Tuesday, 31 January 2017

Suriah dan Rusia Lakukan Operasi Lintas Udara

Indonesian Free Press -- Suriah dan Rusia melakukan operasi lintas udara dengan menerjunkan pasukan ke wilayah Deir Azzour yang dikepung pemberontak teroris.

South Front melaporkan, 30 Januari, situasi di Deir Azzour sangat kritis bagi Suriah setelah pemberontak-teroris terus memperkuat cengkeramannya terhadap Deir Azzour sehingga memaksa Suriah dan Rusia melakukan 80 sampai 100 kali operasi lintas udara dari pangkalan udara Hmeymim, Latakia.

Pada 14 Januari sebagian pemberontak yang menguasai Palmyra bergerak sejauh 100 km ke timur untuk memperkuat pengepuangan mereka atas kota Deir ez-Zor. Dalam beberapa hari selanjutnya sekitar 7.000 personil ISIS melancarkan serangan intensif untuk mendobrak pertahanan pasukan Suriah di Deir ez-Zor. Karena kepungan yang semakin ketat, Suriah pun memutuskan untuk melakukan operasi lintas udara membantu pasukan yang terkepung di Deir Azzour. Namun karena ancaman rudal-rudal jinjing anti-pesawat milik pemberontak, operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan helikopter pengangkut.

Saturday, 28 January 2017

Pelajaran dari Rusia (2)

Indonesian Free Press -- Tulisan ini dibuat sebagai bentuk keprihatinan IFP atas kondisi yang terjadi di tanah air yang nyaris sama dengan apa yang terjadi di Rusia pra-revolusi Bolshevik tahun 1917 yang menumbangkan pemerintahan Tsar Dinasti Romanov yang mengawali berkuasanya komunisme.

Yang terjadi di Rusia kala itu adalah sebuah konspirasi pemberontakan agen-agen asing bekerjasama dengan para komprador lokal, untuk menguasai sebuah negara besar berdaulat yang menolak tunduk pada tekanan asing. Bedanya dengan Indonesia saat ini adalah bila di Rusia agen-agen asingnya adalah pemberontak-komunisme, di Indonesia saat ini agen asingnya justru pemerintah. Namun, modus-modus dan sasaran penghancurannya sama. Baik di Rusia kala itu dan juga di Indonesia saat ini, yang dihancurkan adalah spirit nasionalisme-religius: di Rusia adalah spirit Kristen-Monarkhi, di INdonesia adalah Islam-Republik Demokrasi.

Friday, 27 January 2017

Kasus Korupsi Netanyahu Panaskan Suhu Sosial-Politik Israel

Indonesian Free Press -- Tidak ada sebuah negara yang rakyatnya terbelah sangat tajam sebagaimana Israel. Di satu sisi rakyat Israel adalah orang-orang yang sangat 'religius' yang demikian terobsesi dengan ajaran kitab-kitab suci kuno yahudi. Namun di sisi lain, rakyat Israel adalah mereka yang sangat membenci agama dan menganut gaya hidup sekuler-liberal-hedonis yang kelewatan. Pemahaman atheisme atau anti-Tuhan juga berasal dari orang-orang yahudi yang kini menjadi penguasa Israel.

Maka, kehancuran Israel karena disintegrasi internal sangat mungkin saja terjadi. Dan hal ini sudah terlihat akhir-akhir ini. Publik Israel terpecah oleh kasus Elor Azaria, prajurit Israel yang diadili karena menembak mati secara keji warga Palestina yang tidak berdaya. Dan perpecahan itu semakin lebar oleh kasus korupsi yang melibatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Mahfud MD Kecam Regim 'Bangkai'

Indonesian Free Press -- Mantan Ketua MK Machfud MD mengecam penindasan terhadap kebebasan pers yang diduga kuat dilakukan oleh regim Jokowi yang mengakibatkan dibatalkannya acara diskusi Indonesian Lawyer Club (ILC) di TVOne minggu ini. Ia bahkan menyebut apa yang terjadi adalah upaya regim untuk menyembunyikan kegagalannya.

"Serapat-rapatnya bangkai dibungkus, baunya akan tercium juga," kicau Machfud di akun Twitter miliknya berkaitan dengan pembatalan acara tersebut.

Acara talk show Indonesia Lawyer Club (ILC) yang dipandu wartawan senior Karni Ilyas dan biasa tayang di TVOne harusnya digelar pada Selasa malam lalu (24 Januari). Namun acara yang direncanakan membawa tema "Habib Rizieq Dibidik" itu, tiba-tiba dibatalkan.

Trump Puji Assad di Depan al Sisi

Indonesian Free Press -- Presiden Amerika Donald Trump memuji Presiden Suriah Bashar al Assad dalam percakapan telepon dengan Presiden Mesir al Sisi.

Seperti dilaporkan South Front dan diteruskan Veterans Today kemarin (26 Januari), Donald Trump melakukan pembicaraan telepon dengan al Sisi tidak lama setelah pelantikannya sebagai presiden Amerika baru-baru ini. Pembicaraan seputar terorisme dan keamanan di kawasan.

Tidak ada konfirmasi resmi dari otoritas Amerika dan Mesir tentang pembicaraan itu dan sumber pertama informasi tersebut berasal dari media Lebanon Ad-Diyar yang mengklaim mendapat informasi dari sumber-sumber kepresidenan Mesir.

Menurut laporan Ad-Diyar, Trump menjanjikan dukungan kepada Mesir dalam kampanye melawan terorisme dan enekankan sikap Amerika untuk memerangi terorisme di kawasan. Trump dikabarkan juga memuji sikap Congress Amerika yang telah memasukkan kelompok IKhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.

Wednesday, 25 January 2017

FU MAN HOK

by Zeng Wei Jian

Indonesian Free Press -- Tahun 1871, sekitar 500 orang "white men" menggantung 20 Tionghoa di ghetto Chinatown Los Angeles. Aksi rasial ini diprovokasi rasa takut terhadap "Yellow Peril" (Bahaya Kuning).
Di awal abad 20, rasa takut terhadap Yellow Peril muncul dalam karakter fiksi karya penulis British Sax Rohmer. Tokoh fiksi itu diberi nama Dr. Fu Manchu, seorang super kriminal oriental dari negeri timur.  Seluruh kebejatan orang Asia dan Bahaya Kuning bereinkarnasi dalam satu orang: Fu Manchu. Di masanya, popularitas Fu Manchu sekelas dengan tokoh Dracula dan Sherlock Holmes. Selama beberapa dekade, persepsi barat terhadap orang Asia (khususnya Tionghoa) dipengaruhi tokoh fiksi ini.

Budayawan David Tang menilai karakter fiksional ciptaan Rohmer itu sebagai stereotyping rasial terburuk.
Karena Fu Manchu, orang Tionghoa dibayangkan sebagai sekumpulan bangsa licik, jahat, keji, punya rencana memusnahkan ras kulit putih. Padahal, sebagaimana bangsa lain, Tionghoa juga memiliki figur historis baik dan hebat seperti Huangdi, Lao Tze, Kongzi, Zengzi, Sun Tzu, Li Zhemin, Ganghis Khan dan lain sebagainya.

Iran Klaim Drone-Drone Iran Mampu Serang Semua Pangkalan Amerika

Indonesian Free Press -- Iran mengklaim drone-drone buatannya bisa menyerang semua pangkalan Amerika di kawasan Timur Tengah.

Seperti dilaporkan Jerusalem Post, 16 September lalu Iran mengklaim telah mengembangkan drone-drone serang dan mata-mata yang memiliki jangkauan operasi sejauh 3.000 km

"IRGC (Pasukan Pengawal Revolusi Iran) memiliki drone yang bisa terbang sejauh 3.000 km pulang pergi dan bisa melakukan aksi mata-mata dan tempur,” kata komanda IRGC Brigjen Hossein Salami kepada Fars News seperti dikutip dalama laporan itu.

Tidak hanya itu, Salami juga mengklaim Iran memiliki rudal-rudal ballistik yang tidak bisa dicegat oleh sistem pertahanan lawan. Rudal seperti ini, klaim Salami, hanya dimiliki oleh Amerika dan Rusia.

"Kami juga punya rudal ballistik canggih yang tidak dimiliki negara manapun, kecuali mungkin Rusia dan Amerika. Dan mencegat rudal ini hampir tidak mungkin," kata Salami.

Monday, 23 January 2017

Pojokkan Islam, Para Cendekiawan Medan Kecam Regim Jokowi

Indonesian Free Press -- Sejumlah cendekiawan kota terbesar di Sumatera mengecam sikap pemerintahan Jokowi yang dianggap terus memojokkan ummat Islam.

Seperti dilaporkan media terkemuka kota Medan Waspada, cendekiawan dari Universitas Medan Area DR Wardjio menyebut pemerintahan jokowi sebagai 'paranoid', 'berlebihan dan tidak beralasan'. Hal tersebut berkaitan dengan pernyataan Kapolri Tito Karnavian baru-baru ini yang menyebut fatwa MUI tentang fatwa haramnya memilih pemimpin kafir, merujuk pada kasus Ahok, sebagai 'meresahkan'.

"Tidak ada yang perlu diserahkan jika saja pemerintah tidak paranoid," kata Wardjio kepada Waspada, Jumat (20 Januari).

Menurutnya MUI bukanlah organisasi politik, yang dibentuk untuk melindungi ummat Islam. Jadi tidak perlu dikhawatirkan. Menurut Wardjio sikap pemerintah kepada MUI tersebut sebagai bentuk kemunduran dan salah kaprah.

SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN: KEKEJAMAN KOMUNIS DAN KEDENGKIAN ISLAM HATERS

Indonesian Fress Press -- Tgl 31 Oktober;1948: Muso di Eksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten Ponorogo. Sedang MH.Lukman dan Nyoto pergi ke Pengasingan di Republik Rakyat China (RRC).

Akhir November 1948 : Seluruh Pimpinan PKI Muso berhasil di Bunuh atau di Tangkap, dan Seluruh Daerah yg semula di Kuasai PKI berhasil direbut, antara lain : Ponorogo, Magetan, Pacitan, Purwodadi, Cepu, Blora, Pati, Kudus, dan lain'y.

Tgl 19 Desember 1948 : Agresi Militer Belanda kedua ke Yogyakarta.

Tahun 1949 : PKI tetap Tidak Dilarang, sehingga tahun 1949 dilakukan Rekontruksi PKI dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.

Awal Januari 1950 : Pemerintah RI dgn disaksikan puluhan ribu masyarakat yg datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Trenggalek, melakukan Pembongkaran 7 (Tujuh) Sumur Neraka PKI dan mengidentifikasi Para Korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108 Kerangka Mayat yg 68 dikenali dan 40 tidak dikenali, sedang di Sumur Neraka Soco II ditemukan 21 Kerangka Mayat yg semua'y berhasil diidentifikasi. Para Korban berasal dari berbagai Kalangan Ulama dan Umara serta Tokoh Masyarakat.

Friday, 20 January 2017

Tidak Ada Jalan Menghindar

Indonesian Free Press -- 'Point of no return', demikian orang Inggris menyebutnya. Yaitu suatu kondisi dimana seseorang atau orang-orang tidak memiliki alternatif pilihan kecuali satu pilihan satu yang ada.

Seperti inilah halnya kondisi sosial-politik di Indonesia saat ini. Satu-satunya pilihan itu adalah bentrokan antara kelompok-kelompok Islam-Nasionalis melawan kelompok-kelompok anti-Islam, liberalis dan pro-aseng/asing. Dalam perspektif IFP kelompok-kelompok anti-Islam berada di belakang jokowi-ahok.

Pilihan ini sepertinya tidak mungkin lagi bisa dihindarkan, terlihat dari semakin intensifnya bentrokan antara kedua kelompok itu. Terakhir adalah bentrokan antara LSM GMBI melawan FPI di Bandung beberapa hari lalu. Sementara polisi, yang dalam perspektif IFP berada di dalam blok pro-ahok, sangat kentara tengah mengincar pemimpin PFI dan inspirator aksi 411 dan 212 Habib Rizieq untuk dijerat ke jeruji penjara. Pada saat yang sama Ketua PDI-P Megawati mengikuti jejak Ahok dengan turut melecehkan Islam dengan menyamakan keyakinan tentang hari akhir sebagai 'ramalan' belaka. Dan ditambah lagi oleh Kapolri yang  juga melecehkan Islam dengan menyebut Fatwa MUI sebagai 'meresahkan' dan anti-Bhinneka Tunggal Ika.

Wednesday, 18 January 2017

Jokowi Panik Lalu Sebarkan Hoax?

Indonesian Free Press -- Lupakan dulu soal 'hoax' tentang Jokowi sebagai Presiden Terbaik Asia yang disebarkan pendukung Jokowi di kantor berita nasional Antara, meski ini adalah sebuah skandal yang sangat memalukan kita sebagai sebuah bangsa. Ini soal analisis wartawan senior dan aktifis demokrasi Rocky Gerung tentang Jokowi yang disebutnya tengah panik dan karenanya kemudian sengaja menyebar-nyebarkan 'hoax'.

Dalam acara diskusi Indonesia Lawyer Club (ILC) di TVOne, kemarin (17 Januari), Rocky membuat lima pernyataan mengejutkan soal Jokowi. Dan inilah kelima pernyataan tersebut seperti dirangkum situs Tarbiyah.

1. Rezim ini sedang panik

“Kita mencium ada semacam kepanikan di dalam rezim ini. Orang panik biasanya ingin cari pegangan apa saja. Kayak orang hanyut, dia mau raih apa saja. Entah itu kaleng bekas hanyut, batang pohon. Jadi kepanikan menunjukkan ada krisis, sebenarnya.”

GMBI Adalah Jokower

Indonesian Free Press -- Organisasi preman GMBI yang telah membuat kegaduhan dengan melakukan aksi kekerasan terhadap anggota FPI ternyata adalah pendukung presiden jokowi alias jokower.

Seperti dilaporkan situs pojoksatu.id, September 2016 lalu, GMBI bekerjasama dengan tim Nawa Cita pendukung Jokowi.  Kerjasama ini, klaimnya, bertujuan membangun desa di seluruh Indonesia.

"Tim Nawacita langsung dihadiri adik Presiden Jokowi, Joko Daryanto dan tim Nawa Desa, Gigih. Kehadiran mereka di Bandung juga dalam rangka mensosialisasikan program Nawacita dari Presiden Jokowi, sekaligus memonitoring sejauh mana program Nawacita berjalan," tulis laporan itu.

Di hadapan keluarga besar GMBI, Penasihat Tim Nawacita, Joko Daryanto mengatakan, Nawacita merupakan program yang sifatnya sosial, sekaligus memantau potensi daerah yang tidak dimunculkan secara nasional. Jika daerah memiliki potensi bagus, pendanaannya tidak harus melalui daerah, tapi bisa dari pemerintah pusat.

“Tim Nawacita mengontrol semua aktifitas di desa, dengan kata lain tol desa. MoU Tim Nawacita dan Nawa Desa dengan GMBI sudah berjalan. Kedepan kedua tim ini akan menyerap seluruh program dari Kementerian, diantaranya dari Kementerian Desa,” terang Joko.

Tuesday, 17 January 2017

Perang Melawan Teroris di Suriah dan Irak Masih Seru

INdonesian Free Press -- Kampanye melawan kelompok teroris ISIS di Suriah dan Irak masih berlangsung seru meski secara umum kelompok ini semakin terdesak.

Seperti dilaporkan South Front, 16 Januari, ISIS berhasil merebut sejumlah wilayah strategis di Deir Azzour Suriah dan merepotkan pasukan Irak untuk menguasai kembali kota Mosul.

Pada tanggal 14 Januari ISIS melancarkan offensif besar-besaran terhadap pasukan pemerintah Suriah dari arah selatan dan barat-laut Deir Azzour dengan menggunakan kendaraan-kendaraan lapis baja yang diisi bom berdaya ledak tinggi dan didukung dengan mortar dan artileri.

"Teroris terlibat pertempuran sengit dengan pasukan pemerintah di pangkalan udara Dier Ezzor dan pangkalan militer Panorama. Pada 15 Januari unit-unit ISIS menggilas pertahanan pasukan pemerintah di wilayah antara pangkalan udara dan pangkalan militer Panorama, merebut sejumlah tempat penting termasuk rumah sakit al-Assad," tulis laporan tersebut.

Sunday, 15 January 2017

Potret Negeri Ini

Indonesian Free Press -- Jujur ini yang saya rasakan tentang jokowi. MOVE ON DONK... Jangan menyalahkan presiden. Pak Jokowi sedang bekerja keras untuk bangsa ini. Memangnya apa yang sudah kalian lakukan untuk negeri ini? Kalau gak suka pindah negara saja.

Harusnya kalian bersyukur punya presiden kayak Jokowi, yang menjamin kebebasan berdemokrasi. Ramalan Wanda Hamidah tepat. Kalau presidennya bukan Jokowi, akan ada pembungkaman suara rakyat, rakyat kecil dituduh menebar kebencian atau dijerat UU ITE, chatting diawasi pemerintah, media dibredel, aktifis yang mengkritik pemerintah akan dijemput paksa dengan tuduhan MAKAR. Orde Baru Jilid 2 vroh.
Jokowi itu humble, sederhana dan merakyat. Sama konglomerat tajir yang nunggak pajak triliunan saja Pak Jokowi mau mengampuninya, apalagi sama rakyat kecil. Jadi gak mungkin Pak Jokowi menaikkan pajak dengan mencekik rakyat kecil. Pajak kendaraan naik 300% itu Hoax! Yang naikin pajak pasti Habib Rizieq FPI.

Ulama Dikriminalisasi, Dosen Unpad Ingatkan Bahaya PKI

By Tarbiyah

Indonesian Free Press -- Para orangtua yang lahir pada era 50-an dan 60-an, pasti tahu sejarah hitam PKI. Pun orang-orang yang lahir pada era 70-an dan 80-an, mengetahui bahaya PKI dari orang tua mereka.

Namun mereka yang kini baru berusia belasan tahun atau dua puluhan tahun, kadang belum memahami bahaya PKI.

Menyadari hal itu, banyak tokoh yang merasa perlu mengingatkan generasi muda terkait sejarah dan bahaya PKI.

Dosen Universitas Padjadjaran (Unpad) Maimon Herawati, mengingatkan generasi muda terkait sejarah kelam PKI. Bagaimana sikap mereka pada ulama. Dalam waktu singkat, tulisan di akun Facebook pribadinya itu menjadi viral.

Saturday, 14 January 2017

Takut Balasan Rusia, Agen MI6 Menghilang

Indonesian Free Press -- Inilah yang saya sukai dari dunia jurnalisme Eropa daripada Amerika. Meski secara mainstream tetap membela kepentingan zionis, namun dalam berbagai kasus tertentu mereka masih memiliki sikap independen.

Contohnya adalah Robert Fisk, jurnalis senior yang sering menulis tentang konflik di Suriah di media mainstream 'kanan' The Independent. Ia tetap pembela kepentingan neo-liberalisme/zionisme dan menganggap Bashar al Assad dan aparatnya sebagai 'pembunuh', namun ia juga pengecam tajam pemerintah Inggris dan Amerika dan selalu menulis tentang Hillary Clinton dengan nada ejekan, 'La Clinton'.

Kasus terakhir yang kebetulan saya temukan, karena saya memang tidak pernah secara khusus mengamati media-media Eropa, adalah laporan di Daily Mail, 12 Januari lalu berjudul 'Agent Named as Being Behind the Trump “Dirty Dossier”' yang ditulis wartawan Martin Robinson dan Sam Greenhill.

Friday, 13 January 2017

Iran akan Bangun Kapal Induk

Indonesian Free Press -- Insiden antara kapal-kapal Iran dan Amerika kembali terjadi dengan kapal perang Amerika mengeluarkan tembakan peringatan ke kapal-kapal cepat Iran, Minggu lalu (8 Januari).

Seperti dilaporkan CNN yang mengutip keterangan pejabat keamanan Amerika, Senin (9 Januari), sebanyak lima atau enam kapal patroli cepat Iran mendekati kapal destroyer Amerika USS Mahan di Selat Hormuz dengan kecepatan tinggi. Untuk mengusir pergi kapal-kapal tersebut USS Mahan menembakkan tembakan peringatan dan segala peralatan yang bisa digunakannya termasuk peluit dan panggilan radio.

"Sebuah helikopter menjatuhkan granat-granat asap," tulis laporan itu.

Saat itu USS Mahan tengah berlayar bersama kapal serang amphibi USS Makin Island. Keduanya tengah berlayar menuju Teluk Parsia. Sedangkan Selat Hormuz berada di antara Teluk Parsia dan Teluk Oman.

Wednesday, 11 January 2017

Benarkan Jokowi Mau Pecat Panglima TNI?

Indonesian Free Press -- Dalam beberapa hari terakhir merebak kabar atau tepatnya desas-desus tentang akan dipecatnya jabatan Panglima TNI yang tengah dipegang oleh Jendral Gatot Nurmantyo. Hal tersebut diperkuat oleh berita yang ditulis oleh sejumlah media massa tentang hal tersebut.

Harian Republika, misalnya, pada hari Senin (9 Desember) mengabarkan hal senada. Mengutip laporan kantor berita Inggris Reuters, Republika menulis laporan berjudul 'Reuters Kabarkan Presiden Jokowi Tegur Panglima TNI Gatot Nurmantyo'.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa Presiden Joko Widodo telah menegur Panglima Militer dalam satu pertemuan resmi. Sikap itu diambil menyusul langkah Panglima Jenderal Gatot Nurmantyo yang secara sepihak menghentikan hubungan kerja sama keamanan dengan Australia, tanpa meminta pendapat presiden dan para menteri terkait terlebih dahulu.

Tuesday, 10 January 2017

Pizzagate, Fakta Mengerikan yang Disembunyikan

Indonesian Free Press -- Untuk memahami sisi gelap skandal Pizzagate kita harus memahami sisi gelap orang-orang yahudi, orang-orang yang sama yang banyak terlibat dalam skandal Pizzagate.

Pada masa 'pencerahan' Eropa atau sekitar abad 15, sastrawan besar Inggris Shakespeare menulis salah satu drama yang sangat terkenal hingga saat ini, yaitu 'Saudagar dari Venesia'. Dalam drama tersebut dikisahkan tentang seorang rentenir yahudi di Venesia, Italia, yang suka meminta bayaran berupa keratan daging manusia dari orang-orang yang tidak sanggup membayar hutang beserta bunganya yang mencekik leher.

Mungkin kita hanya menganggap apa yang ditulis tersebut sebagai 'ilusi' Shakespeare belaka. Bahkan, bila saja Shakespearre hidup di jaman sekarang dan belum telanjur dianggap sebagai sastrawan besar, ia tentu sudah dicap sebagai 'anti-semit', 'hater' dan penyebar 'hoax' dan kemudian hidupnya berakhir di penjara.

Monday, 9 January 2017

Tes DNA, Wani Pora?


Soerat Terbuka Mahasiswa ITB

Indonesian Free Press --

Dengan Nama Tuhan yang Maha Pengasih, dan Maha Penyayang

Kepada
Joko Widodo,
Presiden Republik Indonesia

Kami, Keluarga Mahasiswa ITB, mengunakan hak konstitusi kami yang dijamin dalam Pasal 28E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 bahwa Setiap orang berhak menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya dan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat[1]; maka melalui surat ini, kami sama sekali tidak bermaksud untuk dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan atau mentransmisikan dan atau membuat dapat diaksesnya informasi atau dokumen yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik, pemerasan dan atau pengancaman, menyebarkan berita bohong dan menyesatkan, atau menimbulkan rasa kebencian (hate speech) sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 27 dan 28 Undang UU 11 tahun 2008 dan penjelasnya pada UU No 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik[2].

Sunday, 8 January 2017

Turki Ancam Tutup Incirlik, Erdogan dalam Bahaya Besar

Indonesian Free Press -- Hubungan Turki dengan Amerika dan NATO berada di titik paling buruk setelah Turki mengancam akan menutup pangkalan NATO di Incirlik, Turki selatan. Para pengamat menyebut Presiden Erdogan kini dalam posisi yang sangat berbahaya.

Dalam wawancara dengan 24 Channel hari Kamis (5 Januari), Jubir Kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengatakan bahwa Turki berhak untuk menutup pangkalan udara NATO di Incirlik. Selama ini pangkalan ini menjadi basis utama operasi Amerika-NATO melawan terorisme di Suriah dan Irak.

Pernyataan ini menyusul sejumlah kecaman pejabat Turki tentang peranan NATO dalam membantu Turki dalam operasi militer di Suriah. Terutama pada saat Turki kepayahan menghadapi ISIS dalam pertempuran di kota al Bab.

"Kami selalu memiliki hak untuk mengatakan, 'kami akan menutup pangkalan ini'. Namun seperti saya katakan, kondisinya masih akan dievaluasi," kata Kalin.

Saturday, 7 January 2017

'Wani Pora?', Jokowi Ditantang Tes DNA

Indonesian Free Press -- Penangkapan Bambang Tri, penulis buku ‘Jokowi Undercover’ mendapat tanggapan beragam dari sejumlah pihak. Salah satunya dari Prof Tamim Pardede. Ahli biokimia ini menyesalkan tindakan kepolisian yang telah menetapkan Bambang Tri sebagai tersangka.

Suara yang sama dikeluarkan oleh komisioner Komnas HAM yang mempertanyakan identitas sejati Jokowi dengan mendesak dilakukan tes DNA oleh yang bersangkutan.

Kepala Riset Biokimia PT Amanah Semesta Alam ini mengatakan, Bambang Tri belum bisa dipersalahkan sebelum dilakukan tes DNA kepada Jokowi. Demikin seperti dikabarkan Berita Islam 24H baru-baru ini.

Prof Tamim menegaskan, sikapnya jelas dalam menyikapi kasus Bambang Tri. Tamim Pardede mengaku dia bukan manusia abu-abu. Katena itu dia menentukan sikap untuk mendukung Bambang Tri.

“Terkait dengan kasus Bambang Tri, mengenai bukunya Jokowi Undercover, Muhammad Tamim Pardede menyatakan, saya berpihak kepada Bambang Tri,” tegas Tamim Pardede melalui video berdurasi 3 menit satu detik yang diunggah di youtube, 5 Januari lalu.

“Benar atau tidaknya Bambang Tri, benar atau tidaknya Jokowi, hanya ada satu cara menentukan, yaitu tes DNA,” tambah Tamim Pardede.

DPR: Jokowi Presiden Lucu dan Memalukan!

Indonesian Free Press -- Sikap Presiden Joko Widodo yang mempertanyakan kenaikkan tarif pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) yang ditandatanganinya sendiri dianggap merupakan hal yang lucu dan memalukan.

Hal ini dikatakan oleh Anggota Komisi XI DPR RI, Heri Gunawan dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (6/1), seperti dilansir Rakya Merdeka Online.

Pasalnya menurut politisi Gerindra ini, kenaikan tarif yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 60/2016 tentang jenis dan tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sudah ditandatangani oleh Presiden sendiri.

"Kecuali kalau Presiden tidak tanda tangan, maka bolehlah mempertanyakan," ujar Heri.

Friday, 6 January 2017

Israel Ketakutan dengan Rudal Iskander-M Rusia di Suriah

Indonesian Free Press -- Israel dikabarkan ketakutan dengan keberadaan senjata-senjata canggih Rusia di Suriah yang bisa digunakan untuk menghantam Israel. Dan salah satu senjata yang ditakuti itu adalah Iskander-M.

"Ini adalah suatu kemungkinan nyata yang akan mempengaruhi keamanan Israel secara signifikan dan akan membuat bahkan orang gila seperti Netanyahu untuk berfikir ulang sebelum melanjutkan agresi dan pembantaian terhadap Palestina. Secara singkat, ini akan menjadi alasan kuat bagi Israel untuk mengikuti resolusi-resolusi PBB (tentang Palestina)," tulis Ian Greenhalgh, editor Veterans Today (VT), situs analisis keamanan dan inteligen terkenal pada 6 Januari.

Thursday, 5 January 2017

Kebohongan tentang Jokowi Pemimpin Terbaik Asia

Indonesian Free Press -- Jokowi pernah bersumpah bahwa jika kemenangannya sebagai presiden disebabkan oleh kebohongan, maka Tuhan akan menghukumnya bersama para pendukung-pendukungnya. IFP hanya bisa berkata: 'Amin!"

Beberapa hari terakhir ini media-media nasional secara beramai-ramai memberitakan tentang keberhasilan jokowi meraih predikat sebagai pemimpin terbaik di kawasan Asia Pasifik versi media berpengaruh asal Amerika, Bloomberg. Sumber pertama berita ini adalah kantor berita nasional 'Antara' yang mengklaim mendapatkan kabar tersebut dari Bloomberg. Selanjutnya kabar tersebut disebar-luaskan oleh Antara dan dimuat oleh media-media nasional.

Blog ini sudah mendapatkan bantahan tentang klaim tersebut yang ditulis oleh Canny Watae sebagaimana telah diposting di IFP. Namun, untuk lebih meyakinkan, IFP mencoba mencari langsung dari sumber aslinya seperti diklaim Antara. Dan inilah sumber asli tentang kabar tersebut:

https://www.bloomberg.com/news/articles/2016-12-28/who-s-had-the-worst-year-how-asian-leaders-fared-in-2016

'To the point' saja, ini adalah sebuah skandal memalukan yang dilakukan oleh Antara karena ternyata kabar tersebut adalah sebuah kebohongan besar. Dan bahwa hal ini tidak membuat Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Persatuan Wartawan INdonesia (PWI) tidak bereaksi apapun semakin mengukuhkan klaim bahwa INdonesia saat ini telah dikuasai oleh sebuah regim pembohong dan tukang tipu yang menguasai segala sendi kekuasaan.

Wednesday, 4 January 2017

2016 Tahun Pembantaian Rakyat Palestina oleh Israel

Indonesian Free Press -- Tanpa banyak disinggung media-media arus utama (maintream), apalagi media Indonesia yang justru sibuk berbohong soal prestasi jokowi di tingkat Asia Pasifik, tahun 2016 tercatat sebagai tahun pembantaian rakyat Palestina terbesar selama 10 tahun oleh regim zionis Israel.

Seperti dilaporkan Veterans Today pada 3 Januari mengutip laporan media Palestina Ma’an news, selama tahun 2016 Israel membunuh 111 rakyat Palestina termasuk 33 anak-anak. Ini menjadikan tahun tersebut sebagai tahun pembantaian terbesar rakyat Palestina oleh Israel selama satu dekade terakhir.

"Menurut laporan Ma’an News, tahun lalu (2016) juga menjadi tahun paling berdarah bagi anak-anak Palestina sepanjang 10 tahun," tulis Veterans Today.

Tuesday, 3 January 2017

Siapa Pelaku Serangan Akhir Tahun Istambul?

Indonesian Free Press -- Presiden Suriah Bashar al Assad telah mengingatkan kepada para pendukung pemberontak-teroris di Suriah bahwa pada akhirnya mereka sendiri akan menjadi korban keganasan para teroris itu. Blog ini pun tidak pernah lelah mengingatkan bahwa yang terjadi di Suriah adalah sebuah skenario zionis untuk menghancurkan poros Iran-Suriah-Hizbollah-Hamas yang menjadi satu-satunya kekuatan anti-Israel.

Sejauh ini peringatan Basar al Assad itu telah menjadi kenyataan. Sejumlah serangan teroris terjadi di negara-negara Eropa pendukung pemberontakan Suriah, termasuk Turki. Di Turki sendiri, sebagai pendukung utama kelompok-kelompok pemberontak di Suriah, serangan teroris seolah telah menjadi hal yang biasa. Dan serangan di klub malam di akhir tahun lalu di Istambul semakin membuktikan kebenaran Bashar al Assad.

Sunday, 1 January 2017

Tahun Baru, lelucon Baru

By: Canny Watae

Indonesian Free Press -- Sehari dua hari ini, saya membaca kabar di medsos bahwa Jokowi dinobatkan menjadi pemimpin kawasan Asia Pasifik terbaik untuk tahun 2016.
Benarkah?

Saya buka situs Bloomberg, media yang dikatakan para penyebar kabar sebagai sumber informasi. Lalu saya googling judul pemberitaan yang terkait. Hasilnya?

Ternyata, sama dan senada dengan para pekabar medsos, sejumlah situs berbahasa Indonesia (termasuk dari sebuah media Nasional yang sudah tidak saya baca lagi) menulis bunyi serupa: Terbaik.

Ada semacam koor satu irama bahwa "Bloomberg menobatkan Jokowi" sebagai "yang terbaik" tahun 2016 di kawasan Asia Pasifik.

Blak-Blakan, Putin Sebut Barat Dikuasai NWO

Indonesian Free Press -- Ini bukan teori konspirasi, liberal idiot! Ini adalah fakta yang nyata yang disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin menyebut bahwa elit pengusa liberal negara-negara barat telah meninggalkan nilai-nilai tradisional dan sehingga kebudayaan barat yang maju terancam hancur.

Ini adalah pernyataan yang sudah lama didengung-dengungkan oleh para pengamat teori konspirasi tentang adanya kekuatan jahat penyembah setan di belakang layar yang berusaha menghancurkan negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia dengan menghancurkan nilai-nilai tradisi, moral dan agama.

"Banyak negara barat telah mengambil jalan dimana mereka menolak nilai-nilai dasar mereka sendiri, termasuk akar kekristenan yang telah membentuk dasar budaya negara-negara barat. Di negara-negara ini moral dasar dan seluruh identitas tradisi telah ditolak atau direlatifkan, termasuk identitas nasional, budaya, agama dan bahkan identitas gender,” kata Putin dalam pidato tahunan menyambut Natal dan tahun baru pekan lalu.