Indonesian Free Press -- Pengantar blogger. Kami sebenarnya sudah cukup lama ingin menulis tentang tema ini, yaitu kewajiban untuk mencintai keturunan Rosulullah.
Setidaknya tiga orang teman blogger yang memiliki reputasi sebagai intelektual muslim telah menolak pendapat tersebut di atas. Serang di antara mereka adalah mantan pemimpin redaksi majalah Islam terbesar di Indonesia, lainnya adalah penulis aktif di kota Medan dan terakhir wartawan senior yang juga host TVRI Medan.
Mereka semuanya berpendapat hal itu (keutamaan keturunan Rosulullah dibandingkan bukan keturunan Rosulullah) bertentangan dengan prinsip keadilan dan bertentangan dengan dalil dalam Islam: "Manusia yang utama adalah yang paling bertaqwa".
Ingin saya jelaskan bahwa keadilan menurut manusia bukanlah keadilan yang hakiki. Keadilan manusia yang hakiki adalah dengan menerima semua ketetapan Sang Penciptanya. Bila setiap mahluk diperkenankan untuk menuntut 'keadilan' menurut versinya, maka dunia ini akan kacau balau. Orang miskin akan menuntut untuk dijadikan sebagai orang kaya, binatang akan menuntut untuk dijadikan manusia, dan lain sebagainya.
Adapun dalil tentang "Manusia yang utama adalah yang paling bertaqwa", itu adalah satu produk hukum yang bersifat umum. Sementara dalam sistem hukum juga terdapat produk hukum yang sifatnya khusus, dan yang khusus selalu mengalahkan yang umum.
Misal saja, dalam konstitusi kita disebutkan bahwa 'semua warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan'. Pada saat yang sama, konstitusi kita juga menyebutkan bahwa 'Presiden memberikan grasi, amnesti dan abolisi'. Yang pertama adalah hukum umum dan yang kedua adalah khusus, dan Presiden berhak menganulir keputusan pengadilan dengan memberikan grasi, amnesti dan abolisi.
Demikian juga dengan keutamaan keturunan (Ttrah) Rosulullah, adalah ketentuan Allah yang bersifat khusus, dan hal itu mengalahkan ketentuan Allah lainnya yang bersifat umum.
Sebenarnya bukan hanya Itrah Rosulullah saja yang diistimewakan Allah karena hubungannya dengan Rosulullah. Para istri Rosulullah juga demikian. Mereka diharamkan menikah lagi, diharamkan menerima sedekah, dan setiap amal maupun dosa yang dilakukan dihisab dua kali lipat oleh Allah.
----------------------
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Segala puji milik Allah SWT, yang telah memberikan nikmat karunia yang maha luas kepada semua makhluk-Nya, yang seandainya setiap pepohonan dijadikan pena, dan air laut semua dijadikan tinta, bahkan hingga air laut itu habis, takkan mampu menuliskan besarnya nikmat Allah SWT melainkan hanya sedikit yang mampu dituliskan.
Sholawat dan salam selalu tercurah bagi kekasih-Mu yang mulia, Rasulullah Muhammad SAW, yang melalui beliaulah cahaya Islam yang terang benderang menyinari hati umat Islam hingga hari ini.
Semoga, kita semua termasuk ummat yang mendapatkan syafaat beliau di hari qiyamat. Amiin YRA.
Kepada para pembenci Habib Muhammad Rizieq Shihab, saya ingin mengingatkan, bahwa Rasulullah SAW diperintahkan oleh Allah SWT didalam Surat As Syura : 23
“.... Katakanlah (Muhammad):
"Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun (harta benda) atas seruanku (menyampaikan risalah) kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan (Keturunan Muhammad SAW)". As Syura : 23”
Rasulullah SAW telah berjasa sangat besar menyampaikah risalah Agama Islam, sehingga hingga hari ini ada miliaran orang diseluruh dunia menganut ajaran Agama Islam.
Atas jasa yang besar itu, beliau tidak meminta apapun.
Tetapi Allah SWT memerintahkan, agar Rasulullah SAW meminta upah kepada ummatnya.
Bukan harta benda yang diminta, bukan pula jabatan dan kekuasaan.
Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk meminta upah, yakni kecintaan umat Islam kepada anak keturunan Rasulullah SAW. Hanya itu saja yang beliau pinta atas perintah Allah SWT.
Silakan baca Kitab Tafsir Ibnu Katsir untuk bisa tahu asbabun nuzul dan tujuan dari ayat ini.
Sehingga ini menjadi pegangan betul bagi kaum Ahlussunnah Wal Jama'ah agar mencintai Ahlul Bait, yakni keturunan dari Nabi Muhammad SAW.
Kalau hatimu dengki dengan mengatakan bahwa keturunan Rasulullah SAW itu sudah terputus karena Rasulullah tidak memiliki anak laki-laki yang bisa meneruskan keturunan dan Rasulullah SAW hanya memiliki anak keturunan melalui putrinya Fatimah Azzahra, Maka perbuatanmu mengatakan Rasulullah SAW tidak memiliki keturunan, sama persis seperti orang-orang kafir dahulu yang menghina Rasulullah SAW dengan sebutan "Si Abtar" alias si mandul, atau orang yang keturunannya terputus.
Karena ejekan itulah Rasulullah SAW sangat sedih, sehingga turunlah Surat Al Kautsar, yang memberitahukan bahwa Rasulullah SAW mendapatkan nikmat yang sangat besar, diantaranya adalah nikmat mendapat keturunan.
Dan Allah SWT sendiri yang mengatakan, bahwa orang yang menyebut Rasulullah SAW Abtar, merekalah yang akhirnya terputus (Abtar). Silakan baca asbabun nuzul Surat Al Kautsar!
Kalau kau mau mengatakan, mana mungkin punya anak keturunan dari seorang perempuan? Bagi Allah SWT hal itu terlalu mudah!
Bahkan Nabi Isa AS saja bisa lahir tanpa memiliki Ayah. Siti Hawa bisa lahir tanpa Ibu, dan Nabi Adam AS bisa ada tanpa Ayah dan Ibu. Kenapa Allah SWT tidak sanggup membuat keturunan Rasulullah SAW melalui Fatimah Azzahra???
Rasulullah SAW tidak meminta upah kepadamu, kecuali hanya kecintaanmu pada anak keturunannya. Dan kenapa hari ini engkau yang mengaku muslim, begitu bersemangat mencaci maki salah satu anak cucunya?
Bukan hanya engkau menyakiti hati Rasulullah SAW karena cucunya dihina dan dicaci maki, tetapi engkaupun telah keluar dari Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah yang menjunjung tinggi kecintaan kepada Ahlul Bait.
Apakah engkau merasa akhlakmu lebih baik dari Habib Rizieq?
Engkau lebih bertaqwa dari Habib Rizieq, sementara hatimu dipenuhi dengan kebencian kepada cucu keturunan Rasulullah SAW?
Kau mungkin beralasan, "Habib Rizieq itu akhlaqnya buruk!"
Perintah Allah SWT dalam QS As Syura: 23, tidak ada kaitan, apakah yang harus kau cintai semata-mata hanya keturunan Rasulullah SAW yang akhlaqnya baik saja, dan kau harus membenci yang akhlaqnya tidak baik?
Keturunan Rasulullah SAW bukanlah malaikat yang bebas dari cela dan dosa. Bebas dari berbuat maksiat dan kesalahan. Tetapi, sekalipun demikian, engkau tidak ada hak untuk membenci mereka.
Kau hanya wajib mencintai mereka!
Jika mereka akhlaqnya baik, maka kau ikuti mereka sebagai bentuk rasa cintamu dan bukti ketaatanmu pada Allah SWT.
Jika mereka akhlaqnya tidak baik, maka kau luruskan mereka dengan ikhsan, sebagai bukti cintamu dan taatmu kepada Allah SWT.
Seandainya ada ahlul bait Rasulullah SAW berakhlaq buruk, jangan kau caci, jangan kau maki, tapi peringatkan, luruskan, jangan malah kau tinggalkan, sebagaimana cintamu pada anakmu yang tidak berkurang, sekalipun anakmu berbuat salah dan kemaksiatan.
Kau akan dengan sabar mengajak anakmu pada kebaikan, memperingatkan jika bermaksiat, dan kau pun tetap menyayangi anak-anakmu. Demikianlah seharusnya kau memperlakukan Ahlul Bait.
Dari Zaid Ibn Arqam RA: Suatu hari Rasulullas SAW bangkit melakukan khotbah disebuah mata air yang dikenal dengan nama Khum, terletak diantara Makah dan Madinah.
Pertama beliau mengucapkan Hamdalah dan sanjungan kepada Allah SWT, lalu memberi peringatan dan nasihat.
Setelah itu beliau bersabda:
"Amma ba'du. Hai manusia, sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia yang hampir kedatangan utusan Tuhanku, lalu aku menyambutnya.
Dan sesungguhnya aku titipkan kepada kalian dua perkara yang berat, yang pertama ialah Kitabullah yang didalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, maka ambillah Kitabullah dan berpegang teguhlah kepadanya.
Dan (yang kedua ialah) Ahlul Baitku, aku ingatkan kalian kalian kepada Allah tentang Ahlul Baitku, aku ingatkan kalian kepada Allah tentang Ahlul Baitku."
Husain RA bertanya kepada Zaid Bin Arqam RA: Siapakah yang dimaksud dengan Ahlul Baitnya? Dan dijawab oleh Zaid, yang termasuk Ahlul Bait adalah mereka yang haram menerima zakat, yakni mereka dari keluarga Ali, Keluarga Aqil, keluarga Ja'far dan keluarga Abbas.
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Al Imam Muslim dan Al Imam Nasai.
Terlalu banyak kalau saya ceritakan Hadits tentang Ahlul Bait / Keturunan dari Rasulullah SAW, yang Rasul sampaikan bahwa mereka tidak akan berpisah dengan Al Qur'an, hingga hari kiamat.
Silakan tanyakan saja kepada Ustadz atau Kyaimu. Hadits-hadits tentang Ahlul Bait.
Habib Muhammad Rizieq Shihab, engkau suka atau tidak, engkau tidak bisa merubah kenyataan bahwa beliau adalah salah satu Ahlul Bait Rasulullah SAW, yang haram bagimu untuk membenci mereka.
_Nasab Habib Muhammad Rizieq Syihab bin Husein bin Muhammad bin Husein bin Abdullah bin Husein bin Muhammad bin Syeikh bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad Syihabuddin Al-Asghar bin Abdurrahman Al-Qadhi bin Ahmad Syihabuddin Al-Akbar bin Abdurrahman bin Syeikh Ali bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf …bin Muhammad Maulad Daawilah bin Ali bin Alwi Ibnul Faqih bin Muhammad Al-Faqihil Muqaddam bin Ali Walidil Faqih bin Muhammad Shahib Murbath bin Ali Khala’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa An-Naqib bin Muhammad Djamaluddin bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far As-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein As-Sibth bin Ali bin Abi Thalib wa Fathimah Az-Zahra binta Rasulullah Muhammad SAW._
Sekalipun sudah aku beberkan tentang kebenaran ini, engkau akan tetap lebih memilih untuk mengikuti syetan, untuk membenci anak keturunan Rasulullah, yang didalamnya ada darah Rasulullah SAW yang mengalir, SILAKAN!
Engkau akan mempertanggung jawabkan perbuatanmu itu dihadapan Allah SWT kelak pada Yaumul Hisab, hari dimana amalmu diperhitungkan oleh Allah SWT.
Dan ketika itu, engkau sangat mengharap pertolongan dari Baginda Nabi Muhammad SAW, dan seandainya Rasulullah SAW bertanya kepadamu, "Bagaimana engkau memperlakukan anak keturunanku didunia?" Bagaimanakah engkau akan menjawabnya? Apakah kau akan menjawab: Aku mencacinya, aku memakinya, aku memfitnahnya, aku mengutuknya!
Akankah jawaban itu yang akan kau sampaikan pada Rasulullah SAW padahal pada waktu itu engkau meratap-ratap memohon syafaat kepada Rasulullah SAW?
Mungkinkah Rasulullah SAW memberikan syafaat kepada orang yang telah menghina dan mencaci anak cucunya?
Mungkinkah Rasulullah SAW akan memberikan syafaat untuk manusia yang telah mengabaikan Hadits Tsaqalain, yang Rasulullah SAW sampai berpesan 3x agar kita berpegang teguh pada Ahlul bait?
Mungkinkah Rasulullah SAW memberikan syafaat kepada manusia yang mengabaikan perintah pada QS As Syura: 23?
Saya mengingatkan anda untuk segera bertaubat!
Tetapi jika mulai hari ini dan seterusnya, setelah anda mengetahui kebenaran ini, anda tidak mau bertaubat, ketahuilah, maka turun Laknat Allah SWT dan Rasulullah SAW kepadamu!
Silakan anda yang keras hatinya, kotor nuraninya, mengabaikan dan bahkan meremehkan peringatan ini. Saya tidak akan heran.
Kenapa? Bagaimana mau heran, amanah Rasulullah SAW dan Perintah Allah SWT saja berani engkau abaikan.
Semoga engkau masih diberikan hidayah oleh Allah SWT setelah datangnya peringatan ini.
Dan jika engkau bertaubat, semoga Allah SWT menjadikanmu insan yang mulia didunia dan diakhirat, atas sebab kecintaanmu kepada Rasulullah SAW dan anak cucunya.
Amiin Yaa Rabbal 'Alamiin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
*Much Nasrulloh Al Jufry II*
NB:
Bagi anda para pecinta Ahlul Bait Rasulullah SAW, silakan sebarkan Surat Terbuka ini agar sampai kepada sebanyak mungkin saudara muslim yang tersesat memusuhi Ahlul Bait Nabi SAW dan semoga kembali bertobat dan kembali mengkaji Islam dg baik.
4 comments:
Anda benar.Alhamdulillah..
Allahu Akbar..
Janji Allah tidak termasuk kepada orang yang zalim,
Pada suatu kisah sahabat nabi bertanya ya muhammad... Bagaimana nasib bapk ku di ahirat sana..maka nabi pun. Menjawab.. Bapak mu dan bapak ku ada dineraka... Spenggal kisah dri nabi muhammad bisa di bayangkan bapak nya nabi aj masuk neraka bahkan paman nabi yg. Melindunggi perjuangan nabi sndri... Klo surga itu milik allah...g jaminan
Post a Comment