Friday 12 August 2011

KAPAL INDUK PERTAMA CINA TELAH BERLAYAR


Kapal induk pertama Cina telah memulai pelayarannya, 10 Agustus lalu, membangkitkan kekhawatiran saingan-saingan politik Cina, terutama Amerikan dan sekutu-sekutunya di Asia tentang ambisi militer Cina, negara yang pada tahun 2016 nanti diprediksi menggeser Amerika sebagai kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Kapal induk yang merupakan daur ulang bekas kapal Rusia itu meninggalkan pelabuhan Dalian, menembuas kabut laut dengan tiga kali raungan terompet. Kapal yang masih belum 100% rampung sepanjang 300 meter ini akan segera disusul oleh tiga kapal sejenis, menimbulkan kekhawatiran bahwa Cina, yang tengah merencanakan pembangunan beberapa kapal induk lainnya, akan menimbulkan ketidakstabilan baru di kawasan Asia Timur.

Ni Lexiong, seorang analis kemaritiman Cina di Shanghai University of Political Science and Law, mengomentari peristiwa itu: "Kami telah menjadi kekuatan maritim, maka kami memerlukan kekuatan yang sesuai baik berupa kapal induk atau kapal-kapal perang lainnya. Sama seperti yang dilakukan Amerika dan Inggris".

Sementara koran Xinhua menambahkan: "Membangun angkatan laut yang kuat adalah hal tak terelakkan terkait kemajuan Cina. Ini juga pilihan yang tidak terelakkan bagi suatu negara untuk menjamin keamanan kepentingan nasionalnya dalam persaingan global".

Namun Chengxin Pan, seorang ahli tentang China di Deakin University Australia, memiliki pandangan lain. Menurutnya perkembangan ini, "bagi beberapa negara tetangganya hal ini mencerminkan sesuatu yang berbeda dan tidak menyenangkan. Adalah tidak terelakkan bahwa beberapa negara tetangga akan bereaksi negatif, khususnya terkait dengan perselisihan perbatasan ahkhir-akhir ini di Laut Cina selatan termasuk insiden perbatasan antara Cina dan Jepang tahun."

Ashley Townshend, pakar dari Lowy Institute for International Policy di Sydney, mengatakan bahwa China membutuhkan setidaknya tiga kapal induk jika benar-benar menginginkan untuk memiliki kakuatan laut yang sebenarnya. Ia menambahkan Cina juga harus membangun kapal-kapal dan pesawat terbang pendukung yang semuanya membutuhkan waktu 10 tahun.

Tetangga China, India dan Thailang telah memiliki kapal induk sementara Australia tengah membangun 2 kapal induk serbaguna. Sedangkan kekuatan kapal induk terbesar adalah Amerika dengan 11 kapal induk.

Mantan panglima AL Philippine yang tengah terlibat perselisihan laut dengan Cina, Admiral Ferdinand Golez mengatakan negerinya tidak perlu khawatir dengan perkembangan baru Cina dengan mengatakan bahwa kapal induk adalah kekuatan ofensif dan Cina tidak dalam posisi untuk melakukan aksi ofensif terhadap tetangga-tetangganya.

Meski jubir Pentagon meremehkan perkembangan terakhir ini, Amerika patut khawatir dengan kemajuan AL Cina. Cina telah membangun sejumlah besar kapal selam bertenaga nuklir, kapal-kapal perang serta rudal balistik anti kapal canggih di saat negara-negara lain dilanda kesulitan ekonomi dengan harus mengetatkan anggaran militernya.

Selama ini Cina telah terlibat dalam sengketa perbatasan laut dengan banyak negara tetangganya seperti Jepang, Vietnam dan Philippina. Beberapa insiden seperti tabrakan kapal serta pelanggaran perbatasan menjadi insiden biasa, namun menimbulkan reaksi diplomatik yang panas.

Anggaran belanja militer Cina telah meningkatn tajam hingga 70% dalam lima tahun terakhir. Sementara Jepang yang dilanda krisis keuangan harus memotong anggarannya hingga 3% dalam periode yang sama.


Sumber:

"China’s first aircraft carrier takes to the seas"; Lee Moran – Daily Mail August 10, 2011 dalam thetruthseeker.co.uk; 11 Agustus 2011.

No comments: