Monday 9 May 2016

Politisi Israel: Raja Saudi Biayai Kampanye Netanyahu

Indonesian Free Press -- Seorang politisi senior Israel mengklaim bahwa Raja Saudi Arabia telah menggelontorkan uang hingga $80 juta atau mendekati Rp1 triliun untuk mendanai kampanye Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada tahun 2015 lalu.

Isaac Hertog, anggota parlemen Israel yang juga Ketua Partai Buruh Israel, mengatakan, "Pada bulan Maret 2015, Raja Salman telah mendepositokan $80 juta untuk mendukung kampanye Netanyahu melalui warga Suriah-Spanyol bernama Mohamed Eyad Kayali."

Informasi itu, kata Hertog, diperoleh dari bocoran dokumen-dokumen yang terkenal dengan sebutan 'Panama Papers'.

"Uang itu didepositokan atas nama sebuah perusahaan di British Virgin Islands yang dimiliki oleh Teddy Sagi, seorang pengusaha kaya Israel, yang telah mengalokasikan dana itu untuk mendanai Benjamin Netanyahu,” tambah Hertog seperti dilansir Press TV, kemarin (8 Mei).

Netanyahu diketahui, dalam beberapa kesempatan terakhir, menyinggung tentang hubungan antara Israel dengan Saudi Arabia dan negara-negara Arab lainnya. Pada bulan Maret lalu, misalnya, ia mengatakan bahwa hubungan Israel dengan negara-negara Arab telah 'menghangat secara dramatis'. Para pengamat menganggap pernyataan itu sebagai pengakuan tersirat tentang hubungan rahasia antara Israel dengan Arab Saudi dan sejumlah negara Arab lainnya.

Sebelumnya pada bulan Februari, Moshe Ya’alon, menteri urusan militer Israel, mengungkapkan adanya 'saluran-saluran terbuka' antara Israel dengan negara-negara Arab. Namun, ia mengatakan tidak bisa menjabat tangan pejabat Israel di depan umum karena hal itu 'sensitif'.

Ya'alon kemudian mengakui terus terang telah bersalaman dengan Pangeran Turki bin Faisal al-Saud, yang juga secara terang-terangan mengakui telah bertemu dengan pejabat-pejabat Israel. Ia bahkan mengakui akan merasa senang jika dipilih sebagai duta besar Saudi untuk Israel.

Lebih jauh, media Israel Jerusalem Post, bulan lalu menulis bahwa alih-alih menjadi terisolir, Israel justru semakin dekat berhubungan dengan Saudi.

“Sebagian dari hubungan ini termasuk pembukaan sebuah kantor misi Israel di Abu Dhabi dan meningkatkan kontak dengan negara-negara Teluk,” tulis laporan Jerussalem Post.

Sejumlah laporan media independen, termsuk blog ini, menyebutkan Israel dan Saudi telah membangun komando bersama di Laut Merah dan Israel telah memberikan pelatihan kepada sejumlah perwira Saudi Arabia.

Seorang mantan perwira tinggi Saudi baru-baru ini juga mengatakan bahwa Saudi segera akan membuka kantor kedubes di Israel jika Israel bersedia menerima 'Inisiatif Arab' yang diusulkan Saudi tentang perdamaian Arab Israel.

Pada bulan April, Deputi Sekjend Hizbollah Sheikh Naim Qassem, mengatakan bahwa Israel telah melatih sejumlah perwira Saudi secara diam-diam.

"Saudi baru-baru ini telah memenuhi lingkaran proyek Israel secara terbuka maupun rahasia," kata Sheikh Qassem.(ca)

No comments: