Thursday, 18 August 2011

PERANG RAHASIA IRAN-AZERBAIJAN


Seorang pejabat militer senior Iran baru-baru ini memberikan pernyataan keras terhadap tetangganya, Republik Azerbaijan, mengindikasikan ketegangan yang semakin serius antara kedua negara di kawasan Laut Kaspia ini.

Jendral Hassan Firouzabadi, komandan staff gabungan angkatan perang Iran, tgl 9 Agustus lalu mengecam kedekatan Azerbaijan dengan Israel yang dianggap memberikan keuntungan bagi Israel untuk melakukan penetrasi inteligen dan militer di utara Iran sehingga memudahkan Israel melakukan serangan atas fasilitas-fasilitas nuklir Iran.

Israel secara diam-diam membangun hubungan erat secara militer dan inteligen dengan Azerbaijan, negara Islam sekuler kaya minyak yang terletak di sebelah utara Iran, sejak runtuhnya Uni Sovyet 2 dekade lalu. Israel telah menjual sejumlah besar peralatan militer dan pesawat tanpa awak kepada pemerintah Azerbaijan, yang banyak digunakan untuk melakukan kegiatan mata-mata di perbatasan utara Iran. Ini memberikan Israel banyak informasi penting yang bisa digunakannya untuk melakukan serangan militer atas Iran demi menghentikan program nuklir Iran yang ditakutinya.

Kedekatan hubungan Israel-Azerbaijan ini tentu saja membuat marah Iran yang menganggap Azerbaijan sebagai bagian dari Israel. Bagi Israel sendiri kedekatan itu semakin penting setelah hubungannya dengan Turki memburuk setelah insiden kapal Mavi Marmara tahun lalu. Seperti Azerbaijan, Turki juga berbatasan lansung dengan Iran.

Tidak hanya itu, Firouzabadi juga menuduh pemerintah Azerbaijan di Baku telah melakukan diskriminasi terhadap penduduknya yang beragama Islam Shiah. Secara tidak langsung ia mengancam untuk menggerakkan revolusi rakyat Azerbaijan atas pemerintahnya. Meski dikuasai oleh sistem negara sekuler, sekitar 85% penduduk Azerbaijan adalah penganut Shiah yang memiliki kedekatan dengan Iran, khususnya penduduk yang berbatasan dengan Iran di selatan Azerbaijan.

"Jika kecenderungan ini terus berlangsung, maka akan berakhir dengan menyedihkan karena pemerintah (Azerbaijan) tidak mungkin bisa mengalahkan revolusi yang digerakkan oleh penduduk Aran dan Azerbaijan," kata Firouzabadi dalam wawancara dengan kantor berita setengah resmi Iran, Mehr.

Dalam beberapa tahun terakhir hubungan Iran-Azerbaijan sangat tegang, selain karena Israel juga karena operasi-operasi inteligen yang dilakukan Iran di Azerbaijan. Pada tahun 2007 polisi Azerbaijan menangkap 15 orang Iran dan Azerbaijan karena kegiatan mata-mata untuk Iran serta rencana kudeta terhadap pemerintah. Setahun kemudian polisi Azerbaijan yang dibantu inteligan Israel menggagalkan upaya pemboman atas kedubes Israel di Baku yang dilakukan oleh gerilyawan Hizbollah, sekutu Iran, sebagai aksi balasan atas pembunuhan pembunuhan pemimpin Hizbollah oleh Israel di Damaskus.

Sebagai pengimbang atas ketegangannya dengan Azerbaijan, Iran menjalin hubungan erat dengan Armedia, tetangga Azerbaijan yang tengah terlibat konflik wilayah Nagorno-Karabakh yang kini dikuasai Armenia.


Sumber:
"Iran’s covert war with Israel in Caspian"; UPI; 17 Agustus 2011

No comments: