Wednesday, 8 November 2017

Saudi Makin Panas, Pangeran Oposisi Tewas setelah Helikopternya Ditembak Jatuh

Indonesian Free Press -- Situasi politik Saudi Arabia semakin panas setelah seorang pangeran Saudi Arabia yang dianggap sebagai oposan tewas bersama tujuh orang pendukungnya setelah helikopter yang membawa mereka ditambak jatuh.

Seperti dilaporkan situs Middle East Monitor melaporkan hari ini (8 November), insiden jatuhnya helikopter Pangeran Mansour bin Muqrin terjadi hari Minggu petang (5 November). Diduga kuat insiden tersebut diakibatkan oleh penembakan atas perintah Pangeran Mohammad bin Salman, Putra Mahkota dan Menteri Pertahanan.

Insiden ini hanya berselang sehari setelah terjadinya pembersihan besar-besaran terhadap sejumlah pangeran dan pejabat tinggi Saudi.


Mengutip sejumlah sumber di Saudi, Monitor melaporkan bahwa  sebelum tewas Pangeran bin Muqrien telah memobilisasi sejumlah pangeran dan pejabat untuk menentang Mohammad bin Salman.

"Sejumlah sumber menyebutkan bahwa serangan ini merupakan isyarat tegas kepada semua orang di lingkaran kerajaan bahwa Bin Salman tidak akan berhenti untuk membungkam para penentangnya," tulis Monitor.

Dalam upacara pemakaman bin Muqrin yang berlangsung hari Selasa (7 November) tampak Pangeran Muqrin bin Abdul Aziz Al Saud, mantan Deputi Putra Mahkota yang juga ayah kandung bin Muqrin, memanggul peti jenasah. Pangeran Muqrin tersingkir dari kekuasaan seiring dengan naiknya kedudukan Mohammad bin Salman setelah ayahnya, Pangeran Salman bin Abdul Aziz al Saud, naik tahta. Pangeran Muqrin dan Raja Salman adalah adik berkakak, sementara Pangeran bin MUqrin dan Pangeran bin Salman adalah saudara sepupu.

Sehari sebelum insiden, aparat keamanan Saudi atas perintah Mohammad bin Salman menangkap 11 pangeran dan 40 mantan menteri dan pejabat senior. Di antara mereka adalah Komandan Pasukan Garda Kerajaan Pangeran Miteb Bin Abdullah serta milioner Pangeran Al-Waleed Bin Talal. Mereka ditangkap atas tuduhan korupsi. Namun semua pengamat satu suara menyebut langkah ini sebagai bentuk konsolidasi kekuasaan Pangeran Mohammad bin Salman untuk menggantikan ayahnya sebagai raja.(ca)

1 comment:

Anonymous said...

KPK saudi kurang lebih sama dengan KPK di negara ini..bekerjanya demi kepentingan penguasa jongos taipan