Monday, 29 September 2008
HOMONISASI
Kenal Musdah Mulia? Wanita yang mengaku penganut paham Islam Liberal itu? Banyak hal kontroversial yang pernah ia ungkapkan, di antaranya menyusun hukum Islam baru yang menentang dalil-dalil Al Qur’an. Sosok yang gencar menyuarakan penolakan atas RUU anti pornografi itu pernah membuat pernyataan kontroversial yaitu bahwa homoseksual adalah sesuatu yang wajar dan “diridhoi Allah” (masya Allah!!!).
Tunggu dulu, ia hanyalah frontliner, alias tukang omong yang dibayar murah (tidak sesuai dengan harkat martabat kemanusiaan yang dimilikinya) oleh sebuah gerakan global homonisasi, yaitu gerakan yang menganjurkan manusia untuk menerima homoseksual sebagai sebuah kewajaran yang tidak perlu dipersoalkan. Gerakan itu merupakan sebuah bagian kecil dari gerakan yang lebih besar lagi yang tujuannya menghancurkan tata dunia global: (sosial, ekonomi, politik, budaya, agama) untuk digantikan tata dunia baru (New World Order) dimana sekelompok kecil etnis (Yahudi) menjadi pimpinannya, dan yang lain menjadi pelayan.
Gerakan itu kini berusaha menghancurkan nilai-nilai Islam, setelah nilai-nilai agama lainnya, termasuk Kristen, berhasil dihancurkan. Penghancuran nilai-nilai Islam kini menjadi misi terakhir Yahudi sebelum berhasil mencapai misi akhirnya.
Tulisan ini menyingkap satu aspek dari gerakan homonisasi yang terjadi di Amerika berdasarkan tulisan pendeta Red Pike “ADL Expands Pro-Gay Education For Teachers” di blog INCOGMAN Agustus lalu. Tulisan tersebut adalah mengenai program ADL mensosialisasikan homoseksual di kalangan pelajar.
Anti Demafation League adalah organisasi orang-orang Yahudi yang memperjuangkan nilai-nilai Yahudi dan penghancuran nilai-nilai non-Yahudi di Amerika. Organisasi ini berhasil menghapuskan ritual doa bersama secara Kristen di sekolah-sekolah Amerika, menetapkan hari Sabath (Sabtu, hari suci kaum Yahudi) sebagai libur nasional, melarang simbol-simbol Kristen di sekolah-sekolah dan kantor-kantor pemerintah, dan melarang Presiden Amerika disumpah dengan kitab Injil Perjanjian Baru karena Yahudi tidak mengakuinya sebagai kitab suci. Namun di sisi lain secara kontroversi ADL berhasil memaksa pemerintah Amerika menerima pembangunan menorah (simbol agama Yahudi) raksasa di depan Gedung Putih. Organisasi ini juga berhasil memaksakan Hate Crimes Law, yaitu UU yang melarang orang mengekspresikan ketidak senangannya kepada Yahudi dan homoseksual dengan ancaman hukuman badan bari pelanggarnya).
ADL kini tengah menggencarkan gerakan homonisasi di sekolah-sekolah Amerika melalui program bernama “World of Difference”. Melalui program ini sampai saat ini ada 375.000 guru sekolah dan 12 juta siswa sekolah yang menerima indoktrinasi tentang kewajaran homoseksual. Program-program sejenis yang dilakukan ADL adalah “Making Diversity Count” dan “No Place for Hate”. Program terakhir adalah mengkampanyekan homoseksual di rumah-rumah dengan menganjurkan orang tua untuk menerima anaknya yang cenderung homo, menganjurkan orang tua menerima orang homo bertamu di rumah.
Akibat kampanye homonisasi dan Hate Crimes Law itu kini pelan tapi pasti Amerika berubah menjadi seperti Sodom dan Gomorroh. Setidaknya di sebuah sudut kota San Francisco setiap tahun diadakan sebuah festival homo dimana ribuan kaum homo berkumpul untuk berpesta dan melakukan aktivitas seksualnya secara terbuka di siang hari. Aktivitas seperti ini mulai merambah ke kota-kota lain di Amerika. Dengan didukung para pendidik terkenal program “Making Diversity Count” memberikan kursus 15 jam bagi para guru untuk menerima homoseksualitas di lingkungan sekolah.
Tragisnya tidak ada penolakan sedikit pun di kalangan guru di Amerika terhadap gerakan itu karena kuatnya pengaruh indoktrinasi istilah anti-semit di Amerika dimana seseorang yang mendapat predikat anti-semit (anti Yahudi) akan mendapatkan masalah besar berkepanjangan dalam karier dan kehidupan sosialnya.
Sementara itu gerakan homonisasi di Indonesia selain dilakukan oleh orang-orang seperti Musdah Mulia (saat ini) juga dilakukan oleh televisi-televisi swasta, terutama Trans TV dan Trans 7 yang sering menampilkan homo sebagai bintang acara seperti Dorce, Olga, Ruben, dll.
Keterangan gambar: Suasana festival homo di Kota San Francisco Amerika yang dilaksanakan setiap tgl 23 Juli. Anda mungkin tidak percaya sebagian dari orang-orang galam gambar di atas tengah melakukan aktivitas seks secara terbuka di tengah keramaian di siang bolong. (Mohon ma'af gambar di atas sebenarnya kurang baik. Namun demi penyadaran masyarakat gambar itu sengaja kami tampilkan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment