Sunday, 29 May 2016

PM Hongaria Kecam Clinton sebagai Boneka George Soros

Indonesian Free Press -- Di antara para pemimpin Eropa, hanya orang ini yang menyatakan secara terbuka penolakannya atas kebijakan Uni Eropa untuk menerima para pengungsi Muslim dari Timur Tengah dan Afrika. Ia adalah PM Hongaria Viktor Orban, yang menyebut arus pengungsi ke Eropa sebagai konspirasi untuk menghancurkan Eropa.

Terkait dengan hal ini, Orban baru-baru ini menuduh pasangan suami-istri Clinton sebagai 'boneka' George Soros setelah Bill Clinton minggu ini menyebut Hongaria dan Polandia telah 'menganggap demokrasi sebagai hal yang menyusahkan dan menginginkan model kepemimpinan seperti Vladimir Putin'.

Sebagaimana laporan situs Information Liberation tanggal 21 Mei lalu Viktor Orban menyebut suami-istri Bill dan Hillary Clinton sebagai 'boneka' karena mendukung rencana George Soros untuk membanjiri Eropa dengan jutaan pengungsi Muslim. Orban bahkan menyebut Clinton sebagai 'butuh perawatan kejiwaan'.

"Di luar kampanye Amerika (Hillary tengah maju sebagai kandidaat Presiden Amerika), pernyataan tentang Hungaria dan Polandia … memiliki dimensi politik yang kuat. Ini bukan insiden keseleo lidah karena insiden seperti ini sering terjadi sejak kita mengalami krisis pengungsi. Dan kita mengetahui bahwa di belakang para pemimpin Partai Demokrat (Amerika) terdapat George Soros,” kata Orban.


"Dan George Soros telah mengumumkan enam langkah untuk mendukung migrasi orang-orang Musli ke Eropa, dimana ia mengatakan bahwa setidaknya satu juta imigran Muslim harus diijinkan masuk ke Eropa setiap tahunnya, bahwa mereka harus diberi jalur aman dan bahwa warga Eropa harus menerima dengan senang perubahan seperti ini dan tidak menolaknya. Ia (Soros) juga mengatakan bahwa hal ini membutuhkan banyak uang yang telah dipinjamkannya.”

“Jadi disini, di Eropa Tengah sebuah penguasa bayangan eksis, yang terkait dengan George Soros, ia adalah sponsor paling penting dari Partai Demokrat. Jadi saya harus mengatakan bahwa, meski mulut itu milik Clinton, suaranya adalah milik George Soros. Dan karena Hungaria berada di sini, maksud saya secara geografis, dan ingin melindungi keamanan dan kedaulatannya, maka kita telah menjadi penghalang bagi rencana Soros di Amerika. Mereka tidak bisa melakukana rencananya disini selama Hungaria memiliki pemerintahan yang melindungi kepentingan nasionalnya,” tambahnya.

Soros baru-baru ini mengumumkan rencanya mendukung kampanye Partai Demokrat senilai $13 juta dimana setidaknya sebesar $8 akan diberikan kepada Hillary Clinton.

Kecaman yang sama juga diberikan oleh politisi Polandia Tomasz Piotr Poreba dalam wawancara dengan sebuah media independent Inggris Breitbart London baru-baru ini. Katanya, "Menurut pendapat saya komentar ini diinspirasi oleh kelompok-kelompok liberal berpengaruh. Beberapa waktu yang lalu hubungan-hubungan antara suami-istri Clinton dan Soros telah terbongkar."

“Saya melihat komentar terakhir (Clinton) terkait Polandia dan Hungaria sebagai bagian dari hubungan Clinton-Soros: Soros mendukung suami-istri Clinton dan mereka mengikuti perintahnya. Ini bukan rahasia lagi.”

Pernyataan Clinton juga memicu kemarahan komunitas keturunan Polandia di Amerika. Puluhan orang melakukan aksi demonstrasi mengecam Clinton dan menuntut permohonan maaf kepada pemerintah Polandia.

“Tidak ada lagi Clinton!” teriak mereka di sebuah acara penggalangan dana yang digelar suami-istri Clinton.(ca)

1 comment:

kasamago said...

Konflik besar tak akan terelakan lg di Eropa bila arus pengungsi mengalir bak banjir bah tnpa kendali..