Saturday 20 August 2011
LEBANON BLOKIR RESOLUSI PBB KUTUK SERANGAN EILAT
Lebanon yang kini tengah menjadi anggota Dewan Keamanan (DK) PBB, Sabtu kemarin (20/8) menggagalkan resolusi PBB mengutuk serangan pejuang Palestina di Eilat yang menewaskan beberapa warga Israel baru-baru ini. Hal itu membuat Israel marah dan
menyebut Lebanon kini "dikendalikan oleh organisasi teroris".
Dubes Israel di PBB, Ron Prosor menyebut kegagalan DK PBB mengeluarkan resolusi kutukan tersebut telah membuktikan lembaga tersebut telah "buta dan tuli" saat harus mengeluarkan resolusi yang membela kepentingan Israel. "Sekjen PBB, Amerika dan Uni Eropa mengutuk serangan itu, namun pada akhirnya DK kembali gagal menjalankan fungsinya. Setiap kali sebuah isu terkait kepentingan Israel, kami melihat kebisuan terjadi. Mereka menjadi buta dan tuli."
Sebuah draft resolusi kutukan atas aksi serangan Eilat telah dibagikan ke anggota DK PBB hari Kamis (18/8). Amerika, Uni Eropa dan India secara tegas mendukung resolusi tersebut, namun Lebanon yang mewakili dunia Arab menolak resolusi jika tidak diimbangi dengan kutukan yang sama terhadap aksi brutal Israel terhadap penduduk Palestina di Jalur Gaza. Amerika, Uni Eropa dan Israel menolak tuntutan Lebanon tersebut dan secara otomatis menggagalkan dikeluarkannya resolusi tersebut.
Sementara itu Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas meminta diadakan pertemuan darurat DK PBB untuk menghentikan aksi kekerangan Israel atas Gaza. Demikian keterangan anggota tim negosiator Palestina, Saeb Erekat, kepada wartawan, Sabtu
kemarin (20/8). Menurut keterangan tersebut Abbas telah memerintahkan ketua perwakilan Palestina di PBB, Riyad Mansour untuk meminta diadakan pertemuan darurat DK PBB untuk membahas aksi serangan Israel di Gaza.
PERTEMUAN LIGA ARAB
Sementara itu Liga Arab hari Minggu ini (21/8) dijadwalkan akan mengadakan pertemuan darurat membahas aksi kekerasan Israel atas Gaza yang masih terjadi, sebagai balasan atas serangan di Eilat.
"Liga Arab akan mengadakan pertemuan darurat hari Minggu (21/8) atas permintaan Palestina, untuk mengkaji situasi yang makin membahayakan di Gaza akibat agresi Israel," kata Ahmed Ben Helli, deputi perwakilan Palestina di PBB kepada AFP, Sabtu (20/8). Menurut Helli pertemuan akan diadakan di Kairo diikuti oleh 22 anggota tetap Liba Arab.
15 PENDUDUK GAZA TEWAS
Sementara itu Israel kembali menunjukkan wajah monsternya dengan menyerang membabi buta atas sasaran sipil di Jalur Gaza. Dalam 2 hari serangan Israel sebagai balasan atas aksi serangan di Eilat, Israel membunuh 15 warga Gaza dan melukai 23 lainnya.
PM Israel Benjamin "Bibi" Netanyahu menyatakan Israel akan terus melakukan aksi serangan. "Kami mempunyai kebijakan untuk memastikan balasan setimpal kepada siapa saja yang melukai kami, dan kebijakan ini sedang dilakukan di lapangan," kata Bibi
saat mengunjungi prajurit Israel yang terluka dalam serangan Eilat, kemarin.
Serangan udara Israel atas Gaza dimulai hari Kamis (18/8), tidak lama setelah 8 warga Israel termasuk personil militer, tewas dalam aksi serangan di sebuah resort di Eilat, kawasan dekat Laut Merah yang berbatasan dengan Jalur Gaza dan Mesir.
Serangan yang dilakukan pejuang Palestina itu terjadi dalam beberapa aksi di mana pejuang Palestina menembakkan 30 roket ke wilayah pendudukan Israel dalam sebuah aksi paling serius sejak aksi serbuan Israel atas Gaza akhir tahun 2008 lalu.
Israel menyalahkan kelompok Popular Resistance Commitee (PRC) sebagai pelaku serangan di Eilat meski PRC membantah tuduhan tersebut. Hamas, organisasi yang memerintah di Jalur Gaza yang tidak memiliki hubungan dengan PRC juga menolak keterlibatan dalam serangan di Eilat. Namun Hamas melalui organisasi sayap militernya, Izz al-Din al-Qassam Brigades, mengumumkan bahwa perjanjian gencatan senjata dengan Israel tidak berlaku lagi karena serangaan brutal Israel.
Jubir Brigade Qassam Abu Obeida mengatakan, "tidak lagi ada gencatan senjata dengan Israel berhubung dengan pembantaian tanpa dasar yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina." Obeida juga menyerukan balasan yang setimpal atas aksi Israel. Pada hari Sabtu kemarin (20/8) pejuang Palestina menembakkan roket-roket dan rudal ke kota Ashdod, melukai 3 warga Israel.
REF:
almanar.com.lb; 20 Agustus 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment