Friday, 14 August 2009

Pengakuan Harold Wallace Rosenthal


.. kami orang-orang yahudi menikmati tempat istimewa di masyarakat sementara etnis-etnis lain melemah karena semangat "persamaan ras". Itulah sebabnya kami menciptakan jargon-jargon palsu "persamaan" sekaligus melemahkan etnis-etnis lain.

Kami orang yahudi masih tercengang dengan fakta betapa mudahnya orang-orang barat kristen jatuh ke dalam kekuasaan kami. Sementara goyim (orang-orang non-yahudi) bodoh lainnya menunggu Khrushchev (komunis) untuk mengubur mereka hidup-hidup, kami telah membuat mereka memenuhi semua yang kami inginkan.

Amerika tidak pernah mempunyai presiden yang sesungguhnya sejak tahun 1932. Roosevelt adalah orang kami dan semua presiden setelahnya adalah orang kami.

Adalah kebijakan zionisme dari awal hingga akhir, yang oleh para warga negara yang bodoh dianggap menguntungkan Amerika.

Kami yahudi menciptakan isu demi isu kepada rakyat Amerika. Kemudian kami mempromosikan isu-isu itu untuk membingungkan masyarakat. Dengan perhatian mereka yang tertuju pada isu-isu itu rakyat tidak melihat siapa di belakang layar kekuasaan. Kami mempermainkan rakyat Amerika dengan permainan kucing dan tikus.

Darah dari orang-orang bodoh akan terus mengalir pada saat kami menunggu hari kemenangan dunia.

Pada saat Yesus menyebarkan ajarannya, kami orang-orang yahudi memintanya untuk memberikan kerajaan spiritual dan material, namun ia hanya menjanjikan kerajaan spiritual. Maka kami menolaknya dan menyalibnya.

Orang-orang yahudi yang telah mengusir orang-orang Arab dari tanah Palestina akan melakukan hal yang sama terhadap Yesus yang ajarannya ditolak. Anda tahu, bukannya seorang pemimpin yang memberikan kerajaan bagi orang-orang yahudi, orang-orang seperti Anda memberikan seorang pecinta perdamaian bernama Jesus. Memberikan pipi kanan untuk pipi kiri yang ditampar? Sampah! Kami lebih percaya mata dibalas mata. Kami telah membangun kerajaan bumi tanpa ajaran Anda dan tanpa nabi Anda yang mengecewakan itu.

Yahudi adalah orang-orang yang paling cerdas di dunia. Maka jika merubah nama (untuk mengelabuhi) lebih menguntungkan kami, maka kami akan mengubah nama. Kami membaur dalam masyarakat Anda yang korup, dan sementara kami mendapatkan keuntungan, orang-orang goyim bodoh tidak menyadari orang-orang yang mempunyai nama seperti mereka ternyata yahudi. Kami telah menginfiltrasi Anda dengan efektif. Kami tahu apa yang Anda pikirkan karena adanya orang-orang kami di pemerintahan yang menyamar sebagai non-yahudi. Dan jangan terlalu dipikirkan soal ini karena di masa mendatang tidak ada lagi presiden dengan kekuasaan nyata di Amerika. Pemerintahan yang tidak terlihat akan mengambil alih kekuasaan itu.

Kebanyakan orang yahudi di seluruh dunia mengetahui apa yang terjadi di masyarakat mereka. Kami memiliki jaringan informasi yang tidak tertandingi dimanapun. Hanya orang-orang rendahan, orang-orang tak peduli, tidak punya informasi, dan orang-orang bermasalah yang bisa mendapatkan kedamaian dalam masyarakat Anda.

Di Uni Sovyet terdapat dua pemerintahan, satu yang terlihat dan satunya tidak terlihat. Pemerintahan yang terlihat terdiri dari berbagai bangsa sedang yang tidak terlihat semuanya orang yahudi. Polisi Rahasia Uni Sovyet yang sangat kuat hanya mendapat perintah dari pemerintahan yang tak terlihat. Ada sekitar enam sampai tujuh juta anggota partai komunis Uni Sovyet, 50% yahudi dan 50% non-yahudi. Namun non-yahudi komunis tidak bisa dipercaya. Komunis yahudi saling percaya satu sama lain sementara komunis non-yahudi saling intai satu sama lain. Setiap lima atau enam tahun kami mengadakan pembersihan besar-besaran terhadap orang-orang komunis non-yahudi yang biasanya telah mulai curiga dengan kiprah orang-orang yahudi.

PBB tidak lain adalah pintu perangkap bagi terciptanya kamp konsentrasi komunisme yang sangat besar. Kami membuat dan mengontrol PBB, dan lembaga ini akan memegang peranan vital saat kami berhasil membentuk pemerintahan global (Uni Eropa adalah bentuk lebih kecil dari pemerintahan tersebut yang akan segera disusul dengan NAFTA dan blok-blok ekonomi-pertahanan lainnya. Blok-blok itu pada akhirnya akan melebur menjadi satu menjadi pemerintahan global yang telah diupayakan secara sistematis oleh orang-orang yahudi, blogger).

Adalah telah menjadi aturan baku untuk menghancurkan unsur-unsur pemerintahan yang ada sebelum komunisme, termasuk keluarga dan sanak kerabatnya kecuali orang-orang yahudi. Setelah berkuasa kami membunuh semua anggota kepolisian, perwira tentara dan keluarganya, kecuali orang yahudi. Jika satu negara non komunis memberangus komunisme di negaranya, sebenarnya mereka telah membuka kedok yahudi di negaranya. Namun kami tidak sebodoh itu. Kami mempunyai kontrol atas semua propaganda dan negara non-komunis. Di setiap negara atau suatu sistem kami mengontrol semua bentuk media massa, termasuk surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Kami bahkan mengatur musik yang Anda dengarkan dan artis-artis yang Anda lihat. Kami juga menyensor lagu-lagu yang akan dirilis ke publik. Tidak lama lagi kami akan mengontrol sepenuhnya pikiran dan ide-ide Anda semua melalui media massa kami.

Akan ada peperangan antar kelas yang sengaja diciptakan di Amerika, dan banyak orang akan dilikuidasi (dibunuh atau dipenjara). Anda (kalangan terpelajar) tidak diragukan adalah di antara mereka yang dilikuidasi. Tapi yahudi tidak akan disentuh. Saya tidak membual, saya memberikan fakta-fakta. Telah terlambat jauh bagi kalian orang-orang kristen untuk mempertahankan diri. Pada jaman dahulu kami telah menjadi agresor dan tidak dipungkiri inilah tujuan terbesar dalam hidup kami. Kami menjadi agresor karena Anda telah mencuri ajaran agama kami.

Yahudi adalah satu kebudayaan yang tidak tertandingi sepanjang sejarah. Agama dan budaya Anda yang disebut "kristen" tidak lain hanyalah agama yang menyimpang dari agama yahudi. Budaya dan intelektualisme yahudi mempengaruhi seluruh kebudayaan dunia.

Orang-orang negro (kulit hitam) secara penuh berada di bawah kendali tangan kami dan telah membantu pencapaian tujuan-tujuan kami. Sepanjang mereka mendapat perhatian yang mereka inginkan, mereka akan melayani dan membantu program-program kami (Oprah Winfrey, Will Smith, Barrack Obama, Marthin Luther King, dll, blogger).

Uang bagi kami lebih penting daripada moralitas. Kami dapat menyelesaikan semua hal dengan uang. Kami telah membuktikan hal itu di Israel, negara dimana ancaman terus-menerus terjadi. Israel kini dapat mengalahkan setiap serangan musuh-musuhnya (terbukti kini telah terbalik, Israel selalu kalah dalam serangan-serangannya terhadap musuh-musuhnya: Hamas dan Hizbollah). Elemen-elemen paling cerdas kami akan membangun negara Israel yang kecil menjadi negeri impian di timur tengah. Israel juga akan menjadi pusat pemerintahan global.

Apa yang diketahui orang tentang pemerintahan mereka? Mayoritas rakyat adalah cuek dan bodoh.

Kami menentukan pikiran-pikiran Anda dan kami bahkan telah mencuci otak Anda dengan perasaan bersalah, takut dan trauma yang membuat Anda ketakutan untuk mengkritik yahudi secara terbuka.

Sejak jaman dahulu kala, didorong oleh keinginan menguasai dunia, yahudi berusaha mencari sesuatu yang dapat mengalihkan semua perhatian dari aspek rasial. Tidak ada yang lebih efektif daripada mengambil dan memanfaatkan ide-ide agama. Kami terpaksa meminjam ide ini dari bangsa Arya (kulit putih). Kami masyarakat yahudi tidak pernah memiliki institusi agama yang dibangun dari kesadaran kami sendiri karena kami memang tidak memiliki nilai-nilai ideal. Ini berarti bahwa kepercayaan hidup (agama) yang berada di atas realitas kehidupan tidak bisa kami terima.

Kenyataannya adalah kitab suci kami Talmud tidak mengajarkan tentang kehidupan setelah kehidupan dunia, melainkan sepenuhnya mengajarkan aspek-aspek kehidupan dunia. Kitab ini merupakan kumpulan dari berbagai petunjuk tentang bagaimana menjaga kemurnian ras yahudi dan mengatur hubungan antara yahudi dengan ras lainnya. Ajaran kami tidak mempedulikan masalah moral, melainkan tentang bagaimana mendapatkan sesuatu.

Kami adalah contoh terbaik dari suatu bentuk produk dimana ajaran agama berjalan lambat. Pendiri kekristenan (Yesus atau Isa) tidak menyembunyikan ramalannya tentang yahudi dan fakta bahwa ia bukan bagian dari kami (yahudi). Saat yesus melihat waktunya untuk bertindak, ia mengusir kami dari kuil Tuhan (kuil Solomon, tempat pemujaan tertinggi agama yahudi di Jerussalem yang oleh orang-orang yahudi digunakan untuk pasar), karena seperti biasa, kami menggunakan agama untuk kepentingan duniawi kami. Dan pada saat itulah kami memutuskan untuk menyalib Yesus.

Kami bisa bertahan hidup di antara bangsa-bangsa di dunia selama kami bisa mengelabuhi mereka bahwa Israel bukan ras yang nyata melainkan sebuah kelompok agama semata. Dan kenyataannya inilah kebohongan kami yang terbesar.

Jew telah menciptakan lima kebohongan besar yang bekerja menyembunyikan sifat-sifat asli yahudi sekaligus menjaga status dan kekuasaannya:

1) Yahudi adalah bangsa Israel, "bangsa pilihan"
2) Yesus kristus adalah orang yahudi
3) Enam juga orang yahudi meninggal dalam peristiwa holocaust dalam Perang Dunia II
4) Semua bangsa dan ras adalah sama dan bersaudara
5) Yahudi hanyalah satu aliran agama semata (bukan bangsa atau ras)

Kami wajib menyembunyikan kharakter khusus kami dan mengendalikan gaya hidup kami sehingga kami bisa melanjutkan eksistensi kami sebagai parasit di antara bangsa-bangsa di dunia. Keberhasilan kami dalam hal ini sedemikian jauh sehingga kebanyakan orang percaya bahwa orang-orang yahudi di dekat mereka adalah bukan yahudi melainkan benar-benar asli bangsa Perancis, Inggris, Italia, Jerman yang secara kebetulan mempunyai aliran agama yang berbeda.

Dan khususnya di bidang pemerintahan dimana para politisi tidak memiliki pengetahuan sejarah yang cukup, kami mampu menerapkan penyamaran kami sepenuhnya secara lebih mudah sehingga tidak ada kecurigaan sedikitpun bahwa kami, yahudi, telah membentuk sebuah negara (Israel) dan bukan hanya sekedar ajaran agama.

(Harold Wallace Rosenthal, yahudi kaya dan berpengaruh yang pernah bekerja dalam pemerintahan Amerika).

Runtuhnya "Kemaharajaan" Amerika Serikat (Bagian II)


Dikembangkan dari: Jim Quinn – TheBurningPlatform.com 5 August 2009


Penciptaan uang tanpa cadangan

"Bahan-bahan makanan di kota-kota menipis. Orang-orang kota terpaksa kembali ke desa-desa untuk bertani. Konsekwensinya para kaisar mengeluarkan peraturan yang melarang orang kota pindah ke desa (ruralisasi), namun peraturan itu tidak efektif. Orang yang kelaparan karena tidak mendapatkan makanan di kota tentu tidak peduli dengan aturan semacam itu." (Ludwig von Mises – Human Action)

Ekonom Ludwig von Mises berargumen bahwa kebijakan ekonomi yang salah telah menjadi penyebab runtuhnya kemaharajaan Romawi. Ia mencontohkan kebijakan interfensi pasar yang mengakibatkan terjadinya inflasi. Juga pemberian makanan dan hiburan gratis di kota-kota. Kerajaan mengeluarkan belanja yang lebih besar dari kemampuannya.

Pembelian barang-barang mewah dan eksotik dari timur seperti sutera, gading, kayu hitam, rempah-rempah menguras cadangan emas negara. Setelah emas tidak mencukupi lagi maka kerajaan mencetak uang logam dengan kadar yang lebih rendah dan akhirnya tidak mengandung emas sama sekali.

Untuk membiayai belanja negara yang membengkak, kerajaan mengandalkan penciptaan uang logam, mendorong proses "debasing" (terlepas dari standar emas) semakin cepat.

Hal yang sama terjadi di "kemaharajaan Amerika". Proses debasing telah terjadi sejak didirikannya Federal Reserve Bank, bank sentral milik swasta, tahun 1913. Proses ini dipercepat oleh kebijakan Presiden Rossevelt yang menahan semua cadangan emas pada tahun 1930. Dan proses ini semakin sempurna setelah Presiden Nixon meninggalkan strandarisasi dolar dengan emas tahun 1971. Sejak itu Federal Reserve, bank sentral milik swasta itu, berhak mencetak berapapun uang kertas. Akibatnya nilai dolar terhadap emas merosot terus. Dibanding tahun 1970, saat ini nilai dolar terhadap emas melorot hingga 93%.


Military Complex

Dalam hal kebijakan luar negeri, Amerika tidak mau belajar dari kesalahan Romawi yang menjadi salah satu sebab keruntuhannya. Amerika telah menempatkan pasukannya di 117 negara di seluruh dunia. Untuk menimbulkan kesan yang lebih moderat, Amerika menggunakan jasa perusahaan penyedia tentara bayaran seperti Blackwater.

Menggunakan asset-asset militer untuk mengejar keuntungan politik sudah sangat biasa dalam sejarah kerajaan-kerajaan jaman dahulu, namun membawa dampak yang sangat buruk dan hilangnya kesempatan yang baik selamanya.

Amerika telah memenangkan perang dingin dengan Uni Sovyet dan menjadi satu-satunya superpower dunia, namun justru jatuh dalam lubang yang sama dengan kerajaan-kerajaan jaman dahulu kala. Daripada menkonsentrasikan diri untuk kesejahteraan rakyatnya, Amerika terjerembab dalam petualangan-petualangan militer di berbagai penjuru dunia yang mahal dan menyakitkan.

Di antara petualangan itu adalah membiayai Osama bin Laden dan Saddam Hussein untuk memerangi musuh-musuh Amerika. Tapi kemudian keduanya menjadi musuh yang membahayakan.

Berusaha menjaga kepentingan nasinalnya yang tersebar luas dan untuk mempertahankan diri sari musuh yang banyak yang awalnya diciptakan justru untuk menjaga kepentingannya, menyebabkan militerisme Amerika sampai pada satu titik dimana sebanyak 44% dari pajak yang dikumpulkan dari rakyat Amerika habis untuk belanja militer.

Sejak tahun 1991 saja Amerika telah berperang di Kuwait, Somalia, Balkan, Sudan, Afghanistan, dan Iraq dan lain-lainnya. Dalam semua peperangan itu Congress justru mengabaikan haknya sebagai institusi yang berhak menyatakan perang, dan menyerahkan urusan itu kepada presiden sehingga secara otomatis melemahkan stuktur negara yang dibangun atas tiga pilar: eksekutif (presiden), legislatif (Congress) dan yudikatif (kehakiman).

Sejak tahun 1991 pula Amerika telah menghabiskan $7 triliun untuk belanja militernya. Hutang pemerintah tahun 1991 "hanya" $3,2 triliun. Saat ini angka tersebut telah mencapai $11,6 triliun atau naik 360% dalam 18 tahun. Pada tahun 2001 belanja militer Amerika mencapai 17% dari total anggaran pemerintah. Tahun ini angka tersebut telah mencapai 26%.


Kollaps

Buku-buku sejarah mungkin akan mencapat bahwa tahun 1980-an adalah tahun-tahun di mana fase kejatuhan Amerika dimulai. Tahun-tahun itu dimana gelombang pertama generasi baby boomer mencapai umur 35 tahun dan mengalihkan perhatian sepenuhnya untuk memenuhi "impian Amerika", dengan kredit. Sejak tahun itu kredit rumah tangga melonjak dari $1 triliun menjadi $14 triliun sementara tingkat tabungan melorot dari 12% menjadi 0%.

Ada banyak cara untuk penggunaan kredit, sebagian cukup cerdas dan praktis. Memutar hutang kredit card untuk membeli barang-barang "canggih" yang tidak perlu adalah bukan dalam kategori itu. Saat ini di Amerika hutang outstanding dari kartu kredit mencapai $950 miliar, atau rata-rata satu rumah tangga memiliki hutang dari kartu kredit mencapai $9.000, atau sekitar Rp90 juta. Rata-rata satu orang warga Amerika memiliki 9 kartu kredit. Satu kartu kredit saja sudah cukup untuk membuat seseorang hidup di atas kemampuannya untuk sementara. Seperti halnya kredit rumah (mortgage) yang berujung pada krisis keuangan yang mengakibatkan jutaan pemilik rumah diusir dari rumah kreditannya yang belum lunas.

Ini adalah saat dimana fantasi dan kenyataan bertemu. Orang bisa mendapatkan kredit sepanjang bank-bank bersedia menyediakannya. Saat perbankan menghentikan kreditnya karena dianggap sudah terlalu besar, rakyat mendapatkan kenyataan sebagai orang yang terlilit hutang.

Dengan mencetak uang dari udara kosong (tanpa perlu cadangan emas), perbankan dan teman-temannya di pemerintahan, telah membawa Amerika dan bahkan ekonomi global, ke jurang kehancuran.

Saat ini kebanyakan rakyat masih percaya negara belum jatuh dari relnya. Mereka percaya bahwa meminjam kredit untuk membiayai hidup di atas kemampuan adalah sebuah pilihan rasional. Mereka yakin pemerintah akan menolong mereka saat dibutuhkan dan juga percaya kebijakan pajak progresif (semakin kaya semakin tinggi tarif pajaknya) adalah ide yang baik. Tentu saja mereka tidak tahu bahwa pemerintah pun telah bangkrut dengan hutang yang tidak mungkin terbayar dan hanya mengandalkan belanjanya dengan pinjaman baru, gali lubang tutup lubang namun dengan lubang yang semakin besar setiap saat.

Hutang yang membumbung, militerisme, program sosial bermotif politis, dan program-program "besar pasak dari tiang" lainnya telah sampai pada satu titik dimana keruntuhan Amerika adalah sebuah keniscayaan.

Krisis ekonomi keuangan akhir-akhir ini tidak sama dengan krisis serupa yang pernah terjadi yang biasanya berakhir dalam beberapa bulan. Bahkan jika pemerintah membelanjakan semua uangnya untuk kesejahteraan rakyat, hal ini tidak banyak membantu karena pemerintah sendiri harus mengandalkan hutang untuk membiayai belanjanya.

Seperti sejarah keruntuhan Romawi, belanja militer, sosial dan politik telah sampai pada satu titik dimana semua itu menjadi faktor yang menghancurkan.

Friday, 7 August 2009

Runtuhnya "Kemaharajaan" Amerika (Bagian I)


Dikembangkan dari: Jim Quinn – TheBurningPlatform.com 5 August 2009

-------------

"Keruntuhan Romawi adalah natural dan merupakan efek yang tidak terhindar dari kebesarannya sendiri. Kesejahteraan (yang tidak terkelola) membuka jalan bagi keruntuhan; sebab-sebab keruntuhan semakin bertambah besar seiring semakin besarnya wilayah kerajaan; dan segera setelah timingnya tepat, bangunan menakjubkan itu memberikan tekanan kepada dirinya sendiri untuk runtuh." Edward Gibbon – The Decline and Fall of the Roman Empire.

Setelah menguasai dunia selama beberapa abad, kerajaan Romawi runtuh karena beberapa faktor yang dipercaya para sejarah, tidak menimbulkan dampak besar jika tidak saling terkait dan menjadi faktor menentukan saat faktor-faktor itu bekerja simultan. Belanja militer yang membengkak dan tak terkontrol, sistem ekonomi yang tidak terkendali, dan penciptaan uang tanpa cadangan emas (fiat money), semuanya memainkan peranannya.

Seperti telah tercatat dalam sejarah para kaisar Roma telah berusaha mengalihkan perhatian masyarakat dari persoalan yang dihadapi negara dengan memberikan hiburan-hiburan (gladiator) dan makanan gratis. Namun semua itu tidak dapat mencegah keruntuhan negara yang disebabkan bebannya sendiri.

Ada beberapa faktor yang sama antara sejarah akhir kerajaan Romawi dengan kondisi negara Amerika Serikat saat ini yang telah berumur 235 tahun. Perbedaanya adalah Amerika tumbuh lebih cepat dari Romawi dan kemungkinan terdekatnya adalah Amerika akan runtuh juga lebih cepat.



Perluasan kekuasaan yang tidak terkendali

"Runtuhnya perdagangan dan industri tidak menjadi penyebab keruntuhan Romawi, melainkan keruntuhan sektor pertanian yang ditinggalkan petani, di beberapa tempat bahkan dalam skala sangat besar. Terkadang karena faktor invasi bangsa-bangsa barbar. Namun penyebab terbesar hal ini adalah pengenaan pajak tanah yang tinggi di daerah-daerah pinggiran yang menyebabkan ditinggalkan para petani. Ekstensifikasi pajak disebabkan oleh anggaran militer yang melonjak dan akibatnya adalah menarik invasi bangsa-bangsa barbar" (Arthur Ferrill – The Fall of the Roman Empire: The Military Explanation)

Ekonomi kerajaan Romawi adalah berdasar pada hasil pampasan perang. Saat wilayah bertambah, kerajaan menempatkan garnisun militer di wilayah baru untuk mengkontrol wilayah itu dan untuk membiayainya mengandalkan para pedagang bangsa Germanic. Namun saat ekspansi terhenti dan tidak adalah lagi pampasan perang yang dihasilkan, tidak ada lagi uang untuk membiayai kebutuhan negara. Sementara rakyat Romawi yang terbiasa hidup senang berubah menjadi menjadi pemalas.

Dalam kontek modern, sebagai negara yang selamat dari kehancuran perang dunia I dan II, Amerika muncul sebagai kemaharajaan baru menggantikan Inggris. Faktor-faktor keruntuhan Romawi tidak terulang, namun iramanya sama.

Daripada merampok, Amerika menggunakan model lain untuk menguasai, yaitu mendiktekan syarat-syarat yang membuat mata uang dolar sebagai mata uang internasional serta membanjiri dunia dengan produksi barang-barang manufaktur yang dicari orang terutama setelah kehancuran perang. Surplus perdagangan internasional yang membumbung tinggi membuat Amerika menjadi negara super makmur.

Sementara itu militer Amerika, demi menjaga kepentingan ekonomi internasionalnya, kemudian berubah menjadi polisi dunia dan melibatkan diri dalam berbagai konflik militer. Bahkan saat tidak terjadi konflik militer (seperti Indonesia misalnya, blogger), Amerika tetap menggelar operasi inteligen yang membutuhkan biaya besar.


Roti dan Hiburan

Already long ago, from when we sold our vote to no man, the People have abdicated our duties; for the People who once upon a time handed out military command, high civil office, legions — everything, now restrains itself and anxiously hopes for just two things: bread and circuses.” (Juvenal, penyair Romanwi, tahun 77 M)

Sejarahwan Inggris, Andrew J. Toynbee, dengan meyakinkan menyatakan bahwa sistem ekonomi Romawi telah busuk sejak dari awalnya dan semakin membusuk dan institusi-institusinya pelan namun pasti meruntuh seiring perjalanan waktu.

Pemerintah tidak mempunyai cukup uang untuk membiayai negara, maka mereka harus melakukan pemerahan sumber-sumber ekonomi yang ada. Saat tidak ada lagi harta jarahan perang untuk membiayai negara, negara mengenakan pajak tinggi, mengalihakan beban negara kepada rakyat. Hal ini menyebabkan para petani kecil yang tidak sanggup menanggung beban pajak, meninggalkan tanahnya untuk menjadi lahan tandus. Untuk mengalihkan perhatian rakyat dari kondisi yang dihadapi negara, para politisi memainkan kartunya dengan memberikan hiburan-hiburan dan makanan gratis di kota-kota besar.

"Kerajaan" Amerika Serikat saat ini telah sampai pada tahap ini dimana stuktur ekonomi telah runtuh: defisit APBN, defisit perdagangan, dolar yang semakin merosot, pabrik-pabrik tutup dan pengangguran struktural melonjak tajam. Untuk membiayai anggarannya pemerintah harus berhutang, tidak saja kepada rakyatnya sendiri namun juga kepada pemerintah negara-negara lain.

Saat ini dengan APBN mencapai $4 lebih triliun, separohnya dibiayai dengan hutang. Hutang pemerintah telah menembus angka $10 triliun dan total kewajiban yang tidak terbayar mencapai $56 triliun. Namun itu tidak menghentikan Amerika untuk hidup "boros". Belanja militernya mencapai $765 miliar, lebih besar dari belanja militer negara-negara di dunia selain Amerika dijadikan satu. Anggaran kesehatan mencapai $682 miliar, anggaran sosial mencapai $672 miliar, subsidi untuk pengangguran mencapai $ 45 miliar.

Amerika telah berubah dari bangsa pekerja keras dan hemat menjadi bangsa konsumtif. Parahnya, sebagian besar rakyat masih menyangka mereka memiliki harta. Padahal bahkan seorang bayi yang baru lahir telah menyandang beban hutang $40.000 atau setara Rp400 juta karena hutang yang diciptakan pemerintah. Dan hutang ini semakin bertumpuk dan tidak mungkin terbayar bahkan dengan darah dan keringat, bukan saja karena beban bunga berganda, tapi juga karena kebijakan ekonomi pemerintah yang besar pasak daripada tiang.

Rakyat Romawi telah menggambarkan kondisi Romawi betapa rakyat telah menyerahkan hidupnya untuk negara hanya untuk mendapatkan roti dan hiburan gratis. Program-program sosial dan kesehatan yang membengkak itu tidak lain sebagai makanan hiburan untuk rakyat Amerika sebagaimana rakyat Romawi dulu.

Dan soal hiburan itu rakyat Amerika jauh lebih dimanjakan dibandingkan rakyat Romawi. Rakyat Romawi cukup senang dengan hiburan sirkus dan gladiator. Namun lihat daftar hiburan untuk rakyat Amerika: TV kabel 24 jam, Internet, iPhones, iPods, Blackberry, 1.1 juta supermarket, 1,100 mall, 17.000 golf courses, Britney Spears, Madonna, "Housewives of Orange County", "Disperatelly Housewives", New York, Atlanta, Los Angeles, "American Idol", "Survivor", "Rock of Love", "Flip That House", Las Vegas, Disney World, MLB, NFL, NBA, NHL, WWF dlsb.

Diperkirakan sebanyak 12% penduduk Amerika termasuk kategori miskin dan banyak dari mereka yang secara total tergantung pada bantuan pemerintah, meski ironisnya mereka memiliki berbagai peralatan modern seperti ponsel (rata-rata pengeluaran $500/tahun), TV kabel ($900/tahun), Internet ($500/tahun), mobil ($5,000 leasing/tahun), fast food ($1,000/tahun), dan rokok 1 bungkus sehari ($1,500/tahun).


Bagaimana ini bisa terjadi?

Jawabannya ada pada sistem keuangan dan perbankan modern. Uang yang dicetak tanpa cadangan emas dan kredit murah besar-besaran memungkinkan orang menikmati semua fasilitas modern tersebut. Tapi tidak ada yang gratis di dunia ini. Seperti sudah disebutkan, setiap penduduk Amerika menanggung hutang yang menumpuk dari tahun ke tahun. Saat hutang itu jatuh tempo, semua yang dimiliki itu tidak mencukupi.

Bersiaplah Menghadapi Kondisi Lebih Buruk (Bagian 2)


Kekhawatiran saya bahwa kondisi politik Indonesia akan memburuk paska pidato Presiden SBY beberapa jam setelah terjadinya pengeboman JW Marriot - Ritz Carlton bulan Juli lalu, mulai menampakkan diri. Saat ini publik dikejutkan dengan aksi penyergapan polisi terhadap markas teroris di Temanggung dan Jakarta dan tanpa "ba bi bu" dikaitkan dengan sebuah skenario penyerangan teroris terhadap Presiden SBY.

Peristiwa terakhir ini merupakan susulan dari berbagai peristiwa janggal yang terjadi akhir-akhir ini yang menurut saya saling terkait dan sengaja diciptakan dengan tujuan menciptakan destabilitas sosial politik tanah air dan sekaligus semakin menambah ketergantungan Indonesia kepada Amerika dan sekutunya.

Mari kita lihat kasus penahanan Ketua KPK Antasari Azhar dengan tuduhan pembunuhan atas pengusaha Nasruddin. Sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan pembunuhan itu meski polisi telah menginterogasi Antasari selama berbulan-bulan. Namun bukannya dilepaskan, Antashari justru diperpanjang penahanannya.

Ini adalah perlakuan yang luar biasa bagi seorang warga biasa, apalagi bagi seorang pejabat tinggi negara yang dipilih oleh DPR dan dilantik oleh Presiden.

Dan ketika kasus ini tidak kunjung disidangkan (mungkin karena tidak ada bukti), tiba-tiba kasus ini melebar ke masalah suap di institusi KPK yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan kasus pembunuhan yang dituduhkan kepada Antasari. Di sisi lain, pemerintah alih-alih memperkuat institusi KPK yang telah terbukti cukup tangguh memberantas korupsi (termasuk menyeret mantan kapolri, pejabat kejaksaan dan besan presiden), justru menghambat pembentukan institusi pengadilan Tipikor.

Lalu lihatlah kasus yang menimpa Prita. Dengan jelas publik mengetahui bahwa Prita telah mengalami perlakuan sangat tidak adil. Para pejabat tinggi negara sempat menyatakan empatinya kepada Prita, termasuk Presiden, Wapres dan Jaksa Agung. DPR bahkan telah mengeluarkan rekomendasi untuk menutup RS Omni Internasional yang telah menyeret Prita ke penjara. Tapi lihatlah, kasus ini tetap berjalan ke tingkat Pengadilan Tinggi, meski telah diputus oleh pengadilan negeri Tangerang. Berbeda dengan komentar empati yang dilakukan para pejabat tinggi, aparat kejaksaan tetap ngotot membawa kasus ini ke pengadilan, melawan nilai-nilai kemanusiaan.

Pada saat Presiden SBY "menuduh" pemboman terkait dengan pilpres dan secara tersamar "menuduh" Prabowo Subiyanto, saya sempat berfikir bahwa aparat keamanan akan segera menangkap Prabowo.

Memang ternyata aparat keamanan tidak cukup "bodoh" untuk menangkap Prawobo tanpa bukti sebagaimana Antasari dalam kasus pembunuhan Nasruddin. Namun saya melihat itu sebagai peringatan kepada Prabowo, seorang calon pemimpin masa depan yang progresif, yang nasionalis dan anti kapitalisme dan anti neo liberalisme, bahwa ia pun akan bisa bernasib sama dengan Antasari.

KISAH ANTARA ALI, ABU DZAR DAN UTSMAN


Ali bin Abi Thalib tengah galau memikirkan kondisi negara dan umat Islam yang dilanda kekacauan akhir-akhir ini yang disebabkan kepemimpinan khalifah Utsman bin Affan. Gaya kepemimpinannya yang sangat nepotis itulah yang menjadi penyebabnya. Cara hidup yang mementingkan kesenangan duniawi di kalangan keluarga penguasa, dan sistem kekuasaan yang berdasarkan kerabat dan keluarga, telah membangkitkan rasa tidak puas yang semakin merata di kalangan ummat Islam.

Beberapa waktu setelah terbai'at sebagai Khalifah, Utsman bin Affan mengangkat orang-orang dari kalangan keluaganya (Bani Umayyah) dan di tempatkan pada kedudukankedudukan penting atau lebih penting dibanding dengan orang-orang dari qabilah lain. Posisi-posisi penting dalam kekuasaan negara dibagi-bagikan kepada mereka. Kalau tidak sebagai kepala daerah atau gubernur, mereka diangkat sebagai panglima-panglima pasukan, atau diserahi tanah-tanah yang sangat luas.

Salah satu prestasi besar selama kakhalifahan Utsman, ummat lslam berhasil membebaskan Afrika Utara dari kekuasaan Byzantium. Sayangnya, seperlima dari hasil harta jarahan (ghanimah) yang didapat oleh kaum muslimin dari daerah-daerah Afrika Utara, banyak yang dihadiahkan oleh Khalifah Utsman kepada para pembantunya, terutama Marwan bin Al Hakam. Marwan ini adalah kerabatnya dan kemudian dipungut sebagai menantu. Pembagian ini jelas-jelas bertentangan dengan nash Al Qur'an.

Ibnu Abil Hadid dalam bukunya Syarh Nahjil Balaghah, jilid I, halaman 97-152 telah mengungkapkan kebijaksanaan Khalifah Utsman yang dikendalikan oleh kerabat dekatnya, Marwan bin Hakam dan kawan-kawannya, yang sangat meresahkan kaum muslimin.

Di antara tindakan-tindakan itu disebut pemberian uang sebanyak 400.000 dirham kepada Abdullah bin Khalid bin Asid. Khalifah Utsman juga merehabilitasi dan membolehkan Al-Hakam bin Al-Ash kembali bermukim di Madinah. Padahal Al-Hakam ini dahulu telah diusir oleh Rasul Allah s.a.w. dari kota suci itu, karena penghianatannya terhadap kaum muslimin. Bahkan oleh Khalifah ia diberi modal hidup berupa uang sebesar 100.000 dirham. Sedangkan Khalifah-khalifah yang terdahulu tidak ada yang berani melanggar keputusan yang telah diambil oleh Rasul Allah s.a.w. mengenai pengusiran Al-Hakam.

Masih ada lagi serentetan tindakan atau kebijaksanaan yang dilakukan oleh Khalifah Utsman atas desakan para penasehat dan pembantunya. Yaitu tindakan atau kebijaksanaan yang menyuburkan benih-benih ke-tidak-puasan di kalangan kaum muslimin. Sebuah tempat pusat perdagangan di kota Madinah, yang waktu itu terkenal dengan nama "Mazhur", oleh Khalifah Utsman dikuasakan kepada Al-Harits bin Al-Hakam, saudara Marwan bin Al-Hakam. Padahal tempat itu dahulunya oleh Rasul Allah s.a.w. telah diserahkan kepada kaum muslimin sebagai milik umum.

Namun yang sangat menyakitkan Ali adalah pengambil-alihan tanah Fadak oleh khalifah dan kemudian diserahkannya kepada kepada pembantu dekatnya. Padahal tanah Fadak ini memiliki arti yang sangat khusus di mata Ali dan mengingatnya selalu membuat hatinya sedih sekaligus marah.

Tanah fadak adalah tanah pampasan perang yang oleh Rosulullah telah diberikan kepada putri tercintanya, Fathimah az-Zahra sang bunga surga, yang juga istri tercinta Ali bin Abi Thalib. Tindakan Rosulullah memberikan tanah Fadak kepada Fathimah adalah mengikuti perintah Allah yang diturunkan dalam Al Qur'an: "Dan kepada kerabatmu, berikanlah akan haknya." Tanah ini sangat subur dan luas dan selama bertahun-tahun dalam masa pemerintahan Rosulullah telah memberikan banyak keuntungan bagi keluarga Ali dan Fathimah.

Saat Abu Bakar berkuasa sebagai khalifah, ia mengambil tindakan yang sangat menyakitkan Fathimah dan Ali, yaitu merampas tanah itu dengan dalih sebuah hadits yang sangat kontroversial. Abu Bakar berdalih bahwa Rosulullah pernah bersabda bahwa sebagai seorang rosulullah beliau tidak meninggalkan warisan. Atas dasar hadits itu maka Abu Bakar mengambil alih tanah fadak dan menyerahkannya sebagai harta kekayaan negara (baithul mal).

Fathimah dan Ali tidak pernah mendengar hadits tersebut tentu saja menolak klaim Abu Bakar. Bagaimana mungkin sebagai ahli waris, Fathimah tidak diberitahu oleh Rosulullah langsung kalau memang beliau pernah mengatahan hal itu. Selain itu hadits tersebut juga bertentangan dengan Al Qur'an yang menyebutkan para rosul juga meninggalkan warisan sebagaimana Nabi Daud memberi warisan kepada Nabi Sulaiman dan Nabi Zakaria memberi warisan kepada Nabi Yahya. Bahkan ketika Fathimah berdalih tanah tersebut bukan warisan karena telah diberikan Rosulullah beberapa tahun sebelum meninggal, Abu Bakar tidak bergeming. Dengan dalih sebagai amirul umat ia tetap mengambil alih tanah fadak sehingga membuat Fathimah marah dan membawa kemarahannya hingga ke liang kubur.

Abu Bakar telah membuat Ali marah karena merampas tanah fadak untuk kepentingan umat. Apalagi Usman yang telah merampasnya untuk diserahkannya kepada kerabatnya sendiri.

Khalifah Utsman juga mengeluarkan sebuah peraturan yang menggelisahkan penduduk Madinah. Di dalam peraturan itu ditetapkan, bahwa padang ilalang sekitar kota, yang secara tradisional sudah menjadi padang penggembalaan umum, dinyatakan tertutup kecuali bagi ternak milik orang-orang Bani Umayyah.

Lebih dari itu, daerah Afrika Barat bagian utara, yang sekarang dikenal dengan wilayah-wilayah Marokko, Aljazair, Tunisia, Libya dan terus ke timur sampai Mesir, dikuasakan seluruhnya kepada Abdullah bin Abi Sarah dengan wewenang penuh. Dengan kekuasaan penuh itu Abdullah mempunyai posisi penguasa mutlak di daerah itu, seolah-olah seorang penguasa negara di dalam negara.

Abdullah adalah saudara sesusuan Khalifah yang pernah dijatuhi hukuman mati oleh Rosulullah sewaktu Penaklukan Mekkah, karena kejahatannya yang luar biasa kepada Islam. Ia selamat setelah Utsman menghalang-halangi niat nabi untuk mengeksekusinya. Sebenarnya Nabi tidak pernah mengampuninya. Beliau hanya menghindari perselisihan dengan Utsman yang ngotot membela saudara sesusuannya meski Allah telah memerintahkan kaum muslimin untuk memenuhi perintah Rosulnya, tanpa reserve karena perintah Allah memang tidak untuk diperdebatkan.

Kepada Abu Sufyan, dedengkot Quraisy yang dulunya terkenal peranannya sebagai salah seorang tokoh paling getol memerangi Rasul Allah s.a.w., dan baru masuk Islam setelah jatuhnya kota Makkah ke tangan kaum muslimin, oleh Khalifah Utsman diberi hadiah sebesar 200.000 dirham. Uang itu diambil dari Baitul Mal. Sedangkan ketika Marwan bin Al-Hakam dipungut sebagai menantu untuk dinikahkan dengan puterinya yang bernama Aban, Khalifah Utsman membekalinya lagi dengan uang sebesar 100.000 dirham, juga diambil dari Baitul Mal.

Sebuah riwayat mengisahkan, ketika Khalifah Utsman mengambil uang 100.000 dirham dari Baitul Mal untuk diserahkan kepada menantunya, Marwan bin Al Hakam, datanglah pengurus Baitul Mal, Zaid bin Arqam (salah satu sahabat utama yang paling awal masuk Islam dan rumahnya dijadikan sebagai tempat dakwah awal Rosulullah), menghadap Khalifah. Ia datang sambil menangis untuk menyerahkan kunci Baitul Mal.

Dengan keheran-heranan. Khalifah bertanya kepada Zaid bin Arqam: "Mengapa engkau menangis? Apakah karena aku hendak memungut Marwan bin Al-Hakam jadi menantu?"

"Tidak!", jawab Zaid sambil menundukkan kepala dan mengusap air mata. "Aku menangis karena aku menduga anda mengambil harta Baitul Mal itu sebagai pengganti kekayaan anda yang dahulu anda infakkan di jalan Allah, yaitu pada masa Rasul Allah s.a.w. masih hidup. Demi Allah, uang 100.000 dirham yang anda berikan kepada Marwan itu sungguh terlampau banyak."

"Hai Ibnu Arqam, letakkan kunci itu!" hardik Khalifah dengan wajah merah padam. "Kami bisa mendapatkan orang lain yang tidak seperti engkau."

Pada masa itu kaum muslimin benar-benar merasakan adanya perbedaan yang sangat menyolok antara kebijaksanaan yang dilakukan Khalifah-khalifah terdahulu dengan penerusnya yang sekarang ini. Aparatur pemerintahan Khalifah tidak mau menanggulangi, sehingga keamanan dan ketertiban sangat terganggu. Ini menambah keresahan dan kecemasan penduduk.

Ali dan banyak para sahabat Rasul Allah s.a.w. yang heran menyaksikan tindakan-tindakan Khalifah Utsman. Sebab mereka tahu, ia terkenal sebagai seorang sahabat terdekat Nabi Muhammad. Seorang mukmin yang taqwa dan shaleh, tidak pernah mementingkan diri sendiri atau golongannya. Dermawan besar yang tak pernah menghitung-hitung untung-rugi dan resiko dalam berjuang untuk kejayaan Islam dan kaum muslimin.

Namun Ali kemudian ingat hadits Rosulullah, bahwa sebagian dari para sahabat yang dahulu iklhas berjuang menegakkan Islam, setelah kematian Rosulullah akan saling bertikai karena memperebutkan dunia. Ali juga ingat dengan peringatan Allah kepada Rosulullah mengenai "melencengnya" para sahabat dari jalan Allah sepeninggal beliau. Hingga di akhirat kelak Rosul akan bersaksi sebagaimana kesaksian Nabi Isa atas pengikut-pengikutnya: "Aku menjadi saksi atas mereka selama aku berada di tengah-tengah mereka. Kemudian setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka." (QS Al Maidah 117)

Betapa klalifah telah menyimpang dari ajaran Rosul. Ia bahkan berani menentang nash-nash yang telah jelas dalam Al Qur'an dan hadits, misalnya dalam hal pembagian ghanimah dan merehabilitasi musuh Rosulullah. Ali masih mengingat dengan jelas apa yang telah disumpahkan oleh Uthsman sebelum dilantik sebagai khalifah.

Saat itu, sidang majelis syoru yang dibentuk untuk memilih khalifah pengganti Umar bin Khattab sampai pada satu titik di mana kandidat khalifah telah mengerucut menjadi dua orang: Ali bin Abi Thalib dan Utsman bin Affan. Abdurrahman bin Auf kemudian mengambil inisiatif. Ia mendatangi Ali dan manyatakan bahwa ia dan anggota-anggota majelis lainnya akan membai'at Ali jika mau bersumpah akan menjalankan pemerintahan berdasar Al Qur'an, sunnah Rosul dan sunnah Abu Bakar dan Umar.

Ali dengan tegas menolak permintaan tersebut dan hanya mau bersumpah menjalankan pemerintahan berdasar Al Qur'an dan hadits Rosul.

Kemudian Abdurrahman mendatangi Uthsman dan mengajukan permintaan yang sama. Dengan tegas Uthsman menyetujuinya. Maka terpilihlah Uthsman sebagai khalifah. Namun kebijakan pemerintahan pertama yang dilakukannya justru melanggar sumpahnya, yaitu mengganti para pejabat yang telah diangkat Abu Bakar dan Umar dengan pejabat dari kerabatnya sendiri.


Abu Dzar dibuang

Abu Dzar Al-Ghifari adalah salah seorang sahabat Rasul Allah s.a.w. yang paling tidak disukai oleh oknum-oknum Bani Umayyah yang mendominasi pemerintahan Khalifah Utsman seperti Marwan bin Al-Hakam, Muawiyyah bin Abu Sufyan dan lain-lain.

Ia berasal dari qabilah Bani Ghifar. Suatu qabilah yang pada masa pra-Islam terkenal amat liar, kasar dan pemberani. Tidak sedikit kafilah Arab yang lewat daerah pemukiman mereka menjadi sasaran penghadangan, pencegatan dan perampasan. Abu Dzar sendiri seorang pemimpin terkemuka di kalangan mereka.

Ia mempunyai sifat-sifat pemberani, terus terang dan jujur. Ia tidak menyembunyikan sesuatu yang menjadi pemikiran dan pendiriannya. Ia mendapat hidayat Allah s.w.t. dan memeluk Islam di kala Rasul Allah s.a.w. menyebarkan da'wah risalahnya secara rahasia dan diam-diam. Ketika itu Islam baru dipeluk kurang lebih oleh 10 orang. Akan tetapi Abu Dzar tanpa menghitung-hitung resiko mengumumkan secara terang-terangan keislamannya di hadapan orang-orang kafir Qureiys hingga ia nyaris meninggal karena dikeroyok orang-orang Qureiys yang marah. Sekembalinya ke daerah pemukimannya dari Makkah, Abu Dzar berhasil mengajak semua anggota qabilahnya memeluk agama Islam. Bahkan qabilah lain yang berdekatan, yaitu qabilah Aslam, berhasil pula di Islamkan.

Demikian gigih, berani dan cepatnya Abu Dzar bergerak menyebarkan Islam, sehingga Rasul Allah s.a.w. sendiri merasa kagum dan menyatakan pujiannya. Terhadap Bani Ghifar dan Bani Aslam, Nabi Muhammad s.a.w. dengan bangga mengucapkan: "Ghifar…, Allah telah mengampuni dosa mereka! Aslam…, Allah menyelamatkan kehidupan mereka!"

Sejak menjadi orang muslim, Abu Dzar benar-benar telah menghias sejarah hidupnya dengan bintang kehormatan tertinggi. Dengan berani ia selalu siap berkorban untuk menegakkan kebenaran Allah dan Rasul-Nya.Tanpa tedeng aling-aling ia bangkit memberontak terhadap penyembahan berhala dan kebatilan dalam segala bentuk dan manifestasinya. Kejujuran dan kesetiaan Abu Dzar dinilai oleh Rasul Allah s.a.w. sebagai "cahaya terang benderang."

Pada pribadi Abu Dzar tidak terdapat perbedaan antara lahir dan batin. Ia satu dalam ucapan dan perbuatan. Satu dalam fikiran dan pendirian. Ia tidak pernah menyesali diri sendiri atau orang lain, namun ia pun tidak mau disesali orang lain.

Kesetiaan pada kebenaran Allah dan Rasul-Nya terpadu erat degan keberaniannya dan ketinggian daya-juangnya. Dalam berjuang melaksanakan perintah Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, Abu Dzar benar-benar serius, keras dan tulus. Namun demikian ia tidak meninggalkan prinsip sabar dan hati-hati.

Pada suatu hari ia pernah ditanya oleh Rasul Allah s.a.w. tentang tindakan apa kira-kira yang akan diambil olehnya jika di kemudian hari ia melihat ada para penguasa yang mengangkangi harta ghanimah milik kaum muslimin. Dengan tandas Abu Dzar menjawab: "Demi Allah, yang mengutusmu membawa kebenaran, mereka akan kuhantam dengan pedangku!"

Menanggapi sikap yang tandas dari Abu Dzar ini, Nabi Muhammad s.a.w. sebagai pemimpin yang bijaksana memberi pengarahan yang tepat. Beliau berkata: "Kutunjukkan cara yang lebih baik dari itu. Sabarlah sampai engkau berjumpa dengan aku di hari kiyamat kelak!" Rasul Allah s.a.w. mencegah Abu Dzar menghunus pedang. Ia dinasehati berjuang dengan senjata lisan.

Sampai pada masa sepeninggal Rasul Allah s.a.w., Abu Dzar tetap berpegang teguh pada nasehat beliau. Di masa Khalifah Abu Bakar, gejala-gejala sosial ekonomi yang dicanangkan oleh Rasul Allah s.a.w. belum muncul. Pada masa Khalifah Umar Ibnul Khattab, berkat ketegasan dan keketatannya dalam bertindak mengawasi para pejabat pemerintahan dan kaum muslimin, penyakit berlomba mengejar kekayaan tidak sempat berkembang di kalangan masyarakat. Tetapi pada masa-masa terakhir pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, penyakit yang membahayakan kesentosaan ummat itu bermunculan laksana cendawan di musim hujan. Khalifah Utsman bin Affan sendiri tidak berdaya menanggulanginya. Nampaknya karena usia Khalifah Utsman sudah lanjut, serta pemerintahannya didominasi sepenuhnya oleh para pembantunya sendiri yang terdiri dari golongan Bani Umayyah.

Pada waktu itu tidak sedikit sahabat Rasul Allah s.a.w. yang hidup serba kekurangan, hanya karena mereka jujur dan setia kepada ajaran Allah dan tauladan Rasul-Nya. Sampai ada salah seorang di antara mereka yang menggadai, hanya sekedar untuk dapat membeli beberapa potong roti. Padahal para penguasa dan orang-orang yang dekat dengan pemerintahan makin bertambah kaya dan hidup bermewah-mewah. Harta ghanimah dan Baitul Mal milik kaum muslimin banyak disalah-gunakan untuk kepentingan pribadi, keluarga dan golongan. Di tengah-tengah keadaan seperti itu, para sahabat Nabi Muhammad s.a.w. dan kaum muslimin pada umumnya dapat diibaratkan seperti ayam mati kelaparan di dalam lumbung padi.

Melihat gejala sosial dan ekonomi yang bertentangan dengan ajaran Islam, Abu Dzar Al-Ghifari sangat resah. Ia tidak dapat berpangku tangan membiarkan kebatilan merajalela. Ia tidak betah lagi diam di rumah, walaupun usia sudah menua. Dengan pedang terhunus ia berangkat menuju Damsyik. Di tengah jalan ia teringat kepada nasihat Rasul Allah s.a.w.: jangan menghunus pedang. Berjuang sajalah dengan lisan! Bisikan suara seperti itu terngiang-ngiang terus di telinganya. Cepat-cepat pedang dikembalikan kesarungnya.

Mulai saat itu Abu Dzar dengan senjata lidah berjuang memperingatkan para penguasa dan orang-orang yang sudah tenggelam dalam perebutan harta kekayaan. Ia berseru supaya mereka kembali kepada kebenaran Allah dan tauladan Rasul-Nya. Pada waktu Abu Dzar bermukim di Syam, ia selalu memperingatkan orang dengan ayat-ayat Al Qur'an: "Barang siapa yang menimbun emas dan perak dan tidak menginfaqkannya di jalan Allah maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih pada hari kiamat."

Di Syam Abu Dzar memperoleh banyak pendukung. Umumnya terdiri dari fakir miskin dan orang-orang yang hidup sengsara. Makin hari pengaruh kampanyenya makin meluas. Kampanye Abu Dzar ini merupakan suatu gerakan sosial yang menuntut ditegakkannya kembali prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan, sesuai dengan perintah Allah dan ajaran Rasul-Nya.

Muawiyah bin Abi Sufyan, yang menjabat kedudukan sebagai penguasa daerah Syam, memandang kegiatan Abu Dzar sebagai bahaya yang dapat mengancam kedudukannya. Untuk membendung kegiatan Abu Dzar, Muawiyyah menempuh berbagai cara guna mengurangi pengaruh kampanyenya. Tindakan Muawiyyah itu tidak mengendorkan atau mengecilkan hati Abu Dzar. Ia tetap berkeliling kemana-mana, sambil berseru kepada setiap orang: "Aku sungguh heran melihat orang yang di rurnahnya tidak mempunyai makanan, tetapi ia tidak mau keluar menghunus pedang!"

Seruan Abu Dzar yang mengancam itu menyebabkan makin banyak lagi jumlah kaum muslimin yang menjadi pendukungnya. Bersama dengan itu para penguasa dan kaum hartawan yang telah memperkaya diri dengan cara yang tidak jujur, sangat cemas.

Keberanian Abu Dzar dalam berjuang tidak hanya dapat dibuktikan dengan pedang, tetapi lidahnya pun dipergunakan untuk membela kebenaran. Di mana-mana ia menyerukan ajaran-ajaran kemasyarakatan yang pernah didengarnya sendiri dari Rasul Allah s.a.w.: "Semua manusia adalah sama hak dan sama derajat laksana gigi sisir…," "Tak ada manusia yang lebih afdhal selain yang lebih besar taqwanya…", "Penguasa adalah abdi masyarakat," "Tiap orang dari kalian adalah penggembala, dan tiap penggembala bertanggung jawab atas kegembalaannya...." dan lain sebagainya.

Para penguasa Bani Umayyah dan orang-orang yang bergelimang dalam kehidupan mewah sangat kecut menyaksikan kegiatan Abu Dzar. Hati nuraninya mengakui kebenaran Abu Dzar, tetapi lidah dan tangan mereka bergerak di luar bisikan hati nurani. Abu Dzar dimusuhi dan kepadanya dilancarkan berbagai tuduhan. Tuduhan-tuduhan mereka itu tidak dihiraukan oleh Abu Dzar. Ia makin bertambah berani.

Pada suatu hari dengan sengaja ia menghadap Muawiyah, penguasa daerah Syam. Dengan tandas ia menanyakan tentang kekayaan dan rumah milik Muawiyyah yang ditinggalkan di Makkah sejak ia menjadi penguasa Syam. Kemudian dengan tanpa rasa takut sedikit pun ditanyakan pula asal-usul kekayaan Muawiyyah yang sekarang! Sambil menuding Abu Dzar berkata: "Bukankah kalian itu yang oleh Al-Qur'an disebut sebagai penumpuk emas dan perak, dan yang akan dibakar tubuh dan mukanya pada hari kiyamat dengan api neraka?!"

Betapa pengapnya Muawiyah mendengar kata-kata Abu Dzar yang terus terang itu! Muawiyah bin Abu Sufyan memang bukan orang biasa. Ia penguasa. Dengan kekuasaan di tangan ia dapat berbuat apa saja. Namun meski membahayakan kekuasaan, Abu Dzar adalah sahabat Rosul yang mulia. Muawiyah tidak berani bertindak keras terhadapnya. Ia hanya harus disingkirkan dari daerah kekuasaannya.

Segera Muawiyah menulis sepucuk surat kepada Khalifah Utsman di Madinah. Dalam surat itu Muawiyah melaporkan tentang Abu Dzar yang menghasut orang banyak di Syam. Disarankan supaya Khalifah mengambil salah satu tindakan. Berikan kekayaan atau kedudukan kepada Abu Dzar. Jika Abu Dzar menolak dan tetap hendak meneruskan kampanyenya, kucilkan saja di pembuangan.

Khalifah Utsman melaksanakan surat Muawiyah itu. Abu Dzar dipanggil menghadap. Kepada Abu Dzar diajukan dua pilihan: kekayaan atau kedudukan. Menanggapi tawaran Khalifah itu, Abu Dzar dengan singkat dan jelas berkata: "Aku tidak membutuhkan duniamu!"

Khalifah Utsman masih terus menghimbau Abu Dzar. Dikemukakannya: "Tinggal sajalah di sampingku!"

Sekali lagi Abu Dzar mengulangi kata-katanya: "Aku tidak membutuhkan duniamu!"

Sebagai orang yang hidup zuhud dan taqwa, Abu Dzar berjuang semata-mata untuk menegakkan kebenaran dan keadilan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Abu Dzar hanya menghendaki supaya kebenaran dan keadilan Allah ditegakkan, seperti yang dulu telah dilaksanakan oleh Rasul Allah s.a.w., Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar. Memang justru itulah yang sangat sukar dilaksanakan oleh Khalifah Utsman, sebab ia harus memotong urat nadi para pembantu dan para penguasa bawahannya.

Abu Dzar tidak bergeser sedikit pun dari pendiriannya. Akhirnya, atas desakan dan tekanan para pembantu dan para penguasa Bani Umayyah,Khalifah Utsman mengambil keputusan: Abu Dzar harus dikucilkan dalam pembuangan di Rabadzah, satu daerah di tengah padang pasir yang tidak berpenghuni dan tandus. Tak boleh ada seorang pun mengajaknya berbicara dan tak boleh ada seorang pun yang mengucapkan selamat jalan atau mengantarkannya dalam perjalanan.

Bagi Abu Dzar pembuangan bukan apa-apa. Sekuku-hitam pun ia tidak syak, bahwa Allah s.w.t. selalu bersama dia. Kapan saja dan di mana saja. Menanggapi keputusan Khalifah Utsman. Ia berkata: "Demi Allah, seandainya Utsman hendak menyalibku di kayu salib yang tinggi atau di atas bukit, aku akan taat, sabar dan berserah diri kepada Allah. Aku pandang hal itu lebih baik bagiku. Seandainya Utsman memerintahkan aku harus berjalan dari kutub ke kutub lain, aku akan taat, sabar dan berserah diri kepada Allah. Kupandang, hal itu lebih baik bagiku. Dan seandainya besok ia akan mengembalikan diriku ke rumah pun akan kutaati, aku akan sabar dan berserah diri kepada Allah. Kupandang hal itu lebih baik bagiku."

Itulah Abu Dzar Ghifari, pejuang muslim tanpa pamrih duniawi, yang semata-mata berjuang untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, demi keridhoan Al Khalik. Ia seorang pahlawan yang dengan gigih dan setia mengikuti tauladan Nabi Muhammad s.a.w. Ia seorang zahid yang penuh taqwa kepada Allah dan Rasul-Nya, tidak berpangku tangan membiarkan kebatilan melanda ummat.

Peristiwa dibuangnya Abu Dzar Al Ghifari ke Rabadzah sangat mengejutkan kaum muslimin, khususnya para sahabat Nabi Muhammad s.a.w. Imam Ali r.a. sangat tertusuk perasaannya. Bersama segenap anggota keluarga ia menyatakan rasa sedih dan simpatinya yang mendalam kepada Abu Dzar.

Abu Bakar Ahmad bin Abdul Aziz Al Jauhariy dalam bukunya As Saqifah, berdasarkan riwayat yang bersumber pada Ibnu Abbas, menuturkan antara lain tentang pelaksanaan keputusan Khalifah Utsman di atas: Khalifah Utsman memerintahkan Marwan bin Al Hakam membawa Abu Dzar berangkat dan mengantarnya sampai di tengah perjalanan. Tak ada seorang pun dari penduduk yang berani mendekati Abu Dzar, kecuali Imam Ali r.a., Aqil bin Abi Thalib dan dua orang putera Imam Ali r.a., yaitu Al-Hasan r.a. dan Al Husein r.a. Beserta mereka ikut pula Ammar bin Yasir.

Menjelang saat keberangkatannya, Al Hasan mengajak Abu Dzar bercakap-cakap. Mendengar itu Marwan bin Al-Hakam dengan bengis menegor: "Hai Hasan, apakah engkau tidak mengerti bahwa Amirul Mukminin melarang bercakap-cakap dengan orang ini? Kalau belum mengerti, ketahuilah sekarang!"

Melihat sikap Marwan yang kasar itu, Imam Ali r.a. tak dapat menahan letupan emosinya. Sambil membentak ia mencambuk kepala unta yang dikendarai oleh Marwan: "Pergilah engkau dari sini! Allah akan menggiringmu ke neraka."

Sudah tentu unta yang dicambuk kepalanya itu meronta-ronta kesakitan. Marwan sangat marah, tetapi ia tidak punya keberanian melawan Imam Ali r.a. Cepat-cepat Marwan kembali menghadap Khalifah untuk mengadukan perbuatan Imam Ali r.a. Khalifah Utsman meluap karena merasa perintahnya tidak dihiraukan oleh Imam Ali r.a. dan anggota-anggota keluarganya.

Tindakan Imam Ali r.a. terhadap Marwan itu ternyata mendorong orang lain berani mendekati Abu Dzar guna mengucapkan selamat jalan. Di antara mereka itu terdapat seorang bernama Dzakwan maula Ummi Hani binti Abu Thalib.

Dzakwan di kemudian hari menceritakan pengalamannya sebagai berikut: Aku ingat benar apa yang dikatakan oleh mereka. Kepada Abu Dzar, Ali bin Abi Thalib mengatakan: "Hai Abu Dzar engkau marah demi karena Allah! Orang-orang itu, yakni para penguasa Bani Umayyah, takut kepadamu, sebab mereka takut kehilangan dunianya. Oleh karena itu mereka mengusir dan membuangmu. Demi Allah, seandainya langit dan bumi tertutup rapat bagi hamba Allah, tetapi hamba itu kemudian penuh taqwa kepada Allah, pasti ia akan dibukakan jalan keluar. Hai Abu Dzar, tidak ada yang menggembirakan hatimu selain kebenaran, dan tidak ada yang menjengkelkan hatimu selain kebatilan!"

Atas dorongan Imam Ali r.a., Aqil berkata kepada Abu Dzar: "Hai Abu Dzar, apa lagi yang hendak kukatakan kepadamu! Engkau tahu bahwa kami ini semua mencintaimu, dan kami pun tahu bahwa engkau sangat mencintai kami juga. Bertaqwa sajalah sepenuhnya kepada Allah, sebab taqwa berarti selamat. Dan bersabarlah, karena sabar sama dengan berbesar hati. Ketahuilah, tidak sabar sama artinya dengan takut, dan mengharapkan maaf dari orang lain sama artinya dengan putus asa. Oleh karena itu buanglah rasa takut dan putus asa."

Kemudian Al-Hasan berkata kepada Abu Dzar: "Jika seorang yang hendak mengucapkan selamat jalan diharuskan diam, dan orang yang mengantarkan saudara yang berpergian harus segera pulang, tentu percakapan akan menjadi sangat sedikit, sedangkan sesal dan iba akan terus berkepanjangan. Engkau menyaksikan sendiri, banyak orang sudah datang menjumpaimu. Buang sajalah ingatan tentang kepahitan dunia, dan ingat saja kenangan manisnya. Buanglah perasaan sedih mengingat kesukaran di masa silam, dan gantikan saja dengan harapan masa mendatang. Sabarkan hati sampai kelak berjumpa dengan Nabi-mu, dan beliau itu benar-benar ridho kepadamu."

Setelah Al Hasan, kini berkatalah Al Husein: "Hai paman, sesungguhnya Allah s.w.t. berkuasa mengubah semua yang paman alami. Tidak ada sesuatu yang lepas dari pengawasan dan kekuasaan-Nya. Mereka berusaha agar paman tidak mengganggu dunia mereka. Betapa butuhnya mereka itu kepada sesuatu yang hendak paman cegah! Berlindunglah kepada Allah s.w.t. dari keserakahan dan kecemasan. Sabar merupakan bagian dari ajaran agama dan sama artinya dengan sifat pemurah. Keserakahan tidak akan mempercepat datangnya rizki dan kebatilan tidak akan menunda datangnya ajal!"

Dengan nada marah Ammar bin Yasir menyambung: "Allah tidak akan membuat senang orang yang telah membuatmu sedih, dan tidak akan menyelamatkan orang yang menakut-nakutimu. Seandainya engkau puas melihat perbuatan mereka, tentu mereka akan menyukaimu. Yang mencegah orang supaya tidak mengatakan seperti yang kaukatakan, hanyalah orang-orang yang merasa puas dengan dunia. Orang-orang seperti itu takut menghadapi maut dan condong kepada kelompok yang berkuasa. Kekuasaan hanyalah ada pada orang-orang yang menang. Oleh karena itu banyak orang "menghadiahkan" agamanya masing-masing kepada mereka, dan sebagai imbalan, mereka memberi kesenangan duniawi kepada orang-orang itu. Dengan berbuat seperti itu, sebenarnya mereka menderita kerugian dunia dan akhirat. Bukankah itu suatu kerugian yang senyata-nyatanya?!"

Sambil berlinangan air mata Abu Dzar berkata: "Semoga Allah merahmati kalian, wahai Ahlu Baitur Rahman! Bila melihat kalian aku teringat kepada Rasul Allah s.a.w. Suka-dukaku di Madinah selalu bersama kalian. Di Hijaz aku merasa berat karena Utsman, dan di Syam aku merasa berat karena Muawiyah. Mereka tidak suka melihatku berada di tengah-tengah saudara-saudaraku di kedua tempat itu. Mereka memburuk-burukkan diriku, lalu aku diusir dan dibuang ke satu daerah, di mana aku tidak akan mempunyai penolong dan pelindung selain Allah s.w.t. Demi Allah, aku tidak menginginkan teman selain Allah s.w.t. dan bersama-Nya aku tidak takut menghadapi kesulitan…"

Tutur Dzakwan lebih lanjut: Setelah semua orang yang mengantarkan pulang, Imam Ali r.a. segera datang menghadap Khalifah Utsman bin Affan r.a. Kepada Imam Ali r.a. Khalifah bertanya dengan hati gusar: "Mengapa engkau berani mengusir pulang petugasku, yakni Marwan dan meremehkan perintahku?"

"Tentang petugasmu," jawab Imam Ali r.a. dengan tenang "ia mencoba menghalang-halangi niatku. Oleh karena itu ia kubalas. Adapun tentang perintahmu, aku tidak meremehhannya."

"Apakah engkau tidak mendengar perintahku yang melarang orang bercakap-cakap dengan Abu Dzar?" ujar Khalifah dengan marah.

"Apakah setiap engkau mengeluarkan larangan yang bersifat kedurhakaan harus kuturut?" tanggap Imam Ali r.a. terhadap kata-kata Khalifah tadi dalam bentuk pertanyaan.

"Kendalikan dirimu terhadap Marwan!" ujar Khalifah memperingatkan Imam Ali r.a.

"Mengapa?" tanya Imam Ali r.a.

"Engkau telah memaki dia dan mencambuk unta yang dikendarainya" jawab Khalifah.

"Mengenai untanya yang kucambuk," Imam Ali menjelaskan sebagai tanggapan atas keterangan Khalifah Utsman, "bolehlah ia membalas mencambuk untaku. Tetapi kalau dia sampal memaki diriku, tiap satu kali dia memaki, engkau sendiri akan kumaki dengan makian yang sama. Sungguh aku tidak berkata bohong kepadamu!"

"Mengapa dia tidak boleh memakimu?" tanya Khalifah Utsman dengan mencemooh. "Apakah engkau lebih baik dari dia?!"

"Demi Allah, bahkan aku lebih baik daripada engkau!" sahut Imam Ali r.a. dengan tandas. Habis mengucapkan kata-kata itu Imam Ali r.a. cepat-cepat keluar meninggalkan tempat.

Sikap Ali bukanlah cerminan kesombongan, melainkan cerminan integritas diri. Ali menyadari sepenuhnya keutamaannya dibandingkan Uthsman: Ali lebih dahulu masuk Islam, Ali lebih banyak jasanya dalam menegakkan perjuangan Islam, Ali kerabat dekat Rosul sekaligus suami dari anak kesayangan Rosul. Ia orang yang oleh Rosul dinyatakan sebagai "saudara Rosul sebagaimana Nabi Harun bagi Nabi Musa", "kunci kota ilmu", "orang yang diridhoi Allah dan Rosulnya" serta julukan-julukan bernada pujian lainnya yang tidak disandang orang lain. Dan lebih dari itu Ali adalah seorang ahlul bait yang oleh Allah telah dinyatakan suci.

Beberapa waktu setelah terjadi insiden itu, Khalifah Utsman memanggil tokoh-tokoh kaum Muhajirin dan Anshar termasuk tokoh-tokoh Bani Umayyah. Di hadapan mereka itu ia menyatakan keluhannya terhadap sikap Imam Ali r.a.

Menanggapi keluhan Khalifah Utsman bin Affan, para pemuka yang beliau ajak berbicara menasehatkan: "Anda adalah pemimpin dia. Jika anda mengajak berdamai, itu lebih baik."

"Aku memang menghendaki itu," jawab Khalifah Utsman. Sesudah ini beberapa orang dari pemuka muslimin itu mengambil prakarsa untuk menghapuskan ketegangan antara Imam Ali r.a. dan Khalifah Utsman. Mereka menghubungi Imam Ali r.a. di rumahnya. Kepada Imam Ali r.a. mereka bertanya: "Bagaimana kalau anda datang kepada Khalifah dan Marwan untuk meminta maaf?"

"Tidak," jawab Imam Ali r.a. dengan cepat. "Aku tidak akan datang kepada Marwan dan tidak akan meminta maaf kepadanya. Aku hanya mau minta maaf kepada Utsman dan aku mau datang kepadanya."

Tak lama kemudian datanglah panggilan dari Khalifah Utsman. Imam Ali r.a. datang bersama beberapa orang Bani Hasyim. Sehabis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah s.w.t., Imam Ali r.a. berkata: "Yang kau ketahui tentang percakapanku dengan Abu Dzar, waktu aku mengantar keberangkatannya, demi Allah, tidak bermaksud mempersulit atau menentang keputusanmu. Yang ku maksud semata-mata hanyalah memenuhi hak Abu Dzar. Ketika itu Marwan menghalang-halangi dan hendak mencegah supaya aku tidak dapat memenuhi hak yang telah diberikan Allah 'Azza wa Jalla kepada Abu Dzar. Karena itu aku terpaksa menghalang-halangi Marwan, sama seperti dia menghalang-halangi maksudku. Adapun tentang ucapanku kepadamu, itu dikarenakan engkau sangat menjengkelkan aku, sehingga keluarlah marahku, yang sebenarnya aku sendiri tidak menyukainya."

Sebagai tanggapan atas keterangan Imam Ali r.a. tersebut, Khalifah Utsman berkata dengan nada lemah lembut: "Apa yang telah kau ucapkan kepadaku, sudah ku ikhlaskan. Dan apa yang telah kaulakukan terhadap Marwan, Allah sudah memaafkan perbuatanmu. Adapun mengenai apa yang tadi engkau sampai bersumpah, jelas bahwa engkau memang bersungguh-sungguh dan tidak berdusta. Oleh karena itu ulurkanlah tanganmu....!"

Imam Ali r.a. segera mengulurkan tangan, kemudian ditarik oleh Khalifah Utsman dan dilekatkan pada dadanya.

Bagaimana keadaan Abu Dzar Al Ghifari di tempat pembuangannya? Ia mati kelaparan bersama isteri dan anak-anaknya. Ia wafat dalam keadaan sangat menyedihkan, sehingga batu pun turut menangis sedih!

Menurut riwayat tentang penderitaannya dan kesengsaraannya di tempat pembuangan, dituturkan sebagai berikut: Setelah ditinggal mati oleh anak-anaknya, ia bersama isteri bertahan hidup dengan sangat sengsara. Berhari-hari sebelum akhir hayatnya, ia bersama isteri tidak menemukan makanan sama sekali. Ia mengajak isterinya pergi ke sebuah bukit pasir untuk mencari tetumbuhan.

Keberangkatan mereka berdua diiringi tiupan angin kencang menderu-deru. Setibanya di tempat tujuan mereka tidak menemukan apa pun juga. Abu Dzar sangat pilu. Ia menyeka cucuran keringat, padahal udara sangat dingin. Ketika isterinya melihat kepadanya, mata Abu Dzar kelihatan sudah membalik.

Isterinya menangis, kemudian ditanya oleh Abu Dzar: "Mengapa engkau menangis?"

"Bagaimana aku tidak menangis," jawab isterinya yang setia itu, "kalau menyaksikan engkau mati di tengah padang pasir seluas ini? Sedangkan aku tidak mempunyai baju yang cukup untuk dijadikan kain kafan bagimu dan bagiku! Bagaimana pun juga akulah yang akan mengurus pemakamanmu!''

Betapa hancurnya hati Abu Dzar melihat keadaan isterinya. Dengan perasaan amat sedih ia berkata: "Cobalah lihat ke jalan di gurun pasir itu, barangkali ada seorang dari kaum muslimin yang lewat!"

"Bagaimana mungkin?" jawab isterinya. "Rombongan haji sudah lewat dan jalan itu sekarang sudah lenyap!"

"Pergilah kesana, nanti engkau akan melihat," kata Abu Dzar menirukan beberapa perkataan yang dahulu pernah diucapkan oleh Rasul Allah s.a.w. "Jika engkau melihat ada orang lewat, berarti Allah telah menenteramkan hatimu dari perasaan tersiksa. Tetapi jika engkau tidak melihat seorang pun, tutup sajalah mukaku dengan baju dan letakkan aku di tengah jalan. Bila kaulihat ada seorang lewat, katakan kepadanya: Inilah Abu Dzar, sahabat Rasul Allah. Ia sudah hampir menemui ajal untuk menghadap Allah, Tuhannya. Bantulah aku mengurusnya!"

Dengan tergopoh-gopoh isterinya berangkat sekali lagi ke bukit pasir. Setelah melihat ke sana-kemari dan tidak menemukan apa pun juga, ia kembali menjenguk suaminya. Di saat ia sedang mengarahkan pandangan mata ke ufuk timur nan jauh di sana, tiba-tiba melihat bayang-bayang kafilah lewat, tampak benda-benda muatan bergerak-gerak di punggung unta. Cepat-cepat isteri Abu Dzar melambai-lambaikan baju memberi tanda. Dari kejauhan rombongan kafilah itu melihat, lalu menuju ke arah isteri Abu Dzar berdiri. Akhirnya mereka tiba di dekatnya, kemudian bertanya: "Hai wanita hamba Allah, mengapa engkau di sini?"

"Apakah kalian orang muslimin?" isteri Abu Dzar balik bertanya. "Bisakah kalian menolong kami dengan kain kafan?"

"Siapa dia?" mereka bertanya sambil menoleh kepada Abu Dzar.

"Abu Dzar Al-Ghifari!" jawab wanita tua itu.

Mereka saling bertanya di antara sesama teman. Pada mulanya mereka tidak percaya, bahwa seorang sahabat Nabi yang mulia itu mati di gurun sahara seorang diri. "Sahabat Rasul Allah?" tanya mereka untuk memperoleh kepastian.

"Ya, benar!" sahut isteri Abu Dzar.

Dengan serentak mereka berkata: "Ya Allah...! Dengan ini Allah memberi kehormatan kepada kita!"

Mereka meletakkan cambuk untanya masing-masing, lalu segera menghampiri Abu Dzar. Orangtua yang sudah dalam keadaan payah itu menatapkan pendangannya yang kabur kepada orang-orang yang mengerumuninya. Dengan suara lirih ia berkata: "Demi Allah…, aku tidak berdusta…, seandainya aku mempunyai baju bakal kain kafan untuk membungkus jenazahku dan jenazah isteriku, aku tidak akan minta dibungkus selain dengan bajuku sendiri atau baju isteriku.....Aku minta kepada kalian, jangan ada seorang pun dari kalian yang memberi kain kafan kepadaku, jika ia seorang penguasa atau pegawai."

Mendengar pesan Abu Dzar itu mereka kebingungan dan saling pandang-memandang. Di antara mereka ternyata ada seorang muslim dari kaum Anshar. Ia menjawab: "Hai paman, akulah yang akan membungkus jenazahmu dengan bajuku sendiri yang kubeli dengan uang hasil jerih payahku.

Aku mempunyai dua lembar kain yang telah ditenun oleh ibuku sendiri untuk kupergunakan sebagai pakaian ihram…"

"Engkaukah yang akan membungkus jenazahku? Kainmu itu sungguh suci dan halal….!" Sahut Abu Dzar.

Sambil mengucapkan kata-kata itu Abu Dzar kelihatan lega dan tentram. Tak lama kemudian ia memejamkan mata, lalu secara perlahan-lahan menghembuskan nafas terakhir dalam keadaan tenang berserah diri ke hadirat Allah s.w.t. Awan di langit berarak-arak tebal teriring tiupan angin gurun sahara yang amat kencang menghempaskan pasir dan debu ke semua penjuru. Saat itu Rabadzah seolah-olah berubah menjadi samudera luas yang sedang dilanda tofan.

Selesai dimakamkan, orang Anshar itu berdiri di atas kuburan Abu Dzar sambil berdoa: "Ya Allah, inilah Abu Dzar sahabat Rasul Allah s.a.w., hamba-Mu yang selalu bersembah sujud kepada-Mu, berjuang demi keagungan-Mu melawan kaum musyrikin, tidak pernah merusak atau mengubah agama-Mu. Ia melihat kemungkaran lalu berusaha memperbaiki keadaan dengan lidah dan hatinya, sampai akhirnya ia dibuang, disengsarakan dan dihinakan. Sekarang ia mati dalam keadaan terpencil. Ya Allah, hancurkanlah orang yang menyengsarakan dan yang membuangnya jauh dari tempat kediamannya dan dari tempat suci Rasul Allah!"

Mereka mengangkat tangan bersama-sama sambil mengucapkan "Aamiin" dengan khusyu'. Orang mulia yang bernama Abu Dzar Al-Ghifari telah wafat. Semasa hidupnya Rosulullah pernah berkata kepadanya: "Engkau datang sendirin. Engkau pun akan maninggal dalam kesendirian." Sementara Abu Dzar pernah berpesan: "Kebenaran tidak meninggalkan pembela bagiku..."

Namun tragisnya, para musuh Abu Dzar masih terus berusaha mendeskreditkan manusia "mulia" ini. Misal adanya sebuah cerita bahwa Abu Dzar pernah meminta suatu jabatan pemerintahan kepada khalifah. Permintaan tersebut ditolak karena Abu Dzar dianggap sebagai orang yang lemah dan itu menjadi penyebab ia menentang khalifah.

Yah begitulah. Bahkan kepada para ahlul bait yang oleh Allah telah disucikan sesuci-sucinya pun, mereka masih berusaha mendeskreditkannya, sampai sekarang.

Kesiapan Perang Hizbollah Melawan Israel


Setelah perang berdarah di Lebanon tahun 2006 antara Israel melawan Hizbollah yang berujung pada kekalahan menyakitkan Israel melawan suatu milisi sipil negara Arab, kekhawatiran perang serupa terjadi lagi semakin menguat saja.

Menurut sumber-sumber Israel dan PBB serta telah dikonfirmasi oleh para pemimpin Hibollah, milisi Hizbollah kini jauh lebih kuat dibandingkan saat perang tahun 2006. Diperkirakan Hizbollah telah menempatkan 40.000 roket di perbatasan yang sebagian di antaranya mampu mencapai Tel Aviv, kota terbesar Israel. Selain itu diyakini juga bahwa Hizbollah telah memiliki sistem pertahanan udara baru yang mampu menandingi dominasi angkatan udara Israel selama ini.

Brigadier-General Alon Friedman, wakil komandan pasukan Israel di perbatasan Lebanon dalam wawancaranya dengan Times baru-baru ini mengatakan bahwa peperangan antara Israel melawan Hizollah dapat terjadi setiap saat.

Analisis jendral Alon adalah berdasarkan pernyataan sekjen Hizbollah Sheikh Hassan Nasrallah bulan lalu bahwa Israel mengebom kawasan selatan Beirut (tempat markas besar Hizbollah), maka Hizbollah akan membalas membom Tel Aviv. Dalam perang tahun 2006 Hizbollah baru memiliki kemampuan meluncurkan roket hingga kawasan pinggiran Tel Aviv dengan dampak yang tidak terlalu besar.

Persenjataan Hizbollah terkait dengan Iran sebagai negara pendukungnya. Dan jika Israel jadi menyerang fasilitas nuklir Iran sebagaimana dikhawatirkan banyak pengamat, maka salah satu balasan Iran yang paling mungkin adalah serangan Hizbollah atas Israel.

Semua fihak sepakat bahwa ancaman Hizbollah bukan cuma pepesan kosong. Buktinya bulan lalu terjadi ledakan hebat di Lebanon dekat perbatasan Israel. Dari gambar-gambar satelit terlihat para pejuang Hizbollah berusaha menyelamatkan roket-roket dan senjata dari pusat ledakan yang diduga kuat merupakan gudang senjata bawah tanah milik Hizbollah. Keberadaan gudang senjata Hibollah di perbatasan tersebut sebenarnya melanggar kesepakatan damai yang diprakarsai PBB tahun 2006.

Hezbollah yang mendapat dukungan senjata dan uang dari Iran telah mengintensifkan kekuatannya sejak tahun 2006. Meski latihan dasar militer dilakukan di Lebanon, latihan lanjutan dilakukan di Iran. Ratusan milisi Hizbollah telah mendapatkan latihan militer di Iran mencakup teknik pembuatan bom, senjata anti-tank, menembak senjata api jarak jauh (sniping), dan menembakkan roket.

"Perang pasti akan terjadi," kata Hussam, pejuang Hizbollah berusia 33 tahun yang telah bergabung dengan Hizbollah sejak tahun 1987. "Israel tidak akan pernah membiarkan kami sendirian." tambahnya kepada Times.

Beberapa sumber yang dekat dengan Hizbollah mengatakan bahwa kelompok milisi ini tengah berupaya keras meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya. Sejak tahun 2006 diyakini Hizbollah telah mendapatkan sejumlah besar rudal SA18 yang dapat ditembakkan dari pundak untuk melawan helikopter dan pesawat yang terbang rendah. Selain itu Hizbollah juga diyakini telah mendapatkan sistem pertahanan udara SA8 dari Syria. Senjata ini cukup efektif untuk menembak pesawat hingga ketinggian 11.000 meter.

Dengan sistem persenjataan yang telah berkembang jauh sejak perang tahun 2006, Hizbollah diyakini kini telah memiliki kemampuan untuk meluluh lantakkan Tel Aviv. Apalagi jika Iran jadi memasok rudal Fateh-110 yang memiliki kemampuan membawa hululedak hingga seberat 500 kg. Rudal ini juga memiliki daya jangkau hingga 200 km.

Para pejabat Hizbollah tidak membantah laporan perkembangan kemampuan senjatanya tersebut. Sebaliknya mereka dengan tegas menyatakan kesiapannya menghadapi perang salanjutnya melawan Israel.

Deputi sekjen Hizbollah, Sheikh Naim Qassem, kepada Times baru-baru ini mengatakan, jika Israel berfikir dapat menghancurkan Hizbollah maka Hizbollah pun bisa menghancurkan Isreal.

Tuesday, 4 August 2009

Kasus Kematian Dr Kelly yang Kembali Memanas


Semoga tulisan ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa nyawa seorang manusia tidak ternilai harganya. Pembunuhan seorang manusia yang tidak bersalah adalah sama dengan pembunuhan terhadap seluruh umat manusia, demikian Rosulullah Muhammad S.A.W bersabda.

-----


Pada hari kematian Dr David Kelly di wilayah pedesaan di Oxfordshire, 17 Juli 2003, sebuah surat tertutup tergeletak di meja kerjanya. Surat itu berasal dari kementrian pertahanan Inggris dengan tanda tulisan "pribadi", berisi ancaman kepada Dr Kelly, sang ahli mikrobiologi yang bekerja untuk dinas inteligen Inggris, untuk tidak membuka rahasia.

Surat itu tetap tidak terbuka selama seminggu drama politik Inggris seputar laporan inteligen yang membongkar kejahatan pemerintahan PM Tony Blair dalam kaitan dengan Perang Irak, yang berujung pada kematian Dr Kelly pada usia 59 tahun.

Tidak ada yang tahu pasti mengapa sang ilmuwan penting yang juga bekerja sebagai inspektor senjata PBB itu tidak membuka surat tersebut. Namun orang-orang yang dekat dengannya yakin hal itu karena Dr Kelly sudah mengetahui apa isi surat tersebut.

Surat tersebut tidak lain dimaksudkan untuk membungkam Dr Kelly yang oleh bosnya di kementrian pertahanan diketahui telah membocorkan isi dokumen laporan inspeksi senjata Irak. Selain itu juga diketahui bahwa Dr Kelly telah berniat untuk menulis buku yang membongkar berbagai kejahatan yang dilakukan pemerintah yang terkait dengan pekerjaannya.

Tiga tahun lalu, tepatnya tgl 17 Juli 2003, mayat Dr Kelly ditemukan di bawah pohon di kawasan pedesaan Harrowdown Hill, setengah mil dari rumahnya di Southmoor. Nasibnya kemudian menjadi kontroversi besar dalam sejarah politik modern Inggris dan menimbulkan pertanyaan seputar integritas pemerintahan Inggris di bawah kepemimpinan partai Buruh.

Pertanyaan seputar mengapa dan bagaimana Dr Kelly meninggal, tidak pernah terpecahkan meski pemerintah telah mengeluarkan versinya sendiri yang menyatakan Dr Kelly meninggal karena bunuh diri.

Dr Kelly adalah salah seorang peneliti dalam laporan inteligen Inggris yang menyebutkan bahwa pemerintahan Saddam Hussein di Irak telah memiliki kemampuan membuat senjata pemusnah massal yang dapat diaktifkan dalam waktu 45 menit. Laporan itulah yang menjadi dasar kebijakan pemerintah Tony Blair tahun 2002 untuk turut menyerang Irak bersama Amerika.

Saat Dr Kelly membocorkan keraguannya mengenai kebenaran laporan itu kepada wartawan BBC, kasus ini pun meledak. Setelah kasus ini terbuka Dr Kelly dipanggil oleh parlemen Inggris, dan kemudian ia "diamankan" oleh aparat keamanan untuk dimintai keterangan oleh dinas inteligen sebelum akhirnya ditemukan tewas.

Dalam satu percakapan telepon dengan seorang temannya, Dr Kelly mengungkapkan kekhawatiran nasibnya. "Jika nanti saya ditemukan meninggal di tengah hutan, jangan terkejut," kata Dr Kelly.

Dan demikianlah yang kemudian terjadi. Penyidikan kematian yang dilakukan pemerintah menyimpulkan Dr Kelly melakukan bunuh diri dengan memotong urat nadi di tangannya dan memakan obat penghilang sakit.

Namun baru-baru ini, tiga tahun setelah kematian Dr Kelly, sebanyak 13 orang dokter terkenal membuat pernyataan yang membantah laporan kematian Dr Kelly. Mereka mengajukan tuntutan agar diadakan penyidikan independen atas kasus ini.

Dan kasus ini semakin menarik saja dengan dirilisnya film dokumenter "Anthrax War" karya sutradara asal Amerika, Bob Coen, yang dirilis di Inggris bulan lalu. Dalam film tersebut dinyatakan Dr Kelly telah menghabiskan banyak waktunya menulis buku yang jika diterbitkan akan membongkar kebohongan klaim senjata pemusnah massal Irak yang menjadi dasar penyerangan Inggris dan Amerika atas negerinya para ulama ini tahun 2003.

Film tersebut dengan jelas menggambarkan betapa Dr Kelly, kepala riset pertahanan biologi di pusat penelitian militer di Porton Down, Wiltshire, tahu banyak mengenai kebohongan klaim senjata pemusnah massal Irak.

Film itu juga membongkar keterlibatan Dr Kelly dan dinas inteligen Inggris dalam pengembangan senjata biologi dengan tujuan menebarkan penyakit menular di kalangan orang-orang negro di Afrika Selatan. Film ini juga membongkar keterlibatan dinas inteligen Inggris dalam percobaan ilegal terhadap manusia di Porton Down yang sempat mengundang polisi Wiltshire untuk melakukan pemeriksaan terhadap pusat penelitian inteligen militer di sana.

Seorang mantan ahli intelegen Inggris, Gordon Thomas, membenarkan kabar tentang rencana pembuatan buku oleh Dr Kelly. Thomas menambahkan, Dr Kelly telah berniat mengundurkan diri dan pindah ke Amerika sebelum menerbitkan bukunya di sana. Menurut Thomas ia telah memperingatkan Dr Kelly untuk menghentikan niatnya tersebut.

"Dr Kelly adalah orang yang jujur dan sederhana. Jika ia mengatakan tidak ada senjata pemusnah massal di Irak, berarti memang tidak ada senjata pemusnah massal di sana. Saya mengatakan padanya, ia tidak akan pernah diperbolehkan menerbitkan bukunya di Inggris. Saya katakan padanya, hal itu membuat dirinya terancam bahaya," kata Thomas.

Meski Dr Kelly memiliki dua kantor, satu di kementrian pertahanan di London dan satunya lagi di Porton Down, ia menyimpan sebagian besar data kerjanya di komputer pribadi di rumahnya. Di antaranya adalah puluhan ribu dokumen dan foto. Beberapa fotonya menunjukkan gambar korban penyakit anthrax, binatang-binatang percobaan yang yang ditulari berbagai jenis penyakit menular.

Selain pemerintah dan dinas inteligen Inggris, banyak pemerintah dan dinas inteligen asing yang tidak menginginkan terbitnya buku Dr Kelly. Dr Kelly juga pernah bekerja di Mossad atas persetujuan atasannya. Dr Kelly juga tahu persis adanya pasar gelap virus anthrax yang diperjual belikan antara dinas-dinas inteligen internasional.

Namun ada alasan lain yang mungkin menjadi penyebab mengapa Dr Kelly dibunuh. Dr Kelly mengetahui persis proyek rahasia yang dilakukan Israel untuk mengembangkan penyakit menular di kalangan masyarakat Arab. Sebanyak 12 orang ahli mikrobiologi Rusia yang mengetahui kasus ini meninggal tahun 2001 dalam satu insiden. Pesawat yang mengangkut mereka dari Israel ke Siberia ditembak jatuh di atas Laut Hitam oleh rudal Ukrainia dalam satu insiden yang "tidak disengaja".

Lima minggu kemudian, seorang ahli mikrobiologi Amerika, Dr Benito Que, yang merukan teman Dr Kelly, ditemukan koma di tempat parkir laboratorium miliknya, sebelum akhirnya meninggal dunia. Saat itu ia tengah meneliti kemungkinan virus HIV dikembangkan sebagai senjata biologi. Polisi menolak melakukan penyidikan ulang meski keluarga Dr Benito yakin ia tidak mengalami sakit jantung sebagaimana keterangan polisi.

Kemudian, 10 hari setelah kematian Dr Benito, Dr Don Wiley, teman Dr Kelly yang lain yang merupakan ahli mikrobiologi terkemuka Amerika, menghilang secara misterius setelah menandatangani kontrak dengan pemerintah Amerika untuk mengembangkan vaksin anti virus ebola dan viru-virus lainnya. Atas kasus itu FBI segera melakukan pengeledahan di laboratorium Dr Wiley dan memindahkan banyak data miliknya. Sebulan kemudian jasad Dr Wiley ditemukan dengan luka benturan di kepalanya, 300 mil dari mobil yang ditinggalkannya.

Namun kasus kematian misterius yang paling menarik dialami oleh Dr Vladimir Pasechnik yang juga kenal baik dengan Dr Kelly. Ahli biokimia ini tiba-tiba meninggalkan arena pameran industri di Paris tahun 1989 (menjelang keruntuhan Uni Sovyet) dengan alasan membeli suvenir untuk istrinya di Uni Sovyet. Ternyata ia membelot ke kedutaan besar Inggris.

Setelah diterbangkan ke Inggris, Dr Pasechnik membuka rahasia program senjata biologi Sovyet kepada Inggris dan menjadi peneliti senjata biologi milik dinas inteligen Inggris, Regma Biotechnologies Laboratory dekat Porton Down. Pada tgl 21 November 2001 ia bekerja seperti biasa dengan kondisi sehat. Pulang ke rumah di malam hari, ia memasak sendiri makan malamnya dan menghabiskannya. Keesokan harinya ia ditemukan tewas di tempat tidur.

Ia dinyatakan meninggal karena stroke, namun polisi Wiltshire kemudian mengakui penyebab kematian Dr Pasechnik "tidak diketahui". Pengalaman-pengalaman tersebut mungkin yang membuat Dr Kelly membuat pengakuan "mayatnya akan ditemukan di tengah hutan".

Penyidikan sebab kematian Dr Kelly agak janggal mengingat hal itu dilakukan oleh koroner dari Oxfordshire, bukan Wilshire tempat kejadian perkara. Selain itu 13 dokter terkenal yang menaruh perhatian atas kasus ini juga membantah hasil penyidikan polisi. Menurut mereka, luka di pembuluh darah ulnar artery tidak menimbulkan kematian.

"Saya tidak pernah mendengar, sepanjang karier saya, kasus kematian yang disebabkan oleh luka di pembuluh ulnar artery," kata Dr Martin Birnstingl, salah satu dari 13 dokter tersebut. Menurutnya jika Dr Kelly benar-benar bermaksud bunuh diri, ia akan memilih pembuluh darah arteri lain di bagian bawah perut.

Seperti teori teori? Sama sekali tidak. Ini semua adalah fakta.

Monday, 3 August 2009

Skandal Kewarganegaraan Obama


Tidak peduli "orang-orang mapan/penguasa belakang layar" pro status quo berupaya mengubur kontroversi kasus kewarganegaraan Barack Obama, kasus ini terlalu menarik untuk diberangus dan terus saja menjadi kontroversi. Bahan di media massa milik orang-orang mapan itu, kasus ini menjadi perhatian kembali.

Koran New YorkTimes baru-baru ini menulis komentar pimpinan media MSNBC Phi Griffin tentang mancuatnya kembali kasus ini di tengah masyarakat. "Rasis. Ini kasus rasial," kata Griffin. Menurut Griffin mencuatnya kasus kewarganegaraan Obama akhir-akhir ini terkait dengan dua kasus lain yang terkait. Pertama adalah adanya upaya beberapa anggota Congress dan Senat untuk mensahkan UU yang mewajibkan seorang kandidat presiden untuk menunjukkan sertifikat asli kewarganegaraannya. RUU ini telah mendapat dukungan 9 orang anggota Congress dan 1 orang anggota Senat. Adapun kasus kedua adalah adanya video yang beredar tentang sebuah acara pertemuan warga di sebuah kota yang berubah menjadi dengar pendapat tentang kewarganegaraan Obama.

New York Times juga menyinggung kasus yang terjadi di CNN dimana dalam satu acara, seorang hostnya, Lou Dobbs, membuka kembali kasus ini ke publik disertai komentarnya yang kontroversial, "Saya mulai berfikir kita mempunyai masalah tentang dokumen (kelahiran). Anda mungkin mengira ia (Obama, blogger) adalah ..... saya tidak akan mengatakan "tidak mempunyai dokumen (kelahiran), itu tentu tidak benar."

Akibat tindakan itu Dobbs menerima protes keras dari para pendukung Obama. Sebuah LSM besar, Southern Poverty Law Center, bahkan menyurati pimpinan CNN untuk memecat Dobbs.

Dengan semua yang dikatakannya itu sebenarnya Lou Dobbs menginginkan Obama untuk menunjukkan sertifikat kelahiran aslinya sehingga kontroversi ini hilang. Namun sepertinya harapan itu, sebagaimana harapan sebagian masyarakat Amerika, akan sia-sia belaka. Obama tidak memiliki dokumen itu. Seandainya ia benar-benar memilikinya ia sudah menunjukkannya ke publik dari awal. Ia bahkan tidak perlu menyewa pengacara mahal untuk melindunginya dari kewajiban menunjukkan dokumen tersebut.

Satu-satunya dokumen kelahiran Obama yang beredar di masyarakat adalah foto sertifikat kelahiran yang muncul di sebuah situs tim sukses Obama dalam masa kampanye lalu. Namun foto itu hanya menimbulkan kecurigaan. Beberapa pakar telematika dan disain grafis menuduh foto itu adalah rekayasa.

Namun secara umum isu kewarganegaraan merupakan sebuah tabu di media-media massa mapan. New York Times menambahkan bahwa akibat tindakan Dobbs membuat pimpinan CNN, John Klein mengirim memo kepada Dobbs dan timnya dan memerintahkan mereka untuk menghentikan semua berita tentang hal itu.

Sepertinya kasus ini akan terus berkembang, meski mendapat tantangan dari "orang-orang mapan/penguasa belakang layar". Tidak menutup kemungkinan bahkan akan berujung pada impeachment.

Saya hanya ingin mengatakan bahwa pengangkatan Obama sebagai presiden setidaknya memiliki dua dimensi. Pertama adalah olok-olok "penguasa belakang layar" kepada bangsa Amerika sekaligus menunjukkan kepada dunia betapa besarnya kekuasaan mereka. Mengangkat orang asing berkulit hitam dengan latar belakang keluarga yang tidak jelas, adalah olok-olok yang sangat telak.

Yang kedua adalah bentuk sandera yang dilakukan "orang-orang mapan/penguasa belakang layar" terhadap presiden Amerika. "Jika macam-macam, kubongkar kasusmu," demikian kira-kira bentuk sandera tersebut. Perlu diketahui, meski "orang-orang mapan/penguasa belakang layar" telah menguasai Amerika secara fisik hingga aspek-aspek non fisik lainnya seperti ekonomi, sosial dan budaya, seringkali terjadi presiden yang mereka "pilih" bekerja di luar kontrol mereka. Misalnya saja Nixon, yang terpaksa diimpeach melalui skandal watergate setelah terbongkar kedoknya sebagai anti-yahudi yang ekstrim. Atau Kennedy, yang dibunuh setelah mengeluarkan perintah pencetakan uang kertas pemerintah yang mem-bypass bank sentral yang dikuasai kartel bankir internasional.

Alasan mengimpeach Obama boleh jadi disebabkan karena keengganannya melakukan kebijakan yang keras terhadap Iran sebagaimana dituntut oleh Israel.

Namun untuk mengamankan Obama juga tidaklah mustahil. Dengan alat cetak yang sama pada masa kelahiran Obama, ditambah penyinaran sinar ultraviolet yang membuat umur suatu materi tampak lebih tua, didapatkanlah dokumen aspal yang sama dengan dokumen-dokumen seusianya.

Sunday, 2 August 2009

Vladimir Putin dan Pelajaran dari Rusia


Selain Palestina, saya melihat Rusia adalah musuh nyata yang telah menghunuskan pedangnya kepada kekuatan global yahudi. Tahun lalu Rusia memukul mundur petualangan yahudi di Ossetia Selatan yang meminjam tangan Georgia. Beberapa tahun lalu Rusia memberangus jaringan bisnis kriminal para oligarh yahudi yang merajai Rusia paska runtuhnya Uni Sovyet. Saat ini pun pemerintah dan rakyat Rusia terus "berkelahi" dengan para antek yahudi: orang-orang komunis, orang-orang liberal "useful idiots", dan kaum homo.

Perang antara Rusia malawan yahudi juga dapat dilihat dari berbagai peristiwa terakhir hingga peristiwa seputar kunjungan Presiden Barrack Obama ke Rusia baru-baru ini. Sebagaimana kita tahu, Amerika adalah salah satu zionist occupied goverment yaitu negara yang pemerintahannya telah dikendalikan kekuatan kapitalis yahudi.

"Amerika harus belajar dari sejarah Rusia," kata Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin dalam pidato pembukaan World Economic Forum di Davos, Switzerland pada tgl 28 Januari 2009 lalu menyinggung langkah-langkah politik yang dilakukan Amerika untuk memojokkan Rusia.

Kritikan, tepatnya saran Putin kepada Amerika hanya berselang beberapa hari setelah Presiden Amerika Barack Obama menunjuk Kenneth Feinberg, seorang zionis yahudi sebagai pengawas kompensasi (gaji) para pengusaha Amerika, menyusul jabatan-jabatan strategis lainnya yang dipegang orang-orang yahudi.

"Kita tidak boleh menutup mata terhadap fakta bahwa semangat kebebasan usaha, termasuk prinsip tanggungjawab pribadi para pengusaha, investor, dan pemilik saham, atas tindakan-tindakan mereka telah rusak. Tidak ada alasan untuk percaya bahwa kita dapat mencapai hasil lebih baik dengan memindahkan tanggungjawab itu kepada pemerintah," tambah Putin.

Dengan defisit APBN dan defisit perdagangan Amerika yang mencapai triliunan dollar, peringatan Putin sangatlah rasional, termasuk bagi Indonesia: "Kita harus menilai kembali situasi sebenarnya dan menghapuskan hutang yang sia-sia. Benar cara ini terasa pahit untuk sementara. Namun bila tidak dilakukan maka kita hanya akan memperpanjang krisis," tambah Putin.

Beberapa hari sebelum melakukan kunjungan Rusia tgl 6 Juli lalu, Presiden Obama melakukan "serangan" halus penuh makna terhadap Putin. Menurut Obama, Putin saat ini memiliki dua tempat pijakan kaki yang berbeda. Yang satu adalah model pemerintahan Uni Sovyet era Perang Dingin, dan satunya lagi model pemerintahan Rusia modern. Ia merujuk pada Vladimir Putin sebagai perdana menteri Rusia.

Dalam wawancara dengan Associated Press Obama mengatakan, "Saat kita bekerjasama dengan Presiden Medvedev, adalah penting jika Putin mengerti bahwa pendekatan model perang dingin antara Amerika-Rusia telah ketinggalan jaman. Saya rasa Medvedev memahami hal itu. Menurut saya Putin memiliki satu kaki berdiri dengan pendekatan lama dan satu kaki dengan pendekatan baru."

Selain menyerang Putin, Obama jelas berusaha memecah belah Presiden Medvedev dengan Vladimir Putin. Namun Putin melakukan reaksi yang tepat dan "berhasil mendaratkan pukulan jab balasan" ke muka Obama.

"Kami tidak mengerti bagaimana bisa berdiri dengan dua kaki terpisah. Kami berdiri dengan kukuh di atas dua kaki kami dan selalu melihat masa depan," balas Putin. Sementara responnya atas upaya pecah belah Obama, Putin menjawab, "Presiden Medvedev tidak kurang nasionalis dibandingkan saya."

Semua pengamat politik mengetahui bahwa Presiden Medvedev tidak lebih dari "murid yang patuh" terhadap Vladimir Putin. Bahwa ia mewakili wajah Rusia yang akomodatif terhadap kepentingan Amerika tidak lain karena memang demikian yang diinginkan Putin.

Obama dengan tim kampanyenya dan mesin politik yahudi Chicago-nya boleh jadi sukses menjadi superstar di Amerika. Namun di Rusia, ia tidak lebih sebagai presiden biasa yang kalah populer jauh dibandingkan Putin. Bahkan lebih jauh lagi, Obama berubah menjadi seorang murid yang patuh di hadapan Putin.

Dalam satu jamuan makan pagi yang diadakan Putin untuk menyambut Obama tgl 7 Juli lalu, Putin selama satu jam tanpa jeda menguliahi Obama mengenai visi Rusia atas dunia. Putin yang mengetahui maksud kedatangan Obama untuk meminta bantuan Rusia menyediakan bantuan logistik bagi kepentingan militer Amerika di Afghanistan memanfaatkan kesempatan itu untuk menunjukkan kepada Obama bahwa Rusia-lah yang kini memegang kartu as dalam konstelasinya melawan Amerika.

Obama sendiri akhirnya mengakui ketangguhan Putin. Dalam wawancara dengan Fox News, Obama berkata: “Saya melihat Putin sebagai pribadi yang tangguh, cerdas, tidak sentimentil dan sangat pragmatis."

Dengan semua sifat-sifat yang disebutkan Obama itu Putin kini menjadi satu-satunya pemimpin dunia yang mampu menjadi lawan tangguh dominasi global yahudi, meski negara-negara ZOG (zionist occupied goverment) Amerika dan NATO-nya berupaya setengah tenaga untuk mengepung dan melemahkan Rusia. Dalam satu konflik terbuka pertama Rusia melawan ZOG di medang perang Georgia tahun lalu Rusia telah membuktikan mampu menangani konflik global yang dihadapi dengan tepat.

Apalagi dengan kekuatan sumber energi gas alam, minyak dan nuklir yang dimilikinya, Rusia lebih mudah memainkan kartu. Dan Obama, yang tidak labih dari pion dari kekuatan besar kapitalis yahudi global, tidak labih dari pemain catur amatir dibandingkan sang master Vladimir Putin.

Putin adalah pemimpin progresif yang mampu melepaskan negerinya dari jeratan kekuasaan yahudi yang telah menghancurkan negerinya paska runtuhnya Uni Sovyet akhir dekade 1980-an. Ia mengetahui sejarah Rusia dan apa yang harus dilakukannya.


PELAJARAN DARI RUSIA

"Selama bertahun-tahun kaum Yahudi tidak hanya secara bertahap menguasai setiap sektor bisnis, mereka juga menguasai tanah dengan membelinya atau mengolahnya menjadi lahan pertanian. Dengan sedikit kekecualian mereka memiliki semacam lembaga khusus yang mencurahkan perhatian untuk menguasai negeri ini dengan cara-cara kotor, menipu penduduk asli termasuk yang paling miskin.” Tsar Alexander III)


Beberapa tahun yang lalu saya pernah menulis sebuah artikel berjudul sama dengan judul artikel ini, yaitu Pelajaran dari Rusia. Tulisan yang terilhami oleh romantisme novel Boris Pasternak: DR Zhivago dan buku John Reed: Ten Days that Shocked the World itu memaparkan dialektika politik Rusia menjelang dan paska Revolusi Bolshevik tahun 1917. Pesan moral yang saya sampaikan dalam tulisan itu adalah bahwa kaum komunis bolshevik berhak untuk memerintah Rusia daripada para pengikut Tsar.

Saya bersyukur tulisan itu tidak jadi dimuat di media massa, sehingga saya tidak merasa berdosa telah melakukan kebohongan kepada publik. Pasalnya banyak fakta yang tidak terungkap dalam tulisan tersebut yang membuat opini penulis tanpa sadar melenceng jauh dari fakta sebenarnya tentang sejarah Rusia.

Fakta pertama adalah para pemimpin komunis Rusia adalah Yahudi, dan fakta kedua adalah Yahudi berusaha menghancurkan Tsar Rusia karena kebencian rasialis dan ketamakan untuk berkuasa. Fakta terakhir yang paling penting namun paling banyak disembunyikan media massa dan buku-buku sejarah adalah bahwa kaum komunisme Bolshevik Rusia telah membunuh puluhan juta penduduk Kristen Rusia sebagai jalan bagi penguasaan Yahudi atas Eropa dan dunia. Pustakawan Frank Weltner bahkan menyatakan kaum komunis Yahudi membunuh 65 juta rakyat Kristen Rusia.

Winston Churchill, sejarahwan dan pemimpin dalam sebuah artikel yang dipublikasikan London Illustrated Sunday Herald tahun 1920 mengatakan: “Bolshevisme adalah sebuah konspirasi global untuk menghancurkan kebudayaan dan membentuk masyarakat baru yang berdasarkan “pembangunan diktatorial, pelanggaran hak-hak asasi, dan ilusi persamaan hak. Tanpa kesulitan kita dapat mengetahui bahwa penggerak gerakan ini adalah orang-orang Yahudi”.

Menurut Mark Weber, sejarahwan Institute for Historical Review, menjelang dan saat Revolusi tahun 1917, Yahudi menguasai posisi puncak kekuasaan kaum komunis Bolshevik. Dari 12 anggota Central Comitee yang memutuskan melakukan kudeta Revolusi Oktober 1917, 6 di antaranya adalah Yahudi. Sedangkan tujuh anggota Politbiro yang bertugas melaksanakan aksi kudeta, empat di antaranya adalah Yahudi. (The Jewish Role in the Bolshevik Revolution and Russia's Early Soviet Regime. Assessing the Grim Legacy of Soviet Communism)

Fakta sebenarnya lebih mengagetkan lagi. Bila Churcill dan Weber tidak mengetahui Lenin dan Stalin (dua orang pemimpin tertinggi Uni Sovyet pertama dan paling berpengaruh) sebagai Yahudi, Frank Weltner, pendiri The Jew Watch Project yang merilis situs internet terkenal jewwatch.com mengungkapkan bahwa keduanya adalah Yahudi. Menurut Weltner, Lenin yang lahir tahun 1870 adalah cucu buyut dari Moishe Itskovich Blank dan cucu dari Srul Moishevich Blank yang berdarah Yahudi. Untuk menyembunyikan identitas ke-Yahudi-annya nenek Lenin mengubah nama Srul Moishevich menjadi nama Rusia, Alexander Dmitrievict, tak lupa membaptiskan diri sebagai penganut Kristen.

Adapun Stalin bernama asli Joseph David Djugashvili, nama yang sangat Yahudi dimana nama Djugashvili bermakna “sang Anak Yahudi”. Selama masa revolusi Stalin mengubah namanya penggilannya menjadi “Kochba” yang tidak lain adalah nama seorang pemimpin Yahudi kuno. Orang Rusia asli tidak pernah mengubah namanya, kecuali Yahudi. Ke-Yahudi-an Stalin semakin tinggi karena ia menikahi tiga orang wanita yang semuanya adalah Yahudi. Ekaterina Svanidze, Kadya Allevijah, dan Rosa Kaganovich. Yang terakhir adalah adik perempuan Lazar Kaganovich, seorang pejabat ekonomi Sovyet.

Seorang putri Stalin, Svetlana Stalin, pindah kewarganegaraan menjadi WN Amerika tahun 1967. Di sana ia kawin dengan Mihail, anak laki-laki Lazar Kaganovich. Selanjutnya Svetlana kawin lagi dengan tiga orang laki-laki, dua di antaranya Yahudi.

Wakil Stalin di Sovyet, Molotov (terkenal dengan bom bensin temuannya), juga menikahi wanita Yahudi yang merupakan adik dari Sam Karp, seorang businessman asal Connecticut, Amerika. Selain fakta beberapa kapitalis Yahudi Amerika seperti Josept Schif menggelontorkan dana puluhan juta dolar kepada kaum bolshevik selama revolusi, semuanya itu menambah daftar hitam rekayasa yahudi dalam menciptakan komunisme guna menciptakan “Tata Dunia Baru” yang tak lain adalah tata dunia dimana Yahudi sebagai penguasa menggantikan kekuasaan Kristen-Eropa.

Mengenai pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh kaum komunis Yahudi terhadap rakyat Rusia, cukup menjadi bukti adalah fakta-fakta yang diungkapkan oleh para sejarahwan Rusia sendiri. Dmitri Volkogonov, kepala sebuah komisi khusus Parlemen Rusia baru-baru ini mengungkapkan bahwa: "dari tahun 1929 sampai 1952 sebanyak 21.5 juta warga Uni Soviet ditahan. Sepertiga di antaranya ditembak, sisanya dipenjara dimana sebagian diantaranya meninggal di penjara." Olga Shatunovskaya, seorang anggota Komisi Pengawas Partai Komunis semasa pemerintahan Perdana Menteri Khrushchev tahun 60-an mengatakan: "Dari bulan January 1935 sampai 22 Juni 1941, sebanyak 19,840,000 warga yang dianggap musuh negara ditangkap. Tujuh juta di antaranya ditembak di penjara dan sebagian besar sisanya meninggal di kamp tawanan.

Sementara itu Robert Conquest, sejarahwan Rusia terkenal mengatakan: “Sangat sulit membantah bahwa kematian warga Rusia setelah tahun 1934 melebihi 10 juta jiwa. Masih ditambah sekitar 10 juta lagi korban wabah kelaparan antara tahun 1930-1933, korban sistem kerja paksa Gulak, dan program anti-petani yang dilakukan pemerintah. Total keseluruhan adalah sekitar 20 juta jiwa.

Perlu dicatat bahwa angka-angka tersebut dibuat oleh orang-orang Rusia di bawah kekuasaan komunis yang represif. Angka-angka yang dikeluarkan ahli-ahli di luar Rusia tentu jauh lebih besar lagi. Beberapa sejarahwan menyebutkan angka 60 juta. Sebagian lainnya bahkan menyebutkan angka 100 juta.

Di antara pembunuhan-pembunuhan itu pembunuhan Tsar Nicholas II dan keluarganya adalah yang paling terkenal karena menjadi momentum kehancuran kekaisaran Rusia yang telah berlangsung ratusan tahun sekaligus menjadi kejatuhan Eropa keseluruhan dalam kekuasaan Yahudi. (Eropa sempat bangkit di bawah kepemimpinan Hitler dan Mussolini, namun hanya sebentar saja. Kini Eropa dan Amerika, kecuali Rusia yang bangkit melawan Yahudi di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, telah jatuh bulat-bulat ke dalam kekuasaan Yahudi).

Tsar Nicholas II dibunuh oleh kaum komunis pada malam hari tanggal 17 Juli 1918 di dalam sebuah istana tempat ia menjalani tahanan setelah digulingkan. Bersama dia turut meninggal secara keji adalah permaisuri, seorang putra remaja dan empat putri kecil sang Tsar. Pembunuhan tersebut sangatlah keji mengingat Tsar adalah seorang raja dari dinasti Romanov yang telah berkuasa selama tiga abad lebih. Ia masih memiliki pertalian darah dengan raja-raja Eropa dan dikenal rakyatnya sebagai raja yang bijaksana.

Sebelumnya orang-orang Yahudi telah membuat makar yang menyebabkan Raja Charles dari Inggris dan Raja Louis XVI dari Perancis digulingkan dari singgasana dan dihukum mati oleh rakyatnya. Namun setidaknya Charles dan Louis masih dapat menjalani kematian secara terhormat karena melalui proses pengadilan, sementara Tsar Nicholas tidak. Selain itu keturunan Charles dan Louis masih sempat meraih kembali kekuasaannya meski kemudian hilang kembali, sementara Tsar Nicholas selain kehilangan tahta selamanya juga harus kehilangan seluruh keluarganya.

Beberapa saat setelah pembunuhan Tsar, koran resmi regim komunis Rusia menulis: Tanpa ampun kita akan membunuh musuh-musuh kita, ratusan bahkan ribuan. Biarkan mereka tenggelam dalam kubangan darah mereka sendiri. Demi darah Lenin dan Uritskii, biarkan membanjir darah orang-orang borjuis, lebih banyak darah, sebanyak-banyaknya.

Sementara itu tokoh komunis Grigori Zinoviev dalam sebuah pidato di sebuah rapat partai komunis tahun 1918 dengan dingin mengatakan: Kita harus menyelamatkan 90 juta dari 100 juta penduduk Rusia bersama kita. Adapun sisanya sejumlah 10 juta, mereka harus dihabisi.

Lembaran hitam kekejaman Yahudi itu kini menjadi kesadaran kolektif masyarakat Rusia sehingga kini mereka mendukung sepenuhnya program anti Ologarki dan Mafia-Yahudi yang dilancarkan Presiden (kini Perdana Menteri) Vladimir Putin.


Keterangan gambar: Vladimir Putin tengah memberikan briefing kepada Barack Obama.