak akan terlupakan. (Kata-kata) “Putraku memberikan hidupnya bagi Islam” atau “Ayahku memberikan hidupnya untuk Islam” menunjukkan bahwa mereka memberikan hidup mereka untuk Islam. Dengan cara seperti ini, setiap Kamis merupakan suntikan spiritual dan pengingat bahwa mereka akan memberikan hidup mereka untuk Islam.
Terdapat semua balai kota yang dapat menampung 16.000 orang, dibandingkan dengan balai kota di Afrika Selatan, yaitu Good Hope Center di Capetown yang hanya 8.000 orang. Bangunan itu didirkan oleh Shah untuk menyombongkan “Mitos Aria”-nya. Dia membanggakan tidak hanya bahwa dia Shahanshah atau raja seluruh raja, tapi juga bahwa dia sebagai Aryamehr, cahaya orang-orang Aria. Inikah penyakit orang-orang Aria? Ingat bualan Hitler tentang menjadi Aria karena orang Jerman adalah orang Aria. Kemudian orang Hindu membual bahwa mereka orang Aria. Jika masyarakat saya, orang Gujarat, bukan muslim maka akan membual juga untuk menjadi Aria seperti mereka. Eks-Shah menyatakan diri sebagai cahaya orang-orang Aria dan membangun monumen ini sebagai penghormatan. Dia membangun monumen lainnya dengan menghabiskan jutaan untuk memperingati leluhurnya Cyrus Agung, seorang penyembah berhala, musyrik dan memboroskan kekayaan negara untuk kepentingannya.
Tahun 1984 dia berencana mengadakan Olimpiade di Teheren untuk lebih menyombongkan egonya. Di balai kota ini kami melihat atletik, gimnastik, dan akrobatik. Sayangnya kami, muslim Afrika Selatan seperti orang yang berwatak lemah dan membuat kami seperti itu lebih jauh lagi. Pemuda kita tidak melakukan aktivitas seperti itu. Di sana dilakukan atletik, gimnastik, akrobatik yang kita tidak lakukan. Hal seperti itu bukan untuk kami. Yang melakukan jogging, Anda tahu, anak-anak muda yang ketika saya bertemu mereka saya berjabat tangan dengan mereka dan mereka seperti orang lemah. Hampir setiap pemuda yang Anda temui di Iran terlihat seperti atlet. Mereka melakukan olah raga yang biasa dan hal itu membuat kami senang karena mereka tidak membicarakan Iran. Mereka tidak bicara tentang Iran “Kami orang Iran, kami orang Aria” justru mereka berbicara tentang Islam, Islam dan Islam. Tidak ada satu pun wanita setengah telanjang, tidak ada satu pun. Jika Shah mempunyai caranya, jika dia masih hidup dan menjalankan rencananya, akan ada wanita setengah telanjang di sana yang setiap orang bisa melihat hingga puas.
Di Iran setiap hal berhubungan dengan Islam untuk memperkuat moral masyarakat, membangkitkan ribuan pria dan wanita. Kami tergetar, kami tergetar melihat anak-anak kami, kami merasa seperti mereka anak-anak kami, saudara saudari kami sendiri, dan kami benar-benar tergetar. Kami melihat hal itu sebagai hal yang anak-anak kami juga bisa lakukan. Kemudian kami pergi melewati parade militer dengan berbagai kelompok lelaki Iran dan tidak ada kekurangan kekuatan di sana. Anda tahu, beberapa orang ingin pergi dan menolong saudara seiman kita di Iran. Alhamdulillah di sana tidak ada kekurangan kekuatan; yang mereka inginkan hanya alat dan senjata. Jika bangsa Iran memiliki senjata militer seperti yang Israel miliki, seluruh Timur Tengah akan bebas dari intervensi asing dalam sekejap. Inilah bangsa yang bisa melakukannya. Semangat ada di sana, semangat jihad ada di sana pada setiap dan seluruh pria dan wanita di negara itu. Terlihat bahwa seluruh masyarakat terlibat dalam mempromosikan Islam. Kita berbicara tentang 20 juta orang yang mampu mewujudkannya. Jika mereka memiliki senjata dan materi, setiap wanita pria dan anak-anak akan pergi dan berjihad.
Kemudian kami mengunjungi tawanan perang Irak. Sebagaimana yang Anda tahu perang ini dimulai oleh Irak dengan menyerang Iran. Seluruh negara dalam keadaan kacau. Irak merasa bahwa jika Yahudi dapat melakukannya ke bangsa Arab dalam waktu 6 hari, maka mereka bisa melakukannya kepada Iran dalam waktu 3 hari dan seluruh dunia berpikir dalam waktu satu minggu Iran akan hancur berkeping-keping. Tahukah Anda sudah berapa lama sekarang ini? Ini sudah setengah tahun dan bahkan lebih. Pada awalnya perbandingannya 20 : 1 dalam hal pasukan dan material, namun bangsa Iran membalikan posisi dan menjadikannya 1 : 3 bagi mereka. Dan mereka mampu memukul balik (Irak). Mereka memiliki kembali seluruh wilayah mereka dan sebuah bukit yang dinamai Allahu Akbar.
Sebelum saya pergi ke Iran, DR. Kalim Siddiqui dari Inggris mengatakan kepada saya seraya bercanda, “Kalian memiliki separuh peluang untuk menjadi martir (syahid).” Itu hanyalah gurauan tapi hampir menjadi kenyataan. Ketika kami sedang keluar kota saat perang terjadi, terdapat sebuah lapangan penuh dengan tank. Para pemuda kami keluar dari bus dan mulai menaiki tank serta mengambil gambar untuk ditunjukkan orang-orang di rumah. Kemudian sebuah tank keluar dari lapangan untuk latihan uji coba dan tiba-tiba kami mendengar suara tembakan. Dari kejauhan kami melihat asap di beberapa tempat dan beberapa pemuda kami lari ketakutan dan berlindung di belakang bus. Ternyata kami berada dalam serangan dari orang-orang Irak. Di sana ledakan bom berada di sekeliling kami dan Allah (SWT) menyelematkan kami. Ingat bahwa Kalim telah mengatakan bahwa ada separuh peluang kami menjadi syahid, dan itu hampir menjadi peluang penuh. (Tawa dari penonton)
Kami mengunjungi mereka yang terluka di perang dan tidak ada satupun yang mengeluh tentang apa yang terjadi pada mereka. Seorang lelaki telah diamputasi kakinya, dan tidak ada air mata. Saya tidak pernah melihat setetes air mata dari siapa pun, dan justru mereka bertanya apakah ada kemungkinan untuk kembali ke pertempuran. Penyesalan mereka bukan karena luka mereka tapi mengapa mereka tidak bisa kembali ke garis depan untuk berjuang dan menjad syahid. Inilah ambisi dari setiap Muslim di sana.
Ketika kami mengunjungi tawanan perang, Iran telah menangkap 7.000 tawanan perang dan mereka terlihat sehat dengan pakaian dan makanan yang baik. Salah seorang teman saya tertarik untuk mencari tahu apa yang tawanan Irak rasakan tentang kondisi mereka. Setiap orang yang dia tanya menjawab bahwa mereka terjaga dengan baik. Lalu saya punya ide. Beberapa orang ada di sini selama setahun dan yang lainnya berbulan-bulan, saya ingin tahu ada berapa orang yang melakukan bunuh diri. Saya tanyakan ke setiap kelompok tawanan perang berapa orang yang melakukan bunuh diri. Mereka mengatakan tak satu pun. Tidak ada satu pun tawanan yang melakukan bunuh diri di antara 7800 tawanan perang. Dan jika kita melihat kepada apa yang disebut peradaban negara Barat di Afrika Selatan, 46 orang melakukan bunuh diri di tawanan kami hanya tahun ini. Mereka makan, berpakaian dengan baik dan memiliki sel sendiri tapi sejauh ini 46 orang melakukan bunuh diri. Jika orang-orang tidak diperlakukan dengan baik maka beberapa orang akan mencari jalan keluar termudah, tapi tidak ada seorang pun yang melakukan bunuh diri di antara 7800 tawanan perang.
Kami pergi mengunjungi Imam, Ayatullah Ruhullah Musawi Khomeini. Ada sekitar 40 orang dari kami menunggu Imam dan Imam datang dan berada sekitar sepuluh meter dari tempat saya. Saya melihat Imam. Dia menyampaikan ceramah kepada kami sekitar setengah jam, dan tidak ada apapun kecuali Quran. Orang ini seperti Quran yang terkomputerisasi. Pengaruh luar biasa yang dia miliki di setiap orang; kharismanya sungguh menakjubkan. Anda cukup melihat ke arahnya dan air mata mengalir di pipimu. Anda cukup melihatnya dan Anda akan menangis. Saya tidak pernah melihat orang tua yang lebih tampan darinya dalam hidupku, tidak foto, video atau televisi yang dapat mengadili orang ini. Orang tua paling tampan yang pernah saya lihat dalam hidup saya adalah dia.
Ada hal yang juga menarik tentang namanya. Pertama dia disebut Imam Khomeini. Kata “imam” bagi kita merupakan kata yang murah. Ke mana pun kita pergi ke suatu tempat kita bertanya siapa imam masjid di sana. Bagi Syiah hanya ada satu Imam di dunia dan itu adalah Dua Belas Imam. Mereka percaya pada konsep imamah dan imam merupakan pemimpin spiritual umat. Imam pertama menurut pemikiran ini adalah Hadhrat Ali (RA). Kemudian Imam Hasan sebagai imam kedua, Imam Husain ketiga seterusnya hingga imam kedua belas, Imam Muhammad yang hilang pada umur 5 tahun dan mereka menanti kedatangannya. Mereka menggunakan istilah “ghaibah” (occultation), sesuatu seperti tidur-spiritualnya Ashhabul Kahfi. Karena itu beliau dinantikan untuk kembali dan dia satu-satunya orang di dunia yang bisa disebut Imam. Kebanyakan ulama mereka disebut mullah, dan Ayatullah berarti Allamah dan Ayatullah Khomeini disebut Imam tidak mengurangi rasa hormat tapi mereka tetap menanti Imam sesungguhnya untuk muncul. Ruhullah merupakan nama yang diberikan ayahnya dan tahukah Anda artinya? Rûhullâh berarti “kalimat Tuhan” dan ini merupakan gelar Hadhrat Isa (AS) di dalam Al-Quran. Kemudian beliau adalah Ayatullah yang merupakan gelar lain dari Hadhrat Isa (AS) di dalam Al-Quran. Al-Musawi berasal dari keluarga Musa dan dari kota Khomein yang menjadi nama akhirnya yang menunjukkan asalnya… (Kerusakan audio pada menit 41:05)
Tapi mereka masih menanti Mahdi, dan bukan Khomeini. Mereka ingin menciptakan kestabilan dan membuat persiapan untuk kemunculan Mahdi. Di dunia Sunni kita juga menunggu kedatangan Mahdi tapi kita ingin agar dia menciptakan kestabilan bagi kita, menjadikan kita pemilik dunia dan duduk di atas singgasana. Sampai situ kita hanya bisa menangani pertengkaran kecil kita. Apapun yang kita lakukan sekarang, hanya Imam Mahdi yang bisa membersihkan dunia bagi kita. Ini garis pikir Sunni. Khomeini di satu sisi mengatakan kepada pengikutnya bahwa kita harus membantu menyiapkan jalan sehingga ketika beliau (Imam Mahdi) datang segalanya sudah siap baginya untuk bertindak. Sementara kita, dunia Sunni, menunggu Imam Mahdi untuk bersusah payah membantu kita melepaskan diri dari kesulitan, sedang orang Syiah menyiapkan dunia untuk kemunculannya.
Anda tahu terdapat banyak orang yang bersama kita dari seluruh dunia. Saya menemukan bermacam-macam orang sakit, sakit mental lebih tepatnya. Saya bertemu dengan orang alim dari Pakistan dan dia pikir bahwa ada yang salah dengan saudara Syiah kita. Anda melihat di Iran ketika seseorang berceramah dan nama Khomeini disebut, orang-orang berhenti dan mengucapkan shalawat (durood) kepada Nabi (SAW) tiga kali. Tapi ketika nama Muhammad (SAW) disebutkan mereka mengirim shalawat satu kali. Tapi orang alim dari Pakistan ini berkata, “Coba lihat orang-orang ini. Muslim jenis apa mereka itu. Ketika nama Muhammad (SAW) disebutkan mereka mengirim shalawat kepada Nabi (SAW) satu kali tapi ketika nama Khomeini disebutkan mereka mengirim shalawat kepada Khomeini tiga kali.”
Saya berkata, “Apa yang mereka katakan? Apa yang mereka katakan sehingga Anda mengatakan ‘shalawat kepada Khomeini’?” Dia mengatakan, “Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad (Keselamatan bagi Muhammad dan keluarga Muhammad).” Saya katakan, “Siapa Muhammad? Khomeini? Siapa yang bilang Khomeini sebagai Muhammad? Mereka shalawat kepada Muhammad dan Anda bilang kepada Khomeini? Anda tahu? Inilah penyakit. Terdapat banyak orang terdidik (alim) tapi pikiran mereka penuh dengan buruk sangka. Mereka hanya mencari-cari kesalahan dan mencela.
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Mâidah [5]: 54)
Contoh lain adalah saudara Syiah ketika mereka shalat, mereka mempunyai sebuah tanah (turbah) sebagai tempat sujud. Dan dia (alim Pakistan) berkata, “Lihatlah apa yang mereka lakukan. Ini adalah syirik. Mereka menyembah lempengan tanah.” Saya berkata mengapa anda tidak bertanya kepada mereka kenapa mereka menaruh kening mereka di lempengan tanah dan pelajari alasan logis dibalik semua ini.
Anda tahu, pengalaman pertama saya tentang hal ini terjadi saat di Washington D.C. Pelajar Iran di sana mengundang saya untuk memberikan ceramah di universitas tempat mereka belajar di Amerika. Pada saat itu, waktu untuk Isya dan kami shalat. Setiap orang diberikan lempengan tanah. Saya saat itu berpikir hal ini lucu, maka saya taruh di samping dan saya shalat dengan pelajar Iran. Setelah shalat saya ingin tahu tentang hal ini dan saya tanya mereka, “Mengapa Anda membawa potongan tanah di kantong ke mana pun Anda pergi?” Mereka berkata, “Kami harus sujud di atas bumi/tanah Allah dengan kening kami menyentuh tanah. Kami mengucapkan subhanna rabial a’la wa bihamdih tiga kali dengan kening kami menyentuh tanah.”
Jadi Syiah sesungguhnya ingin menyentuh bumi/tanah dengan kening mereka dan bukan kepada karpet buatan manusia. Mereka benar-benar ingin menunjukkan ekspresi berdoa/shalat dengan kening menyentuh bumi/tanah Allah. Anda lihat mereka tidak menyembah potongan tanah sebagaimana banyak orang berpikir salah. Ini merupakan sesuatu yang sering kita orang Sunni jadikan lelucon dan ejekan terhadap Syiah. Dalam perjalanan pulang saya dari Teheran di seberang gang pesawat, ada dua orang Syiah yang ketika waktu shalat datang salah seorang dari mereka mengambil lempengan tanah dari kantongnya dan Allâhu Akbar, melakukan shalat di tempat duduknya, dan ketika selesai ia memberikan ini (tanah tersebut—pent.) ke sebelahnya dan dia shalat. Hal ini terlihat seperti lelucon bagi kami. Ya kan? Di pesawat itu terdapat banyak kaum Sunni dan di antara mereka itu hanya seorang pemuda yang melakukan shalat, dan saya katakan kepada Anda bahwa pemuda itu bukan saya. Tapi kami menertawakan orang yang lain (Syiah—pent.). Dia duduk di sana dan melakukan hal yang lebih baik dari kami dan kami menertawakan mereka sambil duduk menghakimi.
Dia mungkin tidak sesopan atau sebaik kami di Afrika Selatan. Anda tahu kami muslim di Afrika Selatan sangat sopan dan baik dalam shalat kami. Orang Arab tidak cocok dengan kami, orang Iran tidak tidak cocok dengan kami, Amerika, Negro mereka semua tidak cocok dengan kami. Dengan orang Arab saat Anda membungkuk rukuk, orang di sebelah Anda mendorong Anda untuk membuat jarak (Tawa dari penonton). Siapa yang tahu saudara, mungkin ini benar, kita tidah tahu.
Anda tahu, di antara empat mazhab Sunni; Hanafi, Hanbali, Maliki dan Syafi’i, terdapat lebih dari dua ratus perbedaan dalam satu shalat. Tahukah Anda? Dua ratus. Tapi kita menerimanya sebagai hal benar. Syafi’i mengucapkan amin dengan keras dan kami mengucapkannya dengan pelan, mereka mengucapkan bismillah dengan keras kami mengucapkan pelan dan tidak ada masalah. Semasa kecil, ayah saya mengulang formula terkenal yang dia pelajari dari ayahnya: “Seluruh mazhab adalah sama-sama benar dan sebuah kebenaran bagi mereka berdasarkan hadis dan Quran.” Maka kita menerimanya. Ketika hal itu terjadi pada Syafi’i, Hanbali, Hanafi dan Maliki kita bersikap toleran tapi ketika hal itu terjadi pada Syiah, Anda lihat hal itu bukanlah formula yang kita pikirkan waktu kecil, maka keanehan kecil apapun yang ada antara kita dan mereka, kita tidak bisa bertoleransi dan menolaknya. Kita mengatakan hal itu karena kita terprogram untuk meyakini hanya empat (mazhab). Tapi kita menerima keanehan di antara yang empat.
Saya katakan kenapa Anda tidak bisa menerima saudara Syiah sebagai mazhab kelima? Hal yang mengherankan adalah dia (Syiah) mengatakan kepada Anda bahwa dia ingin bersatu dengan Anda. Dia tidak mengatakan tentang menjadi Syiah. Dia berteriak “Tidak ada Sunni atau Syiah, hanya ada satu hal, Islam.” Tapi kita mengatakan kepada mereka “Tidak, Anda berbeda. Anda Syiah”. Sikap seperti ini adalah penyakit dari setan yang ingin memecah kita. Bisakah Anda membayangkan, kita Sunni adalah 90% dari muslim dunia dan 10% adalah Syiah yang ingin menjadi rekan saudara satu iman tapi yang 90% ketakutan. Saya tidak mengerti mengapa Anda yang 90% menjadi ketakutan. Mereka yang seharusnya ketakutan.
Seharusnya Anda tahu perasaan yang mereka miliki untuk Anda. Saat shalat Jumat di Iran, terdapat satu juta orang. Anda harus melihat cara mereka melihat kepada Anda saat Anda berjalan, mereka sadar bahwa Anda orang asing dan tidak satu dari mereka yang air mata mereka akan mengalir di pipi mereka. Inilah perasaan yang mereka miliki untuk Anda, tapi Anda mengatakan tidak, Anda ingin mereka tetap di luar, takut kalau mereka mengeluarkan Anda (dari mazhab Anda—pent.). Anda hanya bisa keluar kalau ada hal yang lebih baik dari yang Anda miliki. Saya tidak tahu, mungkin di antara kalian berpikir saya seorang Syiah, tapi saya masih di sini bersama kalian. Apa semua ketegangan Sunni – Syiah ini? Semuanya adalah politik. Semua permusuhan yang kita miliki sekarang adalah politik. Jika saudara Sunni di suatu tempat melakukan hal yang salah Anda mengatakan “Oh, orang itu tidak Islami, dia kafir”, tapi jika seorang Syiah melakukan hal yang salah Anda menyalahkan seluruh komunitas Syiah, seluruh negara bangsa yang berjumlah jutaan, dan mengatakan mereka semua sampah hanya karena satu orang Syiah berbuat tidak Islami. Pada saat yang sama, saat kita melihat dengan cara yang berbeda, jika salah seorang dari saudara Anda melakukan hal serius karena dia ayah atau paman Anda. Satu kelompok Sunni mengatakan kepada yang lain “Anda bukan Muslim”, kelompok Sunni lain mengatakan “Anda bukan Muslim, Anda kafir” lihat hal itu di sekeliling kita, dan kita bertengkar di antara sesama. Dan beberapa orang dari kita melakukan hal lucu (konyol).
Saya bertemu seseorang teman yang mengatakan kepada saya, “Kalau Anda pergi ke Newcastle, temua tuan fulan dan fulan dan Insya Allah segala hal akan diatur untukmu.” Lalu saya pergi ke orang itu dan seperti yang ia katakan kepada saya dia, saya diajak ke rumahnya untuk makan siang. Ketika saya duduk di meja makan saya melihat di dinding “burat”. Anda tahu apa itu “burat”? Sejenis binatang keledai dengan wajah seorang wanita yang bertujuan untuk memberikan tenaga listrik. Saya katakan kepadanya ini tidak benar. “Allah (SWT) menciptakan tenaga listrik, Anda tidak bisa menciptakannya dengan patung keledai berwajah wanita.” “Oh,” dan dia terlihat kecewa. Tapi dia seorang Sunni, dia saudara dan tetap saudara saya. Ketegangan Sunni – Syiah adalah pekerjaan setan untuk memecah belah kita.
Izinkan saya mengatakan sesuatu tentang Iran. Apa yang saya temukan adalah segala sesuatu berorientasi pada Islam. Seluruh negara diarahkan menuju Islam, dan mereka berbicara tidak lain hanya Al-Quran. Saya belum pernah memiliki pengalaman dengan orang Iran yang menyangkal saya ketika saya berbicara tentang Quran. Sebaliknya saudara seiman kita bangsa Arab, semakin sering Anda mengutip Quran maka mereka akan menyangkal Anda dengan Quran lagi. Mereka bangsa Arab, mereka mengira lebih tahu banyak tentang Al-Quran dari pada kita, tapi orang Iran terlihat searah dengan Al-Quran. Segala yang dia lakukan dan pikirkan adalah tentang Al-Quran.
Anda ingat Tabas, ketika orang Amerika meminta membebaskan para tawanan. Negara paling berkuasa dalam bidang kemajuan teknologi di muka bumi, negara yang dapat mendaratkan manusia di bulan dan mengembalikannya, negara yang mengatakan kepada Anda pada bagian mana dari bulan mereka akan mendaratkan dan membawanya kembali, mereka mengirim satelit ke Mars dan Jupiter. Sebuah negara yang memperingatkan Pakistan tentang gelombang pasang tragedi dan mereka tidak mengindahkan peringatan itu. Negara itu tidak bisa mendarat di Iran!
Bayangkan, mereka pergi ke sana dengan helikopter dan menghancurkan serta membunuh diri mereka sendiri. Bayangkan! Sebuah negara yang mendarat di bulan dan kembali lagi tapi tidak bisa mendarat di Iran. Dan rakyat Iran tidak berada dalam posisi untuk melakukan hal tertentu kepada mereka. Orang Amerika dapat pergi dan mengakhiri apa yang mereka inginkan. Saya datang dan melihat kedutaan Amerika dan Anda mengira itu bangunan yang besar, luas dan tepat berada di tengah Teheran. Mereka dapat dengan mudah pergi dan membawa keluar orang-orang mereka, meski mereka kehilangan beberapa orang. Mereka dapat meraih tujuan mereka. Hal itu sudah direncanakan dengan matang. Tapi tahukah Anda apa yang terjadi? Kegagalan dan mundurnya pasukan. Imam Khomeini telah mengatakan apa yang telah terjadi. Dia tidak mengatakan subhanallâh, tidak mengatakan alhamdulillâh, dan tahukah Anda apa yang dia katakan? Di mengutip Quran: “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara gajah?” (QS. Al-Fîl : 1) Itulah kalimat yang keluar darinya. Saya telah katakan kepada Anda bahwa dia Quran yang terkomputerisasi.
Anda tahu mereka namai apa helikopter besar tersebut? Jumbo helicopters, dan pesawat besar itu dinamai jumbo planes. Anda tahu arti jumbo dalam bahasa Swahili? Gajah! Itu bahasa Swahili. Dari situ mereka menamainya. Jadi helikopter itu berukuran gajah (besar) dan Imam berkata: “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara gajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?” (QS. Al-Fîl [105]: 1-2).
Tapi kita masih ragu, dunia Muslim menjadi sangat skeptis. Kita tidak percayai Quran lagi. Kalian tidak benar-benar percaya Quran, bagi kebanyakan orang ini semua hanya untuk pertunjukan, untuk perasaan spiritual yang baik ketika Anda membaca Al-Quran. Tapi petunjuk yang Allah berikan, tidak ada orang terlihat peduli. Semoga Allah (SWT) menjadikan saudara seiman kita, pembawa obor dan cahaya petunjuk hari ini bagi dunia Islam. Inilah sebuah bangsa yang menjalankan tugas.
Saat Anda melihat mereka, kesungguhan ada pada mereka. Sebuah bangsa yang tidak takut. Saat Anda melihat mereka dengan semangat besar yang mereka miliki. Mereka tidak takut untuk mengatakan “Marg bar Amrika” (Kematian bagi Amerika)… Lalu mengatakan “Marg bar Shuravi” (Kematian bagi Uni Soviet). Bayangkan itu! (Tawa dari penonton), dan “Kematian bagi Israel”. Bisakah Anda bayangkan sebuah bangsa melakukan hal itu tanpa takut? Ini bukan semangat Islam yang ada pada kita, tapi bangsa Iran melakukan dengan hati dan pikiran. Mereka tidak mengatakan, “Ini revolusi Iran” atau “Kami bangsa Iran.” Mereka berbicara tentang Islam, sebuah Revolusi Islam. Ini bukan Revolusi Iran tapi ini adalah Revolusi Islam. Inilah revolusi bagi Islam dan sedikit pertanyaan mengapa bangsa-bangsa di dunia tidak bisa menerima karena Islam yang tidak ingin mereka terima. Maka saudara saudari sekalian, saya telah mengambil banyak waktu berharga kalian. Dengan kata-kata ini, saya persilahkan Anda duduk dan bertanya.
Wednesday, 16 November 2011
AMERIKA MENJADI NEGARA BERKEMBANG
Di Libya, sebelum serangan NATO, harga BBM hanya Rp 1.300 per-liter, seluruh rakyat mendapat jaminan kesehatan dan pendidikan penuh, setiap rumah tangga baru mendapat tunjangan $50.000, setiap ibu yang baru melahirkan mendapat tunjangan $5.000, setiap sarjana yang menganggur mendapat tunjangan gaji hingga mendapat pekerjaan, setiap penduduk yang mau bertani mendapat bantuan lahan dan rumah plus bibit dan perlengkapan selama setahun penuh dan masih banyak fasilitas lainnya yang disediakan pemerintah. Dan kini Amerika, negeri yang menyerbu Libya, pelan namun pasti terjerembat ke dalam status negara-berkembang.
Sebagaimana diberitakan di situs thetruthseeker.co.uk mengutip program "Natural News" Associated Pers tgl 9 November lalu, sebuah kota di Michigan, Highland Park, Mich., tidak sanggup membiayai tagihan listrik senilai $4 sehingga terpaksa mematikan sekitar 1,000 lampu jalanan dan membongkar sebagian darinya.
Berlokasi di wilayah rawan tindakan kriminal di dekat Kota Detroit, tindakan tersebut di atas secara esensial sama seperti tindakan bunuh diri pada orang yang putus asa. Kota ini telah kehilangan separo penduduknya yang pindah karena alasan keamanan selama jangka waktu 2 dekade terakhir. Dan kebijakan mematikan lampu jalanan dikhawatirkan akan semakin membuat komunitas kota semakin banyak yang pindah dan meninggalkan kota itu menjadi kota mati.
"Bagaimana kita bisa menggelapkan kota?" tanya Victoria Dowdell, selah seorang penduduk Highland Park. "Menurut saya itu sangat memilukan," tambahnya.
Sementara kota Detroit, pusat industri otomotif Amerika, telah memotong sejumlah besar anggaran layanan publiknya selama beberapa tahun terakhir karena ancaman kebangkrutan. Mike Shedlock dari "Business Insider" menulis dalam salah satu artikelnya bulan Desember tahun lalu bahwa selama bertahun-tahun Detroit mengalami kebangkrutan finansial. Dalam upayanya menekan kebangkrutan pemerintah kota telah memotong anggaran layanan sosial seperti perbaikan jalan, pemungutan sampah hingga pengurangan personil polisi di beberapa area.
Kota besar lainnya yang juga mengalami hal sama di antaranya adalah New York, Philadelphia, dan Lake Elmo. Lebih jauh, "Times Union" melaporkan bulan September lalu bahwa lebih dari separo penduduk Amerika terpaksa harus mengurangi belanja mereka secara signifikan karena krisis ekonomi.
Banyak masyarakat Amerika yang menganggap berhentinya layanan sosial merupakan tanda bahwa Amerika telah berubah status menjadi negara berkembang, bukan lagi negara maju. Ini adalah sebuah ironi. Dengan tingkat produksi nasional serta pendapatan pemerintahnya yang terbesar di dunia, Amerika justru menjadi negara bangkrut yang terlilit hutang triliunan dolar.
Friday, 11 November 2011
BEBERAPA HAL YG TIDAK BAKAL LAGI DITEMUKAN DI LIBYA
Rakyat Amerika dan Eropa dengan sistem ekonomi kapitalis-liberal-nya kini tengah dilanda kesengsaraan: hutang pemerintah yang menggunung, lapangan kerja yang semakin menyempit, dan fasilitas-fasilitas sosial yang semakin berkurang, yang semuanya tidak jelas sampai kapan akan berakhir. Ribuan rakyat Amerika, bahkan sebagian di antaranya kelas menengah, kini tinggal di kota-kota tenda di pinggiran kota-kota besar setelah kehilangan pekerjaan.
Di sisi lain rakyat Irak dan Libya dilimpahi kemakmuran yang hanya bisa menjadi impian rakyat Amerika dan Eropa, sebelum Amerika dan Uni Eropa menyerbu negeri mereka. Berikut adalah beberapa kenikmatan yang dinikmati rakyat Libya sebelum diserang Amerika dan Eropa berdasar data Globarl Research:
1. Bebas biaya listrik
2. Pinjaman bebas bunga. Bank-bank di Libya adalah milik pemerintah yang diwajibkan memberikan kredit tanpa bunga kepada rakyat Libya.
3. Jaminan mendapatkan rumah bagi semua penduduk. Memiliki rumah dianggap sebagai hak azazi manusia di Libya.
4. Pengantin baru mendapat tunjangan senilai hampir Rp 500 juta.
5. Pendidikan gratis hingga perguruan tinggi.
6. Pengobatan gratis di semua rumah sakit, termasuk untuk operasi.
7. Setiap warga yang ingin memulai usaha agribisnis/pertanian akan mendapatkan tanah, rumah pertanian, peralatan, benih, dan cadangan makanan sehari-hari yang dibutuhkan hingga panen.
8. Untuk pengobatan yang harus dilakukan di luar negeri, pemerintah menanggung biaya pengobatannya ditambah tunjangan senilai lebih dari Rp 20 juta/bulan untuk akomodasi dan transportasi.
8. Pembalian mobil ditanggung pemerintah hingga 50%.
9. Harga bensin sekitar Rp 1.300/liter.
10.Pemerintah tidak mempunyai hutang. Sebaliknya cadangan devisa pemerintah yang dibekukan di luar negeri mencapai $150 miliar (sekitar Rp 1.400 triliun)
11.Bagi sarjana yang belum mendapat pekerjaan, pemerintah menanggung gaji senilai gaji rata-rata pegawai sarjana, hingga mereka mendapatkan kerja.
12.Sebagian dari pendapatan minyak negara dimasukkan ke dalam rekening bank khusus milik rakyat.
13.Seorang ibu yang melahirkan mendapat tunjangan hingga Rp 50 juta per-bayi.
14.40 loave roti berharga sekitar Rp 1.500
15.25% penduduk Libya adalah sarjana
16.Saat diserang Amerika, pemerintah Libya tengah membangun jaringan irigasi raksasa bernama "Great Manmade River Project" yang mampu menyediakan air ke seluruh penjuru negeri.
Selain semua itu bakal hilang, sebagaimana di Irak, rakyat Libya kini bakal menanggung hutang biaya rekonstruksi yang dirancang IMF dan Bank Dunia. Tidak hanya itu, hasil minyak bakal menjadi bagian perusahaan-perusahaan minyak barat. Terima kasih pada Amerika dan antek-anteknya.
Saat Ini Mekah Lebih Mirip Las Vegas!
Oleh: Musadiq Marhaban (Gencar Ahlulbayt Nusantara)
Saat ini nama-nama berhala baru zionis sudah berdiri mengitari Mekah dan Madinah, dari Sheraton, Hilton, Ibis, Hyatt, Pizza Hut, Starbuck, dan lain-lain.
Dalam 10 tahun ini, Makkah mengalami transformasi yang luar biasa, lokasi Masjidil Haram ditata ulang, dan bermunculan gedung-gedung pencakar langit dan hotel berbintang berkelas internasional.
Dalam sebuah tulisan feature, harian "The Independent" mengupas sisi dalam Kota Suci. "Meski Nabi Muhammad datang untuk menekankan kesetaraan, Makkah berubah menjadi taman bermain bagi kaum kaya dimana kapitalisme secara kasat mata mengaburkan nilai spiritualitas kota," tulis mereka, mengutip kata-kata seorang kritikus.
Harian ini menyoroti, betapa demi membangun kota yang kini ‘serupa Las Vegas’, banyak bangunan bersejarah yang dikorbankan. "Tak ada yang memperjuangkan aksi vandalisme budaya ini," kata Dr Irfan al-Alawi, direktur eksekutif The Islamic Heritage Research Foundation. "Kami sudah kehilangan 400-500 situs bersejarah. Saya harap belum terlambat untuk menyelamatkan yang tersisa."
Sami Angawi, pakar arsitektur Islam Arab saudi, sama-sama prihatin. "Ini adalah kontradiksi mutlak untuk sifat Makkah dan kesucian rumah Allah," katanya kepada kantor berita Reuters awal tahun ini. "Kedua kota [Makkah dan Madinah] secara historis hampir punah. Anda tidak menemukan apa-apa kecuali gedung pencakar langit."
Kekhawatiran dr Alawi yang paling mendesak adalah ekspansi yang direncanakan senilai miliaran dolar AS dari Masjidil Haram, situs paling suci dalam Islam dimana Kabah berada. Konstruksi resmi dimulai awal bulan ini. Menteri Kehakiman, Mohammed al-Eissa, berseru bahwa proyek ini akan menghormati "kesucian dan kemuliaan dari Masjid Suci, dan demi kepentingan jamaah."
Area perluasan sekitar 400 ribu meter persegi tengah dibangun untuk mampu meningkatkan daya tampung 1,2 juta jamaah lagi tiap Musim Haji tiba. Pembangunan ini, menurut "The Islamic Heritage Research Foundation", bukan tanpa risiko. Lembaga ini menyusun daftar situs sejarah yang terancam diratakan dengan tanah akibat pembangunan ini, termasuk bangunan sisa-sisa peninggalan era Usmaniyah dan Abbasiyah.
Termasuk dalam bangunan yang terancam dihancurkan adalah rumah di mana Nabi Muhammad dilahirkan dan rumah pamannya, Hamzah, tumbuh.
Argumen yang selalu dikemukakan, tulis "The Independent", adalah bahwa Makkah dan Madinah sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur. Dua belas juta peziarah mengunjungi kedua kota ini setiap tahun dengan jumlah yang diperkirakan meningkat menjadi 17 juta pada tahun 2025.
Tetapi para kritikus khawatir bahwa keinginan untuk memperluas situs ziarah telah memungkinkan pihak berwenang untuk menginjak-injak warisan budaya di daerah itu. Lembaga yang dipimpin Alawi mencatat setidaknya 95 persen bangunan bersejarah yang berusia ratusan tahun telah dibongkar dalam dua dekade terakhir saja.
Kehancuran telah disokong oleh paham Wahabisme. Dengan alasan takut menjadi ajang sirik, bangunan bersejarah diratakan.
Sedikit catatan dari The Independent: Untuk membangun kota pencakar langit di Makkah, sebuah gunung didinamit dan diratakan, menghancurkan Benteng Ajyad di era usmaniyah yang berdiri di atasnya. Lalu, rumah Khadijah istri pertama Nabi telah berubah menjadi blok toilet masjidil Haram, sedang rumah tempat lahirnya bahkan diratakan begitu saja.
Alawi berharap masyarakat internasional ‘terbangun dari tidurnya’ dan melihat apa yang terjadi terhadap warisan sejarah Islam di Makkah. "Kami tidak akan mengizinkan seseorang pun untuk menghancurkan Piramida, jadi mengapa kita membiarkan sejarah Islam lenyap?" katanya.
Saturday, 5 November 2011
KRISIS NUKLIR JEPANG. (LAGI-LAGI) ISRAEL DI BELAKANG BENCANA
Seorang jurnalis terkemuka Jepang, Yoishi Shimatsu, baru-baru ini membuat pernyataan menghebohkan tentang bencana reaktor nuklir Fukushima yang terjadi Maret lalu.
Menurut Yoishi, mantan editor Japan Times Weekly, Amerika dan Israel mengetahui adanya kebocoran radiasi dari material senjata nuklir setelah terjadinya tsunami yang merusak reaktor Fukushima. Selain itu ia juga menuduh Israel telah melakukan sabotase terhadap reaktor nuklir Fukushima sebagai balasan atas sikap politik Jepang yang mengakui kemerdekaan Palestina.
Menurut Yoishi, material nuklir yang membahayakan telah dikirimkan ke reaktor Fukushima pada tahun 2007 atas perintah Presiden dan Wapres Amerika, George W. Bush dan Dick Cheney, atas permintaan PM Israel Ehud Olmert. Bagi yang agak bingung memahami hal ini, silakan periksa bahwa konstitusi Jepang pun adalah buatan Amerika, dan pemerintah serta rakyat Jepang tidak berdaya, bahkan hanya untuk menutup sebuah pangkalan militer Amerika yang para personilnya sering membuat ulah menyakitkan penduduk Jepang.
Material membahayakan itu adalah inti bom nuklir yang secara rahasia diambil dari fasilitas nuklir BWXT Plantex, dekat Amarillo, Texas. Sebagai transporternya, Israel, membawa material itu dari pelabuhan Houston. Namun Israel menyimpan material terbaiknya untuk mereka sendiri dan membawa sisanya ke Jepang untuk diproses lebih lanjut di Fukushima.
Shimatsu menyebut peran seorang mantan agen CIA, Roland Vincent Carnaby, yang mengetahui pengiriman tersebut. Namun kemudian ia meninggal secara misterius setelah ditembak polisi Houston di suatu persimpangan lampu merah. Ia ditembak di kepala dan dada, sementara ia sama sekali tidak bersenjata. Menurut Shimatsu, Roland mengetahui operasi penyelundupan material itu yang dilakukan dinas inteligen Israel, Mossad.
Dalam tuduhan lainnya yang lebih menghebohkan, Shimatsu menyebutkan bahwa 20 menit sebelum reaktor nuklir Fukushima meleleh, Israel telah menyabot reaktor itu dengan virus Stuxnet yang menyerang sistem keamanan reaktor tersebut. Virus tersebut membuat reaktor gagal dihentikan operasinya dan membuat reaktor meleleh dan bocor, sekaligus menghamburkan radioaktif dari material yang dikirim tahun 2007. Tindakan sabotase tersebut dilakukan Israel karena kecewa dengan pemerintah Jepang yang berniat untuk mengakui kemerdekaan Palestina.
Meski tuduhan tersebut belum bisa diverifikasi, terdapat berbagai kejanggalan yang membuat tuduhan tersebut masuk akal. Misalnya saja pemerintah Jepang menutup-nutupi tingkat bahaya radio aktif yang keluar dari reaktor yang meleleh dengan menyebut tingkat bahaya adalah Level 4, sementara para ahli dari luar negeri menyebutkan tingkatnya mencapai Level 7 atau tingkat paling membahayakan.
Dan ada lagi catatan menarik, yaitu pada tahun 2009, 2 tahun setelah pengiriman material nuklir Amerika oleh Israel, badan atom internasional, International Atomic Energy Agency (IAEA) mengeluarkan peringatan kepada Jepang untuk tidak meninggalkan kebijakan anti-senjata nuklir-nya. IAEA telah mengetahui bahwa Jepang telah memiliki material yang cukup untuk membuat senjata nuklir.
Pada tahun 1996, sebuah dokumen kemenlu Jepang yang bocor ke publik menyebutkan bahwa Jepang menganut kebijakan strategi ganda terkait senjata nuklir, sejak tahun 1960-an. Meski secara resmi menyatakan kebijakan anti-senjata nuklir, namun Jepang tetap mempertahankan kemampuannya untuk membuat senjata nuklir. Partai Liberal Demokrat yang mendominasi politik Jepang, selalu mengatakan bahwa tidak ada larangan dalam konstitusi Jepang yang melarang senjata nuklir.
Ada analisis yang memyebutkan bahwa tujuan Bush-Cheney mengirim material senjata nuklir ke Jepang adalah agar Jepang memiliki kemampuan membuat senjata nuklir setiap saat demi menghadapi Cina yang terus tumbuh kemampuannya. Cheney dan Bush sengaja mempromosikan senjata nuklir ke Jepang dan India demi "mengepung" Cina dengan kekuatan nuklir.
Sumber:
"Japanese Journalist Accusses Israel of Fukushima Sabotage"; Richard Walker; American Free Press; 14 October 2011
POLISI SAUDI ANIAYA ULAMA KANADA
Meski saya mempunyai banyak teman dan kerabat penganut aliran Salafiyun, saya tidak sungkan untuk mengatakan penganut aliran ini adalah "orang-orang paling bodoh di dunia" (tentu saja saya tidak pernah mengatakannya langsung kepada mereka). Bayangkan! Hanya karena ada orang-orang yang mengkeramatkan makam (hal yang masih "debatable" apakah tindkan itu termasuk bid'ah atau tidak), maka mereka memutuskan untuk membongkar makam-makam para syuhada dan alim-ulama terhormat. Mereka bahkan nyaris membongkar makam Rosulullah karena alasan yang sama. Tindakan mereka setingkat kecerdasannya dengan membakar rumah untuk membunuh tikus.
Hal bodoh lainnya adalah mereka mengharamkan adanya makam di dekat masjid dan mengkafirkan orang-orang yang sholat di dalam masjid yang di sekitarnya terdapat kuburan. Padahal di Masjid Nabawi sendiri, satu dari 3 masjid paling mulia bagi orang muslim, terdapat makam Rosulullah, Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Kanapa mereka tidak mengharamkan masjid ini juga, kecuali mereka takut dicaci maki umat Islam di seluruh dunia yang masih memiliki akal dan nurani?
Saking bodohnya mereka sehingga menganggap orang yang berziarah ke makam sama dengan menyembah makam. Padahal tidak. Memuliakan makam demi memuliakan almarhum yang dimakamkan adalah sebuah amalan mulia yang diajarkan Rosulullah. Bahkan sejarah mencatat bahwa salah satu tindakan terakhir Rosulullah sebelum meninggal, seolah menunjukkan tindakan yang penting, adalah berziarah ke kuburan Baqi di Madinah. Tindakan melarang ziarah kubur sama dengan tindakan melarang orang mencium Al Qur'an karena dianggap men-Tuhankan kitab.
Dan dalam "menjaga" keyakinan mereka itu, aparat keamanan Saudi Arabia (negara yang dipimpin oleh penganut aliran Salafiyun-Wahabiah), teramat sering berbuat kekejian yang keterlaluan. Memukuli orang yang berziarah ke makam para syuhada pahlawan Islam dan para alim ulama terkenal, adalah tindakan sehari-hari mereka. Bahkan saling kejinya, banyak di antara korban pemukulan itu sampai meninggal dunia.
Baru-baru ini kejadian seperti di atas kembali terjadi, dan korbannya adalah seorang mubalikh muda dari Kanada kelahiran Irak.
Sebagaimana diberitakan situs berita almanar.com.lb tgl 31 Oktober lalu mengutip laporan televisi Kanada, CBC, polisi Saudi menangkap dan memukuli ulama asal Kanada, Shiekh Usama Al-Atar di Madinah, Minggu (30/10) setelah yang bersangkutan berziarah ke kompleks pemakaman syuhadai di Baqi, Madinah, di sela-sela ibadah haji yang dilakukannya.
CBC melaporkan pernyataan saksi mata yang menyebutkan terjadinya caci maki terhadap Al Atar yang kemudian berhenti setelah seorang polisi Saudi mendekati Al Atar dan mengajaknya bersalaman. Namun kemudian secara tiba-tiba polisi tersebut memanggil orang-ornag yang berada di dalam sebuah taxi yang berhenti. Orang-orang itu kemudian langsung memukuli Al Atar dan berusaha menyeretnya. Perlakuan itu baru berhenti setelah polisi Madinah Central tiba dan membawa Al Atar dengan mobil.
Beberapa sumber menyebutkan Al Atar menghadapi tuduhan, yang ironisnya adalah, aksi penyerangan. Namun polisi belum memberikan pernyataan resmi.
Untuk mendoakan keselamatannya, pada hari Minggu sore, ratusan orang menghadiri acara dia bersama di Edmonton, Kanada. Mereka meminta pemerintah Kanada untuk turut tangan menangani masalah yang menimpa Al Atar, ulama muda penyandang gelar Doktor ilmu kimia dan kini menjadi mahasiswa post-doktoral di University of Alberta.
Deplu Kanada akhirnya mengeluarkan pernyataan, Minggu malam, menyatakan keprihatinannya atas penangkapan Al Atar dan akan menyediakan bantuan hukum baginya.
Organisasi pembela HAM yang berbasis di Inggris, Islamic Human Rights Commission mengeluarkan pernyataan, Minggu (30/10), yang menyerukan pelepasan Al-Atar dengan segera. Organisasi ini juga akan mengirimkan tim pembela bagi Al Atar.
Tidak diketahui apakah ada korban kekerasan lainnya dalam peristiwa itu. Saat peristiwa terjadi, Al Atar ditemani sekelompok peziarah dari Kanada dan Inggris.
Inilah Anak Muda yang Menguasai 19 Bahasa
Rakyat Merdeka Online, Senin, 31 Oktober 2011
Di tahun 1990 Ali Pirhani baru berusia lima tahun. Setiap hari ia ikut ke tempat ayahnya bekerja di makam Ibnu Sina yang ada di kota mereka, Hamedan di kawasan baratlaut Iran.
Ibnu Sina yang punya nama asli Abu Ali Al Husyain Ibn Abdullah Ibn Sina lahir di penghujung abad ke-10 di Afshana, sebuah kota di dekat Bukhara yang kini merupakan bagian dari Uzbekistan. Dikenal sebagai peletak dasar ilmu kedokteran modern, filsuf itu meninggal dunia pada 1037 dan dimakamkan di Hamedan.
Selama masa hidupnya, Ibnu Sina menulis sekitar 450 artikel dengan berbagai subjek dan topik mulai dari kedoketran, astronomi, kimia, geologi, psikologi, studi Islam, matematika, fisika, hingga puisi. Dari jumlah itu sekitar 240 artikel dan naskah dapat diselamatkan hingga kini.
Karya-karya Ibnu Sina menyebar hingga ke belahan bumi Barat, dimana ia dikenal dengan nama Avicenna, dan sumbangan besarnya pada ilmu pengetahuan, terutama dunia kedokteran, diakui seluruh dunia. Setelah Ibnu Sina meninggal dunia, makamnya di Hamedan ramai dikunjungi turis dari berbagai belahan dunia hingga sekarang.
Di makam Ibnu Sina itulah untuk pertama kali Ali Pirhani kecil berinteraksi dengan orang-orang yang mengunjungi makam Ibnu Sina dari belahan lain bumi. Dari sekian banyak turis yang mengunjungi makam Ibnu Sina, Ali Pirhani kecil tertarik pertama kali pada turis Prancis. Ia dengan tekun mendengarkan turis-turis dari Prancis itu berbicara di antara mereka, sambil diam-diam mempelajari bahasa mereka. Bungsu dari tiga bersaudara yang lahir di tahun 1985 itu hanya membutuhkan waktu enam bulan untuk menguasai dan dapat berkomunikasi dengan sangat baik dalam bahasa Prancis.
Selanjutnya, di usia yang terbilang muda, hanya enam tahun, Ali Pirhani sudah menjadi tour guide bagi turis dari Prancis yang mengunjungi makam Ibnu Sina.
"Saya baru berusia lima tahun ketika diajak ayah saya mengunjungi makam Ibnu Sina setiap hari. Di sana saya bertemu dengan turis Prancis. Saya berusaha bisa mendekati mereka dan mendengarkan bahasa yang mereka gunakan, dan memberanikan diri berbicara dengan mereka," cerita Ali Pirhani ketika berkunjung ke stand Rakyat Merdeka Online di arena pameran media internasional di Mushala Besar Imam Khomeini di Tehran, Iran, Minggu siang (30/10). Seorang teman Iran yang mendampingi Ali Pirhani membawanya ke stand Indonesia di bagian internasional di lantai dua, setelah mereka berkeliling di arena kantor berita dan penerbitan Iran yang terletak di lantai satu.
Setelah 21 tahun berlalu sejak pertemuan pertama dengan turis-turis Prancis di makam Ibnu Sina, kini Ali Pirhani dikenal sebagai salah seorang hyperpolyglot. Di usianya yang baru 26 tahun, ia menguasai 19 bahasa asing. Diantaranya bahasa Jerman, Spayol, Italia, Hindi, Swedia, Romania, Rusia, Arab, Hebrew, Turki, Portugis, Esperanto, Finlandia, China, Latin dan Yunani.
Ali Pirhani meraih gelar sarjana sastra Inggris di usia 22 tahun. Tiga tahun kemudian ia telah mengantongi gelar doktor bidang hukum internasional. Karena ingin menularkan kemampuannya kepada publik Iran maupun masyrakat dunia, Ali Pirhani mendirikan Polyglot Center. Di lembaga ini ia mengembangkan metode pengajaran bahasa secara elektronik atau e-learning. Di Asia, terutama Iran, Irak dan Tajikistan, Polyglot Center memiliki tak kurang dari 5.000 murid. Sementara di kawasan Eropa murid Polyglot Center sekitar 3.000 orang. Metode e-learning yang dikembangkan Ali Pirhani memungkinkan seseorang memiliki kemampuan yang tinggi untuk mempelajari bahasa-bahasa asing.
"Saya tidak pernah memiliki guru (untuk mempelajari bahasa asing). Saya tidak pernah mengambil kelas khusus," ujarnya lagi.
Menurut Ali Pirhani, kunci di balik kemampuannya mempelajari begitu banyak bahasa asing adalah kedisiplinan dan ketertarikan. Disiplin, menurutnya, adalah keahlian tersendiri yang membuat seseorang dapat mengerjakan beberapa hal sekaligus dengan hasil yang optimal.
Ali Pirhani bukan satu-satunya polyglot yang ada di muka bumi. Kini ia tercatat sebagai polyglot yang menguasai bahasa terbanyak kedua di dunia, setelah Dr. Jack C. Richards.
Pria kelahiran Selandia Baru berusia 62 tahun lalu itu menguasai 23 bahasa asing. Dr. Richard mengantongi gelar sarjana sastra Inggris dari Universitas Wellington pada tahun 1966 dan mengantongi gelar doktoral pada bidang linguistik terapan dari Laval University di Quebec, Kanada tahun 1972.
Jack Richards telah menulis lebih dari 60 artikel dan 20 buku mengenai kemampuan berbahasa dan mempelajari bahasa asing. Artikel dan buku-bukunya itu telah diterjemahkan pula ke dalam sejumlah bahasa termasuk Spanyol, China, Korea, Jepang dan Arab.
Ali Pirhani beberapa kali bertemu dengan Jack Richards.
"Dia terlihat tua," ujar Ali Pirhani tentang kesan pertama saat bertemu Jack Richards.
Karena itu, Ali Pirhani yakin dalam waktu singkat dia dapat mengalahkan jumlah koleksi bahasa Jack Richards.
Dalam pertemuan pertama, kedua polyglot besar itu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jerman.
"Saya yang memulai pembicaraan, dan itu dengan bahasa Jerman," cerita Ali Pirhani.
Bagi Ali Pirhani yang gemar berenang, bahasa Jerman adalah bahasa asing yang paling sulit dipelajari. Sebabnya, karena logika dan struktur bahasa Jerman berbeda jauh dengan bahasa Iran yang merupakan bahasa-ibu (mother tounge) Ali Pirhani. Sementara bahasa Spanyol agak lebih mudah dipelajari karena memiliki logika dan struktur yang serupa dengan bahasa Prancis yang lebih dahulu dikuasai Ali Pirhani.
Umumnya orang Iran yang mengunjungi stand Indonesia mengira koran-koran Rakyat Merdeka Group yang dipamerkan, mulai Rakyat Merdeka, Lampu Hijau, Non Stop, Lowongan Kerja, Tangsel Pos, Banten Pos dan Radar Satelit hingga Majalah Rakyat Merdeka diterbitkan dalam bahasa Inggris. Anggapan ini karena koran-koran tersebut sudah barang tentu menggunakan huruf Latin. Kelihatannya ada semacam anggapan umum bahwa apapun tang dituliskan dengan huruf latin adalah bahasa Inggris.
Baru setelah mengamati satu dua kali, pengunjung stand Indonesia biasanya baru mengerti bahwa koran-koran yang dipamerkan ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Ali Pirhani pun demikian. Satu di antara beberapa pertanyaan awal yang saya sampaikan adalah apakah dia bisa berbahasa Indonesia.
Ali Pirhani menggelengkan kepala.
Baru setelah beberapa saat ia duduk dan mengamati koran-koran yang tergeletak di atas meja di depannya, baru dia menyadari bahwa dia banyak kata yang dituliskan dalam bahasa Indonesia dengan huruf Latin itu.
"Saya tahu, ini artinya people," kata Ali sambil menunjuk kata rakyat pada Rakyat Merdeka.
"Apakah merdeka berarti they?" tanya Ali Pirhani.
Dia tersenyum setelah saya menjelaskan bahwa kata merdeka berarti freedom, sementara kata mereka berarti they. Merdeka dan mereka hanya dibedakan oleh satu huruf yakni d.
Ia memperhatikan kata demi kata dalam sebuah berita headline Rakyat Merdeka. Ternyata Ali Pirhani mengetahui sekitar setengah dari semua kata yang dibacanya.
"Sejak sebulan lalu saya belajar bahasa Malaysia," ujar Ali Pirhani membuka rahasia di balik pengetahuannya akan beberapa kata dalam bahasa Indonesia. Tetapi ia baru tahu bahwa bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia memiliki akar yang sama, yakni bahasa Melayu.
"Kuliah singkat" saya tentang demografi dan keragaman bahasa di Indonesia agaknya menarik perhatian Ali Pirhani dan ia mengatakan akan mengunjungi Indonesia suatu saat nanti untuk mengenal lebih jauh Indonesia dan untuk memperkenalkan Polyglot Center dan mengajarkan kemampuan menjadi plyglot kepada masyarakat Indonesia. [Teguh Santosa]
Subscribe to:
Posts (Atom)