Sunday, 21 November 2010
Cina Permalukan Amerika, Unjuk Gigi di Selatan Kalifornia
China melakukan sebuah aksi unjuk gigi yang sangat mengejutkan dengan menembakkan rudal balistik antar benua di lepas pantai Kalifornia, 8 November lalu. Aksi ini membuat kecut Amerika karena membuka kelemahan sistem pertahanan Amerika sekaligus menunjukkan posisi tawar Amerika yang terus melemah di mata Cina.
Sumber-sumber inteligen militer menyebutkan, Cina meluncurkan rudal tersebut melalui kapal selam bertenaga nuklir kelas "Jin" yang diberangkatkan dari pangkalan AL Pulau Hainan, melalui jalur laut di mana sistem pertanahan Amerika tidak mampu mengantisipasi kehadiran kapal selam tersebut.
Para analis militer percaya bahwa Cina bermaksud unjuk gigi kepada Amerika menjelang even pertemuan G-20 di Seoul dan Asia-Pacific Economic Cooperation Summit di Tokyo dimana President Obama hadir dalam kedua even tersebut. Percobaan rudal antar benua tersebut adalah pukulan kedua secara beruntun yang dilancarkan Cina terhadap Amerika. Sehari setelah peluncuran rudal tersebut lembaga pemeringkat hutang milik Cina, Dagong Global Credit Rating menurunkan peringkat Amerika dari AA menjadi A+. Selain kemampuan militer, Cina juga memiliki kemampuan ekonomi di hadapan Amerika.
Dipermalukan oleh tindakan Cina itu, pemerintah Amerika berusaha menyembunyikan insiden tersebut. Media massa Amerika dan Pentagon bahu-membahu dengan institusi-institusi keamanan Amerika seperti Federal Aviation Administration (FAA), North American Aerospace Defense Command (NORAD), dan U.S. Northern Command misalnya menyatakan bahwa rudal yang tampak secara kasat mata dari kota Los Angeles tersebut adalah pesawat jet. Sumber Pentagon lainnya bahkan menyebutkan roket tersebut adalah roket yang ditembakkan oleh peneliti amatir.
Faktanya adalah tidak ada catatan adanya pesawat jet yang berangkat dari Los Angeles atau lapangan terbang lainnya di wilayah itu pada saat terjadi peluncuran rudal. Angkatan Laut dan Angkatan Udara juga menyatakan tidak mengadakan latihan udara di wilayah itu.
Para ahli militer, termasuk dari Jane, lembaga analis militer terkenal dari Inggris menyatakan dengan tegas bahwa benda yang meluncur di atas pantai Kalifornia tersebut adalah rudal yang diluncurkan dari kapal selam. Mereka percaya rudal tersebut adalah rudal JL-2 ICBM, yang memiliki daya jangkau hingga 7.000 mil dan diluncurkan dari barat laut Pasifik, sedikit di luar perbatasan laut Amerika di negara bagian Kalifornia. Adapun kepal selam yang meluncurkan rudal tersebut memiliki kemampuan meluncurkan 12 rudal balistik berhululedak nuklir secara simultan.
Para analis militer percaya kapal selam peluncur rudal tersebut berangkat dari pangkalan AL Cina di Pulau Hainan melalui perairan Samudra Pasifik selatan dimana sistem pertahanan laut Amerika relatif lemah dibanding kawasan utara Pasifik, kemudian berlayar ke utara menuju lepas pantai Kalifornia. Pentagon yang telah menghabiskan dana miliaran dolar untuk sistem pertahanan anti rudal balistik, tentu saja dipermalukan habis-habis oleh aksi Cina tersebut.
Beberapa waktu lalu Cina dibuat jengkel dengan langkah Amerika dan sekutu-sekutunya di Asia Timur seperti Korea Selatan dan Jepang yang mengadakan latihan militer di kawasan Laut Cina Selatan yang dianggap wilayah "pengawasan" Cina. Penembakan rudal di lepas pantai Kalifornia tidak lain adalah balasan dari latihan tersebut. Namun balasan itu sangat telak mengingat memori rakyat Amerika yang tidak bisa melupakan serangan Jepang terhadap pangkalan laut Pearl Harbour di Hawai tahun 1941.
Pada tahun 2002 penasihat keamanan Amerika, Condoleeza Rice, dilaporkan "menginterogasi" jendral Xiong Guankai yangtengah berkunjung ke Amerika, perihal pernyataan yang dibuatnya tahun 1995 bahwa Cina mampu menghancurkan Los Angeles dengan rudal nuklir. Sang Jendral tentu saja membantah pernyataan tersebut. Namun tidak urung cerita itu meyakinkan Congress untuk menggelontorkan dana miliaran dolar bagi pembangunan sistem pertahanan rudal Amerika yang sering disebut sebagai proyek “Star Wars II.”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment