Saturday 11 December 2010

Api yang Membuat Israhell Ketakutan


Satu titik api yang tidak sengaja disulut seseorang telah membuat Israhell kelimpungan dan dengan menahan malu berteriak minta tolong ke seluruh dunia, termasuk kepada rakyat Palestina yang ditindasnya. Lalu apa yang akan terjadi jika ribuan rudal Hizbollah, Hamas dan Iran menimpa Israel pada peperangan mendatang?

Itulah yang kini menjadi perhatian serius pemerintah Israel setelah kebakaran hebat melanda Hutan Carmel, Israel, sejak tgl 2 Desember lalu. Demikian tulis surat kabar Israel, Jerusalem Post, baru-baru ini.

“Bayangkan perang yang terjadi mendatang saat rudal-rudal mendarat dan kota-kota, kita akan menghadapi kebakaran hebat sebagaimana kebakaran Hutan Carmel," kata seorang pejabat kementrian pertahanan, Senin (6/12).

Menurut kajian inteligen Israel, pada peperangan mendatang melawan Hizbollah, kelompok perlawanan itu sanggup menembakkan ratusan rudal dan roket setiap harinya ke kota-kota Israel, termasuk kota utama Tel Aviv. Pada kondisi itu tim SAR Israel akan disibukkan mengatasi kerusakan di kota-kota dan tidak ada yang tersisa untuk memadamkan api di hutan-hutan.

Pada perang tahun 2006 (orang-orang wahabi hanya bisa terobsesi untuk melawan Israhell, sementara Hizbollah sudah melakukannya bahkan mengalahkannya beberapa kali), rudal-rudal Hizbollah tidak hanya menghancurkan kota-kota Israel, terutama kota pelabuhan Haifa yang terletak dekat perbatasan, rudal-rudal itu juga menghantam hutan-hutan dan menghanguskan 1.500 hektar hutan Israel. Untuk mengatasi kebakaran hutan itu Israel terpaksa harus mendapatkan bantuan dari negara-negara Eropa. Demikian tulis Jerussalem Post.

"Ini akan menjadi titik lemah negeri ini. Kita memiliki sumber daya yang terbatas yang tidak bisa berada di semua tempat dalam satu waktu," tambah pejabat yang menjadi narasumber Jerussalem Post.

Sementara itu dalam kaitan kebakaran Huta Carmel, Deputi Menhan Israel, Matan Vilna’i tengah melakukan kajian atas kinerja National Emergency Administration serta koordinasi antar lembaga yang berpartisipasi dalam pemadaman Hutan Carmel. Akhir minggu ini kajian tersebut akan dilaporkan kepada menhan Ehud Barak.

Di sisi lain perdana menteri Benjamin "Bibi" Netanyahu pada Senin (6/12) menyatakan penentangannya atas usulan pembentukan komisi penyidik atas kinerja pemerintah dalam menangani kebakaran yang telah menghanguskan sebagian besar Hutan Carmel dan menewaskan 42 warga Israel. Menurut Nethanyahu laporan yang dibuat oleh pemerintah telah cukup memadai. "Kita tidak ingin lebih banyak konklusi, kita ingin impelementasi," kata Bibi.

Bibi sendiri harus menghadapi penentangan beberapa menterinya atas isu tersebut.

No comments: