Sunday 8 February 2009

PERANG LAIN YANG TENGAH BERLANGSUNG DI IRAK


Perang Irak dalam gambaran masyarakat dunia adalah perang antara para pejuang Irak dan Al Qaida melawan tentara pendudukan Amerika dan tentara pemerintahan boneka Nuri Al Maliki. Dalam beberapa masa terjadi juga perang antara pejuang Shiah melawan Sunni, Al Qaida melawan Sunni, dan Shiah melawan Al Qaida. Dalam kasus yang lebih jarang terjadi baku tembak antara pasukan Amerika melawan tentara Nuri Al Maliki.

Namun tidak banyak yang mengetahui bahwa di bagian lain negeri Irak, yaitu Irak Utara dimana etnis Kurdi menjadi mayoritas, tengah terjadi perang agama antara Yahudi melawan Kristen. Betapa kasihannya orang-orang Kristen Irak itu, tanpa daya dan dukungan saudara-saudara kristennya di seluruh dunia (beda dengan pejuang Gaza yang mendapat dukungan moral dan material dari kaum muslim dunia), mereka harus melawan kekuatan Yahudi yang didukung orang-orang Kurdi.

Para pengamat internasional yang cerdas tahu bahwa Israel sangat berambisi untuk mewujudkan negara Israel Raya yang meliputi Palestina, Lebanon, Mesir, Syria, Arab Saudi dan Irak. Wilayah itu dahulu disebut bangsa Israel sebagai "Judea Samaria". Itulah sebabnya mereka terus-menerus berusaha meluaskan wilayah dengan melakukan peperangan-peperangan, meski dalam tahun-tahun terakhir tidak lagi pernah menang dalam satu perang pun (hengkang dari Lebanon dan Gaza, dan gagal mencaplok kembali Gaza).

Kini Israel tengah melirik kawasan Irak Utara sebagai koloni mereka berikutnya dengan merencanakan pengiriman ribuan orang keturunan Yahudi Kurdi ke wilayah-wilayah Irak Utara yang mayoritas dihuni oleh etnis Kurdi. Pengiriman orang-orang Yahudi Kurdi itu dilakukan dengan kedok muhibah agama (pilgrimage) ke tempat-tempat bersejarah Yahudi terutama di sekitar kota Mosul dan Niveveh.

Menurut banyak sumber, program yang tengah berjalan tersebut dirancang inteligen Israel Mossad bekerjasama dengan pemerintahan Kurdi di Irak Utara (Kurdistan Regional Goverment/KRG).

Orang-orang Sunni, keturunan Turki dan orang-orang Kurdi sendiri yang mayoritas beragama Islam, telah mengetahui bahwa orang-orang Yahudi Kurdi di Israel telah membeli banyak tanah di Irak Utara sejak invasi Amerika tahun 2003. Kebanyaka tanah yang dibeli adalah tanah-tanah tempat keberadaan situs sejarah Yahudi. Di antaranya adalah kuburan nabi Nahum di Al Qush, kuburan nabi Jonah di Mosul, dan kuburan nabi Daniel di Kirkuk. Mereka diketahui juga berusaha mengambil alih tempat-tempat bersejarah Yahudi lain di luar wilayah Kurdi, seperti tanah kuburan nabi Ezra di dekat Basra dan tanah kuburan nabi Ezekiel di dekat Najaf (keduanya di Irak Selatan yang mayoritas dihuni kaum Shiah).

Banyak sumber di Irak mengatakan bahwa dalam menjalankan misinya Mossad bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Israel berkedok biro travel dan milisi Kurdi (Kurdi Pesha Merga) yang dilatih dan didanai oleh Israel. Mereka juga mendapat dukungan dari organisasi-organisasi Kristen evangelical yang memiliki visi mengembalikan kekuasaan Yahudi.

Orang-orang Irak nasionalis menuduh Israel mendapat dukungan dari partai Patriotic Union of Kurdistan yang dipimpin Presiden Irak berdarah Kurdi, Jalal Talabani dan juga Kurdistan Democratic Party pimpinan Massoud Barzani yang menjadi gubernur KRG di Irak Utara. Anak laki-laki Talabani, Qubad Talabani yang menjadi kepala perwakilan KRG di Washington Amerika memiliki istri berdarah Yahudi, Sherri Kraham.

Orang-orang Israel dan Kristen evangelical memasuki Irak melalui Turki. Untuk menguasai wilayah-wilayah yang diincar, mereka seringkali melakukan serangan bersenjata terhadap komunitas kristen Chaldean yang banyak menempati wilayah Irak utara terutama di sekitar situs-situs Yahudi karena kaum Kriten juga menghormati para nabi Yahudi yang disebut dalam kitab Perjanjian Lama. Tempat-tempat yang sering menjadi sasaran serangan tersebut adalah di Nineveh, Irbil, al-Hamdaniya, Bartalah, Talasqaf, Batnayah, Bashiqah, Elkosheven, Uqrah, dan Mosul. Untuk menyembunyikan motif, orang-orang Yahudi dan pemerintah Kurdi menuduh Al Qaida dan para jihadis sebagai pelaku serangan.

Aksi-aksi tersebut adalah ulangan dari apa yang telah dilakukan Yahudi terhadap rakyat Palestina: merebut wilayah dengan kekerasan.

Keterangan gambar: sebuah makam suci Yahudi di Irak.

No comments: