Monday, 21 December 2015

Turki: Israel adalah Sahabat

Indonesian Free Press -- Boleh saja sejumlah orang mengelu-elukan pemimpin Turki, Tayyep Erdogan, sebagai 'Pelindung Palestina', 'Pejuang Islam' dan sebagainya. Tapi faktanya adalah Erdogan bersahabat dengan Israel penindas bangsa Palestina. Maka sebenarnyalah Erdogan adalah 'Pengkhianat Palestina dan Umat Islam Dunia'.

Adanya hubungan diplomatik, keamanan dan ekonomi dengan Israel serta keanggotaan Turki di organisasi pelindung zionis NATO telah membuktikan 'pengkhianatan' Turki. Tapi pengakuan juru bicara partai penguasa Partai Keadilan dan Kesejahteraan Turki (AKP) adalah pengakuan yang jujur. Ia menyebut Israel sebagai 'sahabat Turki', pada saat Israel menindas rakyat Palestina.

“Tidak ada keraguan bahwa pemerintah Israel dan rakyatnya adalah sahabat-sahabat Turki," kata jubir AKP Omer Celik di hadapan wartawan, Minggu (20 Desember).

Lebih jauh Celik menyebutkan bahwa kedua pemerintahan tengah menyelesaikan draft dokumen kerjasama bilateral, yang meredup setelah insiden pembantaian sembilan warga Turki oleh tentara Israel di atas kapal Mavi Marmara tahun 2010 lalu. Baru-baru ini kedua negara sepakat untuk memperbaiki kembali hubungannya, demikian pernyataan pejabat kedua negara minggu lalu.

Kesepakatan itu diraih setelah dilakukannya pertemuan rahasia di Swiss antara Yossi Cohen, ketua badan inteligen Israel Mossad, dan utusan khusus perdana menteri Israel untuk Turki Joseph Ciechanover, dengan Deputi Menlu Turki, Feridun Sinirlioglu.

Di bawah kesepakatan itu Israel akan membayar kompensasi bagi keluarga sembilan warga Turki yang dibantai di kapal Mavi Marmara, kedua negara saling mengirim perwakilannya, serta dilakukannya perundingan untuk pembelian gas Israel oleh Turki. Hal ini disebabkan oleh ancaman terputusnya pasokan gas Rusia ke Turki setelah hubungan Turki-Rusia memburuk akibat penembakan pesawat tempur Rusia oleh Turki bulan lalu.

Pada tanggal 31 Mei 2010 pasukan komando Israel menyerbu kapal berbendera Turki Mavi Marmara di Laut Tengah, menewaskan sembilan warga Turki dan melukai 50 penumpang lainnya. Tahun lalu angka korban yang tewas bertambah menjadi 10 setelah seorang yang koma akhirnya meninggal.

Paska insiden itu Turki mengusir Dubes Israel dan menuntut permohonan ma'af Israel. Setelah bertahun-tahun dan atas desakan Presiden Amerika Barack Obama, akhirnya Israel meminta ma'af tahun 2013 dan perundingan tentang jumlah kompensasi dimulai. Namun hingga saat ini belum ada realisasi kompensasi itu.

Membaiknya hubungan kedua negara itu berlangsung saat Israel meningkatkan langkah-langkah penindasan di Palestina sejak Agustus lalu ketika Israel membatasi warga Palestina yang hendak beribadah di Masjid Al Aqsa. Pada saat yang sama Israel justru mengijinkan orang-orang yahudi garis keras menggelar ibadah di Al Aqsa yang mereka anggap sebagai tempat suci yahudi. Akibatnya muncul gerakan intifada baru yang sejak bulan Oktober lalu telah menewaskan 130 warga Palestina.(ca)

4 comments:

Anonymous said...

israel rakan dagang ke 4 turki

Anonymous said...

hamas perlu keluar dari turki salah satu tuntutan israel

Anonymous said...

https://scontent-ord1-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xpf1/v/t1.0-9/12321537_10208481694584505_24781666024664311_n.jpg?oh=9de66f810d242f2e6524b276083365b7&oe=571215DE

PHOTO OF THE DAY: Thanks Khaled Nawaz Al-Nouri

Anonymous said...

mahmud zahar telah mangajukan paetanyaan kepada turki--selingkuh sama israel biarkan pecinta turki tebelalak mata--sunni menipu sunni demi zionis