Sunday 1 February 2009
Demokrasi itu adalah .......
Tahukah Anda bahwa dunia sebenarnya tidak mengenal demokrasi? Sepanjang sejarah manusia hanya mengenal sistem pemerintahan kerajaan. Demokrasi hanya dikenal sejak abad XVIII setelah Thomas Jefferson menyatakan konsep negara demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Tahukah Anda bahwa Thomas Jefferson dan para pendiri Amerika saat itu sedang bingung, karena pinangan mereka kepada raja Inggris yang terbuang, Charles II, untuk menjadi raja di Amerika, ditolak Charles II yang menganggap Amerika sebagai negara barbar? Di sisi lain mereka (para pendiri Amerika) tidak percaya diri menjadi raja karena bukan keturunan raja. Maka berfikir untuk coba-coba membuat sistem kenegaraan lain daripada yang lain yang tidak pernah dikenal sejarah. Jadilah negara republik demokrasi Amerika yang kemudian menjadi model semua negara modern.
Namun sampai saat ini pun dunia masih belum dapat mendefinisikan secara pasti apa sebenarnya demokrasi. Ketika partai Islam FIS memenangkan pemilu demokratis di Al Jazair, mereka dikudeta oleh Perancis dan antek-anteknya. Dan ketika HAMAS memenangkan pemilu demokratis di Palestina, mereka pun dikudeta oleh Israel, Amerika dan anteknya partai Fatah. Ketika Dewan Keamanan PBB memerintahkan Israel mengembalikan tanah Palestina yang dicaploknya, Amerika memveto.
Dan inilah, sebagian dari prinsip-prinsip dasar demokrasi modern saat ini.
1. Dalam konflik Palestina-Israel, Palestina adalah pihak yang selalu melakukan serangan terlebih dahulu. Israel hanya membalas. Prinsip ini disebut "retaliation".
2. Orang Palestina dilarang membunuh orang Israel apapun alasannya, bahkan apabila harta benda, tanah dan rumahnya dirampok dan keluarganya dibunuhi oleh orang Israel sekalipun. Prinsip ini disebut "terorisme".
3. Israel berhak membunuh rakyat Palestina, siapapun dan dalam keadaan apapun. Bahkan anak-anak Palestina yang sedang berlindung di tempat penampungan PBB sekalipun. Prinsip ini disebut "self defence" atau "collateral damage".
4. Jika Israel terlalu banyak membunuh rakyat Palestina, dunia barat hanya boleh untuk menyerukan Israel untuk menahan diri. Prinsip ini disebut "reaction of the international community".
5. Palestina tidak berhak menahan seorang pun warga Israel. Sebaliknya Israel berhak menahan sebanyak mungkin dan selama mungkin warga Palestina tanpa melalui proses pengadilan.
6. Jika menyebutkan "Hamas", maka pastikan diikuti dengan kata "dibantu oleh Hezbollah, Syria dan Iran. Agar timbul kesan Israel dikeroyok beramai-ramai.
7. Saat menyebut "Israel", dilarang menyebutkan "dibantu Amerika, Inggris dan NATO" agar timbul kesan Israel sebagai negeri yang teraniaya.
8. Jika menyebut Israel jangan singgung kata-kata "daerah pendudukan", "resolusi PBB", atau "konvensi Jenewa" karena akan mengejutkan pemirsa setia FOX, CNN, dll.
9. Jika menyebut pejuang Palestina, katakan: para pengecut yang bersembunyi di belakang penduduk setelah menyerang Israel, sehingga Israel berhak menengebom rumah-rumah dimana para pengecut tinggal. Aksi ini disebut "high precision surgical action".
10. Orang Israel lebih jago berbahasa Inggris daripada Arab. Maka biarkan mereka bicara lebih banyak dibandingkan orang Arab. Ini yang disebut "jurnalisme yang netral".
11. Jika Anda tidak setuju dengan prinsip-prinsip demokrasi ini, maka Anda akan disebut anti-semit. Bersiap-siaplah anda akan mengalami nasib menyedihkan: dipecat dari pekerjaan, dituntut meminta maaf secara terbuka di media massa, atau bahkan meninggal misterius untuk kemudian dikatakan sebagai bunuh diri karena stress (hal ini sudah biasa terjadi di Amerika, Kanada, dan Eropa. Indonesia sepertinya akan menyusul. Ingat kasus Tifatul Sembiring Presiden PKS yang dipanggil polisi setelah menggalang demonstrasi anti-Israel?)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
artikelnya cukup menarik mas. sepertinya mas kurang setuju ma konsepp demokrasi po? dari mas sendiri punya konsep lain pengganti demokrasi?
Post a Comment