Indonesian Free Press -- Pada tanggal 3 Oktober 2015, pesawat-pesawat tempur Amerika membom rumah sakit milik MSF (Medecins sans Frontieres di Kunduz, Afghanistan, menewaskan puluhan orang termasuk pasien dan awak medis.
Pada tanggal 27 Oktober 2015, sebuah rumah sakit MSF di Sa'dah, Yaman, dibom oleh pesawat-pesawat tempur koalisi Saudi Arabia. Kemudian pada tanggal 10 Januari 2016, sebuah rumah sakit MSF di Sa'dah, Yaman, kembali dibom oleh koalisi pimpinan Saudi Arabia, menewaskan 6 orang.
Selanjutnya, pada tanggal 15 Februari 2016, dua rumah sakit yang dikelola MSF di Idlib dan Aleppo, Suriah, dibom hingga menewaskan 20 orang dan melukai puluhan orang lainnya. Amerika dan Rusia saling tuduh sebagai penanggungjawab serangan. Kemudian dan terakhir, tanggal 28 April 2016, sebuah rumah sakit MSF di Aleppo dibom hingga menewaskan 50 orang termasuk 6 staff dan pasien.
Serangan rumah sakit MSF di Aleppo menjadi pemberitaan massif media-media internasional, termasuk Indonesia, disertai tuduhan serangan itu dilakukan regim Suriah.
"Indikasi-indikasi yang kami dapatkan menunjukkan serangan ini dilakukan oleh regim Suriah," kata John Kirby, Jubir Kemenlu Amerika seperti dikutip media Inggris The Independent, Jumat (29 April).
Tuduhan ini bertentangan dengan keterangan pemerintah Suriah dan Rusia yang menuduh pemberontak dukungan Amerika-lah yang telah melakukan serangan. Sejumlah wartawan independen, seperti Stephen Lendman, juga menunjuk pemberontak sebagai pelaku serangan.
"Kamis dinihari (28 April), para teroris dukungan Amerika membom rumah sakit Doctors Without Borders (MSF) di Aleppo dan wilayah pemukiman di sekitarnya, menewaskan setidaknya 20 orang dan melukai puluhan lainnya, sebagian dalam kondisi kritis," tulis Lendman dalam blognya yang dilansir sejumlah media independen seperti Veterans Today dan media Rusia seperti Sputnik News.
"Media-media Suriah melaporkan roket-roket berbahan peledak tinggi telah menimbulkan kerusakan hebat," tambah laporan Lendman.
Mengapa serangan-serangan itu melibatkan MSF, masih menjadi teka-teki. Hal ini seperti serangan-serangan teroris lainnya yang selalu melibatkan asset-asset milik 'modal' zionis internasional, seperti Serangan WTC tahun 2001, Serangan Mumbai tahun 2008, Serangan Mall Nairobi, atau serangan bom hotel JW Marriott di Indonesia. Namun, yang pasti terdapat benang merah atas semua serangan-serangan itu, yaitu kepentingan yahudi internasional.
MSF didirikan pada 20 Desember 1971 oleh Bernard Kouchner (lahir tahun 1939), seorang dokter-politisi berdarah yahudi yang pernah menjadi Menlu Perancis (tahun 2007-2010) dan Menteri Kesehatan (tahun 1992), bersama beberapa dokter Perancis lainnya. Mereka mengklaim sebagai LSM pertama di dunia yang khusus memberikan bantuan medis darurat. BBC pernah menyebutkan MSF sebagai lembaga pertama di dunia yang memanfaatkan kekuatan besar media besar untuk membangun opini publik.
Ia mengawali karier politik sebagai aktifis partai komunis Perancis, dan pada tahun 1964 ia diketahui menghadiri pesta semalaman yang digelar pemimpin Kuba Fidel Castro di Havana. Kouchner dikenal sebagai propagandis ‘humanitarian intervention’, sebuah ide untuk membantu warga sipil dimanapun berada, namun pada hakikatnya ditujukan untuk melegalisir aksi intervensi negara-negara barat terhadap kedaulatan sebuah negara.
Pada saat Kouchner menjadi Menlu Perancis, ia membawa Perancis kembali bergabung dengan NATO. Pada tahun 2010 media Israel Jerussalem Post menempatkannya pada urutan ke-15 orang-orang yahudi paling berpengaruh di dunia. Ia satu kelompok dengan ‘geng intelektual Perancis seperti Bernard Henry Levy, AndrĂ© Glucksmann, dll, yang secara konsisten mendorong perang di berbagai negara. Peran Kouchner cs adalah sebagai propagandis perang, atau orang-orang yang mendapatkan keuntungan dari konflik bersenjata di dunia. Mereka membungkus diri dengan label 'pejuang kemanusiaan', filsuf, intelektual, pengamat politik, pembangun opini publik Barat untuk menyetujui serangan ke sebuah negara.
Tahun 1999, setelah NATO mengebom Serbia, Kouchner ditunjuk sebagai perwakilan tinggi PBB di Kosovo. Saat itu ia terindikasi terlibat dalam kasus penyelundupan organ manusia. Namun pada tahun itu pula, secara ironis MSF diberi hadiah Nobel Perdamaian. Pada tahun 2003, Kouchner menjadi salah satu pendukung utama invasi AS ke Irak. Ia pernah mendeklarikan bahwa ‘dunia harus melindungi Israel’.
Pada Juli 2011, Bernard-Henri Levy menggelar konferensi internasional anti-Assad pertama di Paris yang diikuti oleh Kouchner, Frederik Ansel (politisi Israel), Alex Goldfarb (Penasihat Menhan Israel), dan Andre Glucksmann (penulis 'Islamophobia'). Tahun 2013, Koucher, Alain Juppe, dan Bernard-Henri Levy, dalam “Konferensi Internasional untuk Suriah” menyerukan agar masyarakat internasional mengintervensi Suriah meski tanpa mandat PBB.
Pada bulan September 2007, Kouchner mengeluarkan pernyataan kontroversial tentang Iran perihal program nuklir Iran. Dalam sebuah wawancara ia mengatakan, "Kita akan bernegosiasi hingga akhir. Dan pada saat yang sama kita harus bersiap untuk hal yang terburuk, yaitu perang."
Ia menyebutkan bahwa program nuklir Iran sebagai "Sebuah bahaya yang nyata bagi dunia". Pernyataan itu langsung mendapat kecaman keras pejabat-pejabat Iran dan para aktifis anti-perang.
Kini kita telah mengetahui benang merah serangan terhadap rumah sakit MSF di Aleppo. Pertanyaan akhirnya adalah, untuk apa kepentingan yahudi dunia menghancurkan asset-assetnya sendiri? Jawabannya sangat mudah. Kalau soal kerugian material, kerusakan itu telah ditanggung oleh asuransi. Lagipula, bagi para kapitalis yahudi, yang membiayai karier Kouchner dan sebagian besar para politisi dunia lainnya, nilai kerugian material serangan itu tidak ada artinya. Selain itu, perlu dicatat, dalam serangan-serangan itu hampir tidak ada warga yahudi yang meninggal.
Bagi orang-orang seperti Kourcher, nyawa ribuan manusia tidak ada harganya dibandingkan ambisi mereka meraih kekuasaan lebih besar.(ca)
2 comments:
berapa hari belakangan ini, media2 wahabi (yg secara tidak langsung juga menjadi media antek zionis) di tanah air juga sibuk membangun opini kekejaman syiah di allepo
Waspada n kritis terhadap distorsi fakta & propaganda sepihak yg dilakukan media2 arus utama
Post a Comment